David Ferrero
adalah seorang pengusaha muda yang berbakat dan tampan namun sayang ketampanannya tertutup oleh sikap dingin dan galaknya sebagai CEO dari Ferrero grup. sikapnya yang dingin membuat para wanita takut untuk sekedar menyapa atau meliriknya
Bela diana putri
adalah wanita sederhana yang berasal dari desa terpencil. bela memiliki karakter ceria, ramah dan sangat baik terhadap semua orang, walaupun bela berasal dari desa terpencil tapi otaknya sangat cepat tanggap dalam menerima sesuatu yang berkaitan dengan ilmu atau perusahaan. oleh sebab itulah bela direkomendasikan bekerja oleh kampusnya di perusahaan terkenal
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Yulianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 28
"siapapun tolong datanglah kerumah ini, siapapun toloongg aku bisa mati jika david terus bertingkah aneh seperti itu" gumam bela mondar mandir setelah berganti pakaian
tok,,,tok,,,tok
bela tersentak dengan suara pintu yang diketuk dari luar seolah-olah bukan manusia yang ingin masuk
"si,,, siapa??" tanya bela hati hati
"david"
bela berlari kesana-kemari untuk bersembunyi namun percuma, semua sisi lemari atau meja kerja pasti akan keliatan
"buka atau aku buka sendiri!" ucap david mulai tidak sabar
"se,,, sebentar aku harus ganti baju!!" teriak bela padahal dia sedang membuat rencana
david langsung masuk kedalam kamar bela tanpa persetujuannya. sontak langkah bela untuk bersembunyi terhenti seketika
"ayo pergi" ajak david langsung menarik bela
"kemana?" tanya bela sedikit berlari untuk menyamakan langkahnya dengan david
"berkencan" jawab david singkat
bela langsung mematung ditempatnya menatap kosong ke arah depan
"a,,apa?? be,,, berkencan??" tanya bela
"kau bilang ingin memulainya dari sekarang ya sudah ayo kita coba" jawab david kembali menarik bela
"aiihh bukan begitu maksud ku mm kita bisa melakukan yang lain seperti bekerja atau apa kegiatan lainnya" ucap bela memberikan ide
"baiklah hubungi seluruh karyawan untuk datang bekerja jam 9 ini mereka sudah ada ditempat kerja" kata david datar melepas genggamannya
aku salah bicara. batin bela
"mm begini ee itu anu aahh baiklah ayo pergi, kau ingin kemana?" tanya bela frustasi
"tidak, aku sudah memutuskan untuk bekerja" jawab david kembali menaiki anak tangga
"eehh tunggu tunggu" bela merentangkan kedua tangannya agar david tidak naik lagi
david menatap bela dengan kesal, jarang sekali bibir itu menyunggingkan senyum jika bukan sedang mengalami kenaikan untung
"mm ayolah jangan pasang wajah seperti itu, kau tau aku tidak pernah datang ke kota sekali datang langsung bekerja dan tidak tau tempat tempat yang bagus" ucap bela menurunkan tangannya
"pergilah, ganti pakaian mu kita akan bekerja" kata david masih dengan wajah datarnya
bela memasang wajah puppy eyes nya menatap david
"ingin menggoda ku?" tanya david
"ingin hadiah?" tanya bela balik
"apa" jawab david
cup
bibir bela menempel di kening david untuk beberapa saat
"ayo pergi" ajak bela dengan semangat menarik lengan david yang sedang bengong
mereka pergi ke sebuah taman tempat biasa orang orang berkencan, yaah sesampainya disana mata mereka harus ternodai karena melihat hal hal di luar dugaan
"mm kau yakin ini tempat berkencan?" tanya bela ragu ragu sambil melihat pemandangan didepannya
"ku rasa begitu tapii aku tidak membayangkan hal seperti ini" jawab david ikut salah tingkah dengan apa yang dia lihat
"kau tidak pernah kemari?" tanya bela lagi
"tidak, aku hanya bergelut dengan layar komputer" jawab david dengan cepat
dugghh
david dan bela serempak menghadap samping dan melihat sepasang kekasih yang sedang berciuman penuh nafsu di kursi taman
glek
keduanya serempak menelan ludah dan merasa kepanasan melihat sepasang kekasih itu
"kurasa kita harus pergi" ucap bela
"aku juga berpikir begitu" saut david langsung menarik lengan bela
didalam mobil mereka mengatur nafas masing-masing berusaha menghilangkan apa yang mereka lihat
"kita harus kemana?" tanya david menatap lurus jalanan
"kemana saja, aku tidak tau apa apa disini" jawab bela dengan cepat
"aku juga tidak tau kemana biasa orang berkencan" ucap david putus asa
"mm kita pulang saja" kata bela memegang seat belt nya
"tidak, aku laki laki normal, kau mungkin bisa menahan diri tapi aku tidak" jawab david
"lalu?" tanya bela dengan polosnya karena tidak mengerti dengan perkataan david
"ke mall?" ucap david
"baiklah terserah kau saja" kata bela
akhirnya dengan kebodohan yang mereka miliki mereka pergi ke mall entah untuk apa intinya jangan dirumah berdua