Berjodoh nya Gen milenial dan Gen Z sungguh perpaduan yang sempurna!.
Dijodohkan dengan wanita labil benar-benar membuat Ze merasakan kehidupannya jauh berubah dari yang biasanya begitu tenang menjadi sangat berisik !
" Bocah Gen Z kau benar-benar menguji kesabaran ku " geram Zeques Ferdinand menatap wanita yang kini berstatus istrinya dengan sangat geram .
" Apalah Om ini marah-marah saja kerjaan nya capek aku dengar " ketus Kiara keluar kamar sudah lelah mendengar Om Ze marah-marah hanya karena masalah sepele .
" Aku belum selesai " ucap Ze menarik telinga Kiara sampai masuk kembali kedalam kamar .
" Apa sih Om masalah sepele aja marah ?" ucap Kiara mengelus telinga nya yang dijewer .
" Sepele kamu bilang ? itu adalah Baju kesayangan ku" teriak Ze menatap kemeja kesayangan nya yang kini menjadi lap kaki didepan pintu kamar mandi .
" Kesayangan ya kesayangan tapi kalau udah jelek tetap aja jadi lap kaki " kata Kiara realistis .
yuk baca kelanjutannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mul_yaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20 Keinginan Kiara
" Ihhhh, Om cuek-cuek mesum juga ya " hardik Kiara mempelototi Ze yang bersandar nyaman di dadanya.
" Nggak mau peluk Om lagi " ucap Kiara akan menjauh tapi tangan Ze sudah melingkarkan lebih dulu di pinggang nya .
" Kiara mau kasih baik-baik atau di paksa " ucap Ze memberi pilihan .
" Om gila ya " ucap Kiara meronta-ronta.
" Mami mau pulang " tangis Kiara merasa takut di paksa Ze .
" Hahaha, nakal-nakal penakut " tawa Ze yang hanya bercanda rupanya malah membuat Kiara takut sampai mau pulang .
Ze berbaring lebih keatas dan membawa Kiara masuk kedalam pelukannya" Tidurlah" ucap Ze dengan lembut mengelus-elus kepala Kiara.
" Aaaa, ternyata Om Ze soft spoken banget " batin Kiara meleleh namun masih menahan salting yang dia rasakan.
Keesokan paginya.
" Kiara bangun " ucap Ze yang sudah selesai mandi dan ganti baju membangunkan Kiara yang masih tidur .
" Haaaa" Kiara langsung duduk dengan cepat begitu melihat cahaya matahari yang masuk lewat celah gorden .
" Om kok baru bangunin aku , udah hampir jam 7" suara kecil Kiara menggaruk kepalanya.
" kamu tidur terlalu nyenyak nggak tega aku bangunin terlalu pagi " ucap Ze tersenyum mengelus lengan Kiara yang duduk berhadapan dengan nya .
" Apa kata Mommy sama kak Shella kalau aku bangun sesiang ini " ucap Kiara malu .
" Tidak apa-apa mereka mengerti kamu lelah , pergilah mandi " ucap Ze yang diangguki Kiara agar tidak semakin mengulur waktu .
Selesai mandi dan ganti baju Kiara berjalan mengikuti Ze menuju ruang makan untuk sarapan bersama keluarga Ze .
" Ayo " ucap Ze ketika Kiara malah berhenti di dekat pintu kamar .
" Aku malu " ucap Kiara karena bangun kesiangan.
" Tidak apa-apa " ucap Ze menggenggam tangan Kiara dan mengajaknya keruang makan .
Kiara langsung berdiri kebelakang Ze begitu mereka sampai dimeja makan ternyata Daddy dan Zu sudah duduk minum kopi dimeja makan sedangkan Mommy dan Shella hampir selesai memasak .
" Loh Kiara kok malu-malu" senyum lebar Mommy memeluk Kiara yang bersembunyi di balik punggung Ze .
" maaf, Mom aku , ba,"
" Nggak papa kami paham kamu capek kan Shell" kata Mommy yang diangguki Shella.
" Ayo kita sarapan " ucap Shella menghidangkan makanan yang dimasak bersama beberapa pelayan .
" Hei kakak kecil kenapa mendadak jadi pendiam " goda Zu yang sangat paham gimana Kiara selama ini yang begitu nakal dan sering tantrum .
" Aku , "
" Kamu malu ya" goda Zu yang membuat Kiara yang duduk dikursi semakin menunduk dalam .
Plakkk
" Aduh , kak" kaget Zu ketika Ze menampar lengan nya dengan cukup kuat .
" Udah tenang jangan dengarkan Dia" ucap Ze mengelus tangan Kiara , sangat paham kalau Kiara masih merasa asing dan belum akrab dengan keluarga nya .
" Ma, mau minum apa?" tanya Kiara menatap Ze .
" Teh hangat " pinta Ze yang dengan cepat Kiara buatkan di dapur .
" Hai, jangan malu-malu kitakan sudah keluarga" ucap Shella dengan hangat tersenyum menatap Kiara begitu tinggal mereka berdua di dapur .
" Tapi ,"
" Anggap kami keluarga sepenuhnya" ucap Shella yang paham akan apa yang sedang Kiara rasakan karena dulu dia juga merasa begitu .
" Iya Kak" ucap Kiara mencoba melawan rasa gugupnya saat hidup dengan orang-orang baru .
" Loh kok panggil kakak " senyum lebar Shella walaupun Kiara masih begitu muda bahkan beda 10 tahun darinya namun istri kak Ze tetap lah kakak nya .
" Kakak kan jauh umurnya diatas aku" ucap Kiara yang merasa tidak sopan jika harus memanggil nama saja .
" ya tapi kamu istri kak Ze jadi aku tetap adik kamu " ucap Shella tersenyum geli .
" Mmmh, nggak mau panggil Kiara aja " ucap Kiara menolak di panggil kakak oleh Shella.
" Iya deh " tawa Shella dan bersama dengan Kiara duduk di meja makan .
" Ayo kita makan " ucap Daddy dengan senyum lebarnya menatap semua anggota keluarga sudah lengkap .
Kiara melihat Mommy mengisi piring Daddy dan juga Shella yang mengisi piring Zu dengan makanan.
" Terus selama ini yang isi piring makan siapa?" tanya Kiara menatap Ze mengatakan apa yang terpikir oleh otaknya begitu menatap Ze yang duduk di sampingnya.
Uhukkk
Uhukkk
Zu yang mendengar pertanyaan Kiara langsung tertawa sampai tersedak bisa-bisa Kiara bertanya begitu .
" Ampun kak " ucap Zu langsung menunduk menahan tawa takut dipelototi Ze .
" Mommy yang isikan dan sekarang kan sudah ada kamu " ucap Mommy yang diangguki Kiara dengan cepat mengisi juga piring Ze
" Makan pake apa?" tanya Kiara .
" Terserah aku menyukai semuanya" jawab Ze menatap Kiara dengan seulas senyum yang excited sekali mengisi piringnya.
" Cukup " ucap Ze .
Setelah nya mereka makan dalam keadaan hening dan tidak ada yang memulai pembicaraan semua orang fokus makan .
" Apa disini nggak boleh ya makan sambil ngobrol?" batin Kiara berhenti mengunyah dengan banyak pertanyaan.
" Kiara kenapa berhenti?" tanya Daddy .
" Disini makan nggak boleh ngobrol ya Om, eh Daddy " ucap Kiara meralat panggil nya .
" Kenapa bertanya begitu ?" kata Daddy langsung tertawa .
" Habis diem aja aku pikir nggak boleh ngobrol " ucap Kiara mengatakan apa yang dia pikirkan.
" Sebenarnya boleh , tapi kalau makan sama kak Ze harus diem " ucap Zu .
" Kok gitu banget " ucap Kiara menatap Ze yang memang hanya diam .
" Jangan bicara ketika makan nanti tersedak " jawab Ze dan itu demi kesehatan.
Selesai makan dan mengobrol cukup lama Ze kembali membawa Kiara kedalam kamar setelah Daddy dan Zu pergi kekantor begitupun Mommy dan Shella.
" Om " Kiara mendekati Ze yang akan masuk keruang kerja didalam kamar .
" Ada apa?" tanya Ze berdiri di ambang pintu .
" Mau bicara sebentar boleh?" tanya Kiara meminta waktu Ze .
" ayo masuk " Ze mengajak Kiara masuk kedalam ruang kerjanya agar bisa bicara empat mata .
" Duduk lah " ucap Ze menarik satu lagi kursi kedekatannya agar Kiara bisa duduk .
" Ingin bicara apa?" tanya Ze sepenuhnya menatap Kiara tanpa melakukan apapun.
" Om , boleh nggak kita tinggal di apartemen Om aja" pinta Kiara ragu-ragu dengan kepala tertunduk .
" Kenapa? Kamu nggak nyaman tinggal sama keluarga Aku" tanya Ze malah tersenyum.
" Iya, Aku jadi kayak nggak bebas dan kaku gitu Om . Bukannya nggak suka tapi pengen bebas berekspresi aja " ucap Kiara sejujurnya tidak menutupi perasaan nya .
" Mau ya Om " pinta Kiara dengan baik-baik.
" Iya " ucap Ze yang sebenarnya dari awal sudah punya keputusan begitu karena sebagai pasangan baru dan sebelumnya juga belum lama kenal tentu mereka perlu banyak ruang untuk bersama tanpa terganggu dengan kehadiran siapapun agar semakin dekat .
" Om nggak marah kan ?" tanya. Kiara yang takutnya keinginan dia malah menyinggung perasaan Ze .
" Tidak , Aku paham apa yang kamu rasakan" ucap Ze mengerti
awas Kiara pergi sama teman² tapi ada yg cowok, Ze bisa cemburu mungkin bisa ngamuk juga 🤣
Kiara keceplosan ngungkapin apa yg lagi di pikirkan 😂
mencurigakan 🙄
hempaskan bibit² pelakor ya Kiara 💪
kak Mul nih yg bikin kita ikut senyum² sendiri pas baca 🤣