"sebenarnya disini yang mesum siapa Aku atau kamu ,honey"! tanya bhara laki laki yang kini sedang mengungkung tubuh Zahra ,gadis berusia 18 tahun yang baru saja lulus sekolah.
Zahra terdiam ,sungguh kali ini dia tidak bisa berkutik ketika bhara menindihnya saat ini, gadis yang selalu penasaran dengan rasanya bercinta ,sepertinya akan merasakannya di bawah belenggu serangan CEO posesif yaitu tuan bhara.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon giyonk17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 20
Pak Yusuf pun menarik nafas dalam dan mulai bercerita.
"Di rumah sakit permata hati di kota Surabaya,dulu istri pertama saya melahirkan,namun siapa sangka takdir berkata lain putri saya tidak bisa diselamatkan saat itu,saat saya akan melihat untuk yang terakhir kalinya di ruang bayi,saat itu pula saya melihat seorang laki laki sengaja menukar putrinya dengan putri saya yang sudah meninggal,disaat itu saya tidak bisa berbuat banyak di satu sisi istri saya sudah sangat menginginkan seorang anak karena sudah 5 tahun menikah dan baru bisa hamil lagi dan melahirkan,setelah beberapa kali keguguran di masa kehamilannya,akhirnya saya hanya bisa melihat putri saya yang sudah tiada itu di bawa laki laki lain yang saya sendiri tidak tahu namanya.namun tidak cukup sampai disitu,dua hari setelah istri saya melihat bayi cantik yang di kiranya adalah putrinya,dia mengalami pendarahan yang sangat hebat karena sebelumnya dokter memang sudah menyampaikan akibat fatal jika di paksa untuk hamil dan melahirkan,hingga takdir berkata lain ,istri saya pun menyusul putri kami yang telah tiada itu.saya pun tidak tahu dimana dan siapa orang tua bayi cantik yang saat itu menggantikan anak saya ,dan saya memutuskan untuk tetap merawat bayi tersebut hingga tumbuh menjadi sosok Zahra saat ini"!Cerita pak Yusuf panjang kali lebar dengan air mata yang sesekali menetes dan dada yang terasa sesak jika mengingat kejadian 18 tahun yang lalu .
"Pantas saja tidak ada mirip miripnya sama sekali,lalu anak siapa kan dia"!! Gumam bhara yang sudah sibuk dengan isi pikirannya saat ini.
" Tuan,bisakah anda membantuku,jika anda memang menyukai dan akan menjaga putriku dengan baik,saya harap anda bisa membantu menemukan kedua orang tua Zahra"!
Kata pak Yusuf akhirnya dengan nada menahan sesak di dadanya .Terlihat bhara hanya mengangguk kan kepalanya.
"Baiklah jika hanya itu masalah nya,saya akan mencari tahu secepatnya"!
Sahut bhara akhirnya.
"Tapi , rahasiakan dulu masalah ini,saya takut Zahra menyalahkan saya atas hal ini,sudah sekian lama sama memendam dan merahasiakan nya ,namun semua itu tidak bisa membuat saya merasa tenang,apalagi saat Zahra selalu bertanya tentang wajah sang bunda,ya mungkin karena wajahnya yang tidak mirip dengan saya'!
Jelas pak Yusuf sambil tergelak.
Di sisi lain.Tepatnya di rumah VVIP.
"Zahra,kenapa jadi kamu yang dekat dan peluk peluk tuan tampan tadi,bukanya kita sudah sepakat untuk menjodohkan kakak mu dengan tuan tampan tadi'.Bisik Bu Nita yang saat ini sudah duduk di samping Zahra dengan tatapan sesekali melirik ke arah Sinta yang sedang sibuk dengan layar tab nya.Ya wanita berusia 25 tahun itu selalu nya sibuk dengan pekerjaan meskipun ini di akhir pekan.
"Bu,sepertinya mbak sinta sudah punya incaran laki laki'!Bisik Zahra lagi yang mengingat sosok laki laki yang dilihatnya di taman.
"Haa,benarkah"!Tanya Bu Nita dengan mata yang sudah berbinar.
"Yaa,,ibu tenang saja nanti Zahra akan cari tahu siapa laki laki itu".
"Apa kamu yakin,apa kamu sudah pernah melihatnya,"!Tanya Bu Nita mulai kepo saat ini.
"Heemm,di taman seminggu yang lalu"!Kata Zahra menimpali.
"Janji ya ,bantu kakakmu mendapatkan jodoh,jangan sampai kamu dilamar dulu oleh tuan tampan itu,sedangkan kakak mu masuk h jomblo".
"Buu,, aku masih belum mau menikah"!!Pekik Zahra dengan bibir yang sudah mengerucut.
Sontak Sinta pun menatap ke arah adik dan ibunya itu.Bersamaan dengan itu bhara dan pak Yusuf yang juga sedang membuka pintu dan akan masuk ke ruangan tersebut.
Deg'!!
Reflek Zahra pun menutup mulutnya dengan satu tangannya dengan mata yang sudah akan loncat dari tempat persembunyiannya,saat melihat bhara dan sang ayah berdiri di ambang pintu.
***
Apa dia sudah menolak ku sebelum aku melamar nya"!Batin Bhara sambil menatap ke arah Zahra yang masih menutup mulutnya.
Tring".!! Terdengar bunyi pesan masuk pada ponsel bhara dan mampu memecah keheningan di ruangan tersebut.
"Boss saya sudah berada di parkiran"!.Satu pesan yang dikirimkan oleh Kelvin.
" Kalau begitu saya permisi, saya masih ada urusan".Kata bhara berpamitan,sambil melirik sekilas ke arah Zahra dan melanggar pergi meninggalkan ruangan tersebut.
"Vin, apa jadwalku besok".Tanya bhara setelah masuk ke dalam mobil.
"Rapat dengan para dewan direksi bos,"!!Kata kelvin dari depan kursi kemudi .
"Kosongkan jadwalku untuk lusa, kita akan pergi ke Surabaya'.Kata bhara sambil memainkan benda pipi di tangannya.
"Apa, ke Surabaya ,apa kita ada bisnis ke sana."Tanya Kelvin yang seingatnya tidak ada jadwal penting ke luar kota, meskipun ada biasanya bisa nya menyuruh Martin untuk berangkat bukan dia sendiri yang terjun langsung.
"Ini diluar urusan kantor"!!Sahut bhara yang masih menyibukkan dirinya dengan benda pipih ditanganya itu.
"Lalu,,apa anda ingin holiday"!Sahut Kelvin yang tingkat keponya sudah di ujung ubun ubun.
"Aku ada penyelidikan tentang seseorang"!!
"Haa,, jadi profesi anda berubah jadi detektif Konan ya boss"!!.Sahut Kelvin yang mendadak bodoh.
Dugh"!!Bhara pun menendang kursi kemudi begitu saja .
"Kau kebanyakan nonton kartun,jadi otak mu isinya Konan,Naruto,doraemon,Upin Ipin"!!.Sahut bhara sambil menatap kesal ke arah asisten nya itu .
"Ya tuhan,sebenarnya yang suka nonton kartun itu aku apa dia sih,kenapa dia sangat hafal sekali dengan acara kartun di televisi 'Sahut Kelvin di dalam hati,ya hanya berani di dalam hati jika tidak ingin di tendang ke planet lain detik itu juga oleh boss nya itu.
"Hehee,tidak bosa'!Jawab Kelvin akhirnya.
Singkat cerita ke eso kan hari.
Tepat di hari Senin,pagi ini Zahra sudah diperbolehkan untuk pulang oleh sang dokter setelah dirasa keadaanya cukup membaik..
"Apa dia benar benar marah atas ucapanku kemaren,kenapa dia tidak datang lagi ". Gumam Zahra sambil menghela nafas beratnya.
Ceklek"!!
Zahra yang mendengar pintu di buka pun sontak menoleh ke arah pintu,namun kenyataan tidak sesuai dengan harapan,.Yang di harapkan nya om duda tampan yang datang ternyata sang dokter dan di ikuti Sinta yang mengekor dibelakangnya.
"Selamat pagi nona Zahra,apa anda sudah siap untuk pulang,biara saya memeriksa nya sekali lagi".Kata dokter tersebut dengan ramah.
"Baik dokter".
Jawab Zahra sambil mengangguk kan kepalanya.
Setelah di rasa semuanya membaik, akhirnya Zahra pun di perbolehkan untuk meninggalkan rumah sakit tersebut.
Mereka berjalan beriringan pak Yusuf ,zahra dan juga Sinta menuju parkir dimana mobil Sinta sudah terparkir disana.
"Mencari siapa sih dek"!Bisik Sinta saat mata Zahra sesekali celingukan tidak jelas.
"Apa sih,mbak"!!
Sahut Zahra mengelak,takut ketahuan jika dia sedang mencari sosok tampan yang sedari tadi tidak dia temui.
Pak Yusuf hanya tersenyum kecil melihat tingkah kedua anaknya.Siang itu di rumah pak Yusuf ,Bu Nita sengaja masak banyak karena menyambut kepulangan sang anak dari rumah sakit.dimana Erina dan Silvia pun juga berkunjung siang itu untuk menjenguk Zahra,di ikuti oleh darell dan Dafa.
"Bagaimana keadaan mu, Zahra".
Tanya Daffa yang saat ini duduk di samping Zahra yang sedang menyandarkan tubuhnya di atas kasur .
"Sudah membaik,besok aku sudah kembali kesekolah".
Jawab Zahra sambil sesekali tersenyum di balik hati dan pikirannya yang sedang kalut.
