Axel Sky Jordan, 31 tahun. Seorang pria mapan yang pernah jatuh cinta kepada istri pria lain. Gosip yang menyebutkan bahwa dirinya adalah seorang perebut bini orang menjadi rahasia tersendiri di kalangan pebisnis dan orang-orang di sekitarnya.
Pertemuannya dengan gadis pembuat masalah bernama Aubrey Joysalim membuat hidupnya berubah. Jojo, sapaan akrab gadis itu menawarkan sebuah kesepakatan yang dia ibaratkan sebagai suatu simbiosis.
"Menurut KBBI Simbiosis berarti keadaan hidup bersama secara erat antara dua organisme yang berbeda. Bagaimana kalau kita melakukannya?" ~ Jojo
"Kamu pikir aku Protozoa? Aku tidak mau menerima tawaran nyamuk Aedes aegypti." tolak Axel mentah-mentah.
Dengan hati yang sudah dimiliki oleh wanita lain, akankah Jojo berhasil menaklukkan hati Axel?
_
_
_
Note :
JANGAN PLAGIAT ATAU TAMBAL SULAM!
INGAT AZAB
Carilah Rezeki yang halal dengan mencari ide sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adinasya mahila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20 : Mematahkan Kutukan
Hari yang tidak ditunggu Jojo akhirnya tiba, sejak pagi dia sudah harus berada di Sky hotel untuk dirias. Kirana yang baru saja datang ke sana terlihat kaget saat mengintip ke ballroom yang akan menjadi tempat berlangsungnya acara pernikahan sahabat baiknya.
“Jo, bukankah pria itu yang kamu lempar dengan serbet saat kita makan steak? Apa dia ternyata pemilik hotel ini?” Kirana menutup mulutnya tak percaya, sementara Jojo yang sudah nampak cantik dengan polesan make up flawless malah nampak cemberut.
“Dimana kamu melihatnya? Apa dia sudah datang?”
“Foto pre wedding kalian di depan ballroom.”
Pre wedding apa? itu badan milik orang lain yang ditempeli muka kami berdua, aku dan dia tidak memikirkan hal-hal seperti itu.
“Wah … dia tampan sekali Jo, kamu pasti bahagia sekali apalagi bisa memeluknya erat di atas ranjang malam ini!” ledek Kirana yang disambut senyuman tak terdifinisikan dari orang-orang yang berada disana.
“Belah duren cint.” Ledek Stevano yang muncul tiba-tiba bak demit dari arah pintu.
“Be-be-lah?”
Pikiran Jojo mulai liar. Namun, seketika ia tersenyum mengingat dirinya sudah memberikan sebuah kertas pernyataan bermaterai yang harus ditanda tangani Axel, di sana tertulis jelas tidak akan ada kontak fisik diantara mereka.
Tunggu! Di-dia belum mengembalikan kertas itu, kenapa aku lupa?
Jojo mondar-mandir di dalam kamar hotel tempatnya berada. Ia meminta semua orang untuk keluar dari sana. Tak lama, terdengar suara ketukan dari pintu kamarnya. Saat dibuka, jojo melihat sosok Michael memakai setelan jas berwarna hitam berdiri tegap, lalu menunduk memberikan salam kepadanya.
CEKLEK
Mata Jojo membelalak lebar, sekretaris calon suaminya itu memasang sebuah borgol di tangannya. Mike, sapaan laki-laki itu lantas menaikkan tangan kanannya. “Pak Axel meminta saya melakukan ini.”
“Apa?” Jojo menatap nanar borgol di tangan Mike yang terhubung dengan tangan kirinya. “Axel! Apa dia stres?”
Jojo terliha kesal tapi ia tidak bisa berteriak seperti orang gila saat itu, mukanya yang ceria langsung berubah sedikit nelangsa. “Apa maksud dia melakukan hal ini pada ‘ku?”
“Pak Axel bilang dia ingin mematahkan kutukan ballroom Sky hotel."
Kalimat Mike seolah menjawab pertanyaan yang tidak Jojo ucapkan. Pria itu sebenarnya juga merasa aneh, bagaimana bisa Ia dengan sukarela membuat tangannya terborgol dengan tangan calon istri atasannya.
Mike dan Jojo masih mematung di depan pintu, sampai Sylvia dan Kirana datang mendekat untuk memberitahu Jojo bahwa acara akad nikahnya akan segera dimulai. Mike menelan salivanya, pria itu takut dua wanita itu mengetahui perbuatannya yang terbilang sangat konyol. Namun, tanpa Mike sangka Jojo menaikkan tangan dengan sengaja.
“Lihat kelakuan calon adik ipar kakak!”
Sylvia terlihat heran, belum sempat bertanya kenapa tangan adik kesayangan suaminya itu terborgol, Jojo lebih dulu berjalan pergi, membuat Mike dengan terpaksa harus mensejajari langkah kakinya.
“Apa itu tadi borgol?” tanya Kirana tak percaya.
Sylvia memukul lengan Kirana sambil menatap sinis, “Ini gara-gara kamu, Axel pasti berpikir Jojo akan kabur seperti dirimu, makanya untuk berjaga-jaga dia melakukan hal itu.”
Istri Fahrizal itu langsung berlalu menyusul adik iparnya menuju ballroom, meninggalkan Kirana yang terlihat memegangi lengannya sambil kebingungan.
“Wah … apa itu tandanya Jojo tidak mencintai calon suaminya?” tanya Kirana saat berhasil mensejajari Sylvia.
“Entahlah, tanyakan saja sendiri pada sahabat ‘mu itu.”
***
“Maaf!” ucap Mike sambil membuka borgol di tangan Jojo, gadis itu memutar pergelangan tangannya. Menunggu Sylvia dan Kirana mendekat untuk bersama-sama masuk ke dalam.
Tidak ada rasa grogi ataupun cemas yang dirasakan Jojo, baginya ia harus berani karena pernikahan ini bagaikan medan pertempuran yang harus dia lewati. Jojo tersenyum melihat semua orang berdiri menyambutnya, kecuali Axel yang bahkan seperti tidak menganggap keberadaannya.
Mereka bersanding di depan Fahrizal dan beberapa saksi, kutukan ballroom itu pun akhirnya terpatahkan saat Axel menjabat tangan Fahrizal, dan dengan sekali tarikan napas mengikrarkan kalimat akad. Semua orang terlihat bahagia, tentu saja kecuali mereka berdua yang menikah.
***
Jojo membanting lalu mengunci pintu kamar yang akan mereka gunakan untuk beristirahat sebelum resepsi mereka dimulai sore nanti. Kamar yang akan menjadi saksi bisu malam pertama mereka, tapi sayang sepertinya tidak akan ada malam pertama, mereka bahkan bertingkah seperti anjing dan kucing.
Axel masih bersikap biasa, ia tak merespon segala kelakuan gadis yang satu jam yang lalu sudah sah menjadi istrinya itu.
“Kamu sepertinya melupakan sesuatu.” suara Jojo memecah keheningan di dalam kamar itu.
“Apa?” jawab Axel santai, ia membuka korden jendela kamar, seolah sedang melihat pemandangan dari sana.
“Kertas yang harus kamu beri materai dan tanda tangani, kertas itu belum kamu kembalikan pada ‘ku.”
“Aku tidak akan menandatangani apapun, aku tidak berniat membuat kesepakatan sepihak, kesepakatan yang hanya menguntungkan diri ‘mu.” Axel berbalik, memandang Jojo dengan senyum yang dia buat menggoda.
Apa itu? Apa dia sedang tersenyum manis?
Jojo menggelengkan kepalanya agar tidak terpengaruh dengan sejumput rasa sukanya yang masih tersisa ke Axel.
“Apa? apa?” gadis itu seolah menantang Axel yang sedang berjalan mendekat ke arahnya, padahal sebenarnya Jojo merasa takut.
“Malam ini-“ ucap Axel sambil meraih kedua sisi lengan istrinya.
“Ma-ma-malam ini?”
“Kita.”
“Ki-ta?” Jojo tanpa sadar mengulangi ucapan Axel.
BRUK
Axel membanting tubuh Jojo ke atas ranjang, memposisikan tangannya tepat di samping kepala gadis itu seolah ingin menindihnya. Ia dengan sengaja membelai pipi Jojo sampai gadis itu memejamkan matanya. Perlahan Axel pun mendekatkan wajahnya.
"Apa kamu sedang berpikir aku akan mencium 'mu?"
"Apa?" Jojo membuka matanya lebar-lebar. Menatap Axel yang sudah tersenyum menghina
"Satu sama."
_
_
_
_
_
_
_
LIKE
KOMEN
ADD FAVORITE
VOTE
mamacih
memanglah s' Mickey Mouse ini..
ituuuuuu tanda'y kamu lg jatuh cinta Mikeeeee.....
kamu ituuu Mikeeeee...
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
seingat Ku🤭🤭🤭🤭
udah baca pake acc brbeda tp agak lupa jalan cerita'y...
😅😅😅😅
terimakasih byk ya atas cerita menarik dan menghibur ini..
lopeeeeeee Otor...
😘😘😘
😚😚😚😚😚😚😚🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
🤣🤣🤣🤣🤣🤪🤪🤪🤪🤪
parah kamuuuu....
ngamok lah nanti s' parfum Axe....
🤪🤪🤣🤣🤣🤣🤣🤣