NovelToon NovelToon
GAMAN JULANG DAN SERIBU TIRAKAT

GAMAN JULANG DAN SERIBU TIRAKAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Dikelilingi wanita cantik / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Pemain Terhebat / Keluarga
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: bungdadan

Perjalanan hidup Gaman julang yang tidak pernah tuntas menyelesaikan pendidikan di sekolah maupun di pesantren.

Ia tidak bisa mengimbangi waktu dengan hobinya bermain musik,sehingga sekolahnya terbengkalai.

meski demikian, dia seorang yang cerdas.

Hingga suatu ketika dia harus bergelut dengan problematika hidup dan beban moral menghadapi gunjingan keluarga dan tetangga.

Semua sepupunya terbilang telah hidup sukses dan sudah punya keluarga sendiri,tinggal ia seorang yang masa depannya tak tentu arah.

Ditengah kehidupannya yang relatif carut marut secara ekonomi ,dia jatuh cinta dengan putri seorang Kyai besar pengasuh pondok pesantren.

Tantangan terberatnya harus bersaing dengan dua orang lain yang juga ingin melamar putri sang Kyai.

Mereka berdua mapan secara ekonomi dan punya gelar akademik S2 lulusan Universitas Al-azhar Kairo,Mesir.

Upaya apa yang akan dilakukan Jul untuk menghadapi tantangan tersebut demi menaklukkan hati sang Kyai agar menerima ia sebagai menantu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bungdadan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SALING JUJUR

Aku menyadari bahwa tidak semua orang bisa satu frekuensi denganku.

Hari kemarin, aku merasakan sesuatu yang menghangatkan jiwa setiap pertemuan dengan orang baru.

Hari ini, entah apa yang kurasakan, aku sendiri tak bisa menjelaskan pada diriku sendiri tentang perasaanku sekarang, apalagi kepada orang lain.

Pertemuan tak terduga terasa hambar ,hanya bayang kelabu yang menyelimuti jiwa. Separuh perjalanan, bagai lingkaran setan, terus berputar, tanpa tujuan yang jelas. 

Dalam pustaka otakku buku-buku tergeletak, pena pun enggan menari, Ide-ide membeku, pikiran terasa sepi.

Ingin rasanya melompat, keluar dari kotak ini,

namun kaki terpatri, pada kebiasaan sejati. 

Jenuh, bisik angin di sela-sela ventilasi jendela kereta, menyuarakan resah, dalam heningnya malam.

Mungkinkah ada pelangi setelah hujan reda atau hanya ilusi, dalam fatamorgana?

Biarlah jenuh ini, menjadi guru kehidupan. Mengajarkan arti sabar, dalam kesunyian.

Karena di balik kelabu, pasti ada cahaya, yang akan membimbing, menuju kebahagiaan.

Beberapa saat kami saling diam, wulan pun kembali membuka percakapan. Dia kembali membuatku kaget.

"Mas Jul, aku mau minta maaf ya ? ."

"Maaf untuk apa ?." ; sambil memegang dagu ku tengok ke arahnya.

"Hmmm...sebenernya tadi aku bohong sama kamu !." ; ucap wulan dengan bersandar di kursi sambil menatap ke langit - langit atap kereta.

"Bohongnya dimana ?"

"Aku bukan mau kerja di toko baju, tapi di club malem, aku malu mau jujur sama kamu."

"Ooh..,ngga papa kok, kenapa mesti malu?"

"Yaa...ya malu aja, kerja di club malem."

"Emang club malem itu ngga baik toh ?" ; aku pura - pura bego dan polos.

"hm...ya..., ya nggak tau...hm...ya gitu deh !"

"Tuh...kan, kamu aja yang mau kerja di sana malu, gimana orang lain ngeliat kamu ? berarti kalau ada orang yang menganggap club malem itu negatif, tentunya mereka nggak salah dong ? kamu aja yang mau kerja ngerasa malu."

"Aku nggak tau, aku hanya cari tempat pelarian. Rasanya udah nggak kuat ! diselingkuhin pacar, orang tuaku bercerai, dan sekolahku berhenti."

"Tapi kedua orang tua kamu masih ada kan?"

"Masih, tapi sekarang mereka sudah pisah rumah. Papa di rumah yang lama, sekarang aku tinggal sama mama di rumah nenek."

"Kamu masih mending Lan, masih ada papa, mama, nenek. Kalau orang tuaku sekarang tinggal Ibu. Bapak udah meninggal sejak aku kelas tiga SD. Bahkan aku tidak pernah ketemu kakek nenek, karena pas aku lahir mereka udah meninggal."

Meskipun tadi aku sudah merasa jemu karena berkenalan sama cewek dengan intelektualitas minim, namun jiwa kepahlawananku kembali muncul setelah mendengar cerita dirinya merupakan korban broken home.

Karena dia sudah jujur padaku, aku pun menceritakan tentang diriku yang sebenarnya.

"Aku juga tadi udah nggak jujur sama kamu Lan, aku di Kediri nyantri di pondok pesantren ,bukan sedang mengunjungi saudara. Berarti kita skornya satu sama ya ? sama - sama bohong, he he..."

"Owh...kamu santri, pantesan kamu jarang ngeliat wajahku kalo lagi ngomong. Kamu nggak risih duduk sebelahan sama cewek kayak aku ?"

"Ya risih dong ! he he...nggak ding, becanda...,aku cuma takut khilaf aja ,aku juga manusia, bisa aja berbuat kesalahan ,aku bisa aja manfaatin kamu yang lagi patah hati. Emang yang kamu maksud cewek kayak kamu itu apa ?"

Wulan menengok menatapku sambil menyandarkan pipinya ke kursi ; " Ya kayak aku gini...,nggak nutup aurat ."

"Auratnya yang mana si ?"; aku selingi dengan bercanda agar wulan tidak merasa risih.

"Iiih...malah ngledekin sih..."; wulan mencubit lenganku.

"Ha ha, lah itu kamu sendiri tau dan sadar bahwa kamu ngga nutup aurat, kenapa masih tetap kamu lakukan ? kalau dengan berpakaian begitu menurut kamu baik ya teruskan saja !."

"Iiiiih...kamu kok malah gitu sih ! perasaan dari tadi kamu ceramah terus, kok sekarang jadi gini sih ?." ; manyun - manyun manja muncul kembali.

"Ya aku mesti ngapain ? orang kamu sendiri sadar dan ngerti kok ,kecuali kalau kamu nggak tau baru aku jelasin. Lah ini kan kamu tau ,kamu yang ngomong sendiri tadi bahwa kamu nggak nutup aurat."

Wulan senyum - senyum sendiri, kemudian dia mengulurkan tangan meminta baju yang aku tawarkan tadi.

"Tadi katanya mau ngasih kemeja ? Mana ? sini kemejanya !"

Tanpa bicara, aku langsung berdiri mengambil tas di bagasi atas.

Ku ambilkan kemeja panjang berwarna hitam dengan dua plat di pundak kanan kiri. Di lengan kanan terdapat emblem bordiran bendera merah putih ,sedangkan di lengan bagian kiri terdapat emblem bordiran bertuliskan logo Nahdlatul ulama.

Wulan langsung memakainya di hadapanku.

Ahamdulillah, sekarang penampilannya sudah agak tertutup. Walaupun tidak tertutup semua, setidaknya lumayan bila dibandingkan dengan tadi.

Aku teringat dengan sebuah kaidah fiqih " maa laa yudroku kulluhu , la yutroku kulluhu , jika kita tidak mampu mengatasi semua ,maka jangan tinggalkan semuanya, lakukanlah semampunya ! "

"Wiih...tambah keren kamu Lan...." ; aku memujinya supaya dia tetap pakai baju dariku sampai nanti di Bandung.

"Padahal sih biasa aja, sama sekali ngga ada keren - kerennya ahihihi...."; ini ucapan dalam hatiku, jadi wulan nggak tau.

Wulan tersenyum manis ;" makaci...."

Aku perhatikan dia dalam batinku; "lama - lama kok wulan cantik ya ? sialan ! manis banget lagi senyumnya ! aduuuh gawat ini ! udah udah Juuul Jul ,lupain lupain lupain ,lihat kedepan !"

Ku coba pusatkan pikiran ,kembali pada tujuanku. Saat ini sedang menuntut ilmu ,singkirkan semua godaan duniawi.

Dunia penuh tipu daya, terhampar pesona yang membius mata. Harta benda, perempuan, jabatan yang megah, semua itu hanya fatamorgana belaka. 

Kesenangan sesaat dan kenikmatan duniawi, memang menggoda jiwa, ia membuat hati ini terlena. Lupa bahwasannya akhirat adalah tujuan sejati. Jangan sampai terjerat buaian dalam noda dan nista.

Jangan kau ikut arus dunia yang fana Jul. Berpalinglah pada Tuhan Sang Pencipta.

Jaga diri, bentengi jiwa, agar terhindar dari segala nista. 

Amal shaleh, bekal di akhirat, bukan perkara dunia yang kan membekas. Pikirkan bekal , sebelum semuanya matang, agar bahagia di kehidupan yang panjang.

1
IG : @dadan_kusuma89
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!