"Apa kau tau, sebenarnya aku adalah istri pertama Aldan, dan kau adalah madu ku Aura" ujar Vega.
Aura terkejut dengan fakta yang di berikan Kakak ipar palsunya itu, selama 2 tahun mereka hidup bersama ternyata Aura membiayai kehidupan istri pertama suaminya. aura tidak bisa membalas perkataan Vega karenya tubuhnya sangat lemah berbicara pun sangat kesulitan.
"Aura apa kau tau kenapa kamu bisa selemah ini? kamu bisa selemah ini Karen obat ini, selama 2 tahun aku memberikannya kepada mu perlahan - lahan sampai kamu mati secara perlahan. dan Seseorang yang sangat membantu ku adalah!!"
seseorang masuk ke dalam kamar aura dan itu adalah Virsa Asisten nya di perusahan ternyata dia seorang penghianat.
"Apa wanita itu sudah mati sayang?" tanya Aldan
"Dia sedang sekarat sayang" balas Vega
di detik - detik kepergiannya semua orang yang dia anggap baik muncul dan menertawakan kepergiannya.
"Tuhan beri aku kesempatan sekali saja, dan membalas semua perlakuan mereka terhadap ku....."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Duna Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20
"Akte Rumah? Kenapa ada nama gue di sini?" kaget Aldan
"Apa si Aura mau ngasih ke gue rumah ini ya? Hahaha Memang bener dia masih bodoh gue yakin sih hahah" lanjut Aldan sambil tertawa kecil
"Gue ambil aja. kan sekarang ni rumah jadi punya gue hahaha" ucap Aldan yang terlihat senang.
Dia langsung membawa akte rumah Aura dan menyimpannya di dalam lemari samping ranjang dan dia langsung kunci.
"Gue harus bawa akte ini ke rumah mamah besok, gak papa lah cuma dapet ini aja daripada gak dapet sama sekali" gumam pelan Aldan.
Aldan naik ke atas ranjang dan dia langsung memainkan Handphone nya seperti tidak ada terjadi sesuatu.
Cklek....
Pintu kamar mandi terbuka Aura keluar hanya dengan memakai handuk yang di lilit di tubuhnya.
Aldan yang melihat Aura yang hanya memakai handuk saja dengan tubuh putih langsung sungguh menggoda membuat Aldan menelan ludah melihat Aura.
"Mas... mas" panggil Aura yang terus memanggil aldan yang terpesona dengan tubuh Aura.
"Ehh... Iya apa?" panik Aldan yang ketahuan tergoda dengan tubuh Aura.
"Kenapa kamu liatin aku kaya gitu sih? Kamu mau?" goda Aura.
Aura mencoba menggoda Aldan kembali walupun ada sedikit rasa takut juga, takutnya Aldan tergoda dengan nya.
Aura bejalan mendekati ke arah Aldan dengan perlahan.
"Sayang kita coba aja sekarang. Mungkin bisa" goda Aura
"Ga-gak bisa sayang maaf ya" telat Aldan tidak mau mengkhianati istrinya.
Aura duduk di samping Aldan dan meraba perut aldan yang berbalut kaos.
"Sayang" lembut Aura
"Sayang jangan gini. Aku gak mau nyakitin kamu sayang, kamu tau kan penyakit aku" gagap Aldan menghindari Aura yang terus menempel dan meraba tubuhnya.
Wajah Aura mulai mendekat dan tangan Aura pun mulai nakal, dan Aldan pun terus menghindar dan mencoba menjauh.
Namun dia tidak bisa apa - apa karena dia juga tergoda, dan saat dirinya mulai menikmati sentuhan Aura.
Drettt ... Drettt .....
Ponsel Aldan berbunyi.
"Ahh... Sayang maaf aku angkat telepon dulu" ucap gagap Aldan.
"Ck... Jangan lama" goda Aura.
Aldan hanya mengangguk dan langsung keluar dari kamar.
"Hah kenapa si Aura jadi gitu sih" lenguh Aldan.
"Bangun dah akh!!" kesal Aldan sambil melihat ke bawah.
"Ini gue gimana? Vega kan lagi marah. Apa gue paksa aja kali, mungkin sekarang dia lagi tidur" ucap Aldan tersenyum puas
Aldan langsung turun ke bawah ke kamar Vega dan membukanya dengan perlahan, di dalam kamar barang berantakan dan Vega tidur di ranjang dengan tenaga.
Aldan yang sudah sangat bernafsu langsung memulai aksinya sampai Vega tidak bisa berbuat apa - apa.
Aura yang sudah berganti baju dan turun ke lantai 1 untuk mendengar kelakuan mereka berdua membuat dirinya merasa jiji.
"Makan tuh. Untung dia gak gamu sama gue, burung bekas siapa yang mau" gumam Aura.
"Ahhh gue punya ide" bisik Aura.
Aura naik ke tangga dengan perlahan dan memanggil aldan dengan keras dari lantai dua.
"Mass... mas aldan" teriak Aura.
Membuat dua sejoli yang sedang menikmati kemesraan mereka terganggu dan membuat mereka berdua panik.
"Si Aura belum tidur?" tanya Vega
"Belum" jawab Aldan
"Pintu kamu kunci gak?" tanya Vega
Mata Aldan membelalak panik karena dia lupa tidak mengunci pintu.
"Mas Aldan. Kemana sih dia? Katanya mau ngangkat telpon, handphone nya aja masih di kamar" ucap Aura dengan keras.
Karena Aura berbicara dengan kencang Mpok Mira terbangun dan menghampiri Aura.
"Ada apa non?" tanya Mpok Mira.
"Mpok liat suami saya gak?" tanya Aura pura - pura tidak tau.
Mpok Mira dengan memakai gestur menunjuk pintu kamar Vega.
Aura pun hanya mengangguk dan Mpok Mira pun mengerti dengan maksud Aura.
"Apa tuan Aldan keluar rumah non, saya cek pintu utama mungkin terbuka" ujar Mpok Mira ikut akting
"Coba Mpok cek" balas Aura
Mpok Mira pun perjalan dan mengecek pintu dan tentunya pintu masih terkunci dengan rapat.
"Masih di kunci non, kuncinya juga ada" ucap Mpok Mira
"Gimana ini? Kalo pintunya kita kunci pasti mereka ke sini" panik Vega
Mereka masih dengan keadaan kacau dan Aldan belum mengeluarkan hasratnya membuat dia semakin frustasi.
"Cek CCTV aja non. Kita bisa tau tuan Aldan pergi ke mana" ujar Mpok Mira Dengan senyum jahatnya.
"Ah... iya aku lupa di sini ada cctv kan" balas Aura
Ucapan mereka terdengar sampai dalam dan membuat mereka semakin panik.
Aldan dengan cepat memisahkan diri dari Vega dan memakai baju nya kembali dengan panik.
Aldan dengan panik langsung keluar dari dalam kamar Vega melalui jendela, dia sudah tidak bisa berpikir dengan jernih.
"Kenapa kamu keluar dari jendela?" panik Vega
"Diem ah. kamu pake baju terus cuci muka keluar samperin si Aura alih hin perhatian nya" perintah Aldan
"Ck lagi enak - enak juga" kelas Vega.
Vega langsung memakai baju dan menjauhi wajahnya agar tidak terlihat baru melakukan sesuatu yang mencurigakan.
Aura yang melihat cctv dari ponselnya tertawa melihat raut wajah panik Aldan dan dengan panik dia keluar dari jendela dan dia hampir tersungkur di halaman depan.
Aura pura - pura bejalan ke tangga dan naik tangga, dan tiba - tiba.
Cklek....
"Aura ada apa?" tanya Vega terengah engah
"Oh ini mbak aku cari mas Aldan tapi gak ada di mana - mana jadi aku mau liat cctv" jawab Aura dengan santai
"Tunggu aja di sini. Dia pasti bentar lagi juga Dateng kamu jangan panik" ucap Vega
Padahal dia yang panik buka Aura.
Aura hanya bisa tersenyum kecil.
Tokkk.... Tokk.....
Tiba - tiba pintu di ketuk dari luar.
"Tuh kan itu kayanya Aldan, cepat buka Mpok" ucap Vega
Mpok Mira pun bejalan ke arah pintu dan membuka pintu nya, dan emang aldan dengan pakaian kusut nya.
"Kamu dari mana mas?" ucap Aura dengan tatapan curiga
"A-aku tadi ke dalam sebentar mau cari angin" balas gagap Aldan
"Oh. tapi kenapa pintu nya di kunci kamu lewat mana?" tanya curiga Aura
"Tadi udah aku buka. Mungkin ke kunci lagi" alasan Aldan
"Masa sih. Baru Minggu kemarin deh di ganti kuncinya" balas Aura
"Ya rusak lagi mungkin. kita tidur ayo aku udah ngantuk" ajak Aldan
"Ih bentar" ucap Aura
"Ayo. Sayang aku ngantuk" paksa Aldan sambil menarik Aura kembali ke kamar.
Aura yang di tarik Aldan hanya tersenyum sedang bisa membuat mereka berdua panik.
Cklek...
Pintu terbuka dan Aldan pun langsung masuk ke kamar mandi, sedangkan Aura melihat ponsel nya.
Dia melihat ke meja tv dan akte itu sudah tidak ada di atas meja, tiba - tiba Aura tersenyum jahat entah apa yang dia pikirkan...
dah tahu sibangsat tu ada dlm bilik bawa sekali yg dikehendaki oleh keluarga sibangsat sedih