SENIA

Adit tidak memberi respon apapun , ia justru pergi meninggalkan dua perempuan di ruang tamu , sedangkan dirinya pergi ke belakang.

"Memangnya apa yang terjadi sampai kalian putus ? ” Ranka mencoba mengorek keterangan Nola .

" Awalnya kami bertemu dengan Senia teman sekolahku dulu , kami saling bertengkar karena masa lalu kami masa sekolah dulu . Tiba-tiba Imran datang lalu memutuskan hubungan kami , " jelas Nola mengusap airmata.

Deg

Ranka terkejut mendengar penjelasan Nola . Ia tidak menyangka Senia bertemu dengan Nola dan ternyata teman sekolah . Sepertinya menarik jika mereka menikah pasti akan terjadi masalah besar di keluarga ini batin Ranka dengan pikiran liciknya .

”Nanti kita bicarakan baik-baik sama kedua orang tua kami , ” kata Ranka menenangkan hati Nola .

"Maksudnya ?" tanya Nola penasaran .

" Aku punya ide agar kamu bisa menikah dengan Imran , " kata Ranka tersenyum memainkan alisnya .

Hati Nola merasa senang calon kakak iparnya berpihak padanya . Tapi ia masih ragu jika Imran akan menolaknya dan membuatnya tidak bisa bersatu dengan Imran pria yang ia cintai .

"Apa kakak yakin dengan ide kakak?" tanya Nola menatap Ranka merasa tidak enak hati .

"Kamu tenang saja semua urusan serahkan padaku ," katanya meyakinkan Nola .

"Baiklah kalau begitu aku pulang dulu karena aku meninggalkan anakku sama ibuku saja dirumah takutnya mencari ku," Nola beranjak pamit kepada Ranka dan keluar dari rumah Imran .

Dari dalam kamar Imran mendengar rencana dua orang perempuan merasa sangat marah . Kalau kalian punya rencana untuk menjebak ku . Aku juga punya rencana untuk mengusir kalian sebelum rencana kalian berhasil gumam Imran menahan amarahnya .

Ranka berjalan masuk mencari suaminya membicarakan masalah Imran dan Nola .

"Mas Adit , kamu di sini rupanya ," Ranka melihat Adit yng sedang duduk di pinggir kolam ikan miliknya namun matanya melihat seorang perempuan sedang duduk di sebrang Adit dengan tersenyum manis melihatnya.

Ranka merasa cemburu melihat mereka yng beradu pandang duduk di samping Adit .

"Kalian berdua ngomong apa serius sekali ?" Ranka bertanya menatap sinis perempuan di seberang dengan curiga .

"Ngobrol biasa ," jawab Adit sambil menatap ikan di dalam kolam yang berenang bolak balik .

"Bukan masalah serius kan !" Ranka memastikan bahwa mereka berdua tidak ada hubungan apapun .

"Kamu curiga sama aku suamimu sendiri ?" bentak Adit tidak terima di sangka berselingkuh .

"Aku tidak mengatakan kamu selingkuh aku hanya ingin tahu apa yang kalian bicarakan itu saja , kenapa kamu sewot ?" hati Ranka sangat sedih dan kecewa dengan perkataan suaminya .

Baru kali ini Adit berkata dengan nada kasar dan tinggi kepadanya membuatnya skit hati lalu beranjak meninggalkan kolam ikan masuk ke kamar .

Adit melihat kepergian istrinya cuek saja dan mengabaikannya .

”Kasihan istrimu sana samperin nanti tidak dapat jatah malam loh , " kata Mayang dengan nada bercanda .

" Jangan dong kasih si otong kalau harus puasa bisa pusing kepala , " Adit bangkit dari tempat duduk masuk ke dalam kamar sedangkan Mayang tertawa melihat pasangan suami istri yng sedang marahan .

Mayang adalah tetangga sebelah teman Imran semasa kecil tapi Mayang sudah menikah dan mempunyai anak satu . Mayang terkadang main ke rumah hanya sekedar meminta ikan kalau anaknya minta lauk ikan milik Adit .

Adit melihat istrinya tidur dengan posisi membelakangi pintu sambil terisak . Adit duduk di sebelah membujuk istrinya agar tidak marah dan memaafkannya .

Ranka menolak bujukan suaminya dan tidak menoleh sama sekali . Dengan segala cara Adit lakukan agar mendapat permintaan maaf dari istrinya akhirnya Ranka mau menoleh setelah Adit tidur dengan keadaan polos dan tangannya meraba tubuh istrinya.

Apa yanga dilakukan keduanya ... terserah mereka lah .

     ______________

Menjelang malam semua orang berkumpul di ruang keluarga setelah makan malam . Feriska masih berada di sana menunggu kedua orang tuanya datang menjemputnya .

Senia menemani Feriska bermain boneka yang baru ia beli tadi siang . Keduanya asyik bermain tanpa disadari kedua orang tuanya datang menjemput Feriska .

Andra juga baru pulang setalah seharian bekerja . Ia melihat keakraban Senia dengan Feriska hatinya menghangat , ia berjalan masuk kamar .

"Sayang , kamu serius sekali main boneka sama Tante Senia sampai tidak tahu mama sama papa datang ," keluh Laila menghampiri anaknya .

"Mama , aku tadi jalan-jalan sama Tante dan juga om Imran eh ketemu sama tante-tante jahat jadi seru acara jalan-jalannya ," kata Feriska sambil memainkan bonekanya .

Laila menatap Senia meminta penjelasan . Senia tahu maksud pandangan Laila kepadanya tersenyum tipis .

"Kita duduk di sana saja ," ajak Senia berjalan menuju teras belakang rumah .

"Maaf ya Kak dengan ucapan Feriska ," Senia lalu menceritakan kejadian siang itu kepada Laila .

Laila mengangguk paham dan mengerti kondisi keluarga Senia . Ia juga pernah mendengar dari dokter Anwar terkait masalah Senia .

"Kamu yang sabar ya , semoga kedua orang tuamu sadar diri dan menyesali perbuatannya ," Laila memberi semangat kepada Senia .

"Terimakasih Kak Laila ,“ jawab Senia .

"Ternyata kalian ada di sini , ibu cari di dalam tidak ada . Lagi ngobrolin apa sih serius sekali ,“ Bu Ayu duduk bersama mereka .

"Senia cerita jalan-jalan sama Feriska ," jawab Laila .

Bu Ayu melihat Senia lalu Laila bergantian merasa ada yang disembunyikan .

“Kalau ada masalah jangan di simpan sendirian nanti jadi panuan ,“ kata Bu Ayu sambil tertawa .

Senia dan Laila tertawa mendengar perkataan Bu Ayu .

"Ibu bisa aja deh bercandanya , ya sudah aku pamit pulang karena sudah larut . Maaf tidak bisa menginap ," Laila pamit kepada Bu Ayu dan Senia .

"Hati-hati ," balas keduanya bersamaan .

Malam itu Senia belum bisa tidur ia teringat adiknya , lalu beranjak mencari ponsel untuk menghubungi Imran .

"Assalamu'alaikum dek ," sapa Senia

"Wa'alaykum Salam Kak . Baru juga aku akan menelepon kakak eh sudah keduluan ," sahut Imran merasa senang mendengar suara kakaknya .

“Apa kamu sudah bicara sama ibu dan bapak ?" tanya Senia ingin tahu .

"Belum kak . Masalahnya tadi Nola datang ke rumah meminta balikan , ia meminta bantuan kak Adit untuk membujukku tapi tidak ada jawaban dari kak Adit ," jawab Imran apa adanya .

Senia berpikir keras mengatasi masalah adiknya . Ia tidak ingin adiknya mengalami hal yang sama dengan dirinya .

"Begini saja kalau ada waktu kamu bicarakan sama ibu dan bapak , kalau kamu ingin ngekos tapi jangan bilang dapat ide dari kakak , pintar -pintar kamulah gimana caranya , kan kamu yang akan menghindar dari mereka juga sama si Nol Nol itu ," kesal Senia ketika menyebut nama Nola .

“Oke deh kak , aku akan bicara pelan-pelan sama ibu dan bapak ," kata Imran kemudian .

"Kalau kamu di paksa nikah apa kamu mau ?“ tanya Senia menguji adiknya.