NovelToon NovelToon
Misteri Cinta Amezza

Misteri Cinta Amezza

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: Henny

Amezza adalah seorang pelukis muda yang terkenal. Karakternya yang pendiam, membuatnya ia menjadi sosok gadis yang sangat sulit ditaklukan oleh pria manapun. Sampai datanglah seorang pria tampan, yang Dnegan caranya membuat Amezza jatuh cinta padanya. Amezza tak tahu, kalau pria itu penuh misteri, yang menyimpan dendam dan luka dari masa lalu yang tak selesai. Akankah Amezza terluka ataukah justru dia yang akan melukai pria itu? Inilah misteri cinta Amezza. Yang penuh intrik, air mata tapi juga sarat akan makna arti cinta dan pengampunan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Henny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tak Bisa Pergi

Pagi ini, Amezza bangun saat jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi. Kepalanya sangat sakit namun ia harus ke studionya karena mengingat pesanan lukisan yang sudah diterimanya.

Salju yang turun semalam meninggalkan jejak putih di setiap tempat terbuka. Amezza menggunakan jaket yang tebal serta sepatu boat. Tak lupa ia mengenakan sarung tangan.

Saat ia tiba di ruang tamu, semuanya nampak sepi.

"Kemana semua orang, Bianca?" tanya Amezza.

"Nyonya Vania sudah pergi. Tuan Ev masih di....di...." Bianca nampak enggak menyebutkannya.

"Masih di kamar nona Gaby."

Amezza tersenyum sinis. "Baiklah. Aku mau ke studio ku saja."

"Aku akan menemani mu, nyonya. Tuan Ev berpesan kalau nyonya tidak boleh dibiarkan sendiri."

"Untuk apa dia mengkhawatirkan aku?" Amezza menarik napas panjang. Ia ingat kalau ponselnya tertinggal di kamar.

Saat ia kembali menaiki tangga, nampak Ev yang baru keluar dari kamar Gaby. Rambut lelaki itu basah. Sepertinya ia baru selesai mandi.

Amezza langsung membuang muka. Ia menuju ke kamar dan mengambil ponselnya yang ia letakan di atas nakas.

Evradt masih ke kamar. "Di mana pakaian ku?" hanya Evradt.

Amezza menatap Evradt. "Bukan tugasku lagi menyiapkan pakaian mu." ujar Amezza lalu segera meninggalkan kamar.

Bianca menemaninya di studio sepanjang hari. Amezza berusaha menyelesaikan kedua lukisannya dan ia akhirnya berhasil.

Hari ini Amezza memilih naik taxi.

Jam 8 malam, lukisan yang dibuat oleh Amezza selesai. Ia segera menelepon sang pemesan lukisan.

"Terima kasih, nyonya. Lukisannya sangat indah. Kami akan memajangnya di rumah baru kami." kata pasangan muda itu. Mereka membayar tanpa menawar harga yang telah Amezza tetapkan.

"Wah nyonya. Kamu hebat. Lukisan mu memang pantas dibayar dengan harga yang mahal." puji Bianca.

"Bagaimana kalau kita pergi makan? Aku lihat beberapa blok dari sini ada restoran Asia." Amezza malas untuk pulang ke rumah.

"Baiklah." Bianca menyambutnya dengan antusias. Ia tahu kalau Amezza sedang bersedih. Menemaninya makan, tentu saja bisa menghibur hati Amezza.

Setelah menutup studio, Amezza dan Bianca berjalan kaki menuju ke restoran yang dimaksud. Untungnya malam ini salju tak turun. Namun udara sangat dingin sehingga keduanya tak melepaskan mantel yang mereka gunakan.

Begitu tiba di restoran, Amezza memesan mie bakso, demikian juga Bianca.

Sambil menunggu pesanan mereka datang, Amezza melihat beberapa pengunjung restoran. Matanya menatap seorang pria yang baru saja masuk bersama seorang wanita. Amezza merasa bahwa ia pernah melihat pria dan wanita itu. Ia kemudian membuka ponselnya dan mencari foto pernikahannya dengan Evradt. Amezza akhirnya yakin dengan apa yang dilihatnya. Ia segera mendekati pasangan yang baru saja duduk itu.

"Kamu pastor yang menikahkan aku dan Evradt kan?" tanya Amezza. "Dan kamu biarawati yang menjadi saksi pernikahan kami kan? Mengapa sekarang kamu tidak menggunakan pakaian biarawatimu? Sebenarnya kalian siapa?"

Llaki itu nampak bingung. Sementara si perempuan sedang berancang-ancang akan pergi.

"Akan ku laporkan kalian kepada polisi." ujar Amezza sambil menunjuk sekumpulan polisi yang juga sedang makan di sana.

"Nona, maafkan kami Tuan Evradt membayar saya dan suami saya untuk berpura-pura menjadi pastor dan biarawati." kata perempuan itu. Ia tak mau dilaporkan ke polisi.

"Jadi kamu bukan pastor dan biarawati?"

"Ya. Kami di bayar untuk menipu mu."

Kepala Amezza bagaikan ditimpa oleh batu yang besar. Ia berdiri dan hampir jatuh. Untungnya Bianca dengan sigap langsung memeluk pinggangnya.

"Ayo kita pulang, Bianca." Amezza berlari meninggalkan restoran itu. Bianca terpaksa membayar pesanan mereka.

"Nyonya...., tunggu!"

Amezza berlari tak tahu arah. Sampai akhirnya ia berhenti di suatu tempat yang agak sepi. Ia berhenti di sana. "Ah....ah......!" teriaknya mengeluarkan sesak di dada. Ia tersungkur di atas jalan sepi itu. Bianca langsung membantu Amezza berdiri.

"Jangan seperti ini, nyonya."

"Mereka menipu aku dengan pernikahan palsu. Apa salahku? Mengapa mereka tega melakukan ini padaku?" Amezza menangis dalam pelukan Bianca.

"Nyonya. Aku tahu kalau hatimu terluka. Tapi jangan sampai putus asa. Nyonya cantik, berbakat dan baik hati. Tuhan pasti akan mengirimkan pendamping yang lebih baik dari tuan Ev."

30 menit berlalu, mereka akhirnya pulang dengan menumpangi taxi.

Saat Amezza tiba di mansion, seperti biasanya, mansion itu nampak sepi. Amezza segera menuju ke kamarnya. Ia mengeluarkan kopernya dan memasukan beberapa potong pakaian. Namun, saat Amezza mencari pasportnya, ia tak menemukannya.

"Kamu mencari ini?" tanya Evradt yang entah sejak sudah berada di kamar itu.

Amezza berbalik. Ia menatap Evradt dengan tajam." Berikan apa yang menjadi milikku."

"Mengapa kamu membutuhkan paspor mu?" tanya Evradt.

"Aku akan pergi meninggalkan negara ini. Aku akan kembali ke Spanyol."

Evradt tertawa. "Apa kamu lupa kalau seorang istri harus tunduk pada suaminya?"

"Istri katamu?" Amezza mulai emosi. "Hari ini Tuhan sangat baik mempertemukan aku dengan pastor yang menikahkan kita. Ternyata dia adalah pastor palsu. Begitu juga dengan biarawatinya. Kita tidak pernah menikah."

Evratd mengerutkan dahinya. "Benarkah?"

"Jangan berpura-pura lagi. Aku sudah tahu kebenarannya. Berikan paspor ku." ujar Amezza lalu berusaha merebut paspornya. Evradt dengan cepat merobek paspor itu menjadi beberapa bagian. Amezza jadi terkejut.

"Apa yang kamu lakukan?" tanya Amezza bingung. Ia memungut paspor nya yang sudah menjadi beberapa bagian. Tangis perempuan itu pecah. "Belum puas kah kamu menyakiti aku?" tanya Amezza sambil terduduk lesuh di atas lantai.

"Belum. Aku ingin membuatmu sangat menderita. Dan akan mengembalikan mu ke Spanyol saat kamu sudah mati." Evradt melangkah ke arah nakas. Ia mengambil ponsel Amezza. "Sekarang hidupmu ada dalam kontrolku." Lalu ia segera pergi. Mengambil kunci kamar dan menguncinya dari luar.

Amezza terkejut saat menyadari kalau ia kini di sandera.

"Tidak.....! Tidak.....! Buka....! Buka....!" Amezza menggedor-gedor pintu. Namun ia tak memiliki kekuatan apapun untuk membuka pintu itu.

**********

3 Minggu kemudian.....

Amezza dibawah ke sebuah pulau saat ia dibius.

Tubuhnya menjadi sangat lemah dan ia jarang sekali makan. Yang dilakukannya hanyalah duduk di atas sofa sepanjang hari.

"Nyonya, ayo makan." bujuk Bianca. Ia memang ada di kastil ini juga. Diperintahkan tuan Evradt untuk mengurus Amezza.

"Biar saja aku mati. Jangan beri aku makan." tolak Amezza.

"Nyonya, jangan putus asa. Nyonya harus kuat untuk bisa keluar dari sini."

Amezza menggeleng. "Bagaimana kita bisa keluar? Kastil ini dijaga ketat oleh para pengawal dan penembak jitu."

"Nyonya jangan putus asa. Selalu ada harapan."

Amezza kembali menggeleng. "Keluargaku pasti sudah melupakan aku. Mereka tak akan pernah mencari aku karena aku sudah menyakiti mereka."

Bianca meraih tangan Amezza yang terlihat kurus tak terurus. "Nyonya, aku akan bantu nyonya agar bisa keluar dari sini. Karena itu bantu aku dengan cara makan yang banyak. Tubuh nyonya membutuhkan nutrisi."

Amezza meraih piring berisi makanan itu. Ia perlahan memasukan makanan ke mulutnya. Namun baru beberapa suapan, Amezza merasakan kalau perutnya bergolak. Ia berlari ke kamar mandi dan memuntahkan semua makanan yang ada lalu perempuan itu jatuh pingsan.

**********

"Bagaimana keadaan perempuan itu?" tanya Evradt pada dokter pribadinya.

Ini sudah hari kedua semenjak Amezza pingsan. Perempuan itu belum sadarkan diri juga.

Dokter Robert membuka hasil pemeriksaan darah yang kemarin dilakukan pada Amezza.

"Tubuhnya lemah, ia kekurangan nutrisi dan asam lambungnya naik. Perempuan ini juga hamil."

Deg!

Jantung Evradt bagaikan ditarik keluar dari tempatnya. "Hamil?"

"Ya. Ini hasil pemeriksaan darahnya. Akan dibuktikan lagi dengan pemeriksaan USG oleh dokter ahli kandungan."

Evradt menatap Amezza yang terbaring lemah di ranjangnya. Matanya yang tertutup dengan wajah pucat membuat Amezza justru nampak seperti mayat hidup.

"Sebaiknya gadis ini dibawah ke rumah sakit saja." ujar dokter Robert.

"Tidak. Kita kan merawatnya di sini. Tolong rahasiakan kehamilan perempuan ini dari siapapun juga. Termasuk mamaku."

"Baik, tuan."

Evradt menatap Amezza sekali lagi. Matanya kini tertuju pada perut Amezza.

"Dokter, cari cara bagaimana kita akan menghilangkan anak ini." kata Evradt. Ia tak menyadari kalau Amezza sudah sadar sejak dokter Robert datang ke sini.

1
gia nasgia
Yg ada anak mu yg takluk dgn pesonanya keturunan Gomes 😜Aku bolak balik seperti setrikaan, gegara nunggu Up mu kak Hen 🤭pinisirin dgn Visualnya Erland, bontotnya Dad Ezekiel 😍
Citra Silvia
lanjut
Apriyanti
anak mu bakalan bucin SM ame Vania 🤭🤭🤭,, lanjut thor 🙏
tintiin21
vania bertingkah tp anaknya mulai timbul rasa.... 😆😆😆😆
gia nasgia
Akhirnya Erland tahu yg sebenarnya kalau Evrard nggak tulus mencintai Amezza, semoga akan ada kisah keluarga Gomes dan Thomson 😍🤭Bianca good job 😘
Apriyanti
semoga erland bisa menolong ame dr keluarga ev yg biadab itu,, lanjut thor 🙏
Neng Ati
selalu keren ceritanya
Neng Ati
makin seru....dan selalu seru ceritamu Thor say,berharap cerita ini bukan benar² cerita terakhir.
Meylan Basiru
Asik akan ketemu Fatin lagi nih atau sama si Caleb Thomson, dan paman ben.. lanjut..
Eko Wulan
keren Thor ...lanjut...3 novel digabung
tintiin21
syukurlah Erland akhirnya tau klo Amezza di tawan... setidaknya pasti ada pertolongan utk Amezza bisa bebas...
Neng Ati
yeeeeh aku suka banget part ini,buat ev sadar dan cemburu tapi pastinya ga segampang itu lagi meraih ame,semoga erland ditambah kekuasaan Enrique bisa mengeluarkan ame dr tempat itu,lanjut Thor jadi ga sabar.
Citra Silvia
semoga saja erland bisa menolong ameza
gia nasgia
Akhirnya pertolongan dtang juga dan semoga Erland tahu klau Amezza butuh bantuan, apalagi ayah Enrique tdk tinggal diam apalagi tahu klau putri nya dlm bahaya
Meylan Basiru
Semoga dengan kedatangan erland fi kastil ev, kl bisa membantu ame.. uuh makin tak sabar nunggu episode berikut nya.. 😘😘😘
Apriyanti
semoga ame bisa keluar dr kastil itu,, lanjut thor 🙏
tintiin21
semoga Erland bisa menjadi penolong utk Amezza... dan semoga papa Enrique dan Alejandro bs segera menemukan Amezza...
Lina Prwati
selalu keren
Lina Prwati
bang erland keluarlah 🤣
Neng Ati
si ev benar² tak berperasaan berharap pertolongan akan segera datang,dan ame bisa segera keluar dr sana,semoga gaby bukan wanita baik² dan tidak akan bisa punya anak.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!