Aku Lelah Mengalah

Setelah sarapan pagi,Delon langsung berangkat ke kantor meninggalkan Sonia yang masih memasang wajah dingin untuk nya.

Sonia tetap berada di kursi nya membiarkan Delon pergi tanpa berniat untuk mengantar pria itu ke depan.lama- lama berdekatan dengan Delon membuat otak nya ikut-ikutan tidak waras.

Delon duduk di kursi kerja nya dengan wajah kusut membuat sang asisten Dirga mengerutkan keningnya tidak biasa nya Delon seperti ini.padahal bos nya itu baru saja sampai di kantor.

" Apa terjadi sesuatu lagi Bos?" tanya Dirga sambil membawa beberapa berkas untuk di periksa oleh Delon.

" Mungkin nggak sih nanti Sonia jatuh cinta dengan pria lain? Dia memang tidak pernah lagi menuntut cerai dari ku,tapi sikap nya itu semakin hari semakin dingin saja,bahkan saat Aku mengajak nya ke kamar pun Sonia sama sekali tidak bergairah lagi dan sering menangis." Delon tiba-tiba curhat kepada Dirga.

Dirga terkekeh mendengar ucapan Bos nya, akhirnya bos nya ini sadar juga setelah cukup lama mengacuhkan istri nya.Sonia mulai melawan membuat pertunjukan semakin menyenangkan.

" Akhirnya kesabaran Nyonya habis juga!" seru Dirga begitu berani.

Delon yang sedang berada dalam mode buruk pun langsung melempar kan Dirga menggunakan pulpen yang ada di dekat tangan nya.hal itu semakin membuat tawa Dirga pecah.Delon mulai menemukan lawan yang seimbang.sebenarnya Dirga pun sudah jengah menghadapi tingkah munafik Tania.

" Dirga! Kamu sudah bosan kerja di sini?" kata Delon dengan mata tajam nya.

" Iya saya memang sedang butuh istirahat Bos,satu Minggu kayak nya cukup deh." balas Dirga lebih konyol.

Dirga sangat yakin jika Delon tidak akan mungkin berani memecat nya dari perusahaan ini.mereka berdua sudah sangat dekat dan merupakan sebuah tim yang komplit.jika Dirga benar-benar pergi.Delon pasti akan kesulitan mencari pengganti nya.

" Mengenai Nyonya Sonia! Saya tidak berhak ikut campur,tapi apa yang anda lakukan bersama Nona Tania juga sudah keterlaluan.masih untung Nyonya Sonia diam tidak mengadukan kelakuan anda kepada Tuan besar.Nyonya Sonia juga punya batas kesabaran Bos,jangan sampai terlambat sebelum nanti Nyonya Sonia benar-benar di miliki laki-laki lain,apa yang terlihat di depan mata belum sepenuhnya benar kecuali Bos sendiri yang mencari tahu nya." kata Dirga yang sangat ingin melihat rumah tangga Delon awet bersama Sonia.

" Tania itu masa lalu ku,Aku cuma kasihan dengan dia .dulu Aku memang masih mengharapkan dia kembali,tapi sekarang semua terasa berbeda.Aku sudah mengganggap dia seperti adik ku sendiri." terang Delon menerawang jauh.

Delon bahkan memenuhi semua kebutuhan Tania,mulai dari hal kecil hingga ke hal yang lebih besar,Delon mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan wanita itu, sementara istri nya sendiri belum pernah merasakan nafkah dari Delon.kemarin Delon kembali menawarkan kartu sakti kepada Sonia,namun wanita itu malah menolak mentah-mentah pemberian Delon,bahkan Sonia langsung membuang kartu itu ke tempat sampah sangking tidak Sudi nya menerima apapun yang Delon berikan kepada nya.bahkan ponsel yang Delon berikan pun tidak benar-benar di pakai oleh Sonia,dia lebih nyaman memakai ponsel pemberian dari Kimi.meskipun ponsel bekas tapi Sonia tahu Kimi tidak akan tega meminta kembali barang yang sudah di berikan kepada nya,beda hal nya dengan Delon.

" Mana ada adik yang selalu mengikuti kemana pun kakak nya pergi, berpegangan tangan layak nya sepasang kekasih yang bucin,cium pipi sangat mesra bahkan berani memeluk anda, sesabar nya seorang istri tidak akan ada yang rela melihat suami nya berdekatan dengan wanita lain sementara di rumah Bos selalu cuek kepada Nyonya." kali ini pembahasan Dirga dan Delon melenceng dari pekerjaan.dirga berani berkata demikian karena Delon yang lebih dulu memulai pembicaraan.

Delon tampak diam mendengar ucapan Dirga, meksipun Dirga belum menikah dan tidak memiliki kekasih, tetapi Delon begitu menghargai apa yang Dirga katakan kepada nya.semua yang Dirga katakan sangat benar sekali.

" Satu hal lagi Bos, beberapa waktu yang lalu,saya sempat iseng mengecek cctv di depan ruangan anda.saya menemukan ini." Dirga langsung saja menyodorkan ponsel yang menyala kehadapan Delon

Mata Delon fokus menatap ponsel tersebut,di sana terlihat jelas bagaimana Sonia berhenti di depan ruangan nya sesekali mengintip ke dalam.beruntung rekaman suara Cctv ini terdengar jernih sehingga Delon bisa mengetahui apa yang sedang Sonia dengar dari dalam ruangan nya.

" Sial! Jadi gara-gara ini dia ngotot minta pisah." Delon kembali mengingat saat pertama kali Sonia berubah dan meminta cerai dari nya.

Delon mengumpat geram melihat Sonia yang menangis sesenggukan di balik pintu sementara dia tetap saja asyik dengan pembicaraan gila nya itu.

" Bodoh!" seru nya sambil menggebrak meja.

" Jika memang Bos tidak pernah mencintai Nyonya, lebih baik pulang kan saja ke rumah orang tua nya, tidak baik menyiksa terlalu lama wanita, suatu hari karma itu akan berlaku Bos,apa yang kita lakukan sekarang itu juga lah yang akan kita tuai nanti nya." ucap Dirga karena sebelumnya dia sudah lebih dulu melihat rekaman menyedihkan ini.

Dirga juga tidak menyangka jika Delon bisa sampai Setega ini kepada istri nya,yang ia tahu hanya pernikahan mereka saja yang di sembunyikan selebihnya Dirga tidak berani untuk mencari tahu.

" Sudah aku bilang,Aku tidak akan pernah menceraikan Sonia,dia hanya salah paham dan Tania tidak akan mungkin mengganti kan posisi nya di rumah itu." geram Delon karena hanya itu yang bisa dia lakukan sekarang.

" Terlambat Bos! Nyonya sudah mendengar dan melihat nya sendiri bagaimana kedekatan yang terjadi di antara kalian berdua.semakin lama Bos membiarkan ini terjadi semakin sulit juga untuk merapikan kembali kekacauan yang sudah terjadi,Nyonya Sonia itu cantik Bos.di luar sana orang-orang tidak akan peduli dengan status janda nya." iseng sekali Dirga karena memang sudah gemas melihat tingkah laku bos nya.

Jika memang tidak mencintai Tania lagi, untuk apa juga Tania di bebaskan keluar masuk ke perusahaan ini bahkan ke ruangan seorang CEO pun seperti itu, sementara Sonia yang jelas-jelas istri sah saja tidak pernah mendapatkan kebebasan seperti itu,pantas saja Sonia bersikeras ingin cerai.

" Tania tidak sebaik yang Bos lihat,Nyonya Sonia lebih cocok mendampingi anda." lanjut Dirga sedikit memberikan petunjuk untuk Delon.

" Benar Itu! Wanita itu tidak ubah nya seperti ular yang licin di luar tapi begitu mematikan di dalam perut nya.Jika Kamu kembali bersama nya,Aku tidak ingin lagi kenal dengan Kamu,Sonia akan menjadi milik ku." Thomas tiba-tiba saja datang ikut menyahut ucapan Dirga.

" Kamu jangan bodoh jadi orang." Thomas semakin mendesak Delon.dan Dirga hanya tersenyum melihat nya.

" Berisik! Siapa yang mengundang mu datang ke sini?" desis Delon melempar pulpen yang lain nya ke arah Thomas tetapi sebelum pulpen itu benar-benar menyentuh wajah nya dengan mudah bisa di tangkap oleh Thomas.

Delon berdecak kesal, sementara Thomas dan Dirga bersatu menertawakan Delon .

"Sudah cukup marah nya,sesi curhat nya sudah selesai, sekarang anda harus bersiap-siap menemui klien,dan sore nya anda harus menghadiri acara amal yang rutin kita datangi."ucap Dirga kembali fokus dengan pekerjaan .

Dirga membaca kan jadwal Delon hari ini, sebelum Thomas mengacaukan semua nya, pengacara satu ini memang sangat tidak tahu waktu.jika sudah datang ke kantor pasti membutuhkan waktu yang lama untuk mengusir pria itu dari ruangan bos nya.

Ceklek...

Thomas menganga melihat siapa yang datang, mulut yang tadi hendak mengatakan sesuatu tiba-tiba saja berdecak kesal tidak suka dengan orang ini.

" Honey....Aku tadi ke rumah untuk menemani Kamu sarapan,tapi Sonia malah judes dan mengusir Aku keluar dari rumah mu." adu Tania lalu bergelayut manja di leher Delon.

" Drama...Drama...Itu rumah Sonia, suka-suka dia lah mau mengusir tamu yang datang, apalagi tamu nya pelakor macam Kamu ini,hadeuh..." Thomas bangkit meriah tas kerja nya,ia tidak jadi membahas sesuatu kepada Delon karena sangat malas dengan kedatangan Tania.

" Thomas...Apa maksud ucapan mu,Aku tidak berniat menjelekkan sonia,Aku cuman ingin Delon menjelaskan kepada Sonia kalau kita memang sangat dekat selama ini.dia tidak perlu salah paham dengan kedekatan kami." ujar Tania sok tenang seakan-akan seperti ini lah kepribadian nya selama ini.

" Basi... Tidak perlu di jelaskan,Sonia itu bukan lah orang bodoh, kecuali jika Kamu memang berniat melihat rumah tangga mereka hancur,udah lah Aku cabut dulu,jijik banget menghadapi wanita banyak drama dan suka berbohong." tidak hanya Thomas yang beranjak pergi,Dirga pun ikut keluar dari sana sebelum perut nya mual mendengar kata-kata manis yang keluar dari mulut Tania.

" Dia sangat meresahkan,otak wanita itu licik sekali Dirga." kata Thomas kepada Dirga.

" Ini lihat sendiri kelicikan nya." Dirga langsung menyerahkan tab milik nya kepada Thomas.

Jadi nya Thomas tidak jadi pulang malah berbelok ikut masuk ke dalam ruangan Dirga, ekspresi wajah Thomas berubah-ubah melihat setiap gambar yang ada di layar tab tersebut.

" Dapat dari mana?" tanya Thomas sangat terkejut.

" Rekaman cctv kecil yang dulu sengaja di pasang di dalam ruangan Bos,kalau yang di video kedua dari cctv bagian bawah,terus yang terakhir dari anak-anak." jelas Delon sambil fokus menatap laptop nya.

" Terus foto nya?" tanya Thomas semakin penasaran bahkan sengaja mengirim beberapa foto Tania ke ponsel nya.

" Dari orang-orang yang kebetulan kenal dekat dengan Tania, mereka tahu betul semua yang Tania lakukan selama berada di luar negeri termasuk menjadi..." Delon tidak jadi melanjutkan ucapannya karena sangat yakin bahwa Thomas akan mengerti tanpa di jelaskan secara langsung.

" Gila...Gila...Biarkan saja dulu, sekarang bos Kamu lagi cosplay jadi orang bodoh bin dungu, nanti setelah semua terbongkar,kita harus menertawakan dia keras-keras." Thomas sampai geleng-geleng melihat foto-foto Tania dengan jumlah banyak tersimpan rapi di dalam tab ini.

Loyalitas kerja Dirga memang sangat tinggi dan tidak ada dua nya.jika masih ada Dirga yang lain nya,Thomas pun sangat ingin memiliki Asisten seperti Dirga.kalai dia nekat menikung Delon dengan mengambil Dirga secara paksa,yang ada nanti Delon malah mengamuk dan membakar kantor firma hukum milik nya.

Sementara di dalam ruangan Delon,Tania sedang menangis tidak terima dengan ucapan Thomas.wanita ini sengaja mengeluarkan banyak air mata demi menarik simpati Delon sepenuhnya.

" Aku salah apa sama mereka berdua,kenapa mereka sangat membenci ku.." lirih Tania sambil menangkap wajah menggunakan kedua tangan nya.

Hiks...Hiks..Ruangan kerja Delon yang tadi penuh dengan perdebatan kini berganti dengan suara berisik milik Tania.

" Aku sudah minta maaf atas kesalahan ku di masa lalu,Aku juga tidak ingin meninggalkan Kamu begitu saja,tapi Aku terpaksa honey...Aku bukan wanita licik... Seperti yang mereka tuduh kan."

" Sudah tidak perlu di ambil hati ucapan Thomas,kamu kan tahu sendiri seperti apa Thomas." Delon mengusap punggung Tania supaya wanita ini menjadi lebih tenang.

Lagi-lagi Tania berhasil membalikkan keadaan,Tania bahkan sudah nyaman bersandar di dada Delon dengan senyuman culas terbit di wajah nya.

" Jika Aku berhasil mendapatkan Delon,Aku tidak akan pernah membiarkan Delon dekat-dekat lagi dengan kalian berdua." batin Tania semakin menempelkan wajah nya di dada Delon membuat kemeja Delon menjadi basah dan bekas lipstik serta bedak wanita itu pun ikut menempel sempurna di kemeja tersebut.

Sebelum Tania datang ke kantor, setengah jam yang lalu wanita ini memang datang ke rumah dengan senyuman ceria.Tania langsung masuk begitu saja dengan gaya centil.siapapun yang bertemu dengan nya di paksa menunduk hormat sangat berbeda dengan cara Sonia memperlakukan asisten rumah tangga nya.

" Dia sudah pergi ke kantor, lebih baik Kamu segera menyusul dia ke kantor." kata Sonia tetap melanjutkan sarapan nya tidak terpengaruh dengan kedatangan Tania.

" Aku sudah tahu kok,Aku ke sini cuman mau bilang kalau tadi Delon minta di bawakan makan siang untuk nya,jadi nanti Kamu tidak usah menyiapkan makan siang lagi untuk Delon,Dia itu sangat suka dengan masakan ku." kata Tania menyombongkan diri berusaha membela diri Padahal sebenarnya kesal karena tidak menemukan Delon di rumah.

Padahal semua asisten rumah tangga di rumah ini sudah tahu jika Tania tidak begitu pandai dalam memasak,bahkan untuk membuat segelas kopi pun harus di bantu oleh asisten rumah tangga jauh berbeda dengan Sonia yang sangat pandai memasak tapi tidak pernah menyombongkan diri di hadapan siapapun.

" Oke! Silahkan pergi jika sudah selesai,Aku tidak punya waktu meladeni ucapan mu,semoga hubungan kalian awet dan satu lagi jangan lupa minta dia untuk segera mengurus perceraian kami,Aku yakin Kamu pasti sudah lelah kan di jadikan simpanan?" sindir Sonia membuat Tania mengeram kesal.

" Jika Aku sudah di Ceraikan oleh dia,kamu bisa bebas tinggal di rumah ini, tidak perlu capek lagi mondar-mandir seperti setrikaan." sambung Sonia semakin mengompori Tania.

Kali saja atas permintaan langsung dari Tania,Delon berubah dan bersedia menceraikan nya.

"Murahan." umpat Tania berlalu sambil menghentakkan kaki nya dan tidak lupa mengibas rambut pirang nya .

Bersambung.