KEMBALINYA SANG LEGENDA

"Maaf..."

ucap Lu Sun merasa ikut prihatin.

"Tidak apa-apa.."

ucap gadis itu berusaha tersenyum.

Suasana menjadi hening sesaat.

Kemudian terdengar suara panggilan dari maskapai penerbangan agar penumpang keberangkatan ke Canada bersiap-siap naik kedalam pesawat.

Lu Sun menepuk pundak gadis tersebut yang sedang melamun dengan lembut dan berkata,

"Ayo kita masuk ke pesawat, sini tas mu yang berat biar aku bantu bawain."

Gadis itu menatap Lu Sun dengan penuh terimakasih dan berkata,

"You are so Cute Mr handsome."

Lalu Jane menurunkan tas ranselnya dan memberikannya pada Lu Sun.

Lu Sun menerima tas tersebut kemudian dengan muka bingung bertanya,

"Apa maksud ucapan mu tadi ? aku tidak mengerti."

Jane menepuk jidatnya, lalu sambil tertawa dia berkata,

".Sudah lupakan saja.."

Lu Sun dengan bingung memikul tas Jane yang besar dan berat lalu berdiri dari tempat duduknya.

Begitu Lu Sun berdiri Jane jadi terkejut, Jane yang memiliki tinggi badan diatas rata-rata perempuan Asia, karena tingginya sendiri sudah 175 cm .

Saat berada di hadapan Lu Sun dia tingginya cuma sebahu Lu Sun, tubuh Lu Sun juga begitu kekar dan lebar bahunya.

Tas ransel Jane jadi terlihat kecil dan ringan di pundak Lu Sun, Jane memandang dengan kagum.

"Ada apa ?" tanya Lu Sun pura-pura bodoh padahal dia yang sudah berulang kali menikah dan berdekatan dengan wanita.

Tentu paham Jane sangat kagum dengan bentuk badannya.

Jane tersenyum malu dan berkata,

"Tidak apa-apa, ayo kita masuk.."

lalu Jane dengan grogi dan buru-buru berjalan didepan Lu Sun dan mengambil antrian untuk memasuki pesawat.

Lu Sun pun mengikuti di belakangnya, setelah masuk kedalam pesawat Lu Sun terlebih dahulu membantu Jane mencari tempat duduk dan menaruh tas Jane di bagian bagasi di atas kepala penumpang pesawat.

Jane memberi kode agar Lu Sun tunggu sebentar.

Kemudian Jane berbicara bahasa asing dengan pria paruh baya yang duduk di sebelahnya tanpa Lu Sun ngerti.

Sesaat kemudian pria itu berdiri mengangguk kepada Lu Sun mempersilahkan Lu Sun duduk lalu dia berjalan menuju tempat duduk Lu Sun dan duduk di sana.

Jane menarik tangan Lu Sun agar duduk di sebelahnya dan berkata,

"Ayo cepat duduk jangan menghalangi jalan."

Lu Sun pun duduk dengan bodoh di sisi Jane dan bertanya, apa yang terjadi.

Jane sambil tersenyum lalu berbisik ditelinga Lu Sun,

"Aku tadi berkata padanya, aku sedang hamil muda, kebetulan saat cek in aku agak terlambat sehingga terpisah tempat duduk dengan suamiku."

"Dan aku takut ketinggian, jadi aku minta tolong agar dia bisa memberikan tempat duduk ini untuk mu agar bisa menjaga ku."

"Apaa..!!"

teriak Lu Sun terkejut.

Tapi mulutnya keburu di bekap oleh telapak tangan Jane yang halus dan memberi kode dengan ujung jari dibibir agar Lu Sun diam.

Lu Sun memelototi Jane dan Jane pun tertawa santai lalu menunjuk kearah pria tadi pindah.

Terlihat seorang ibu-ibu negro yang berbadan gemuk duduk di sebelah pria itu.

Jane sambil berbisik berkata,

"Harusnya kamu bersyukur aku telah menyelamatkan mu dari situasi itu."

Lu Sun tanpa sadar mengangguk dan berkata,

"Kamu benar terimakasih."

Jane pun tertawa dan berkata,

"Maksud ku sebenarnya baik, kamu lihat dirimu, kamu tidak bisa berbahasa asing kamu berangkat sendirian ke Canada."

"Sampai di sana bagaimana kamu akan berkomunikasi mencari taksi hotel dan makan ? bila kamu tidak bisa berbicara dan mengerti bahasa asing."

"Mau pake jurus monyet ?" ucap Jane sambil meniru gaya monyet.

Sehingga Lu Sun pun jadi tertawa sambil menutup mulutnya agar tidak berisik menganggu penumpang lainnya.

Tak lama kemudian Lu Sun pun berkata,

"Terimakasih banyak ya Jane."

Jane tersenyum dan melambaikan tangannya tanda tidak perlu lalu memasang headset nya dan memejamkan mata.

Lu Sun menatap Jane sejenak di dalam hati Lu Sun harus akui Jane adalah gadis yang sangat cantik dan menarik.

Bila dia belum punya istri bukan mustahil dia akan jatuh cinta pada Jane.

Sedangkan Jane di dalam hati sedang bergumam sendiri, bila kamu tidak ganteng dan simpatik mana mau aku capek-capek buang-buang waktu mengurusi mu.

Perjalanan 12 jam ke Canada itu sangat lama dan bikin jenuh, dengan nakalnya Jane yang melihat Lu Sun duduk diam memejamkan mata yang di pikirnya sedang enak-enak tidur.

Dia sambil bersandar di jendela pesawat menaikkan sepasang kaki jenjangnya di taruh di atas Pangkuan Lu Sun.

Sambil tersenyum nakal gadis cantik itu mengintip dari sela-sela matanya yang di pejamkan.

Yang tidak di sangka adalah Lu Sun tidak protes maupun marah, tapi mengambil dua lembar selimut menyelimutinya.

Lalu memijit-mijit telapak kakinya yang kedinginan dengan telapak tangan Lu Sun yang sangat hangat dan nyaman.

Membuat Jane meram melek menikmati pijatan Lu Sun.

Jane tidak tahu Lu Sun mengalirkan tenaga sakti 9 matahari ke kaki nya agar merasa hangat dan nyaman.

Jane yang tadinya pura-pura tidur malah benar-benar tertidur pulas sampai bermimpi menikah dengan Lu Sun di gereja.

Tapi saat sedang puncak acara, seorang wanita cantik datang menggandeng seorang anak kecil menatap Lu Sun dengan airmata membasahi wajahnya.

Lu Sun langsung pergi meninggalkannya dan pergi menghampiri wanita itu setelah membersihkan airmata di wajahnya Lu Sun memeluknya dan menggendong anak kecil tersebut berjalan meninggalkannya.

Seorang diri berdiri di depan mimbar bersama seorang pastur yang akan memimpin dan mensyahkan Pernikahan mereka.

Jane terus memanggil nama Lu Sun berulang ulang dalam mimpinya, tapi Lu Sun tetap saja pergi tanpa menoleh sambil merangkul wanita itu.

Akhirnya Jane terbangun dari tidurnya, dan melihat banyak orang yang menatapnya dengan aneh.

Apa yang terjadi pikir Jane dalam hati, dengan sedikit malu-malu Jane menurunkan kakinya dari pangkuan Lu Sun dan bertanya dengan suara kecil,

"Apa yang terjadi dengan ku barusan ?"

Lu Sun tersenyum dan berkata,

"Tidak apa-apa, kamu hanya terus berteriak-teriak memanggil-manggil nama ku sambil sepasang tangan menggapai-gapai kedepan."

"Sehingga para penumpang lain yang merasa terganggu pada melihat kearah kita, itu saja kok."

ucap Lu Sun menjelaskan dengan santai.

Wajah Jane langsung merah seperti kepiting rebus, dia memilih menundukkan kepalanya dan membiarkan rambutnya yang panjang lurus menutupi wajahnya.

Lu Sun pura-pura tidak tahu dan tersenyum sendiri melihat dompet di tangannya.

Jane yang akhirnya pemasaran melirik dari sela-sela rambutnya melihat Lu Sun yang sedang senyum-senyum sendiri.

Segera ikut melihat apa yang di lihat oleh Lu Sun dan dia terbelalak melihat nya.