NovelToon NovelToon
Tuan Galak & Nona Kecil

Tuan Galak & Nona Kecil

Status: tamat
Genre:Romantis / Perjodohan / Cintamanis / Patahhati / Tamat
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Casilla Bella

Karya ini murni dari imajinasi penulis. Tidak ada unsur plagiat.

🌺🌺🌺

Angga Pratama, seorang pengusaha muda yang sukses. Dia terkenal dengan kedinginannya. Mamanya memaksa Angga untuk segera menikah. Jika Angga tidak menikah juga. Maka, Santi akan menjodohkannya dengan anak dari sahabatnya.

Anastasya, seorang gadis yatim piatu berusia 21 tahun. Ia dibesarkan oleh asisten rumah tangganya. Yang di kenal dengan panggilan Bibi Ratih.

Suatu hari Angga dan Tasya dipertemukan. Namun, bukan pertemuan yang baik seperti pada umumnya.

Penasaran dengan kisah mereka? Jangan lupa favoritkan novel ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Casilla Bella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter-20

Dua minggu telah berlalu. Hubungan mereka semakin dekat. Mereka selalu berbagi suka dan duka. Saling bercerita tentang masalah masing-masing. Namun, meskipun mereka sudah semakin dekat. Mereka belum melakukan apapun layaknya suami istri pada umumnya.

Santi selalu menanyakan 'Kapan Mama punya cucu?', itu membuat Angga dan Tasya merasa bersalah. Mereka belum bisa mengabulkan keinginan Santi.

"Tasya, hampir satu bulan kita menikah. Apa kamu tidak mempertimbangkan permintaan Mama?"

Tasya menelan salivanya susah, "Aku... aku juga memikirkan itu." Jawabnya ragu.

"Apa kamu masih ingin menolakku?" tanya Angga lagi, lalu menghela nafas.

Satu minggu yang lalu...

Flashback On

BRUK!

Tubuh Tasya dan Angga bertubrukan. "Aaaaaa!!!" teriaknya.

"Jangan lihat ke sini! Berbalik!" Tasya memukul-mukul dada Angga yang polos tanpa baju.

"Aku ingin buang air kecil! Menyingkirlah! Aku sudah tidak tahan..." lirihnya sambil berlari kecil ke kamar mandi.

"Dasar menyebalkan! Kukira dia nggak ada di kamar!" gerutunya.

Tasya membetulkan handuk yang melekat di tubuhnya. Pipinya masih memerah seperti tomat.

"Kenapa aku jadi grogi seperti ini?" batin Tasya.

"Arrghh!" Angga mengacak-acak rambutnya frustrasi.

Pikiran Angga mengingat saat bertubrukan dengan Tasya.

Angga menggeleng-gelengkan kepalanya. "Tidak! Sabar Angga... sabar! Ini ujian Angga! Kamu harus bisa melewatinya!" gumamnya.

Ia keluar dari kamar mandi. Ia melihat Tasya tengah bersender sambil memainkan ponselnya. Entah mengapa, ketika melihat Tasya. Ia begitu ingin berada di dekatnya.

Angga berjalan mendekati Tasya dan duduk di sampingnya.

"Arghh! Kenapa jantungku berdetak sangat kencang?!" Angga menyentuh dadanya dan berusaha menetralkan nafasnya.

"Kamu kenapa? Sakit?" Tasya ikut menyentuh dada Angga.

"Ja-jangan disentuh!" Angga menjauhi Tasya.

"Argh! Kenapa jantungku semakin berdetak kencang!"

Ia mengeryit, "Kenapa?" Tasya bergeser mendekati Angga.

Tasya menggenggam kedua tangan Angga, lalu menatap matanya. "Kamu gak kenapa-napa kan?" tanyanya lagi.

"A-aku... aku tidak kenapa-kenapa!" jawabnya gugup.

"Ta-Tasya, apa kamu ti-tidak ingin mengabulkan keinginan Mama?" tanyanya gugup.

Tasya langsung melepaskan tangannya dari Angga. "Maksudmu, kamu meminta hakmu?" Angga mengangguk ragu.

Tasya menggelengkan kepalanya, "A-aku... maafkan aku! Ayo tidur! I-ini sudah malam!"

Flashback Off

"A-aku... aku takut!" Tasya menundukkan kepalanya sambil memainkan jari-jarinya.

Angga menghela nafasnya, "Baiklah... tidak apa-apa!" ujar Angga lemas.

"Maafkan aku!" lirihnya.

"Iya, tidak apa-apa..."

"Maafkan aku Ga... aku belum siap untuk itu. Aku memang sudah mencintaimu, tapi... apa kamu juga Ga? Kamu tidak pernah mengatakan cinta padaku."

***

"Nak, sampai kapan kamu mau tidur?! Kamu harus membalas dendammu pada Tasya! Dia sudah merebut Angga dari kamu! Bangun Mona, bangun!"

"Apa kamu menyerah mendapatkan cintamu hah? Mama tahu, Mama salah. Gara-gara Mama, kamu harus berpisah dari Angga. Mama menyesal Nak. Cepat bangun Mona! Mama ingin menebus kesalahan Mama dengan membuatmu kembali pada Angga!"

"Mona, apa kamu rela Tasya bahagia bersama orang yang kamu cintai? Kamu rela akan kekalahanmu?!"

"Lihatlah Tasya dan Angga! Mereka sudah hidup bahagia. Mereka bahagia di atas penderitaanmu! Apa kamu rela membiarkan ini terus terjadi?!"

Tubuh Mona mulai merespon perkataan Rike. Kemudian matanya mulai terbuka. "Mama..." lirihnya.

"Mona? Mona kamu sadar Nak? Mama akan panggil dokter dulu!"

Tangannya dicegah oleh Mona. Mona menggelengkan kepalanya, "Jangan..."

Di sisi lain...

"Ma, Tasya ingin mengunjungi Bibi, boleh?" tanyanya.

"Tentu saja boleh sayang. Tapi, kamu itu harusnya meminta izin pada suamimu. Bukan sama Mama," tuturnya.

"I-iya Ma, Tasya telepon Angga dulu." Tasya mulai menelpon Angga.

"Ada apa Tas?" tanya Angga di seberang telepon.

"Aku ingin ke rumah Bibi. Apa boleh?"

"Iya, boleh..." jawabnya.

"Eh, tunggu!" tambahnya.

"Ada apa?" tanya Tasya.

"Kalau mau pulang, kamu kabari aku ya? Nanti aku akan menjemputmu!" ujarnya.

"I-iya. Kalau gitu aku tutup teleponnya. Sekarang aku berangkat."

"Iya, hati-hati sayang!"

Tasya menyimpan ponselnya. "Sayang?" gumamnya. Tasya menyentuh dadanya yang berdegup kencang ketika mendengar kata 'sayang' dari bibir Angga. Perasaan bahagia tumbuh begitu saja di hatinya, Tasya pun tersenyum senang.

Hari mulai sore. Tasya mengabiskan waktu bersama Ratih dan Dessy. Mereka saling melepas rindu.

"Bi, Tasya pulang ya? Sudah kesorean nih! Gak kerasa ya?!"

"Iya, terima kasih Non. Karena sudah menyempatkan waktu untuk mengunjungi kami." Ucap Ratih senang.

"Tuan Angga nya juga belum datang. Kamu di sini aja dulu!" kata Dessy.

TIT!

"Nah itu mobilnya!" kata Tasya.

"Yah... baru aja ngomongin eh sudah datang!" kata Dessy.

"Ya sudah Bi, Des, Tasya pamit. Assalamualaikum..."

"Waalaikumsalam!" sahut mereka.

"Maaf aku telat. Tadi jalanan macet!" ujar Angga.

"Iya gak papa..."

"Bu, Dessy!" sapa Angga.

"Iya hati-hati!" sahut Ratih sambil melambaikan tangan.

"Kamu makan belum?" tanya Angga.

Tasya mengangguk, "Sudah, tadi siang."

"Kok siang? Jadi sore belum dong?"

"Kan biasanya juga kita makan malam bareng Mama..."

"Hmm... iya."

"Kamu gak mau makan malam berdua saja?" tambahnya.

"Berdua?"

"Iya." Jawab Angga singkat.

"Tapi Mama bagaimana?"

"Mama pasti setuju. Mama kan ingin segera dapat cucu!" celetuknya.

"Ihh Angga!" Tasya memanyunkan bibirnya.

"Apa hubungannya makan malam dengan cucu coba!" tambahnya.

Angga tersenyum, "Kamu akan tahu nanti Tas..."

***

Tasya dan Angga berada di sebuah restoran mewah. Santi begitu senang ketika Angga meminta izinnya untuk membawa Tasya makan malam berdua. Tentu saja Santi langsung mengizinkan keinginan anaknya itu.

"Kok sepi sih!" Tasya memandang ke sekelilingnya.

"Ini khusus untuk kita berdua. Aku ingin, malam ini hanya ada kamu dan aku."

"Tumben kamu romantis!"

Angga mengerutkan dahinya, "Aku kan suamimu. Apa kamu tidak mau pacaran seperti orang lain? Diromantisin sama suami sendiri?"

Tasya tersenyum malu mendengar perkataan Angga. Sungguh, Angga telah berubah. Tidak suka marah-marah lagi padanya seperti dulu. Angga yang sekarang selalu bersikap lembut padanya.

Angga menggenggam tangan Tasya. Lalu ada seorang pelayan restoran datang membawakan makanan dan minuman yang telah Angga pesan sebelumnya.

"Aku ingin kita memulai ini dari awal..." lirihnya.

"Maksudnya?" tanya Tasya tidak mengerti.

"Aku suka sama kamu. Aku sayang dan tidak ingin kehilanganmu! Aku tahu, sebelumnya pertemuan kita memang tidak baik. Tapi, aku ingin memulai semua ini dari awal..." Angga mengeluarkan kotak beludru.

"Will you marry me?"

Tasya sungguh terkejut sekaligus terharu dengan yang Angga lakukan. "Ki-kita kan sudah menikah Ga..." ucapnya sambil tersenyum haru.

"Aku belum pernah melamarmu bukan? Jadi, biarkan aku melamarmu malam ini!"

"Will you marry me?" sekali lagi Angga mengucapkan kalimat itu. Tasya pun mengangguk.

Angga tersenyum bahagia, ia pun memasangkan cincin itu di jari Tasya.

"Terima kasih..." lirih Angga.

"Jadi, apakah kita bisa mewujudkan keinginan Mama?" tanya Angga tersenyum nakal. Tasya pun mengangguk malu.

"Yes!" seru Angga senang.

***

Happy reading 😘

1
Qaisaa Nazarudin
Wahh licik,itu mah tanda gak laku..kalo yg laku itu harus ada peguamnya keluarga tasya sekalian..
Qaisaa Nazarudin
Dasar ngenyel,udah gak punya urat malu.ilfil langsung aku dgn cewek kayak gini,paling gak demen dgn cewek yg ngejar2 cowok..
Qaisaa Nazarudin
Ngebet banget pengen cucu...
Qaisaa Nazarudin
wkwkwk udah ku duga..
Qaisaa Nazarudin
Ciih udah kebaca modusnya papa kamu..
Supriatun Khoirunnisa
Luar biasa
gemini 210
😂😂😂. masa bos galak takut sama ibu kost wkwkwk
Yeni Sri
ceritanya lumayan menarik
Devi Handayani
yaahh yahhh yaahhhhh
.... payyyaahhhhh dahhh😤😤😤😤😤😤
Devi Handayani
yg sabar ya tasya😢😢😢
Devi Handayani
wkwkwkwkwkwkwkwkk... mules perut gw.... waddoiiwwww😂😂😂😂😅😅🤣🤣😅😅😅😅😅🤣🤣🤣🤣😅🤣🤣🤣
Devi Handayani
dubraakkkk😅😅😅😂😂😂😂😂😅😅
Devi Handayani
iya tasya mainkan magic muuu... buat dia terbucin bucin padamu tasya🤪😚😋
Devi Handayani
waahhh wahhhh niat nyaa dah ngga bener ini....nanti kena kutuksn mm reader baru tau kamu angga🤨🤨🤨
Devi Handayani
mama memang the best deh😍😍😍😍
Devi Handayani
hayooo loohhh😏😏😏😏
Devi Handayani
wahhh ibu nya si galak ini.... jodohin Buu si tasya ama si galak biar tau rasa dia hahhaahhaahh🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Devi Handayani
sungguh sadis caramu tuan angga.... awas aja jatuh cinta ama tasyaaa😏😏😏😏😏😏😏😏😏😏
Devi Handayani
gpp jadi OG..... tapi OG nya CEO hihihihi😁😄😄😄😁😄😄😄😁😁😁😁
Devi Handayani
untung ada bibi peri sang penolong.... klo ga tinggal dimana tasya?? 😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!