Semuanya dimulai dari 2 makhluk pertama di ketiadaan yang tiba-tiba muncul, mereka tidak bisa berbicara langsung, merasakan, atau makan-minum seperti makhluk hidup pada umumnya. Namun seiring berjalannya waktu dan tahu apa yang harus dilakukan, keduanya mulai menciptakan sesuatu di diri mereka, tubuh fisik, organ dalam, makhluk-makhluk lain yang nantinya berada dibawah perintah mereka, hingga nama-namanya.
Kedua makhluk pertama bernama Klaus dan Marcus, tetapi di situ mulai ada pertanyaan muncul dibenak mereka 'Apa arti hidup? Kenapa aku bisa berada disini?' Kenapa hanya ada kami berdua pada awalnya?'. Mereka beserta seluruh makhluk lainnya pun mulai mencari apa itu arti hidup, hingga Marcus sudah memiliki jawabannya sendiri yang membuat kehidupan Klaus berubah drastis...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kuncoro agus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Beberapa saat kemudian setelah pandangan Klaus yang diseret paksa itu menghilang, Mikhail bertanya.
"Emmm tuanku, apakah memang tuan Klaus selemah itu? Bukankah seharusnya dia bisa melakukannya jauh lebih dari ini?"
Marcus menjawab.
"Kau benar Mikhail, tapi sesaat dia ditahan oleh banyak pasukan. Aku juga menaruh sebuah segel yang mencakup seluruh kekuatanku yang tersisa, namun itu juga hampir hancur saat ini dan jika kita semua tidak menyeret dia secepatnya dan menyegel kekuatan dia sepenuhnya di Alam Penghakiman itu dengan kekuatan kita semua yang ada disini, aku khawatir yang kita lakukan selama ini akan sia-sia. Asal kau tau saja, kalau dia bisa mengendalikan emosinya saat itu, aku yakin kalau yang akan selamat terakhir hanya aku saja."
Mendengar jawaban itu, Mikhail tidak bisa menahan rasa terkejutnya. Dan Marcus pun melanjutkan.
"Baiklah cukup basa-basinya, lebih baik kita yang tersisa ikuti mereka yang menuju Alam itu dan bantu mereka. Karena aku yakin walaupun mereka yang ada disana sudah bersusah payah, mereka tetap butuh bantuan."
Setelahnya Marcus lebih dahulu pergi menuju Alam Penghakiman itu, diikuti dengan Mikhail, Rina, Arta dan dewa-dewa yang lainnya dibelakang.
Setelah beberapa hari bertarung dengan pasukan yang jumlahnya tidak masuk akal, Klaus yang masih diseret ini berekspresi tertekan dan diam tidak melakukan apa-apa. 2 menit kemudian setelah sampai di portal Alam itu, Klaus langsung di bawa menuju goa kecil yang berada di tempat tertinggi dari alam itu, lalu tiba-tiba muncul rantai panjang dari bawah tanah yang mengikat kedua tangan, kaki dan lehernya Klaus. Melihat itu Marcus bilang,
"Hei ada apa denganmu? Apakah kau sudah menyerah? Kalau begitu lebih baik lakukan sejak awal bajingan! Dasar bikin repot saja, hei kalian semua jaga tempat ini dengan 100 juta pasukan dan jangan biarkan satu titik pun tidak dijaga, jika tidak kalian akan tau akibatnya kan?"
Lalu dijawab bersamaan oleh semua pasukan yang ada ditempat.
"Tentu saja kami tahu tuanku!"
Marcus melanjutkan.
"Bagus, bagus kalau kalian semua mengerti. Baiklah Klaus nikmati sisa hidupmu disini ok? Dan aku ingin lihat bagaimana cara kau balas dendam terhadapku? Hahahahah selamat tinggal, pen-cip-ta Jing-wei."
Mendengar provokasi seperti itu, Klaus berteriak sambil berusaha melepaskan kekangan rantai tersebut.
"KAU, KAU, KAU BAJINGAN SIALAN JANGAN SEBUTKAN NAMANYA DENGAN MULUT KOTORMU ITU!!. SAAT AKU LEPAS DARI SINI AKAN KUHANCURKAN SETIAP INCI TUBUHMU ITU!!!"
Melihat kalau rantai itu mulai renggang, Marcus yang dibantu oleh semua dewa bawahannya langsung menyalurkan energinya dalam jumlah penuh untuk lebih menekan Klaus, rantai pengekang yang tadinya mulai melonggar langsung kembali ke posisi sebelumnya karena energi yang disalurkan Marcus.
"Ck, kau sialan benar-benar layak akan gelar pencipta mu ya. Bahkan dengan kekuatan penuh ku untuk menyerap energi mu itu saja masih butuh waktu yang ga singkat, yaudahlah bodo, yang penting kamu ga akan bisa bebas dan kalo bisa pun…..sudah pasti mati sih. Ooh iya aku hampir lupa."
Setelah Marcus berkata seperti itu Dia menjulurkan tangan kirinya ke arah Klaus, kemudian muncul sebuah titik hitam kecil di telunjuk kirinya. Titik hitam itu menghampiri Klaus dengan perlahan dan memasuki tubuhnya.
"Kau, kau apa yang kau perbuat ini? Hhmm?! AAAARRGGHHHHH!!! SIALAN SIALAN!!! SAKIT! SAKIT! HENTIKAN! HENTIKAN!"
Alasan Klaus berteriak seperti itu dikarenakan titik hitam yang sebelumnya memasuki tubuh Klaus dengan perlahan, mulai mempengaruhi tubuh nya dengan terus menggerogotinya dari dalam, jeroan, tulang, sel darah, urat, nadi dan semua organ dalamnya mulai di gerogoti secara perlahan, tapi dari semua siksaan itu tiba-tiba muncul sebuah tampilan status dalam kepalanya.
‘Anda telah menerima sebuah kutukan’
‘Ditolak’
‘Kutukan yang diterima terlalu kuat, karena itu tubuh pemilik mulai melemah’
‘Kutukan mulai memasuki tubuh pemilik’
Nama: Klaus
Umur: Sekitar 2 Septiliun
Keahlian senjata(utama): Katana (Infinite Sword)
Tongkat (Scepter of The Gods)
Pisau (Fanged Blade of Darkness)
Rantai (Chain of Chaos)
Keahlian Senjata(Optional): tidak ada
Status
Nyawa: 9.999.999.999.999.999.999.999.999.999.999.999.999.999.999.999+(E100)
Energi: (Energi sedang dipulihkan dari penyerapan paksa)
Jenis energi yang dimiliki: (Berbagai jenis energi yang dimiliki sedang diserap secara paksa)
Kecepatan: 9.999.999.999.999.999.999.999.999.999+(E100)
Ketahanan: 9.999.999.999.999.999.999.999.999.999+(E100)
Kekuatan: 9.999.999.999.999.999.999.999.999.999+(E100)
Kepintaran(Multidimensional Intelligence): ?
Hax: 9.999.999.999.999.999.999.999.999.999+(E100)
Tingkat eksistensi(dalam hitungan dimensi): ?
Keberuntungan: tidak ada
Skill :
Manipulasi cerita, keberadaan, masa depan-masa lalu, kehidupan-kematian, dan Hax. Kemampuan ini tak terbatas pada beberapa hal saja, bahkan hingga ke musuh yang 1 triliun kali lebih kuat dari pemilik(kemampuan ini bisa bertambah kuat dengan seiring banyaknya digunakan oleh pemilik).
The Creator, kemampuan membuat apa saja dari hal kecil seperti molekul yang dibagi 1 per 1 Desiliun kali lebih kecil, ataupun menciptakan sebuah kemampuan yang bisa menghancurkan apa saja hingga tak terbatas.
Time Loop, skill yang membuat pemilik bisa bangkit kembali dari kematian ke beberapa saat sebelum kematian terjadi. Skill ini tidak memiliki batasan dalam penggunaannya dan pemicu dari skill ini hanyalah kematian sang pemilik.
????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????
Julukan : “Sang Pencipta yang Menerima Kutukan Pertama Kali di Alam Semesta”
Debuff:
-keberuntungan dihilangkan,
-pengambilan paksa gelar “pencipta” sang pemilik,
-jika pemilik bertarung dengan musuhnya maka semua kemampuan dari skill, status, senjata pemilik akan dikurangi sebanyak 99%,
"A-apa-apaan ini?! Hei kau bajingan! Apa yang kau lakukan?!"
Marcus membalikkan badannya, berjalan lalu berhenti sejenak dan menjawab
"Bukankah semua sudah terjawab oleh status mu itu? Sudah ya aku mau menikmati si Rina dan dewa wanita lainnya dulu sembari liburan, aku harap kau menikmati hidup mu di Alam Penghakiman ini."
Setelah bayangan Marcus mulai hilang, Klaus memanggilnya sambil berteriak.
"KAU...HEI BAJINGAN KEMBALI KEMARI DAN LAWAN AKU SENDIRIAN JIKA KAU BUKAN PENGECUT!!! SIALAN!! SIALAN, YANG KAU TAU HANYA BERSANTAI DAN BERMALAS-MALASAN, DAN SETELAH KAU MENYERAHKAN SEMUA ITU INIKAH BALASAN DARI MU??!! BAIKLAH JIKA INI YANG KAU INGINKAN MARCUUUUSSSS!!!"
Teriakan itu terdengar sampai ke seluruh Alam Penghakiman itu atau bisa juga disebut ‘Neraka’. Namun tidak sampai keluar Alam nya karena portal masuknya sudah tertutup sepenuhnya. Sebelum pergi dari sana, Marcus membicarakan sesuatu ke salah satu penjaga portalnya.
"Penjaga, jaga tempat ini dengan baik dan bijak, mengerti? Jangan biarkan dia lolos sesingkat apapun itu, karena aku sudah menaruh tanda padanya, aku berikan piringan kaca ini supaya kau tahu posisi dia oke? Berikan ini ke salah satu atasan lantai tertinggi di Alam ini, cepat!"
Penjaga itu menjawab dengan tegas,
"Siap tuanku!"
Kemudian setelah penjaga nya pergi, bayangan Marcus mulai menghilang dari tempat itu dan meninggalkan Klaus yang sudah dia kurung di Alam itu.
Semua nya terlihat seperti kalau ini adalah kemenangan Marcus...bukan?