Luke Alvarez laventez adalah anak satu-satunya dari keluarga laventez, dikabarkan kedua otangtuanya telah meninggal dunia saat dia berusia 14 tahun. Lalu Luke dirawat oleh pembantunya, dia memiliki tujuan ingin berkerja paruh Waktu agar tidak selalu merepotkan pembantunya itu.Sejak Luke duduk dibangku SMP sangat suka sekali dengan anime dan game, dia sampai mengumpulkannya hingga sekarang.
Lalu Luke memiliki rencana ingin membeli figur aksi anime yang baru saja rilis yaitu tensura dan dia segera bergegas agar tidak kehabisan. saat diperjalanan ia bertemu dengan seseorang yang ingin ditikam dan dia sangat tidak beruntung.
Akankah di kehidupan berikutnya Luke akan mendapatkan keberuntungan atau malah menjadi kesialan baginya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BUBBLEBUNY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Era Baru Tempest dan Pertemuan dengan Milim Nava
Beberapa tahun berlalu setelah pertempuran melawan Orc Lord dan pengendalian kekuatan Chaos. Tempest telah tumbuh menjadi kota yang makmur dan ramai, pusat perdagangan dan budaya yang menarik perhatian dari seluruh dunia. Rimuru, dengan kebijaksanaan dan kepemimpinannya, telah berhasil menciptakan masyarakat yang adil dan harmonis, di mana semua ras dan makhluk hidup berdampingan dengan damai.
Luke, yang kini menjadi tangan kanan Rimuru, terus melatih kekuatannya dan membantu Rimuru dalam menjalankan pemerintahan Tempest. Ia menjadi simbol harapan bagi banyak orang, membuktikan bahwa bahkan seseorang yang pernah terjerumus ke dalam kegelapan pun bisa menemukan jalan menuju kebaikan.
Suatu hari, Rimuru dan Luke sedang berjalan-jalan di pusat kota Tempest, menikmati suasana yang ramai dan ceria. Tiba-tiba, mereka merasakan energi yang sangat kuat mendekat.
"Energi apa ini?" tanya Rimuru, waspada.
"Ini... sangat kuat," jawab Luke, matanya memancarkan kekhawatiran. "Aku belum pernah merasakan energi seperti ini sebelumnya."
Dari langit, terlihat sosok kecil yang terbang mendekat dengan kecepatan tinggi. Sosok itu adalah seorang gadis muda dengan rambut merah muda dan mata merah menyala. Ia mengenakan pakaian yang aneh dan mencolok, dan memancarkan aura yang sangat kuat.
"Siapa dia?" tanya Rimuru.
"Aku tidak tahu," jawab Luke. "Tapi aku merasakan bahaya darinya."
Gadis itu mendarat di depan Rimuru dan Luke, tersenyum lebar. "Halo," katanya, suaranya ceria dan penuh semangat. "Namaku Milim Nava. Aku adalah salah satu dari Demon Lord."
Rimuru dan Luke terkejut mendengar pengakuan gadis itu. Mereka tahu bahwa Demon Lord adalah makhluk yang sangat kuat dan berbahaya.
"Demon Lord?" tanya Rimuru, waspada. "Apa yang kau lakukan di sini?"
"Aku datang untuk bertemu denganmu," jawab Milim. "Aku mendengar banyak tentangmu, Rimuru Tempest. Aku ingin melihat sendiri apakah kau benar-benar sekuat yang mereka katakan."
"Aku tidak tertarik untuk bertarung denganmu," kata Rimuru. "Aku hanya ingin hidup damai dengan rakyatku."
"Sayang sekali," kata Milim, cemberut. "Aku sangat ingin menguji kekuatanku."
Tiba-tiba, Milim menyerang Rimuru dengan kecepatan tinggi. Rimuru tidak sempat menghindar, dan menerima pukulan telak dari Milim.
"Rimuru!" teriak Luke, khawatir.
Rimuru terpental beberapa meter ke belakang, menabrak dinding bangunan. Ia merasakan sakit yang luar biasa di seluruh tubuhnya.
"Kau cukup kuat juga," kata Milim, tersenyum puas. "Tapi kau masih belum bisa mengalahkanku."
Rimuru bangkit dengan susah payah, menatap Milim dengan tatapan serius. Ia tahu bahwa ia tidak bisa meremehkan gadis ini.
"Aku tidak ingin bertarung denganmu," kata Rimuru. "Tapi jika kau memaksaku, aku tidak akan ragu untuk melawanimu."
"Bagus," kata Milim, tertawa senang. "Aku suka semangatmu."
Pertempuran pun dimulai. Rimuru dan Milim bertarung dengan sengit, saling melancarkan serangan yang dahsyat. Rimuru menggunakan semua skill dan kemampuannya, sementara Milim menggunakan kekuatan Demon Lord-nya.
Luke mencoba untuk membantu Rimuru, tetapi ia tidak bisa mendekat karena kekuatan Milim terlalu besar. Ia hanya bisa menyaksikan pertempuran itu dari kejauhan, merasa tidak berdaya.
Setelah beberapa saat, Rimuru mulai kelelahan. Ia tahu bahwa ia tidak bisa mengalahkan Milim sendirian.
"Luke," kata Rimuru dalam hati. "Aku membutuhkan bantuanmu."
Luke mengerti apa yang harus dilakukannya. Ia memfokuskan kekuatan cahayanya, lalu berlari ke arah Rimuru dan Milim.
"Aku akan membantumu, Rimuru!" teriak Luke.
Luke melompat ke depan, menghalangi serangan Milim yang mengarah ke Rimuru. Ia menerima pukulan telak dari Milim, dan terpental jauh ke belakang.
"Luke!" teriak Rimuru, khawatir.
Milim menatap Luke dengan tatapan terkejut. "Kau berani melindunginya?" tanya Milim. "Kau tahu siapa aku?"
"Aku tidak peduli siapa kau," jawab Luke, bangkit dengan susah payah. "Aku akan melindungi Rimuru dengan nyawaku."
Milim terdiam sejenak, lalu tersenyum tipis. "Kau menarik," kata Milim. "Aku menyukaimu."
Tiba-tiba, Milim menghentikan serangannya. "Aku tidak akan bertarung denganmu lagi," kata Milim. "Aku sudah melihat apa yang ingin kulihat."
"Apa maksudmu?" tanya Rimuru, bingung.
"Kau adalah orang yang kuat dan baik," jawab Milim. "Kau telah berhasil menciptakan masyarakat yang damai dan harmonis. Aku ingin menjadi temanmu."
Rimuru dan Luke terkejut mendengar pengakuan Milim. Mereka tidak menyangka bahwa seorang Demon Lord bisa menjadi teman mereka.
"Teman?" tanya Rimuru, ragu.
"Ya," jawab Milim, tersenyum lebar. "Aku ingin menjadi temanmu. Aku ingin belajar tentang dunia yang telah kau ciptakan."
Rimuru dan Luke saling bertatapan sejenak, lalu mengangguk setuju.
"Baiklah," kata Rimuru. "Kami akan menjadi temanmu, Milim."
Milim tertawa senang mendengar jawaban Rimuru. Ia melompat ke depan dan memeluk Rimuru dengan erat.
"Aku senang sekali!" teriak Milim. "Aku punya teman baru!"
'Dia bertingkah seperti anak kecil saja' kata Luke yang tersenyum tipis ke arah Milim
'Memangnya Demon Lord memiliki sifat seperi Milim?' kata Rimuru yang merasa heran dengan sifat Milim
Sejak hari itu, Milim menjadi bagian dari keluarga besar Tempest. Ia belajar banyak tentang dunia, tentang persahabatan, dan tentang cinta. Ia menjadi lebih bijaksana dan lebih dewasa, dan membantu Rimuru dalam menjalankan pemerintahan Tempest.
Tempest terus berkembang dan makmur, menjadi simbol harapan bagi seluruh dunia. Rimuru, Luke, dan Milim, bersama-sama, memimpin rakyat mereka menuju masa depan yang cerah.