Aletta seorang gadis cantik primadona SMANSA dan periang yang berusia 18 tahun masih duduk di sekolah SMA kelas 3 terpaksa menikah paksa karena wasiat dari almarhum sang ayah.
ia menikah dengan pria tampan nan dingin bernama Lucien Bryan yang berusia 25 tahun. seorang kapten pilot yang ber kharisma dan sudah memiliki kekasih.
bagaimana kisah kehidupan rumah tangga aletta. yuk simak ceritanya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom beauty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
club
musik di dalam ruangan berdentum keras. seorang pria sedang mengoperasikan tuts...tuts nada dengan lincah seraya melenggak lenggok kan badannya. lampu lampu temaram berkelip berwarna warni. sorak ramai orang-orang yang berjoget di lantai dance Floor juga aroma alkohol yang menusuk hidung ikut menemani malam Lucien.
ya... malam ini, lupita menyeret Lucien kedalam bar yang tak jauh dari apartemen.
lupita dengan santai menyeruput gelas minumnya seolah olah sudah terbiasa.
"sayang... kita pulang yuk. kamu udah minum berapa gelas sih. nanti kamu mabuk, " ujar Lucien memperingati kekasihnya dengan lembut.
"santai aja, yang. aku gak bakalan mabuk. kamu beneran gak mau nyoba? " tanya lupita yang sudah menyodorkan segelas minuman ke hadapan Lucien.
Lucien menyingkirkan gelas itu kebawah. "aku gak pernah minum-minuman seperti ini lupita. "
"ah gak asik kamu. "lupita membuang muka dengan marah.
"aku gak bisa sayang. aku kesini cuma temani kamu aja. siapa tadi yang seret aku sambil merengek ngajak kesini. kamu, kan? "
lupita menoleh. menatap Lucien dengan pandangan rumit. "dikit aja lho sayang. kamu pasti menikmatinya, " lupita masih saja merayu Lucien untuk me minum-minuman alkohol itu. ia sedikit meraba dada bidang Lucien yang kancing atasnya terbuka menampakkan penampilan yang menggugah selera lupita.
"sudah.. sudah. kamu pasti sudah mabuk. ayo kita pulang. aku antar ke apartemen kamu. "
"bentar lagi sayang," kelit lupita yang masih ingin melancarkan aksinya dalam menggoda Lucien. ia mulai mencium Lucien dengan kedua tangan yang ikut Bergerilya di tubuh Lucien.
"jangan..sayang! hentikan! kamu pasti udah mabuk berat. tingkahmu sudah berubah, "Lucien menyingkirkan tangan lupita yang menjelajahi tubuhnya dengan lembut.
'sial!! gagal rencanaku. kalau begini kapan Lucien bisa menikahi aku' batin lupita menggeram kesal. padahal tadi dia sudah membayar bartender agar memasukkan serbuk perangsang pada minuman Lucien. sialnya, Lucien sama sekali tak menyentuh minumannya.
"hmm... gendong, " lupita sudah merentangkan kedua tangannya kehadapan Lucien.
Lucien meng geleng-geleng kan kepalanya. menatap heran pada lupita yang bertingkah sedikit aneh.
Lucien mau tak mau menggendong lupita ala bridal style. keluar dari club. berjalan memasuki mobil sport nya.
didalam mobil. Lucien menatap lupita sebentar yang sudah terpejam.
Lucien bergegas menghidupkan mesin dan dengan perlahan-lahan roda bundar itu sudah meninggalkan club tempat lupita meracau tak jelas tadi.
*
*
*
di apartemen lupita.
malam ini, lupita dengan sengaja berpura-pura mabuk berat. ia yang sudah diletakkan di kasur oleh Lucien tiba-tiba saja menarik Lucien hingga terjatuh diatas tubuhnya.
brukk
"sayang... malam ini aku milik kamu, " lupita mendesah manja. ia sengaja ingin membangkitkan gairah Lucien.
Lucien yang melihat lupita bak cacing kepanasan merasa heran.
'malam ini dia agresif sekali. kalau begini aku bisa khilaf. aku juga pria normal' batin Lucien menangis meratapi nasibnya.
"sadar lupita... jangan sampai kamu menyesal! " peringat Lucien dengan wajah tegas.
"aku tidak menyesal sayang... asal itu kamu! "
"aku tidak bisa lupita. kita belum menikah, " Lucien menolak ajakan lupita dengan halus.
"aku rela, sayang. aku juga siap menunggu kamu hingga kamu menceraikan istri bocahmu itu. " kedua tangan lupita meraba-raba dada Lucien yang masih mengungkungnya dibawah sana.
"maaf... aku gak bisa, " Lucien beranjak dan berjalan menjauh dari kasur.
"tidurlah. besok aku jemput kamu kesini. kita berangkat kerja bareng, " titahnya pada lupita.
lupita langsung duduk. ia memandangi wajah Lucien dengan pandangan menyala. "apa aku tak menarik dimatamu Bryan? "
Lucien mendesah berat, "justru aku menyayangi mu lupita. aku tak sanggup menyentuhmu sebelum ada ikatan yang sah. "
"selalu itu alasanmu. kalau begitu ceraikan dia Bryan! " ucapnya dingin dengan tatapan menusuk.
"belum saatnya lupita. masih ada waktu tiga bulan lagi untuk kelulusannya. aku janji kalau dia sudah lulus aku akan menceraikannya," Lucien mencoba membujuk lupita agar sedikit tenang.
"hmm...baiklah! aku pegang janjimu."
Lucien mendekat kemudian mengecup kening lupita. "tidurlah... aku mencintaimu. "
"aku pulang dulu, " Lucien berjalan dengan langkah tetap keluar dari kamar apartemen milik lupita.
......................
"sayang..... mama pamit dulu ya, "mama sonya yang masih berada di apartemen letta hendak pulang ke mansion.
" iya ma. hati-hati ya ma, pa! " ujar letta yang berdiri didepan pintu apartemennya. mengantar kepulangan sang mertua sampai sebatas sana.
"sana masuk. sudah larut malam. nanti ada orang jahat gak ada yang nolongin soalnya sudah sepi, " ujar sang papa.
letta mengangguk tanda mengerti, "iya pa. letta tutup pintunya ya ma.. pa. "
selepas kepergian sang mertua. letta berada di dalam kamarnya seorang sendiri. ia rebahan seraya menatap langit-langit kamarnya. ntah kenapa, pikiran letta saat ini sedang kacau teringat dengan Lucien.
dia yang awalnya hanya seorang gadis polos dan ceria dan banyak diidolakan pria namun tak satupun ia terima. dia yang awalnya seorang gadis yang tak pernah merasakan jatuh cinta kini mulai merasa ada sesuatu yang merasuk kedalam relung hatinya. hatinya yang dulu begitu kuat dan kokoh kini perlahan mulai goyah.
Lucien.
seorang suami dari surat wasiat sang ayah yang mampu memporak-porandakan hatinya saat ini. yang mampu mencairkan tembok kokoh itu namun sialnya malah sang suami tak menaruh perasaan padanya.
lama termenung dalam kamarnya, akhirnya tak lama letta pun terlelap ke alam mimpi. berharap hari esok lebih baik dari hari ini.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...