NovelToon NovelToon
Ambil saja dia untukmu

Ambil saja dia untukmu

Status: tamat
Genre:Poligami / Duda / Single Mom / Selingkuh / Anak Kembar / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: aveeiiii

Salma seorang wanita karir di bidang entertainment, harus rela meninggalkan dunia karirnya untuk mejadi ibu rumah tangga yang sepenuhnya.

Menjadi ibu rumah tangga dengan dua anak kembar sangat tidak mudah baginya yang belum terbiasa dengan pekerjaan rumah tangga. Salma harus menghadapi tuntutan suami yang menginginkan figur istri sempurna seperti sang Ibunda.

Saat Salma masih terus belajar menjadi ibu rumah tangga yang baik,ia harus menghadapi sahabatnya yang juga menginginkan posisinya sebagai istri Armand.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aveeiiii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PHK

"Ga apa-apa, Mas. Namanya lagi ga enak badan, ya semua makanan rasanya jadi ga enak," bela Tania.

"Emang ga bersyukur aja dia," sungut Armand sembari berjalan ke ruang tamu.

"Kamu yang sabar ya, suamimu itu lagi pusing di kerjaannya," tutur Tania.

"Emang ada apa?" Salma menoleh terkejut. Bagaimana bisa orang lain lebih tahu ketimbang ia sebagai istri.

"Tunggu aja dia yang cerita, aku ga berhak," ujar Tania setelah beberapa saat berpikir.

Ucapan Tania tak serta merta membuat hati Salma dingin, justru membuat rasa cemburu karena ada wanita lain yang lebih dipercaya suaminya untuk berbagi.

"Aku pulang dulu ya." Tepukan ringan di bahu menyadarkan lamunannya. Salma hanya tersenyum tipis dan menggumamkan kata terima kasih.

...❤️...

"Sal, tanah yang di jalan sasetan sudah laku belum?" Salma menghentikan kegiatannya di depan cermin saat Armand tiba-tiba masuk ke dalam kamar.

"Tanah itu 'kan ga jadi dijual, Mas."

"Loh, terus?" Armand mulai mendekati istrinya yang masih duduk di depan meja rias.

"Kan Mas yang bilang dulu kalau tidak mau menerima warisan orang tua aku."

"Sekarang tanah itu gimana statusnya??" Nada suara Armand mulai semakin meninggi. Salma menoleh ke arah pintu mencoba memasang telinga kalau-kalau kedua putranya terbangun.

"Ya masih atas namaku, Mas Bimo yang urus, dia mau bangun rumah untuk dikontrakkan katanya," ucap Salma pelan. Ia berharap suaminya juga ikut berkata dengan nada pelan seperti dirinya.

"Enak aja, kok bodoh banget sih kamu! Itu harta kita, punya keluarga kita. Kok kamu malah kasih ke kakak kamu." Mata Armand nyalang menatap istrinya. Dada Salma berdenyut mendengar kata bodoh yang ditujukan untuk dirinya.

"Itu masih punya aku, Mas Bimo cuman mau bantu bangun aja." Salma sengaja menegaskan kata kepemilikan aku untuk tanah warisan orang tuanya, karena ia masih belum rela jika harta milik orang tuanya diakui oleh Armand yang dulu dengan angkuh menolak pemberian almarhum ayahnya.

"Ambil kembali!" cetus Armand seraya melemparkan handuk basah ke atas ranjang.

Salma tidak membalas perkataan Armand, ia memilih keluar dari kamar untuk menjemur handuk bekas suaminya. Ia bingung apa yang harus ia katakan pada suaminya, karena tanah miliknya itu, secara kekeluargaan sudah ia percayakan pada Bimo. Kakaknya itu akan membangun beberapa rumah yang akan dikontrakkan di tanah miliknya yang berdampingan dengan tanah milik kakaknya juga.

Salma mengintip ke dalam kamar putra kembarnya, ingin rasanya ikut berbaring bersama mereka di saat suaminya sedang tinggi emosinya seperti ini. Namun dari pada memancing kemarahan yang lebih besar, Salma memutuskan kembali ke dalam kamar.

Saat masuk ke dalam kamar, Salma melihat suaminya duduk di tepi ranjang sedang membaca selembar kertas dengan wajah berkerut masam.

"Ada apa, Mas?" tanya Salma sembari mengusap punggung suaminya.

"Bulan ini aku terakhir kerja," ucap Armand sembari menyerahkan selembar kertas yang ia baca tadi.

"Maksudnya?" Salma balik bertanya sebelum membaca dengan benar tulisan yang ada di kertas itu.

"Baca dulu! Duh, susah banget punya istri lambat mikir macam kamu!" sembur Armand kesal. Suaminya itu langsung naik ke atas ranjang dan memeluk guling memunggunginya.

Salma membuka lipatan kertas di tangannya. Di kepala surat itu tertulis nama perusahaan tempat suaminya bekerja, dan di bagian bawah pemimpin perusahaannya menandatangani. Salma memegang dadanya saat membaca kalimat pemutusan hubungan kerja, karena pengurangan karyawan akibat dampak pandemi. Di sana tertulis dua minggu lagi masa kerja suaminya akan berakhir.

Salma melipat kertas itu kembali, lalu menaruhnya di atas nakas. Rupanya ini yang dimaksudkan Tania tadi. Walaupun ada sebersit rasa kecewa mengapa harus orang lain yang tahu terlebih dulu, Salma mencoba memahami situasi suaminya yang dalam poisi sulit.

Ia ikut berbaring di samping suaminya dan mengusap pundak pria yang sudah menjadi imam keluarga kecilnya selama tiga tahun ini.

"Mas mau cari kerja di mana?" tanya Salma pelan.

"Aku masih bingung, Salma," ucap Armand masih dengan posisi yang sama.

"Apa aku cari kerja dulu sementara?" tanya Salma hati-hati sekali.

Armand langsung membalikan badan dan menyemburnya dengan kalimat panjang, "Terus yang jaga anak-anak di rumah siapa? Aku? Apa kata orang, Salma?? Kamu mau mempermalukan aku?"

"Maksudku bukan begitu, Mas. Tolong jangan marah-marah dulu." Salma masih berusaha bersabar menahan emosinya.

Suara Armand jika marah terdengar menggelegar dan ini sudah hampir tengah malam. Kamar mereka pun berada di pinggir jalan, bisa dipastikan jika ada orang lewat mereka akan tahu ada pertengkaran yang terjadi di dalam rumah tangganya.

"Kamu ga tahu rasanya jadi kepala rumah tangga yang harus bekerja keras mencari nafkah untuk keluarga." Salma hanya diam mendengarkan keluh kesah suaminya, meskipun kenyataan yang ia rasakan sebaliknya.

Pekerjaan Armand menuntutnya untuk sering berhubungan dengan para wanita muda dan cantik, yang berprofesi sebagai sales promotion girl. Armand juga sering masuk ke tempat hiburan malam, untuk menawarkan produk mereka. Bonus yang di dapat tentu sangatlah besar saat team mereka mencapai target.

Namun Armand selalu mengeluh padanya, jika ia selalu gagal mencapai target yang akhirnya menyebabkan suaminya itu harus mengurangi jatah bulanan untuk keluarga mereka. Sampah pasti akan berbau meski di sembunyikan rapat. Ia tahu kemana larinya uang Armand dari postingan sosial media milik rekan kerja suaminya.

Salma masih bisa menahan semuanya. Ia tidak pernah menuntut atau bahkan bertanya tentang foto dan video, yang di pasang temannya di media sosial. Di mana dengan jelas terlihat suaminya mabuk bersama dengan wanita berpakaian minim. Baginya hal semacam itu masih dapat ditolerir, demi keutuhan rumah tangga kecilnya.

"Sudahlah, Salma. Aku pusing, capek mau tidur. Bicara sama kamu bikin kepala tambah sakit." Armand kembali memunggunginya.

Salma mundur lalu berbaring lurus menatap langit-langit. Mengapa semakin hari komunikasinya dengan suaminya bertambah buruk. Selalu tidak bisa bertukar pikiran dengan santai. Apa yang Armand lihat pada dirinya seolah semua kurang bagi pria itu.

...❤️...

Hubungan Armand dan Salma dari hari ke hari semakin buruk, tidak ada kalimat ramah yang terucap dari mulut suaminya. Hanya ada caci maki dengan nada tinggi di lontarkan meski di sekitar mereka ada Cakra dan Candra.

Apapun yang Salma buat dan katakan, selalu salah di mata Armand. Apalagi hari-hari menjelang berakhirnya masa kerja Armand sebagai Supervisor marketing perusahaan rokok, akan segera berakhir.

Tak jarang Armand mengatakan bahwa menyesal menikah dengannya, karena ia merasa Salma membawa sial ke dalam hidupnya.

Hari ini adalah hari terakhir Armand bekerja di kantor. Beberapa hari terakhir juga, Salma memanfaatkan namanya yang masih bersinar saat menjadi penyiar radio dan pembawa acara televisi lokal, untuk menerima endorse (menawarkan produk milik orang lain).

Semua pekerjaannya itu dilakukan tanpa sepengetahuan suaminya, karena Armand tidak suka jika istri lebih bersinar dibanding suami. Bagi Armand, istri harus selalu di belakang suami dalam hal apapun.

Salma tersentak saat bunyi mobil Armand masuk ke dalam pekarangan rumah mereka. Jam di dinding menunjukkan jam tiga sore, masih terlalu dini untuk suaminya pulang dari kantor.

Salma mengedarkan pandangannya, ruang tamu hingga keluarga sangat berantakan dengan mainan dan sebaran biskuit si kembar. Sedangkan di kamar dari ranjang hingga lantai, bertebaran baju dan tas yang sedang di promokan Salma. Dengan gerak cepat Salma membereskan perlengkapan videonya, lalu meraup baju serta tas dari atas ranjang dan lantai kamar.

Namun baru saja ia akan membuka lemari, pintu kamar sudah terbuka. Wajah Armand yang kusut ada di sana memandangnya seakan ingin menelannya hidup-hidup.

...❤️🤍...

1
Bunda Iwar
Luar biasa
Elfri Risfendi Sinaga
thor jangan buat Salma terlalu baik, jadinya munafik minta cerai tapi selalu meladeni suaminya setiap ketemu.
Mazree Gati
orang kaya bulan madu sangat penting, sampai rela ninggalin anak, ck
Roestam Effendhy
ayoooo semangat pk angkasa....janja masi d depan
Roestam Effendhy
pokokx harus pk Angkasa yg jdi ayahx kembarr y
Inonk_ordinary
kok tau siiiiii ,kamu mantan ibu² rumpi ya. paham bgt🤣🤣🤣🤣
Anifa Anifa
novel tolol ini mah harus kasih rating 1 terlalu buruk
Sumarni Ukkas
ceritanya sangat menyentuh..
Evy
Ah Salma malu malu tapi mau...
Evy
Cie..cie...pak Angkasa modus....
Evy
Mantap Salma...
Evy
Armand... Armand...
Evy
Ternyata Bian tidak seperti Jane...
Evy
Bakalan heboh nih...sudah ada Jane yang sirik... satu lagi nih si Bian..
Evy
Pak Asa kan jodoh Salma selanjutnya... jangan ngarep deh Jane...
Roestam Effendhy: pk asa harus jodohx SALMA Y
total 1 replies
Evy
Dikira jane bisa jadi teman sejati..eh..malah ketemu teman yang jago drama..
Evy
jangan sampai persahabatan yang baru terjalin hancur hanya karena menyukai pria yang sama.
Evy
Senangnya bertemu dengan teman baru yang baik dan saling mendukung tanpa ada rasa iri dan tidak julid...
Evy
Kakak ipar yang baik dan penuh perhatian..
Evy
jangan mau KTP dipakai' buat pinjam uang...rebut KTP mu Salma.. hempas kan saja suami seperti itu..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!