ini sebenarnya cs, tapi karena terlalu banyak bikin karakter jadi nya dibikin dalam bentuk novel.
kisah cinta antara wanita jutek dengan playboy seantero kampus.
anissa meylani dan thoriq adigantara
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Author S., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 20.
" Sorry fit ngak sengaja, biar gue ganti ya " Anissa mengedipkan sebelah mata nya. " ah, iya ngak pp kok santai aja." balasnya. fitri faham kode dari anissa untuk jaga rahasia. " fit itu baju kamu basah mau pake baju yang ada di ruang rahasia ku dulu." Ucap thoriq dengan nada santai. namun membuat dua wanita melotot tajam karena kesal mendengarnya. " yang bener aja dong, masa gue harus pake baju lo." samber fitri yang mendelik tak suka. " maksud gue tuh, baju cewek, ya kali baju cowok." namun lagi lagi perkataan thoriq membuat dirinya harus." THORIQQ..' Pekik kedua nya berdiri di sisi kanan kiri thoriq, membuat thoriq menelan ludah nya sendiri. Rio yang kembali dengan dua mangkok bakso, kaget mendengar suara dari ruangan thoriq, cepat cepat ia masuk hendak melihat apa yang terjadi. Namun begitu ia masuk, pemandangan yang ia lihat adalah kemarahan dua wanita. dan itu cukup membuat rio menduga duga. " ada apa ini? kok kalian malah menghakimi thoriq." Ucap Rio sambil menaruh bakso nya di atas meja. " ini sahabat lo, bisa bisa nya dia nyimpen baju cewek, kita kan jadi overthingking." anissa menjawab dengan setengah kesal. fitri pun mendukung perkataan anissa. " Iya rio. nasehatin tuh sahabat lo." Tambah fitri. membuat rio menatap thoriq dengan tatapan penuh tanya.
Thoriq yang kini tahu akar masalahnya tiba tiba tertawa, mereka telah salah sangka pada dirinya. " heh, nissa fitri, baju cewek yang gue maksud itu. baju nya melda. ya kali gue bawa cewek kesini." decak nya. melirik dua wanita yang kini menutup wajah karena malu. " oh gitu..." jawab fitri dengan menghela nafas lega. " tunggu emang kalian ngomongin baju buat apaan?" Sela rio melirik tiga manusia itu. thoriq pun menjelaskan mengapa mereka jadi merembet kemana mana. ' lagian kok bisa tumpah sih nis" tanya rio.lelaki itu menatap anissa penuh curiga. " kan gue ngak sengaja rioooo" kilah nya. " maka nya hati hati nissa " jawab nya tak mau kalah, membuat anissa mencebik saja. " udah udah, masalah baju skip aja. ini gue ga nyaman " lerai fitri. dan akhirnya thoriq memberi tahu tempat pakaian khusus bi melda.
Mereka menghabiskan waktu selama 2 jam, dan sekarang mereka tengah pulang. tentu saja anissa mengajak fitri. dan membiarkan rio pulang sendiri. " Makasih traktiran nya, lain kali gue boleh kan makan gratis disini lagi?" Ungkap nya dengan nada jahil. membuat thoriq memutar bola mata malas. " itu nama nya lo mau bikin gue bangkrut. masa iya tiap datang kagak bayar." decak nya. membuat fitri tertawa pelan.
" Iya iya, gue cuma iseng, dah gue pulang udah sore juga. Dan masalah kita tadi, mungkin saat weekend nanti aja." Ucap nya panjang lebar. membuat senyum thoriq mengukir lebar. sedangkan fitri gadis itu bingung dengan yang di maksud oleh sahabat nya itu. Anissa pun menyadari kebingungan fitri, namun ia malas menjelaskan nya. jadi biarlah urusan si gadis kecil jadi urusan mereka berdua saja. " ayok fit pulang " ajak nya mengamit lengan sahabat nya, begitu mereka memasuki mobil, anissa membunyikan klakson tanda ia pamit. Sedangkan thoriq pria itu malah memandangi mobil yang di pakai anissa hingga menghilang di balik tikungan.
Melda mendekat lalu berbisik" cantik ya den, wanita tadi." celetuk nya menyadarkan pandangan thoriq. seketika wajah thoriq memerah menahan malu. malu sendiri ia pada melda, karena ketahuan menunggui anissa.
" itu cewek yang pernah bibi bilang loh den." Ucap melda dengan antusias. membuat bos nya itu bingung. " maksud bibi?" tanya thoriq penasaran.
" itu loh, yang ada ngeledek slogan banner di situ." Ujar nya sekali lagi. thoriq melotot. " jadi anissa yang bilang begitu." Ucap nya datar dan melda mengangguk. thoriq pun berdecak kesal. sementara melda yang membuat ketegangan malah mundur, karena di panggil pelanggan. Akhirnya thoriq kembali masuk ke ruangan nya.
***
Anissa sudah tiba di rumah nya, di sambut oleh keluarga nya yang mendadak kumpul semua. " hay semuaa!!! ada apa ini rame rame." Ucap anissa tanpa menoleh kepada wanita yang membelakangi nya.
Bagas dan sinta menyambut putri bungsu nya itu. " kamu dari mana nissa? kok jam segini baru pulang." Ucap bagas, membuat semua menoleh pada satu orang tak terkecuali.
Deg..
" hay anissa, apa kabar?" anissa melongo melihat sepupu nya ada di rumah nya. sedangkan jesica sudah melihat nya dengan tersenyum. senyum palsu di mata anissa.
Jesica adalah anak dari saudara sinta, namun karena suka playing victim membuat anissa malas akrab dengan sepupu nya itu.
" ngapain dia disini?" tanya anissa menoleh pada orangtua dan juga abang nya. tapi sebelum ia mendapat jawaban ibu nya menyuruh nya untuk duduk. setelah anissa duduk di dekat ibu nya. baru lah sinta menjelaskan kedatangan jesica.
" Anissa dia kesini karena orangtua nya, mereka hendak keluar negeri jadi tante kamu minta jesica menginap disini dulu." Terang sinta. membuat anissa menjerit. " Apaa!!, nginep disini, yang bener aja dong mah.si tukang playing victim tinggal bareng kita." Protes nya melirik tajam pada sepupu nya itu.
Jesica hanya menatap anissa polos, dan itulah yang paling tak di sukai anissa. " husst, ngak boleh gitu sayang, biar gimana pun jesica itu sepupu kamu." Tegur sinta dengan nada lembut. " Oke, tapi suruh dia jangan ganggu aku." kata nya. sambil memalingkan muka. malas sekali, ia menatap sepupu nya itu.
" kalo gitu aku masuk kamar dulu, capek" Ujar nya
" Pertanyaan papa belum kamu jawab loh nissa." Sela bagas. sebelum putri nya meninggalkan ruang keluarga. " tadi aku sama fitri makan bakso, kami cuma makan itu doang pah." jawab nya. bagas mengangguk dan membiarkan putri nya istirahat.
Anissa pun melengos saja, tak menghiraukan tatapan jesica yang menatap nya. " ini anak masih sama aja kayak dulu" Batin jesica kesal sendiri melihat sepupu nya yang melengos begitu saja.
" Maafin anissa ya jesica, dia mungkin kecapean, makanya agak kasar sama kamu." sinta mendekat memegang tangan keponakan nya. membuat jesica mengembalikan raut wajah nya." ngak pp kok tante, mungkin keberadaan aku buat dia kesal.' jawab nya memasang tampang sedih, namun sinta segera memeluk nya.
" bukan salah kamu kok jes, anissa nya saja yang berlebihan." timpal bagas. membuat aldo mencebik. sejujur nya ia pun tak menyukai jesica karena apapun perbuatan jesica selalu di maklumi oleh kedua orang tua nya. membuat jesica merasa di atas angin.
Sedangkan di kamar anissa tengah uring uringan sendiri, keberadaan sepupu nya kembali merusak mood nya. ia berencana akan menginap saja di kosan milik fitri.