Ruby Kanaya Adalah seorang mahasiswa semester akhir di sebuah perguruan tinggi negeri terbaik di ibukota,
pertemuannya dengan William membuat hidup nya kian berubah, apalagi melihat kenyataan bahwa William memiliki sebuah kelebihan yang membuatnya terlihat spesial.
Apakah Ruby akan menjauhi William setelah tahu jika William mengidap Autis, ataukah Ruby akan menerima baik kekurangan yang dimiliki William.so stay tune ya gengs...
Instagram eunhyeayu90
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eunhyeayu90, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
halaman 20
Hari berganti hari, suasana di apartemen semakin hening disaat Ruby terlihat tak bersemangat.Di hari biasanya Ruby bersemangat untuk olahraga untuk ibu mengandung,mengisi kekosongan dengan banyak belajar memasak dan bikin kue.Tapi semenjak kepulangan William Minggu lalu dari apartemen ini semangat nya begitu berkurang.Apalagi William tidak menepati janjinya untuk menemaninya saat dokter kontrol ke tempatnya.Tidak ada informasi apapun dari William ia juga tidak memiliki nomor ponselnya, William hadir seperti bayangan dan pergi tanpa memberi kabar.Tidak ada yang salah.Tapi Ruby merasa William mengingkari janjinya itu yang membuatnya kesal.Apakah William tersinggung soal penolakannya,sungguh sangat menggelitik hatinya.Ya wajar saja ia menolak dan takut, mereka bukan siapa-siapa dan tak seharusnya melakukan itu.
"Apa yang sudah kupikirkan, seharusnya aku tidak memikirkan hal-hal aneh seperti itu.Apa aku sudah kurang waras memikirkan pria itu! Banyak yang harus aku pikirkan, tidak penting memikirkan dia,dia siapa?" gumaman Ruby terlihat nyalang
Bunyi pintu apartment menandakan seseorang masuk kedalam, Ruby terlihat kaget dan menoleh kearahnya.Dan ya,sang sumber masalah yang ditunggunya sejak seminggu yang lalu baru memperlihatkan batang hidungnya.
William hadir dengan setelan kemeja berwarna abu celana hitam.Dia juga terlihat rapi tak seperti biasanya yang tampil casual.Tangannya membawa tentengan makanan dan juga vitamin.
Ruby pun reflek berdiri melihat kearah William,
"aku membawa makanan sehat dan beberapa vitamin.." ucap William
Ruby yang sangat kesal sejak kemarin lalu tak memberikan tatapan bersahabat seperti biasanya.
"aku tidak butuh itu,bawa itu semua kembali" ucapnya datar
William kaget dengan perubahan Ruby yang seakan tidak suka kehadirannya,
"Apa..Aku membuat kesalahan?" ucap William yang bingung dengan sikap kurang bersahabat dari Ruby
Ruby menghela nafasnya kasar, "kau seharusnya tau dan mengerti kan ..meski kamu memiliki kelainan pada dirimu, tapi seharusnya kamu tau jika kau membuat ku kesal seperti ini.tidak perlu aku jelaskan apa kesalahan mu.Kau datang dan pergi sesuka mu.kau janji menemaniku saat pemeriksaan dokter Minggu kemarin,tapi kau tidak datang.Sampai di hari ini kau datang tanpa ada raut kesalahan apapun!! Aku tidak memiliki kontak ponselmu untuk menghubungi mu,Aku berdiam sendiri dengan kehamilan ku yang sudah memasuki 5 bulan, sendirian disini membuat ku sedih dan sakit.Tidak ada yang bisa aku hubungi,aku kehilangan masa-masa magangku.selama berbulan-bulan di sini aku tidak pernah keluar kemanapun,aku menjaga kandungan ku dengan baik.aku menjaga harga diriku untuk tidak bertemu dengan siapapun.Bulan depan aku harus mengikuti wisuda,Aku harus banyak menyiapkan banyak mental untuk datang.betapa tersiksanya aku, sedangkan kamu bisa dengan nyaman keluar rumah, beraktivitas seperti biasanya...kau tahu apa yang aku maksud kan? Kau tahu betapa tidak adilnya apa yang aku hadapi,aku tidak bisa merasakan kebahagiaan sebagai seorang wanita hamil yang dirasakan beberapa orang,bisa keluar rumah jika setres,bisa berbelanja dengan bebas diluaran sana,bisa menikmati kuliner yang diinginkan wanita hamil sebagaimana mestinya...!" ucap luapan Ruby yang mengganjal di hatinya.
Ia tak tahan lagi untuk membendung air matanya,meski tetesan matanya tidak mengakibatkan isakan.Tapi air matanya yang keluar menandakan luapan emosinya.
William merasa tertusuk dengan ucapan Ruby,dia bahkan tidak memikirkan Psikologis Ruby selama ini,dia begitu egois dengan mempertahankan kandungan Ruby.dia baru menyadari tentang pengorbanan yang luar biasa.William telah membuat kesalahan,dengan psikologis Ruby yang tidak baik,maka akan membuat anaknya juga tidak baik.
"Aku minta maaf,.." William menghampiri Ruby dan meraih tubuh Ruby dalam pelukannya
Ruby yang mendapatkan perlakuan itu hanya bisa menangis tersedu-sedu di bidang dada William.isakan yang tertahan selama ini.
"aku sangat egois selama ini, seharusnya aku memikirkan berulang kali tentang semua ini.Aku melewatkan psikologis mu.Aku tidak sengaja membuat mu seperti ini,aku sangat menyesal Ruby..." ucap William yang sangat merasa bersalah.
Ruby terisak dengan keras,ia begitu kesal dengan keadaannya.Tidak bisa berbuat banyak selain menangis seperti ini.karena dengan inilah,ia bisa meluapkan semua emosionalnya.
...----------------...
Untuk pertama kalinya, William membawa Ruby keluar dari apartemen.William menuruti keinginan Ruby untuk bisa menghirup udara bebas dan menikmati kehamilannya.
William dan Ruby berjalan menuju basement apartemen untuk mengambil mobil.Ruby memakai dress berwarna dusty pink sepanjang ⅞ dengan blazer putih . Perutnya terlihat jelas membuncit karena drees yang dipakainya tidak terlalu longgar.Rambutnya di kepang seperti Rapunzel, Ruby sangat cantik di kehamilannya, kulitnya jug bersinar terang seperti salju.
William membukakan pintu mobil itu kepada Ruby,dan Ruby dengan canggung masuk dan duduk di sebelah bangku kemudi.
Di sepanjang jalan tidak ada obrolan apapun, William sangat fokus mengemudi bahkan tidak ada musik yang terdengar dari sound mobilnya.
...****************...
Mereka sampai di pusat perbelanjaan yang begitu terkenal, William tidak banyak tahu tentang mall ini.karena ia tidak pernah menginjakkan kakinya ditempat seperti ini.Ia banyak mengandalkan info dari google jika tempat ini adalah yang terbaik.
Ruby merasa takjub dengan mall yang begitu besar,dia tidak pernah ketempat ini karena hanya akan buang-buang uangnya.karena setaunya ini mall di huni orang-orang kaya atau dikalangan elite, dari harga makanannya mungkin sangat berbeda.Dia tahu sedikit tentang mall ini dari Niki, karena Niki sering mendatangi tempat ini untuk berbelanja.Wajar saja karena Niki adalah anak seorang pejabat di daerahnya.
"Kamu ingin apa? Aku akan mengabulkannya di sini..hanya ini yang bisa aku lakukan,aku tidak tahu dan bingung apa yang membuat mu tenang,aku baru merasakan hal ini untuk pertama kalinya aku tidak tahu apa selera dan keinginan wanita.jadi tolong bantu aku," ucap William
Ruby melihat kearah William yang begitu serius, sejujurnya ia juga kasihan dengan William.Dengan kondisinya,dia bahkan tidak pernah dekat dengan seorang wanita.
'Dia tampak normal dari visualnya, tapi orang akan tahu jika mendengar nada bicara mu.pliss dia harus banyak terapi untuk memperlancar ketegasan intonasi suaranya.Apakah ada seperti itu,'
"Ruby??" panggil William
Ruby yang tersadar dengan lamunannya kini menatap William kembali,
"ah..iya,maaf aku hanya takjub melihat kemegahan tempat ini.." ucap Ruby
"Tidak apa-apa,ini juga pertama kalinya aku kesini aku melihat di situs online jika ini tempat perbelanjaan terbaik di sini, sekarang kau bisa mewujudkan keinginan mu,aku akan mengabulkannya.buat dirimu nyaman dan bahagia di sini.jadi kita mulai dari mana?"ucap William
Ruby memikirkan sesuatu yang harus dilakukan ditempat ini, William memperhatikan Ruby, mulai dari postur Ruby, baju Ruby dan tatanan rambut Ruby.William postur Ruby yang mungil dan cantik,baju Ruby yang begitu feminim dengan perutnya membuncit,serta tatanan rambut ruby yang seperti seorang rapunzel.Sangat menggemaskan,kulit Ruby juga menyamai kulitnya, Apakah ini efek hormon ibu hamil yang membuat Ruby semakin bersinar seperti ini.William terlihat gugup lama-lama memandang Ruby.Dia menelan ludahnya dengan kesusahan.
"Aku ingin nonton film,aku ingin makan,aku ingin berbelanja baju disini..." ucap Ruby
"baiklah..kita akan lakukan itu hari ini.." ucap William menyanggupinya
Ruby tersenyum, apakah dia serakah dengan keinginannya.Sepertinya tidak,ini hal normal.ibu hamil juga akan berpikiran seperti ini sama sepertinya.Ah tidak, bahkan bukan wanita hamil pun akan berpikir seperti ini.Tapi apakah ini tidak mirip keinginan seseorang yang sedang berkencan,Ruby kaget dengan pemikirannya.Dia bingung apakah harus membatalkannya, apakah William akan berpikir jika dia menginginkan hal yang dilakukan seperti seseorang yang memiliki hubungan spesial.Ruby yang sibuk dengan pemikirannya tidak menyadari jika seseorang telah menegurnya,
"Ruby?"
.
.
Halo gengs.. selamat pagi..03.25
Emg ada lawan jam segini mantengin layar?
😅😅
Instagram eunhyeayu90