Fenomena pernikahan tidak selalu berjalan sesuai harapan. Pengkhianatan pasangan menjadi salah satu penyebab utama keretakan rumah tangga. Dalam banyak kasus, perempuan sering menjadi pihak yang dirugikan. Namun, di tengah luka dan kekecewaan, tak sedikit perempuan yang mampu bangkit dan membuka hati terhadap masa depan, termasuk menerima pinangan dari seorang pria.
Pertemuan yang tak terduga namun justru membawa kebahagiaan dan penyembuhan emosional.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 20 KABAR DARI LUNA.
Langit malam tampak kelabu. Ilham duduk di atas motor yang terparkir di depan sebuah kafe remang-remang tangannya gemetar ringan saat membuka pesan yang baru saja ia terima dari Luna.
"Aku udah di dalam. Duduk di pojok, sebelah jendela. Kita harus bicara."
Pesan itu membuat napasnya berat. Setelah semua kekacauan dengan Sofia, sekarang Luna muncul lagi—di waktu yang sangat salah. Tapi rasa penasaran dan ketakutan akan kemungkinan buruk memaksanya melangkah masuk.
Kafe itu sepi. Ilham segera menemukan Luna, duduk dengan gaun sederhana, wajahnya terlihat lebih serius dari biasanya. Tak ada senyum genit, tak ada sikap manja seperti biasanya.
Ilham duduk di depannya, berusaha mengatur ekspresi. “Luna… ada apa?”
Luna menatapnya dalam, lalu langsung membuka pembicaraan. “Aku hamil, Ilham.”
Ilham membeku. Seolah seluruh suara di ruangan hilang.
“Apa… apa kamu yakin?” suaranya nyaris tak terdengar.
“Aku udah cek dua kali. Dan aku juga udah ke dokter.” Luna melipat tangannya di atas meja. “Aku nggak datang ke sini buat minta tanggung jawab dengan cara maksa. Tapi kamu tahu hubungan kita bukan main-main.”
" Kamu sendiri yang bilang akan menerima aku apa adanya "
" Tapi kamu seorang janda, dan kamu juga pemandu lagu jadi_ "
" Kamu pikir karena aku seorang janda, lalu bersikap murahan? " Kesal luna " Ingat, yang mulai mendekati aku itu kamu.. kamu yang meminta aku untuk selalu ada untuk kamu "
Ilham mengusap wajahnya dengan kedua tangan. Pikirannya langsung terbang pada Sofia, pada percakapan pahit terakhir mereka, pada pintu yang ia tahu sudah tertutup rapat. Dan kini, Luna. dosa masa itu datang membawa konsekuensi yang tak bisa ia abaikan.
“Kamu tahu aku sedang berantakan dengan Sofia,” kata Ilham pelan. “Kamu tahu aku lagi coba benerin semuanya…”
Luna mengangkat alis. “Justru itu, Ilham. Aku tahu kalian hampir cerai. Kamu sendiri bilang waktu itu, kamu udah nggak yakin sama dia. Sekarang aku hamil. Aku butuh kepastian.”
“Ini bukan soal aku mau atau nggak, Luna. Ini soal… semuanya sudah makin rumit sekarang.”
Luna menatapnya lama. Kali ini tanpa emosi berlebih. “Aku nggak akan maksa kamu hari ini juga. Tapi kamu harus tahu, aku nggak akan sembunyiin anak ini. Dan aku nggak mau anakku tumbuh tanpa ayah.”
Ilham menunduk, telapak tangannya mengepal di atas paha. Semua keputusan buruk yang dulu ia buat, kini menuntut harga.
“Kalau kamu masih ngarepin Sofia, aku sarankan kamu berhenti,” lanjut Luna, nadanya datar. “ Sofia sudah mengetahui hubungan kita, dia tahu tentang tentang perselingkuhan kita Dan dia juga sudah tau bagaimana cara kita bercinta. apa kamu lupa, jika Sofia pernah melihat kita sedang bercinta di rumah itu? " Ucap luna " kabar ini pasti akan semakin mendorongnya.”
Ilham berdiri pelan, menatap Luna dengan mata sayu. “Berikan aku waktu.”
“Waktu bukan sesuatu yang kamu punya banyak sekarang, Ilham,” jawab Luna tegas. " Kamu jangan pernah mempermainkan aku, karena aku bisa melakukan apa saja agar kamu bertanggung jawab atas anak ini "
Dan untuk kesekian kalinya dalam hidupnya, Ilham kembali melangkah keluar dari sebuah tempat dengan beban yang lebih berat daripada saat ia masuk. Dunia yang ia kenal rumah, cinta, dan rencana hidup telah runtuh. Dan reruntuhannya kini bukan hanya menimpa dirinya, tapi juga orang-orang yang pernah ia sakiti.
lanjutkan Thor 🙏🙏🙏