Arjuna Gardana menghadiri acara reuni Pelita Bangsa Internasional School dengan keadaan hati yang hancur karena sang kekasih, Shakila menolak lamarannya, karena Shakila ingin mewujudkan cita-cita'nya sebagai seorang balerina terkenal dan meminta Arjuna menunggunya sampai mimpinya yang sudah di depan mata tercapai. Arjuna sangat patah hati karena ini adalah yang ketiga kali-nya Shakila menolak lamarannya.
Diacara itu Arjuna pun bertemu dengan Elsitha Putri yang ternyata juga sedang patah hati karena baru memergoki sang kekasih dengan wanita lain diacara reuni itu. Mereka pun menghabiskan malam dengan bermabuk-mabuk'an bersama dan berakhir di sebuah hotel.
Keesokan paginya, mereka pun sepakat untuk menganggap kalau malam itu hanyalah one night stand saja dan tidak perlu berhubungan lagi.
Tapi siapa sangka, ternyata Arjuna adalah bos di tempat Elsitha magang. Kesepakatan awal pun tidak berlaku dan mereka pun menjalin hubungan tanpa status yang lebih panas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25. Tawaran Juna
🍁 Happy Reading 🍁
Sepuluh menit kemudian.
"Jun.. lebih cepat Jun, gue mau keluar.." racau Sitha saat dirinya sudah hampir sampai di puncak kenikmatan. Kini posisi mereka Sitha yang ada dibawah kungkungan Juna.
"Sesuai permintaan." balas Juna lalu mempercepat hentakan-hentakan pinggulnya.
Tak sampai satu menit, erangan panjang pun keluar dari mulut Sitha. Ia sudah sampai di puncak kenikmatannya.
"Jangan lemes dulu! Kita belum selesai!" ucap Juna lalu mengeluarkan jagung jumbo-nya dari dalam goa lembab lalu mengubah posisi Sitha menjadi membelakanginya kemudian memasukkan kembali jagung jumbo-nya kedalam goa lembab dari belakang.
"Aaargh.." Sitha dan Juna kembali mengerang saat jagung jumbo kembali terbenam dalam goa lembab. Juna pun kembali menghentak jagung jumbo-nya dengan kecepatan maksimal yang tak beraturan.
Dan lima menit kemudian, Juna pun merasakan kalau jagung jumbo-nya hendak memuntahkan benih-nya. Tak ingin memuntahkan benih jagung jumbo-nya di dalam goa lembab, Juna pun cepat-cepat mengeluarkan jagung jumbo-nya dari dalam goa lembab dan menyemburkannya ke karpet.
"Aaargh.." erangan panjang keluar dari mulut Juna saat benih jagung jumbo-nya menyembur ke karpet.
Setelah semua benih tersembur, Juna pun mendaratkan bokongnya di sofa lalu menyandarkan punggungnya di sandaran sofa.
"Luar biasa.. loe benar-benar luar biasa Sit. Gue puas banget." puji Juna.
"Loe juga Jun, loe perkasa banget." balas Sitha.
Mereka pun terdiam untuk mengatur nafas mereka sekaligus mengumpulkan kembali tenaga mereka. Setelah lima menit, Sitha pun memungut pakaiannya dan memakainya kecuali segitiga berenda-nya karena ia ingin membersihkan goa lembab-nya terlebih dahulu sebelum memakai segitiga berenda-nya.
Begitu pun dengan Juna, ia juga memungut pakaiannya setelah Sitha hampir selesai memakai pakaiannya.
Setelah selesai memakai pakaiannya, Sitha pun berjalan menuju pintu.
"Mau kemana?" tanya Juna.
"Ke toilet." jawab Sitha.
"Jangan pulang dulu, biar gue anter pulang." ucap Juna.
"Mmm.." balas Sitha lalu meneruskan langkahnya keluar dari ruang kerja Juna.
Setelah Sitha keluar, Juna terkekeh kecil mengingat percintaan panas-nya dengan Sitha yang beberapa menit yang lalu kembali terulang.
"Pantes aja tubuh gue candu sama tubuh loe, Sit. Loe bener-bener luar biasa dan bisa bikin gue puas level tertinggi. Gak kayak Kila yang pasif." lirih Juna.
🍁 🍁 🍁
Kini Sitha dan Juna pun sudah berada dalam perjalan menuju rumah Mama Ernita.
Sudah hampir sepuluh menit dalam perjalanan, suasana dalam mobil terasa hening karena baik Sitha maupun Juna sama-sama tak ada yang membuka suara. Nampak sekali Sitha masih canggung dengan apa mereka lakukan tadi diruang kerja Juna.
"Sit.." akhirnya Juna memutuskan untuk lebih dulu membuka suara terlebih dulu.
"Hemh.."
"Soal yang tadi, gue serius, loe sendiri gimana?" tanya Juna.
"Yang mana?" tanya Sitha balik, ia pura-pura tidak tahu.
"Yang gue bilang, gue pengen menjalin hubungan baik dengan loe." jawab Juna.
"Maksud loe hubungan baik gimana? Loe kan udah punya tunangan, Jun!" balas Sitha.
"Iya, gue tau. Tapi gue pengen kita menjalin hubungan yang lebih dekat lagi tapi bebas tanpa ikatan. Loe ngerti kan maksud gue?"
"Maksud loe, loe mau kita jadi pasangan selingkuh? Dan loe mau jadiin gue tempat pelampiasan hasrat loe, gitu?" tanya Sitha dengan tatapan tak suka.
"Ya, semacam selingkuh tapi gue sama sekali gak nganggep loe sebagai tempat pelampiasan gue. Gue pengen kita kayak layaknya orang pacaran yang backstreet gitu, Sit. Jujur, gue nyaman didekat loe, Sit, setiap bersama loe, gue bisa ngelupain rasa kecewa gue sama Kila." jawab Juna.
"Gue gak bisa Jun. Gue gak mau jadi perusak hubungan loe sama tunangan loe." tolak Sitha.
"Gue tahu rasa sakitnya diselingkuhin itu gimana dan gue gak mau tunangan loe ngerasain hal yang sama seperti yang gue rasain." kata Sitha lagi.
"Tapi kita udah terlanjur punya hubungan terlarang ini Sit, ya kenapa kita gak sekalian aja lanjutin." balas Juna.
"Gila loe yah!" umpat Sitha.
"Iya, emang gue gila. Gila karena loe yang udah bikin gue gila! Dan loe harus tanggung jawab udah bikin gue tergila-gila sama loe!" balas Juna.
"Gue tau, loe juga kesepian kan. Jadi gak ada salah-nya dong kita berdua saling mengisi?" kata Juna lagi.
"Gue janji gak akan ngelarang loe menjalin hubungan dengan laki-laki lain dan kalau loe udah nemuin laki-laki yang tepat buat loe, kita bisa akhiri hubungan ini kalau loe mau." kata Juna lagi.
Sitha menatap Juna sesaat lalu mengalihkan pandangannya melihat jalanan. Jujur, ia juga merasakan hal yang sama seperti yang Juna rasakan padanya, rasa nyaman. Sitha merasa nyaman dan terlindungi setiap Juna ada di dekatnya. Tapi otaknya masih cukup waras untuk memikirkan kalau apa yang mereka lakukan adalah salah.
"Gue gak bisa jawab sekarang, karena gue gak tau apa gue masih butuh laki-laki atau gak." balas Sitha.
"Gak pa-pa. Loe bisa pikirin ini baik-baik dan loe bisa hubungi gue kapan pun loe mau." balas Juna.
🍁 🍁 🍁
Bersambung...
kemana aja sih si juna, selama ini kan telp sitha sdh disadap, ayo dong juna, cari tau dulu keadaan sitha, jgn egois, mau enaknya aja