Aku bukan gadis Nakal.
aku ga ngerti jalan fikiran orang orang, mereka sesuka hati menjudge orang lain tampa mereka tahu kenyataan ya.
kadang ada ya? di antara mereka ga sadar diri dan selalu merasa lebih baik dari orang lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jee Jee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32.
Sagara menoleh kebelakang, tampa sengaja tatapan mata mereka bertemu. allea menghindari tatapan Sagara dan pura pura fokus menonton.
untung saja film selesai, akhirnya Sagara dapat menghindar dari Rachel.
"gua duluan ya! " ucap Sagara
"ok" jawab farhan tersenyum mengejek. entah apa maksudnya tapi mampu membuat Ronald bertanya tanya.
Biasa nya bara melarang dengan banyak alasan tapi kali ini memilih diam saja, membiarkan Sagara pergi. tapi diam diam bara mengikuti Sagara
"Lea! " panggil Sagara,
meski lexya ada di sana tapi bocah itu diam saja, seolah tidak merasa heran sama sekali
"lu disini juga? pulang bareng gua aja yuk" ucap Sagara, tapi tak ada jawaban
"lexya, rumah lu kan agak jauh, hari juga udah malam. lebih baik lu pulang duluan, biar allea sama gua" ucap Sagara tak tau malu
"ok" ucap lexya tanpa menunggu persetujuan allea.
"tapi xyah? " tolak allea. tapi lexya pura pura ga tau, pergi begitu saja meninggalkan mereka.
"gua pulang sendiri" ucap allea sengit
"gara gara lu ya! gua di tinggal lexya, mana belanjaan gua di mobil dia lagi! " tunjuk allea tepat di muka Sagara.
sejujur nya Sagara khawatir allea marah, tapi cewek itu terlihat seperti nya biasa saja.
"besok bisa di ambil, ayo pulang" ajak Sagara
"gua masih ada urusan," tolak allea
"gua temenin" ucap Sagara
"gua bisa sendiri, " ucap allea lalu pergi berlalu
" gua pengen nemenin lu" ucap Sagara , mencekal tangan allea
bara yang menyaksikan itu tiba tiba saja mengeluarkan kata umpatan untuk Sagara "redflag lu" ucap nya pelan
Sagara berusaha untuk tetap tenang, seolah olah dia tidak melakukan kesalahan apapun. dan memasang tampang yang tidak tahu malu,
"apaan sih lu! lepasin gua ga! " teriak allea
"ga! lu harus pulang bareng gua! kalau ga gua yang ikut lu" ucap Sagara ngeyel
"terus cewek lu? lu tinggalin gitu aja? " tanya allea datar
"dia bukan cewek gua! "
"ga usah bohong Sagara! cewek lu atau bukan! gua ga peduli" ucap allea esmosi
"ga usah keras kepala allea! " ucap Sagara kesal, dan mulai terpancing emosinya. sungguh Sagara tidak tau cara menghadapi
wanita
"lu keterlaluan Sagara! lepasin gua" teriak allea, mata nya mulai berkaca kaca. sungguh allea ga paham cara menghadapi Sagara.
"gua ga mau ! gua capek nyariin lu yang ngilang mulu! " bentak sagara
tiba tiba bahu allea bergetar, air mata nya luruh. selama ini papa nya saja tak pernah membentak nya, apalagi allea merasa tidak enak hati dan menahan gejolak amarah yang tak tau kenapa
Sungguh baru kali ini bara melihat allea menangis, bara sampai tak habis pikir kenapa Sagara begitu.
Sagara mendadak panik, sungguh bunuh saja Sagara saat ini. sungguh Sagara tak mengerti menghadapi allea
"Lea, maafin gua! gua ga maksud" ucap Sagara
allea hanya diam, dia benci di bentak dia tak suka! harusnya allea tak peduli, entah kenapa hati nya terasa sakit
"maafin gua allea, gua ga maksud bentak lu! gua.. gua".
"maksud nya, gua cuma ga mau lu sakit lagi" jelas Sagara
"Sagara lu emang bajingan, tolol. bego, bangke goblok.. Sagara brengsek" umpat allea, sesugukan
Sagara memeluk allea meminta maaf berkali kali berharap allea memaafkan nya.
"maafin gua! otak gua lagi mumet"
"untuk kali ini nurut Lea" ucap Sagara putus asa.
allea mendorong sagara, kemudian menghapus air mata nya!
"gua gak maksud bentak lu Lea! maafin gua" ucap sagara, mata Sagara juga tampak memerah
"ayok pulang" ucap allea lirih
Sagara mengangguk, lalu menarik tangan allea menuju parkir motor nya
"Sagara tolol" umpat bara, baru kali ini Bara melihat Sagara sepanik itu. apa apaan Sagara yang memeluk allea meminta maaf berkali kali
Kalau suka allea kenapa tidak menolak Rachel, emang anjing Sagara begitu lah pikiran bara.
lagian singa betina menangis hanya karna di bentak saja? ahh dunia sangat lucu. dan semua itu tak ada di bayangan bara sedikit pun
__
sesampai nya di rumah allea membersihkan diri menganti pakaian nya lalu tidur. tidak ada percakapan apa apa , allea seakan menghindari Sagara begitu saja.
sungguh Sagara menyesal ikut teman teman nya, akhirnya dia yang merasa pusing sendiri. kadang hati nya bertanya tanya, kenapa Sagara takut allea marah? aneh tapi Sagara bener bener ga ngerti sama sekali
entah mengapa perasaan khawatir mengganggu nya, melihat allea menangis membuat Sagara panik setengah mati.
Keesokan hari allea tak banyak bicara, meski Sagara bertanya ini itu. Sagara semakin merasa bersalah tapi apalah daya. otak nya saja rasa mau pecah, masalah mencari uang saja masih mengganggu nya. apalagi di tambah masalah rumah tangga.
"Lea!? lu masih marah? " tanya Sagara , namun tak ada jawaban dari mulut nya
"Lea, paling enggak ngomong! tolong jelasin apa yang lu mau! " ucap Sagara putus asa
seketika allea menoleh ke arah Sagara yang tampak prustasi.
"Ga, mending kita cerai aja ga sih? toh lu habis itu bebas tampa terikat lagi!" seketika Sagara bergetar mendengar pernyataan allea. entah kenapa ada perasaan tak rela di hati nya
"Setidak nya, Lu bebas,. kak Rachel juga ga bakalan marah sama lu! atau gua ga perlu lagi ngerepotin lu" ucap allea serius
"hahaha, ngomong apaan sih lu" ucap Sagara mencoba menenangkan hati nya
"gua serius! "
"jangan aneh aneh deh Lea, dosa tau" ucap Sagara
"lebih dosa ga sih! kita udah nikah tapi saling bohong! lu jalan sama perempuan lain itu juga dosa padahal itu bukan mau nya kita.
lu dekat sama Rachel menurut agama selingkuh gak sih? " tanya allea telak
"gua ga masalah sih! tapi dalam agama ini ga bener! " ucap allea lagi
"udah Lea ga usah ngomong gitu! gua yang salah" ucap Sagara kemudian pergi begitu saja meninggalkan allea
perasaan Sagara semakin tak karuan, Sagara hanya ingin menenangkan diri nya. Sagara mengambil 3 botol anggur di dalam gudang, kemudian membawa ke kamar tamu khusus daren.
Sagara merenung di balkon sembari menghembuskan asap rokok!
entah batang keberapa Sagara juga tak ingat, sebotol anggur tandas tampa ia sadari. biarkan untuk kali ini Sagara menggila, Sagara sudah tidak tahan lagi. bukan kah ini cara terbaik untuk tenang sesaat, anggur kedua juga habis tak tersisa kepala Sagara terasa sangat pening.
dingin nya malam sangat menusuk ke tulang, hujan deras langit pun bergemuruh. cuaca malam ini pun sama dengan perasaan Sagara.
laki laki itu meracau tidak jelas.
"kenapa mau cerai? " tanya Sagara prustasi
"gua ga mau! gua ga tau kenapa! " racau nya
"om lu jahat banget! dah tau gua pusing lu malah obrak abrik tempat cari uang gua"
"kenapa? "
"hujan deres ya? " racau nya menatap keluar sembari menatap kilat kilat yang bersahutan