Valeria Isabella, wanita cantik yang di khianati oleh kekasihnya dengan sebuah perselingkuhan.
ria, wanita cantik dan kaya. sayangnya dia kalah dengan wanita ketiga yang hadir di hubungan nya dan arlo jasper. entah di mana kelebihan wanita itu sehingga arlo lebih memilih wanita itu dari pada ria.
karena tidak ingin terlihat menyedihkan dan ingin membuat arlo menyesal dan cemburu. ria mengikuti sebuah idel konyol yang muncul di benaknya. dia meminta bosnya Arlo untuk menikahinya.
bagaimana kisah Selanjutnya ? akankah bos nya Arlo mau menikahi ria? atau akankah Arlo menyesal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20_ penyesalan
" apa ini?" gumam riya, wanita tadi yang di minta bantuan oleh Valeria.
Riya menatap binggung pada kunci mobil yang ada di tangan nya. Masa iya dia harus mengantarkan orang mabuk yang bahkan tidak dia kenalin. Kenapa coba dia harus jadi supir seperti ini.
" bantuin nggak ya?" gumam riya berfikir keras.
Riya menatap mobil hitam milik fazzal. Berfikir apa dia tinggalkan saja atau dia bantu? Atau dia bawa kabur aja mobilnya? Terus orang nya dia buang aja di pinggir jalan.
" haha, pasti lucu jika besok pagi dia sadar diri dan mendapati dirinya tidur di pinggir jalan" ujar riya' tertawa membayangkan nya.
" tapi sayangnya gw bukan orang seperti itu" ujarnya lalu mengambil ponselnya dan menghubungi nomor temanya.
" bawa pulang mobil gw ya, gw mau antar seseorang" ujar riya
" apa yang udah Lo lakuin? Lo nggak macam macam kan?"
" Lo kenal gw kan? Gw nggak akan macam macam sama orang yang nggak macam macam sama gw " jawab riya kesal karena selalu di curigai.
" oke, nanti gw bawa pulang mobil Lo"
Setelah mendapatkan persetujuan. Raya Lansung mematikan sambungan ponsel nya. Setelah itu dia masuk ke mobil untuk mengantarkan fazzal.
Raya mengemudi mobil milik fazzal itu menuju gedung apartemen sesuai dengan yang di sebutkan oleh Valeria. begitu sampai di sana raya mengeluarkan fazzal dengan susah payah, lalu dia memapah fazzal memasuki gedung.
" berat banget sih Lo" ujar raya .
Raya membawa membawa fazzal memasuki lift. begitu tiba di lantai tujuan nya, raya Lansung mencari nomor unit yang di maksud oleh Valeria.
" ini dia" seru raya " berapa password nya?" tanya raya.
" 170508" jawab fazzal dengan suara kurang jelas, namun untungnya pendengaran raya masih bagus.
Raya menekan angka angka tersebut lalu tidak lama pintu terbuka. Raya membawa fazzal masuk lalu meletakkan fazzal di atas sofa ruang tamu dengan kasar.
" akhirnya" seru raya merasa lega karena sudah tidak menampung berat badan fazzal lagi " mobil Lo gw pinjam ya? Besok gw balikin lagi" ujar raya lalu dia segera pergi membiarkan fazzal berbaring di atas sofa.
•••••••••
Valeria terbangun dari tidurnya di jam seperti biasanya. saat dia bangun hal pertama yang dia lihat tentu saja jam.
Saat ingin turun dari ranjang Valeria merasakan area intim nya terasa sangat sakit.
" auwww!" desis Valeria memegang area yang sakit " kenapa sakit banget?" gumamnya.
Valeria terduduk kembali di pinggir ranjang, area intimnya benar benar terasa sangat sakit. Sepertinya dia tidak bisa berjalan.
" GILA!!" pekik Valeria saat mengingat kembali kejadian semalam.
Valeria mengingat dengan jelas, semalam dengan kesadaran penuh dia dan Felix melakukan nya di mobil, dia tempat yang sempit itu.
Bukan hanya sekali, tapi 3 kali. Yaa, Valeria ingat mereka melakukan nya sebanyak tiga kali karena Felix tidak ingin berhenti.
Setelah melakukan itu, Felix membantu Valeria memakai pakaian nya lagi, lalu Felix melanjutkan mobilnya sampai ke rumah. Begitu tiba di rumah Felix menggendong Valeria membawa Valeria ke kamar, setelah itu dia kembali ke kamarnya.
" bodoh! Bodoh! Bodoh!" gumam Valeria seraya memukul kepala nya " kenapa Lo godain dia? Kenapa Lo lakuin itu ria?"
Valeria menyesali perbuatan nya semalam. Andai dia tidak berbuat hal bodoh mungkin sekarang itu semua tidak terjadi. Kenapa dia harus melakukan nya?
" gw bodoh banget, gw benar benar bodoh! Lo bodoh ria! Lo perempuan bodoh" maki Valeria sambil menangis.
Untuk apa menyesali semuanya kan? Semuanya sudah terlanjur terjadi, tapi Valeria tetap menyesali nya. yang dia sesali kenapa dia harus melakukan nya di saat keduanya belum memiliki rasa cinta satu sama lain.
Valeria masuk kamar mandi, dia melepaskan semua bajunya dan melihat pantulan dirinya di depan cermin. Bekas cupang semalam terlihat dengan sangat jelas di leher dan dada Valeria.
Valeria menggenggam dengan erat pinggang wastafel. Rahangnya mengeras, dia mengigit Gigi nya sendiri sampai mengeluarkan suara.
dadanya naik turun, nafasnya memburu. Matanya yang berair menatap lurus kedepan dengan tatapan tajam namun menyedihkan dan tersirat dendam yang mendalam di sana.
" Bobby " ujar Valeria lirih dengan nada penuh kebencian.
•••••••••
" kak Felix" panggil Ezra begitu melihat Ezra yang berada di dapur.
Ezra baru saja tiba di rumah Felix dengan tujuan menemui Valeria dan menyerahkan obat milik Valeria.
Namun siapa sangka, dia malah menemukan Felix yang berada di dapur sedang membuatkan kopi.
" ngapain Lo kesini?" tanya Felix ketus. Terlihat sekali jika dia tidak menyukai kehadiran Ezra disini.
" mau ketemu Valeria, dimana dia?" tanya Ezra.
" dia nggak ada, pulang aja sana " usir Felix.
" feeling gw bilang, dia lagi di kamarnya, right?" tanya Ezra menatap Felix.
" gw suami dia, dan gw nggak mengizinkan Lo ketemu dia" ujar Felix.
Felix meminum kopinya, dia berharap setelah meminum kopinya dia mendapatkan ketenangan. Namun sepertinya dia tidak akan mendapatkan nya jika ada Ezra di sini.
" Lo juga tahu siapa gw" ujar Ezra.
Ingin sekali Felix menjawab ' gw nggak tahu siapa Lo, gw nggak tahu apa hubungan Lo sama Valeria, gw cuma pura pura tahu. gw juga pengen tahu siapa Lo dan aps hubungannya Lo sama dia'
Tapi sayangnya Felix tidak bisa menjawab seperti itu karena dia tidak mau Ezra tahu jika dia hanya berpura pura tahu apa hubungan Ezra dan ria.
" Ezra" panggil Valeria.
Valeria baru saja turun dari lantai 2, dia sulit berjalan dengan normal, karena itu dia berjalan dengan terlihat aneh.
" kak ria" panggil Ezra lalu berjalan menghampiri ria " ini obat kamu, bunda tadi yang nitip sama aku" ujar Ezra yang tentunya berbohong.
" oh, terimakasih " ujar Valeria menerima obat tersebut" obatnya memang sudah habis " lanjut Valeria.
" ayok duduk di ruang tamu kak " ajak ria.
Felix berdengus sebal melihat hal itu. Felix menghabiskan kopinya lalu dia segera berangkat ke kantor. Sepertinya hanya di kantor satu satunya tempat yang bisa memberikan dia ketenangan.
••••••••
" sakit banget kepala gw, pusing lagi" keluh fazzal yang baru saja terbangun dari tidurnya.
Fazzal melihat jam di ponselnya, ternyata sudah jam 7 pagi. Fazzal segera bergegas ke kamar mandi untuk bersiap siap ke kantor.
Setelah mandi dia segera bersiap siap, " malas banget sebenarnya gw kerja hari ini" gumam fazzal.
Yaa, sebenarnya dia sangat malas berkerja, tapi ayah nya tidak mau dia bermalas malasan. Capek banget kerja tiap hari.
" kunci mobil gw mana ya" gumam fazzal saat tidak menemukan kunci mobilnya di tempat biasa " oh ya, Valeria" gumamnya lalu mengambil ponselnya untuk menghubungi Valeria.