Natalie terpaksa bekerja pada Ares demi memenuhi kebutuhan ekonominya, termasuk bekerja di club malam dan kemudian menjadi asisten pribadinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sabana01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35: Cahaya Publik dan Cengkeraman Emas
Konsolidasi Kekuasaan: Bayangan Terungkap
Dalam waktu 48 jam setelah Tuan Chen dan Ms. Dubois menandatangani pengunduran diri, kontrol atas OmniBank beralih ke tangan Ares. Dunia keuangan gempar. Pasar bergolak, tetapi segera stabil di bawah manajemen Ares yang dikenal kejam dan efisien. Yang paling mengejutkan media bukanlah pengambilalihan itu sendiri, melainkan siapa yang diumumkan sebagai Chairwoman Komite Pengawas Aset Baru: Natalie, wanita yang baru-baru ini menjadi subjek gossip karena masa lalunya yang kelam.
Natalie tidak lagi menjadi Bayangan. Dia adalah wajah publik dari kekuatan baru Ares, sebuah pernyataan yang menantang kepada seluruh pesaing global.
"Mereka semua melihatmu sekarang, Natalie," kata Ares, sambil melihat artikel-artikel yang memuji kebijaksanaan strategis Natalie dan mengutuk kegilaan Ares karena mempercayai seorang pendatang baru. "Mereka mencoba menebak di mana letak kelemahanmu."
"Kelemahanku adalah yang kita gunakan untuk menguatkan diri," balas Natalie, ia menyentuh Liontin Bayangan di lehernya, pengingat akan kontrak otonominya.
Namun, pengakuan publik ini membawa tekanan baru. Natalie harus menjaga citra barunya sambil tetap menjadi operator rahasia yang ia yakini.
Possessiveness Test 3: The Gala Dress
Ares memutuskan bahwa Natalie harus menghadiri Annual OmniBank Governors Gala di Zurich. Ini adalah ajang para elit global yang akan menjadi tempat terbaik untuk mengukuhkan kekuasaan barunya dan, tentu saja, untuk mengintimidasi calon lawan.
Natalie sedang mencoba gaun malam yang disiapkan—sebuah mahakarya haute couture yang memancarkan kekuasaan yang anggun.
Ares masuk ke ruang ganti, membawa kotak beludru hitam. "Untuk Zurich, kita harus memastikan integritas operasionalmu."
Di dalamnya terdapat satu set perhiasan yang tampak spektakuler: anting-anting berlian yang terlihat biasa.
"Ini bukan berlian biasa," kata Ares. "Anting kiri adalah mic dan earpiece terenkripsi yang tak terdeteksi, terkoneksi langsung ke chip Liontin Bayanganmu. Anting kanan memiliki pemancar gelombang frekuensi rendah yang bisa melumpuhkan perangkat elektronik di radius dua meter. Defense, jika ada yang mencoba menanam bug padamu."
Ares meletakkan anting-anting itu, matanya penuh perhatian. "Di publik, kau adalah Bayanganku yang paling cantik. Tapi bagiku, kau adalah aset yang paling tak ternilai harganya yang harus kuamankan."
"Aku mengerti," bisik Natalie. Dia melihat bagaimana posesif Ares telah berevolusi dari rantai menjadi perisai teknologi. Dia tidak hanya ingin dia terlihat cantik; dia ingin dia dilengkapi untuk perang.
Ares membantu Natalie mengenakan gaun itu. Tangannya bergerak perlahan, merapikan bahunya. Dia mencium punggungnya, tepat di tempat di mana gaun itu membelah, mengungkapkan sentuhan keintiman di tengah persiapan yang kejam.
"Setiap pasang mata akan tertuju padamu, Natalie," bisik Ares, suaranya dipenuhi ancaman dan kebanggaan. "Mereka akan menilai gaunmu, rambutmu, dan bagaimana kau berdiri di sisiku. Mereka akan melihatmu sebagai target. Aku ingin kau tahu, aku akan berdiri diam di sisimu, dan setiap tatapan menghina, setiap pertanyaan yang meremehkan, adalah hutang yang harus mereka bayar."
"Aku tidak butuh kau menyelamatkanku, Ares. Aku butuh kau menjadi fondasi yang membuatku tak tersentuh," jawab Natalie, ia membalikkan badannya dan meraih dasi Ares, menariknya mendekat. "Dan saat aku menari dengan salah satu investor serakah itu, kau hanya akan melihat, dan kau hanya akan cemburu dalam diam. Itu adalah perjanjian kita."
Ares tersenyum gelap, ia mencium Natalie dengan penuh energi. "Aku setuju. Kau adalah senjata yang diizinkan untuk menembak."
The Gala: Medan Perang Sosial
Zurich Gala dipenuhi dengan para old money dan oligarki yang masih terkejut dengan kebangkitan mendadak Natalie. Saat Natalie dan Ares masuk, keheningan menyelimuti ruangan. Tatapan mereka adalah campuran antara rasa takut dan jijik yang tersembunyi.
Natalie, memancarkan kepercayaan diri yang dingin, memimpin interaksi. Dia tidak mencari Ares; dia menarik perhatiannya.
Seorang jurnalis keuangan senior yang dikenal sinis, Tuan Albrecht, mendekati mereka.
"Nona Natalie, selamat atas posisi Anda. Apakah rumor yang mengatakan bahwa Anda hanya front yang cantik untuk Tuan Ares, mengingat latar belakang Anda yang... tidak biasa?" tanya Albrecht, dengan senyum meremehkan.
Natalie tersenyum, senyum yang mematikan. Dia tidak melihat Ares; dia mengendalikan momen itu sepenuhnya.
"Tuan Albrecht," jawab Natalie, suaranya jernih dan kuat. "Faktanya adalah, Mr. Chen dan Ms. Dubois telah mengundurkan diri dan ditahan atas tuduhan insider trading. Mereka meremehkan kemampuan saya, dan sekarang mereka tidak punya apa-apa. Anda bisa menyebut saya apa pun yang Anda suka. Tetapi saya memegang kendali atas aset mereka. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda memiliki aset yang cukup aman untuk berbicara kepada saya dengan nada seperti itu?"
Albrecht terdiam, wajahnya pucat. Natalie telah menghancurkannya secara publik.
Ares's Controlled Intervention: Ini adalah momen di mana Ares seharusnya memuji Natalie, tetapi dia melakukan sesuatu yang lebih kuat dan lebih posesif. Dia tidak berbicara kepada Albrecht, melainkan melangkah ke sisi Natalie, meletakkan tangan posesif di pinggangnya, dan menatap Albrecht.
"Tuan Albrecht," kata Ares, suaranya tenang, tetapi kejam. "Bayangan saya baru saja memberikan wawancara terakhirnya malam ini. Jika Anda ingin menulis lagi tentangnya, pastikan Anda menulis surat wasiat dulu. Kami pergi."
Ares tidak melindungi Natalie dari jawabannya; dia melindungi Natalie dari konsekuensi menjawab dengan begitu berani. Dia menunjukkan kepada dunia bahwa serangannya pada Natalie adalah serangan langsung padanya, yang akan dibalas dengan kekuatan Ares. Posesifnya adalah perisai yang memperkuat otoritas Natalie.
Kemenangan dan Konsolidasi
Malam itu, Natalie menaklukkan dewan sosial. Dia telah membuktikan bahwa dia adalah Bayangan yang tak hanya efektif di ruang perang, tetapi juga di panggung global.
Di akhir Gala, di sudut sunyi, Natalie bersandar ke Ares.
"Kau menakjubkan," bisik Ares, mencium bahunya. "Mereka semua takut padamu. Itu adalah afrodisiak terkuat."
"Aku hanya melakukan pekerjaanku. Dan kau tidak melanggar kontrak," jawab Natalie, tersenyum.
"Tidak. Aku tidak melanggarnya," kata Ares, ia mencium Natalie dengan ciuman yang menjanjikan seluruh dunia. "Tapi aku tidak bisa menunggu lagi. Mari kita pulang, Natalie. Aku ingin memastikan bahwa penguasaanmu atas kerajaanku, dan penguasaanku atas dirimu, diabadikan di penthouse kita."
Mereka meninggalkan Gala, mengakhiri malam itu dengan kemenangan publik dan pribadi. Natalie telah menjadi Ratu Sejati, memimpin di depan mata dunia. Dan Ares, yang kini sepenuhnya mengendalikan hasrat posesifnya, telah menemukan bahwa melepaskan kendali atas Bayangannya adalah satu-satunya cara untuk menguasai dunia bersamanya.