NovelToon NovelToon
Menikahi Mafia Kejam

Menikahi Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: Novi Zoviza

Cerita ini lanjutan dari Terjebak cinta CEO Dingin.


Bagaimana jadinya seorang Kafka Arsalan Iskandar yang merupakan pimpinan Black Serpent yang terkenal kejam dan tidak pernah jatuh cinta dalam hidupnya begitu terobsesi pada seorang gadis yatim piatu yang bernama Mahira Salim yang di buang oleh keluarganya setelah kematian Ayahnya.

Bagaimana kelanjutan ceritanya.Yuk simak!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dasar maniak

Mahira menggerutu pelan sembari menutupi bekas tanda merah yang bertebaran diarea lehernya menggunakan concealer. Tidak cukupkah pria itu menggempurnya habis-habisan tanpa meninggalkan jejak sebanyak ini di area leher dan bagian tubuhnya yang lainnya.

"Dasar maniak," gerutu Mahira meletakkan dengan asal concealer yang ia gunakan lalu memperbaiki sedikit tatanan rambutnya. Gara-gara Arsa yang tidak membangunkannya tadi pagi membuatnya terlambat datang ke rumah sakit. Semalam ia sudah mengatur siasat untuk menurunkan Aldi dari jabatan pagi ini.

"Semuanya gara-gara kamu," umpat Mahira menunjuk foto Arsa yang ada di ruangan itu untuk meluapkan kekesalannya. Ia segara memesan taksi online karena ia tidak memiliki kendaraan untuk berpergian.

Mahira keluar dari kamar itu lalu melangkah menuju dapur untuk membuat sarapan simpel sebelum taksi onlinenya datang. Ia mengambil dua lembar roti lalu mengolesinya dengan selai. Ia menuangkan susu kotak ke dalam gelas. Biarkanlah ia dikatakan kurang ajar menjadi sarapan untuknya sendiri di dapur ini. Ia tidak seberapa dari pelayanannya tadi malam.

Setelah selesai sarapan, Mahira turun dari lantai tiga. Terkadang ia merasa penasaran kenapa ia tidak diizinkan Arsa melewati pintu utama bangunan ini. Ia selalu melewati pintu belakang bangunan ini. Sebenarnya apa yang dirahasiakan pria itu darinya?.

"Nona anda sudah siap pergi?," tanya seorang wanita paruh baya namun masih terlihat bugar membukakan pintu mobil untuk Mahira.

Mahira mengerutkan keningnya, sejak kapan taksi online menggunakan mobil mewah?. Dan yang seingatnya tidak ada pelayan seperti ini dari sopirnya.

"Nona," seru wanita paruh baya itu lagi.

"I-iya," jawab Mahira sedikit terbata.

"Mari Nona," ucap wanita paruh baya itu lagi mempersilahkan Mahira untuk masuk kedalam mobil.

Meski sedikit merasa sangsi tapi Mahira tetap masuk ke dalam mobil. Ia sudah sangat terlambat sekali. Rencananya setelah dari rumah sakit ia akan ke perusahaan. Mahira duduk dengan tenang meski hatinya masih bertanya-tanya tentang mobil yang ia naiki ini terlalu mewah untuk sebuah taksi online.

"Nona, kenalkan saya Fara. Mulai hari ini saya yang akan menyopiri Nona kemana pun pergi," ucap wanita paruh baya itu. Ia adalah salah satu orang kepercayaan Zaki dulunya untuk menyiksa para musuh jika musuh itu seorang wanita.

"Sopir?," beo Mahira.

"Iya Nona, saya diminta Tuan muda Arsa untuk menyopiri Nona. Tuan muda bilang Nona adalah sepupu jauhnya," jawab wanita paruh baya bernama Fara itu.

Mahira menghela nafas lega, ia pikir Arsa mengatakan pada wanita paruh baya ini tentang hubungan mereka. Ia juga tidak ingin orang-orang tahu tentang pernikahannya. Ia segara membatalkan pemesanan taksi onlinenya dan mentransfer sedikit uang untuk ganti rugi.

***

"Tidak usah Bibi, biar saya buka pintu mobilnya sendiri," ucap Mahira saat Fara akan turun membukakan pintu mobil untuknya sesampainya di didepan rumah sakit.

"Panggil saya Fara saja Nona," jawab Fara.

Mahira menggeleng cepat."Itu sangat tidak sopan Bibi," jawab Mahira lalu segara turun dari mobil. Ternyata kedatangannya sudah ditunggu oleh Reva dan Aldi yang berdiri didepan rumah sakit menatapnya sinis.

"Jadi kamu sekarang menjadi simpanan pria kaya?," hina Reva saat melihat Mahira keluar dari mobil Bugatti Veyron.

"Bukan urusanmu," jawab Mahira.

"Aku sudah merekam suara kamu tadi malam Mahira. Ternyata kamu itu menjijikan," ucap Reva yang sengaja merekam suara Mahira tadi malam. ia tidak langsung mematikan panggilan suara Mahira tadi malam.

"Setidaknya aku tidak merebut milik orang lain," jawab Mahira yang merasa tidak terganggu sama sekali. Apa yang ia takutnya, semalam ia bersama suaminya sendiri bukan berzina seperti Kakak tirinya ini.

"Kau--

Mahira menahan tangan Reva yang berniat menamparnya. Tidak semudah ini menyakitinya seperti yang pernah Reva lakukan dulunya.

"Jangan pernah menyentuhku jalang," desis Mahira menyentak tangan Reva hingga wanita itu terhuyung kebelakang dan beruntung Aldi menahannya jika tidak sudah dipastikan Reva terjatuh dan keguguran karena menurut pengakuannya, Reva tengah hamil.

"Sayang dia menyakitiku," adu Reva pada Aldi berharap Mahira terbakar cemburu karena Aldi lebih memilihnya.

"Mahira kau--

"Apa?. Mau menyakitiku?. Silahkan angkat kaki dari rumah sakit ini. Rumah sakit ini tidak butuh dokter seperti kamu," ucap Mahira.

Aldi tertawa keras, bisa-bisa Mahira memintanya angkat kaki dari rumah sakit ini. Hanya kekasihnya, Reva yang berhak mengusirnya dari sini."Punya hak apa kamu?," tanya Aldi menghentikan tawanya.

Mahira tersenyum kecil."Jadi kekasihmu ini belum mengatakan yang sebenarnya?," tanya Mahira menunjuk Reva yang tampak terkejut.

"Apa maksudmu?," jawab Aldi dengan tatapan bingungnya.

"Reva, aku yang jelaskan atau kamu?," tanya Mahira tersenyum puas melihat raut wajah terkejut Reva.

Reva menelan salivanya dengan kasar, ternyata bukan hanya perusahaan yang diambil kembali oleh Mahira. Tapi rumah sakit ini juga diambil kembali oleh Mahira. Kenapa semuanya berbalik padanya, setelah ia mendapatkan semuanya dengan susah payah. Ia tidak akan menyerahkan rumah sakit ini pada Mahira, tidak akan.

"Tidak Mahira, kamu tidak bisa mengambil rumah sakit ini," jawab Reva merentangkan kedua tangannya menghalangi Mahira tidak masuk.

"Kenapa tidak?. Rumah sakit ini milik mendiang Papaku yang kamu rebut. Kini semuanya sudah kembali menjadi milikku," ucap Mahira.

"Papa sudah memberikannya padaku," jawab Reva.

"Kamu tahu Mahira, rumah sakit ini berdiri dari uang milik Ibuku. Papa hanya mengelolanya saja. Jadi Papa tidak memiliki hak sama sekali memberikannya pada kamu," ucap Mahira

"Reva, kenapa kamu tidak mengatakan ini padaku?," tanya Aldi.

"Ternyata kamu tidak memiliki apa apa lagi sekarang, termasuk rumah sakit ini beserta perusahaan?," sambung Aldi menatap Reva yang sudah terlihat kacau.

Mahira menggeleng kecil melihat bagaimana paniknya Aldi saat ini. Beruntung ia sudah mengetahui sifat buruk Aldi dan ia tidak terjebak dengan pria seperti Aldi ini.

"Miris ya Reva, pria yang kamu rebut dari aku itu tidak lebih dari seorang pecundang. Tubuh sudah habis tapi hanya dimanfaatkan saja," sinis Mahira.

"Apa bedanya aku sama kamu,hah?," jawab Reva.

"Kita jauh berbeda Reva, sangat jauh berbeda. Jadi jangan sama kan aku dengan kamu yang murahan," ucap Mahira.

Plak

Mahira mengusap pipinya yang mendapatkan tamparan keras dari Reva. Namun bukannya membalas Mahira malah tersenyum kecil."Bukankah aku benar Reva?," tanya Mahira.

"Kau--

"Apa?," tanya Mahira.

"Aldi, kemasi semua barang-barang mu dan angkat kaki dari sini!," ucap Mahira pada Aldi. Ia membiarkan pipi kanannya yang terlihat lebam karena tamparan Reva. Ia melangkah masuk kedalam rumah sakit yang terlihat sepi, apakah tidak ada pasien hari ini?.

***

"Arsa..."

 Arsa yang sedang disibukkan dengan berkas ditangannya menoleh. Tampak Daddynya berjalan masuk kedalam ruangannya.

"Dad?," gumam Arsa.

"Arsa besok malam Mommy mu mengadakan makan malam. Pulanglah ke rumah," ucap Zaki.

"Maaf Dad, aku tidak bisa," jawab Arsa. Ia bukannya tidak mau hadir tapi besok malam ada acara pertemuan penting dengan salah satu relasi bisnisnya.

"Kenapa?," tanya Zaki.

"Besok malam ada pertemuan penting dengan Arkana, Dad," jawab Arsa.

"Arkana?. Putranya David?," tanya Zaki.

"Ya Dad," jawab Arsa.

"Mommy mu katanya ingin menjodohkan Arkana dengan Queen," ucap Zaki.

"Bilang Mommy, Dad. Biarkan Queen menemukan cintanya sendiri. Dijodohkan itu sangat tidak enak," jawab Arsa.

"Ya Daddy tahu itu. Tapi adik mu itu tidak lagi muda Arsa," ucap Zaki.

"Usahakan untuk pulang besok malam Arsa," sambung Zaki melihat Arsa tidak menanggapi ucapannya.

"Ya Dad," jawab Arsa.

...****************...

1
partini
kalau hamil dia ga mau ya urus sendiri aja, ku rasa dia dah ga bisa jauh darimu cuma gengsi orang nya
partini
terus ngapain aja selama itu
partini
masa di ikutin curut Arsa ga tau ga lucu secara dia tuh wow Banggt ,, ini Kunti minta di rajam
partini
👍👍👍👍👍
partini
biarpun mereka berdua saling sepakat,,tapi Terasa bukan suami istri macam cari pelampiasan sex
🍒🍒 Aisyah 🍒🍒
jangan lama" Thor kaya gini,biar rasanya cepat bucin pingin lihat mafia dingin bucin
Novi Zoviza: insyaallah dua bab kak hari ini. ditunggu saja
total 1 replies
partini
satu Minggu ,eheleh mana tahan dia
Umiie'ne Naza
blm mengerti, bukane arsa mencintai Mahira knp tiba " blm mencintai
Umiie'ne Naza
tor, novel orang tua nya arsa apa ya, kaya nya pernah baca tp lupa
partini
good 👍👍👍
Novi Zoviza: terimakasih kk sudah mampir
total 1 replies
wo te
tdi pagi hrus nya kak🤭🤭
partini
maraton baca
Retno Harningsih
up
🍒🍒 Aisyah 🍒🍒
apa davino suka sama Queen ya,,tapi engga apa" si
🍒🍒 Aisyah 🍒🍒
lucky anaknya mars sama ana kan Thor,,?

klau Ibra aku tau anknya Teo , klau si kembar anaknya daveena sama Adi
Novi Zoviza: iya kak
total 1 replies
wo te
tatapan apa tangan kak ??
wo te
posisi ko jadi polisi kak 😁😁🙏🙏
🍒🍒 Aisyah 🍒🍒
asyik pling suka tentang mafia
Novi Zoviza: terimakasih kk sudah setia menantikan
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!