Terjerat Cinta Bartender Dingin

Letty membersihkan dirinya setelah tidur sebentar, dia segera bersiap untuk pergi. Baru Letty keluar dari rumah nya, Disa sudah nongol saja di depan rumah Letty.

"Kau kenapa kemari? " Tanya Letty yang melihat Disa di rumahnya.

"Aku ingin mengajak mu pergi untuk membeli sesuatu tapi tumben kau sudah bangun jam segini, kau mau kemana? " Tanya Disa yang melihat Letty sudah rapi.

"Aku ada perlu sesuatu" Letty berjalan meninggalkan Disa namun Disa bejalan dan mengikuti Letty dari belakang, saat Letty masuk ke dalam mobil Disa juga ikut masuk "Kau kenapa ikut masuk? " Tanya Letty pada Disa.

"Hehe aku bosan jadi bolehkan aku ikut" Disa tanpa rasa bersalah langsung saja memakai sabuk pengaman. Letty tidak bisa menolak hanya bisa menghela nafas karena tingkah sahabat nya itu.

Di sisi lain...

Aleena bangun terlebih dulu, Aleena melihat kiri-kanan ternyata Erlan benar-benar tega membiarkan gadis cantik seperti nya tidur di sofa tanpa memindahkan nya ke ranjang "Dia ini laki-laki kejam" Keluh Aleena.

Aleena teringat kejadian semalam

FLASBACK ON

Aleena keluar dari kamar Erlan, kemudian menuju ke dapur Aleena mencari sesuatu untuk di masak, karena cuaca dingin dan Aleena juga merasa lapar alhasil dia memutuskan untuk memasak sekaligus memasakan sesuatu untuk Erlan sebagai tanda terimakasih Aleena kepada Erlan

Aleena membuka kulkas dan ternyata menemukan banyak bahan makanan, tidak seperti saat pertama kali Aleena membuka kulkas di Apartemen Rocky.

Aleena melihat banyak hidangan laut, alhasil Aleena terpikir untuk membuat tomyam yang enak di sajikan saat dingin.

Aleena akhirnya menyelesaikan hidangan nya dan menyajikan nya di hot bowl agar terjaga kehangatan nya.

Erlan yang sudah selesai mengganti pakaian nya keluar dan mencium aroma enak dari ruangan makan, Erlan kemudian berjalan ke sana dia melihat Aleena sudah menyajikan sarung mangkuk tomyam di meja."Tidak sangka kau bisa masak" Ledek Erlan.

"Tentu saja kau pikir aku ini siapa? aku ini Aleena yang serba bisa" Ucapan sombong Aleena penuh dengan rasa percaya diri.

"Heh, belum rasa belum tau enak atau tidak, tampilan terkadang bisa membohongi rasa wahai nona pencuri" Erlan ingin mendekatkan satu mangkuk tomyam untuk nya tapi sayang tangannya di hentikan oleh Aleena.

Aleena terpikir untuk memanfaatkan situasi ini untuk berdiskusi "Tunggu dulu" Ucap Aleena saat menahan tangan Erlan.

"Ada apa lagi? " Menatap Aleena

"Kau boleh makan, tapi kau harus berjanji tidak mengusir ku sebelum hujan dan angin berhenti"

"Baiklah itu mudah" Erlan yang kedinginan sekaligus kelaparan sudah tidak tahan untuk menyantap tomyam yang hangat nan menggoda itu, Erlan ingin meraih kembali mangkuk nya namun tangannya masih di tahan Aleena.

"Tunggu dulu masih ada satu sarat lagi"

"Apa itu? cepat katakan jangan membuat ku menunggu" Ucap Erlan tidak sabar.

"Kau harus membiarkan aku tidur di ranjang dan kau tidur di sofa" Ucapan Aleena membuat Erlan melepaskan tangganya dari Aleena.

"Itu tidak bisa, hei nona pencuri kau ini lupa bahan makanan siapa yang kau pakai untuk membuat tomyam ini, aku sudah menyetujui sarat mu yang pertama kau malah mau meminta lebih, sudah di kasih hati minta jantung pula" Erlan langsung mengambil mangkok tomyam saat Aleena terdiam karena ucapan Erlan yang begitu menusuk.

"Cih kau ini apa kau tidak malu membiarkan wanita tidur di sofa"

"Tidak" Jawab singkat Erlan karena Erlan sibuk meniup dan menyantap tomyam yang enak dan hangat itu.

"Dasar tuan penadah tak punya hati" Kesal Aleena yang akhirnya kalah debat dengan Erlan.

FLASHBACK OFF.

Dan seperti yang terjadi Aleena benar-benar di biarkan tidur di sofa dan Erlan tidur di ranjang nan hangat.

Karena sudah bangun Aleena memilih untuk membersihkan wajahnya dan membuat sarapan untuk mengisi perutnya sebelum dia pergi mencari tempat tinggal baru untuk nya.

Aleena keluar dan menuju dapur, dia membuka kulkas semalam dia ingat ada daging di dalam kulkas.

Hari ini Aleena ingin membuat sandwich isi daging yang sering Mama nya buat untuk nya, Aleena mencari semua bahan dan ternyata semuanya ada.

Aleena dengan cepat membuat sarapan untuk nya, tak lama Erlan bangun dan berjalan ke arah Aleena, Erlan duduk tanpa bicara apapun langsung ikut menyantap sandwich yang Aleena bikin, Erlan tercengang dengan masakan Aleena untuk kedua kalinya benar-benar lezat.

Erlan makan dengan lahap dia menghabiskan tiga sandwich sedangkan Aleena baru saja makan satu. "Kau ini bisa tidak makan pelan-pelan kau sudah makan tiga sandwich apa kau kelaparan"

"Berisik, biarkan saja aku butuh tenaga untuk bekerja"

"Ah maksud mu butuh tenaganya untuk menjadi penadah barang curian" Ledek Aleena.

"Biarkan saja apa salahnya menjadi penadah" Seperti nya Erlan tidak sungkan dengan pekerjaan nya sekarang yang di mata orang orang pekerjaan itu termasuk pekerjaan kotor.

"Kau terlihat sangat bangga" cibir Aleena

"Tentu saja" Erlan punya alasan sendiri kenapa dia menjadi seorang penadah.

Aleena hanya diam tidak lagi membahas pekerjaan Erlan, Erlan melihat kearah Aleena "Apa kau akan pergi hari ini? " Tanya Erlan yang tiba-tiba tidak rela membuang koki handal seperti Aleena.

"Tentu saja, aku tidak mau selamanya tidur di sofa" Ucap Aleena sembari membereskan sisa sarapan mereka.

"Ya baguslah kalau kau pergi" Ucap Erlan dengan nada ketus, sebenarnya Erlan tidak rela kehilangan koki yang pandai memasak untuk nya tapi dia terlalu gengsi untuk menahan Aleena untuk tetap tinggal di sisi nya.

Di sisi lain

Rocky mengambil handphone itu, dan tiba-tiba dia merasa dadanya sakit saat dia membaca nama di handphone itu Aleena telah mengganti nya "Aleena" Gumam Rocky penuh dengan penyesalan.

Di handphone itu tertulis kontak Rocky yang di bernama "Om sayang, Kau ini apa sangat menyayangiku. Aleena maafkan aku tidak memberimu kesempatan, apapun yang terjadi aku akan menemukanmu dan membawamu kembali" Rocky memilih bersiap membersihkan diri dan kembali mencari Aleena.

Saat Rocky sudah siap untuk mencari Aleena tiba-tiba bel apartemen nya berbunyi, Rocky segera berlari membukanya dia berfikir mungkin saja Aleena kembali, saat Rocky membuka pintu Rocky terdiam saat melihat seseorang yang ada di depannya itu