NovelToon NovelToon
Partner Diatas Ranjang

Partner Diatas Ranjang

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Cintamanis / CEO / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa / Tamat
Popularitas:42.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Astry Yovani

Namaku Amora, bagiku uang adalah segala-galanya. menjadi simpanan om-om dan mantan perempuan malam semuanya sudah ku lakoni hanya untuk mendapatkan uang dengan cara yang instan. Namun di balik itu ada masa lalu yang begitu kelam yang membentuk diriku menjadi seperti ini.


Suatu hari aku tersadar bahwa semua yang ku lakukan ini ternyata salah, dan aku mencoba keluar dari zona nyaman ku. Namun sayang nya semua tidak semudah yang ku bayangkan, sanggup kah aku menjalani kehidupan baruku kehidupan yang seperti roller coaster yang terkadang menjunggkir balikkan hidup ku?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astry Yovani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pendekatan

Kini sore pun sudah datang menghampiri, sedari tadi alarm Amora terus berbunyi namun dia terlalu malas membuka matanya. Namun saat dia mendengarkan suara mesin mobil dengan spontan Amora langsung melompat dari ranjang nya dan segera keluar dari kamar nya dengan pakaian seadanya.

Dia pun langsung menyambut Ravi di depan pintu dengan cengengesan dan muka bantal nya.

"Apa kau baru bangun tidur?" Tanya Ravi saat dia sudah berada di hadapan Amora.

"Hehehe iya pak."

"Baiklah kali ini kau ku maafkan, tapi ingat ini yang terakhir kali." Ucap Ravi sambil menyerahkan jas kerjanya kepada Amora.

"Ingat saat aku sampai di rumah kau sudah cantik, dan wangi bahkan pakaian malam.ku sudah tersedia di kamar ku, kalau tidak ada hukuman untuk setiap kesalahan." Titah Ravi saat dia berjalan menaiki tangga tanpa menoleh kepada Amora yang mengekor nya dari belakang.

"Baik pak." Jawab Amora.

Sesampainya di kamarnya Ravi pun duduk di sofa kamar nya dan mulai melonggarkan dasinya, sementara Amora langsung masuk ke kamar Ravi dan menyiapkan air mandi untuk Ravi. Setelah Amora merasa hawa air itu pas dia pun keluar dari kamar mandi dan segera menemui Ravi.

"Air mandi nya sudah siap pak." Ucap Amora.

"Hmm.." Ravi pun masih duduk di sofa namun tatapan nya fokus kepada Amora seakan ada yang kurang.

Amora merasa bingung, namun setelah dia mengingat-ingat Amora langsung membuka lemari dan mengambil handuk bersih dari lemari dan menyerahkan nya kepada Ravi.

"Kamu loading nya lambat juga ya." Hanya kata itu yang Ravi ucapkan sambil membuka satu persatu kancing kemejanya di hadapan Amora.

Amora yang merasa salah tingkah dan gugup langsung memalingkan wajahnya.

"Kenapa kau memalingkan wajah mu? Bukan kah pemandangan ini sudah biasa kau lihat?" Ledek Ravi.

"Hmm tidak apa-apa kok pak." Jawab Amora gugup.

Ravi pun terus membuka kemejanya, dan melemparnya ke ranjang miliknya dan kemudian kutang nya dan kini celana nya semuanya dia letakkan saja di ranjang itu berserakan.

"Kamu kumpulkan semua ini dan masukkan ke keranjang pakaian kotor. dan setelah itu kamu siapkan baju untuk saya dna ingat jangan berani keluar dari kamar ini kalau saya belum keluar." Titah Ravi.

"Ba baik pak." Jawab Amora terbata-bata.

Ravi pun berjalan menuju kamar mandi dengan handuk yang sudah di lilitkan di pinggang nya.

"Dia pikir aku ini bukan perempuan normal apa? Kenapa harus menunjukkan roti sobek di depan ku. Bagaimana pun aku adalah ahlinya di bagian itu, kalau sampai aku lepas kendali dan ku terkam dia bisa-bisa hancur masa depan nya." Omel Amora yang tadinya keimanan nya di uji oleh Ravi.

Amora pun langsung memungut semua pakaian kotor Ravi tanpa ada rasa jijik sedikitpun. Dan setelah nya dia pun mulai mengambil pakaian milik Ravi karena memang tadi siang seorang pelayan telah menjelaskan semua detail kamar Ravi maka Amora tidak perlu susah-susah lagi mencari baju dan semua perlengkapan yang Ravi butuhkan.

Setelah semuanya selesai Amora pun duduk di sofa kamar Ravi sembari menunggu Ravi selesai mandi.

"Ini dia lagi mandi apa bersemedi sih?" Batin Amora yang sudah bosan menunggu Ravi karena sudah hampir satu jam Ravi berada di dalam kamar mandi.

Ceklek... Pintu kamar mandi pun terbuka.

Amora bahkan tidak berkedip melihat penampilan indah di hadapannya itu. Tubuh sixpack, dengan sedikit bulu halus di bagian dada dan rambut yang masih basah berjalan di ke arah Amora.

"Hei nona tutup mulutmu nanti kemasukan lalat." Ravi menyadarkan Amora.

"Aih,,, bapak kenapa harus muncul seperti itu sih kan jadi menodai mata saya." Ucap Amora yang langsung memalingkan wajahnya.

"Hahaha mendoai ya, bukan kah ini sudah menjadi hal biasa untuk mu Amora cantik,?" Goda Ravi yang membersihkan tubuhnya dari sisa air yang menempel menggunakan handuk lain nya.

"Kan sudah ku bilang aku ingin bertobat, dan ingin keluar dari masa lalu kelam itu. Jangan di pancing lagi dong pak." Protes Amora.

"Tapi kan saya bukan suami orang, bahkan bukan pacar orang juga." Ucap Ravi spontan.

"Maksud bapak?" Tanya Amora kebingungan.

"Eh tidak, tidak.. lupakan saja." Kata Ravi gugup dan salah tingkah.

"Aduh kenapa aku malah jawab begitu sih." Batin Ravi yang langsung gugup.

"Oh maksud nya oak Ravi mau merasakan servisan saya juga gitu?." Goda Amora yang langsung bangkit dari duduk nya dan tersenyum penuh arti.

"Heh kamu mau ngapain?" Tanya Ravi yang langsung gugup dan spontan mundur.

"Kenapa bapak terlihat ketakutan begitu?, Saya hanya ingin mengambil handuk basah yang ada di ranjang saja kok. Bapak kok suudzon sih, hayo mikir apa pak?" Ledek Amora sambil menarik handuk yang ada di ranjang Ravi.

"Ti,, tidak kok." Kini Ravi jadi salah tingkah.

"Yasudah sekarang layani saya makan malam." Perintah Ravi mengalihkan pembicaraan.

"Iya pak, tapi apa bapak sedang tidak enak badan? Tanya Amora kemudian.

"Tidak kok saya baik-baik saja."

"Lalu kenapa wajah bapak merah begitu seperti kepiting rebus?" Ledek Amora lagi.

Ravi semakin salah tingkah, lalu untuk menghilangkan kegugupannya Ravi langsung berjalan menuju pintu keluar kamar nya.

"Hahaha dia imut juga kalau lagi salah tingkah begitu." Ucap Amora sambil cengengesan.

Amora pun mengikuti langkah Ravi dan turun ke meja makan. Sesampainya di meja makan Amora masih bisa merasakan deru nafas Ravi yang masih belum beraturan.

"Baiklah karena tadi kau sudah menghukum ku maka malam ini aku akan mengerjaimu." Batin Amora tersenyum licik.

Amora pun melayani Ravi dengan sepenuh hati, dan Ravi terlihat tidak fokus menikmati makan malam nya. Dan karena ada rasa malu kepada Amora Ravi pun menyudahi makan malam nya dan akan mengalihkan perhatian kepada pekerjaan nya.

"Pak apa saya boleh makan malam dulu, setelah selesai makan malam saya akan ke ruangan bapak." Tanya Amora.

"Hmm." Jawab Ravi sambil berlalu meninggalkan Amora dan masuk ke ruang kerja nya.

"Huh, kenapa aku jadi salah tingkah begitu sih sama Amora." Batin Ravi yang baru saja duduk di kursi kerja nya. Kemudian Ravi pun mulai membuka laptop nya dan mulai bergelut dengan pekerjaan yang menumpuk.

Sementara Amora yang baru saja selesai makan langsung masuk ke kamar nya, karena memang Amora hoby memakai daster sedari dulu jadi tadi siang dia meminta pelayan untuk membelikan beberapa daster untuk nya dari pasar, tak hanya itu Amora juga menyuruh sang pelayan membelikan bedak, lipstik dan parfum kesukaan nya.

Karena Ravi memang memberi perintah jika Amora membutuhkan sesuatu tinggal minta saja kepada seorang pelayan yang sudah dia tunjuk.

"Mari kita mulai permainan pak Ravi, berani-berani nya dia tadi menghukum ku." Batin Amora tersenyum bahagia.

Amora pun langsung mengganti pakaian nya menjadi daster selutut sehingga mempertontonkan kaki panjang putih mulus nya. Lalu Amora menyemprotkan parfum nya ke beberapa bagian tubuhnya. Setelah nya amora keluar dari dalam kamar nya.

Tadi setelah Amora selesai makan dia memang minta tolong kepada koki rumah itu untuk menyiapkan secangkir kopi dan teh serta cemilan untuk dirinya dan Ravi.

Amora pun membawa nampan berisi kopi teh dan cemilan itu ke ruang kerja Ravi.

"Tok...tok..tok.." apa saya boleh masuk pak?" Tanya Amora dari balik pintu.

"Hmmm" jawab Ravi dari dalam.

Amora pun membuka pintu dan segera masuk ke dalam ruang kerja Ravi. Dan betapa kagetnya Ravi melihat penampilan Amora yang begitu menggoda.

"Ka kamu kenapa pakai daster?" Tanya Ravi yang langsung salah tingkah.

"Oh iya pak, soalnya saya memang terbiasa menggunakan daster kalau malam hari." Jawab Amora enteng.

"Tidak apa-apa kan pak?, Oh iya ini cemilan dan kopi untuk bapak." Ucap Amora sambil menyerahkan nampan itu.

"Ya taruh saja di meja itu." Jawab Ravi yang masih sok fokus dengan laptop nya.

"Hahaha sudah ku duga, pak Ravi ini adalah pria polos. Karena kalau dia memang berpengalaman tidak mungkin dia menyia-nyiakan kesempatan seperti ini padahal banyak sekali kesempatan dan aku juga sudah begitu welcome." Batin Amora tersenyum licik.

"Amora pun duduk di sebelah Ravi dan memperhatikan layar laptop milik Ravi, dan sungguh Amora bingung dengan data yang ada di layar laptop itu.

"Amora apa sebelum nya kau sudah pernah mengoperasikan komputer?" Tanya Ravi untuk menghilangkan kecanggungan nya.

"Belum." Jawab Amora menggeleng kan kepalanya.

"Apa kau mau belajar?" Tanya Ravi lagi.

"Tentu,." Jawab Amora.

"Baiklah, mulai besok kau akan di private oleh seseorang yang sudah berpengalaman sehingga seminggu kemudian kau sudah bisa mengoperasikan komputer. Jadi bulan depan kau sudah bisa menjadi sekretaris ku." Jelas Ravi.

"Benarkah pak?" Tanya Amora excited karena menurutnya menjadi seorang karyawan kantor an adalah pekerjaan yang sangat keren, apalagi menjadi seorang sekretaris yang akan di sibukkan dengan data-data kantor dan rapat.

"Tentu saja." Jawab Ravi.

Ravi pun mulai mengajari Amora membaca data, dan terlihat Amora begitu excited belajar bahkan Amora mungkin kategori orang yang memilik iq tinggi karena dengan mudah dia memahami penjelasan Ravi. Dan Ravi begitu nyaman duduk bersebelahan dengan amora bahkan tanpa mereka sadari sekarang sudah pukul tiga pagi.

"Amora ayo kita tidur, saya tidak mau ya kalau sampai besok pagi kamu bangun nya kesiangan dengan alasan karna begadang dengan saya." Ajak Ravi.

Amora pun hanya menurut, mereka pun keluar dari ruang kerja Ravi dan masuk ke kamar masing-masing. Sesampainya di kamar nya Amora langsung menyetel alarm nya dan langsung tertidur pulas karena dia tidak mau kalau besok sampai bangun kesiangan.

1
Choiri Tajib
lanjut kak
Ratna Dian
Lumayan
Susi Marlinda
makasih thoor kami menant kelanjutannya ya ?
Defira Dea Qaisyara
rasain kamu ravi,bagaimanapun caranya kamu harus bisa bujuk ayu.
Defira Dea Qaisyara
bagus ravi,kamu harus jujur dan jgn mengulanginya lagi.
Defira Dea Qaisyara
devina,dunia tidak selebar daun kelor,masih byk laki laki lain di luar sana jgn jadi pelakor kamu.kamukn perempuan juga,dimana perasaan kamu.,...!
Defira Dea Qaisyara
jangan sampai melampaui batas ravi,selingkuh memang indah,kamu mesti ingat kamu sudah punya ayu,jgn buat kamu menyesal nantinya.
Defira Dea Qaisyara
bacanya jadi nggak seru deh,jadi nggak asyik lagi karena ravi selingkuh./Sob//Sob/
Defira Dea Qaisyara
bagus sekali ceritanya,lanjutkn.
Akhir Yanti
Biasa
Akhir Yanti
Buruk
ganti nama
dewasa banget pemikirannya si Vivi...
ganti nama
good Vivi, kenapa harus sembunyi klo emang dah nikah juga...
ganti nama
lha itukan maunya kamu qyu, g mau memenuhi permintaan Ravi suami mu...ya rasakan lha akibatnya...
ngaku dah nikah aja kamu malu Ayu, mana orang tahu klo Ravi itu suami mu, taunya Ravi bos single ganteng lagi...
ganti nama
Miko kakaknya Ravi dah tamat nakalnya, e sekarang Ravi jadi penerus nya...hadddeeeeuuuuh....
ganti nama
katanya cinta pertama Ravi, Amora yang jd isteri kakaknyo Miko, sekarang ko k Devina yah
ganti nama
hehe...ga ampe mampus kan si Ravi antara Kanaya dan Ayu...
ganti nama
good yu...jadi manusia harus sadar diri dan berkaca...biar tau diri...setuju dah Aq...
Suhadi Suhadi
keren bnget ceritanya
Amanah Tri Hutami
'paruh waktu di restoran dosen Ayu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!