Naima dan Arga akan segera menikah tak lebih dari dua Minggu lagi. tapi nyatanya Arga berse-ling-kuh dengan wanita yang tak lain adalah anak dari pemilik perusahaan tempat dia bekerja. Naima memergoki Arga dan dia datang kepada ayah dari Wanita itu untuk meminta pertanggung jawaban darinya. tapi tanpa di sangka malah duda dua anak itu bertanggung jawab dengan cara menikahinya.
apakah pernikahan mereka akan bahagia? saksikan terus kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yam_zhie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Naima 19
"Lalu jika bukan untuk membicarakan anak anda yang sedang saya benci itu! Mau apa anda datang kemari?"tanya Naima kesal karena melihat ekspresi wajah Angkasa yang terlihat cuek saat dia sedari tadi mengomel.
"Aku kan dari awal bilang ingin bertemu dengan kedua orang tuamu!"jawab Angkasa santai membuat Naima mengerucutkan bibirnya kesal dan duduk berbalik kembali menghadap kedua orang tuanya.
"Tidak usah di batalkan segala sesuatu yang sudah kalian siapkan Pak, Bu,"ujar Angkasa membuat kening kedua orang Naima mengerutkan dalam.
Begitupun dengan Naima yang berbalik membeli menatap ke arah pria matang di sebelahnya. Apa mungkin umurnya tak jauh beda dengan sangat yah ya? Tapi kenapa sangat jauh berbeda penampilannya? Pria di depannya bahkan terlihat masih tampan dan gagah. Fikir Naima, kemudian menggelengkan kepalanya cepat.
"Apa anda ingin membuat saya dan keluarga saya semakin malu Pak Angkasa? Dengan menyuruh kamu tidak membatalkan pernikahan itu dan saya duduk di pelaminan sendirian dan menjadi olok-olok para tamu undangan begitu? Astaga ayah dan anak kok jahatnya sebanding. Apa nggak ada yang mendingan diantara kalian?"kesal Naima tak habis fikir.
"Tidak. Siapa yang ingin membuat kalian malu? Saya hanya mengatakan jika kalian tetap lanjutkan rencana yang sudah berjalan. Lagian uang untuk DP semuanya juga besar kan?"jawab Angkasa membuat Naima rasanya ingin menampol kepada Angkasa.
"Apa maksudnya anda akan memaksa Arga untuk menikah dengan Nay? Dan kami harus setuju jika pria itu akan menikah dengan Nay secara siri? Jika itu yang anda inginkan. Mohon maaf Nak, pami tidak bisa. Saya adalah orang pertama yang menentangnya. Anak saya bukan janda yang di nikahi secara siri,"ujar Bu Hani yang sedari tadi menyimak.
"Tidak bu, Demi harga diri kalian saya akan bertanggung jawab dengan mencarikan calon suami yang tepat untuk anak ibu. Pria yang jauh lebih baik dari Arga,",ujar Pak Angkasa.
"Tidak perlu! Tidak usah buang waktu anda dengan mengasihani saya! Saya tidak perlu di kasihani oleh anda!"jawab Naima emosi dan marah kepada Angkasa kemudian pergi dari sana.
"Eh kok marah?"ujar Angkasa santai.
"Maaf, kami juga tidak setuju dengan ide anda. Biar saja kami menanggung malu. Kami tak akan mengorbankan anak kami karena omongan orang dan memaksakan menikah dengan pria yang tak menyayangi dia. Bukan kebahagiaan yang pada akhirnya di dapatkan. Saya hanya akan menikahkan Naima dengan pria yang bisa menjamin kebahagiaan dia, nak,"kali ini ucapan Ayah Hamdan membuat Angkasa menunduk.
"Kalau begitu saya permisi. Karena sepertinya Naima juga salah paham. Anak anda memang sepertinya kebanyakan makan yang asin-asin jadinya cepat sekali marah,"pamit Angkasa sambil mengomel membuat Bu Hani melongo sedangkan Ayah Hamdan hanya terkekeh mendengarnya.
"Pantas saja mereka tidak akur,"kekeh Ayah Hamdan.
Angkasa keluar dari dalam rumah Ayah Hamdan dengan terburu-buru dan celingukan mencari keberadaan Naima. Ternyata gadis itu sedang berjalan.
"Astaga! Apa dia tidak bisa menghentikan taxi kalau mau kabur? Kenapa malah jalan kaki?" Angkasa geleng kepala dengan tingkah Naima.
Gadis itu benar-benar sudah membuat dia pusing dua hari ini. Entah kenapa sejak pertama kedatangan dia ke kantor Angkasa dan mengira jika dia adalah kakak dari Gisel dan juga Angkasa KW membuat dia malah penasaran dengan kehidupan Naima dan Arga. Kebenaran hubungannya dengan Arga. Sehingga dia meminta orang untuk mencari tahu. Dan semalam dia mendapatkan semua datanya. Ternyata Naima juga adalah seorang sarjana. Tapi kenapa dia malah bekerja di pabrik? Emang aneh gadis itu.
"Kamu ngambek? Kalau mau kabur kenapa malah jalan kaki? Capek tau! Ayok aku anterin. Mau kabur kemana?"ujar Angkasa membawa motor di samping Nana yang sedang berjalan cepat.
"Maaf saya tidak kenal anda. Bisa anda pergi menjauh. Saya sedang ingin sendiri. berjalan kaki bagus untuk kesehatan jantung dan hati yang sedang porak-poranda,"jawab Naima tanpa melihat ke arah Angkasa.
Mendengar jawaban Naima membuat Angkasa tersenyum di balik helm full face yang dia kenakan. Rasanya berada di dekat Naima membuat dia kesal sekaligus ingin tertawa.
"Ayo naik! Nanti malah makin item, mana ada pria yang mau dengan cewek item dan gosong!"ajak Angkasa kembali.
"Bodo Amat!"kesal Naima dan semakin mempercepat langkah kakinya menjauh dari Angkasa.
"Naik! Atau aku gendong!"Angkasa menarik tangan Naima dan memintanya untuk naik.
"Anda siapa memangnya? Mau culik saya? Kenapa anda menyebalkan sekali! sudah saya katakan kemarin, kalau saya tidak mau bertemu dengan anda lagi! Atau Arga dan keluarganya ataupun anak kesayangan anda yang pelekor itu!"kesal Naima menghempas tangan Angkasa dengan kencang.
"Baiklah jika memang kamu lebih memiliki disini. Artinya kamu akan bertemu dengan Arga. Di depan itu mobil Arga dari perusahaan. Aku tau persis mobil itu!"ujar Angkasa.
Naima akhirnya melihat ke arah mobil yang ada di sebrang sana. Betul itu adalah mobilnya Arga. Jangan sampai dia bertemu dengan pria itu. Karena bawaannya ingin mengacak-acak wajah dia dan melemparkan air selokan kepada pria itu.
Tanpa berdebat, Naima naik ke atas motor besar milik Angkasa. Padahal barusan dia marah-marah dan enggan saat di ajak Angkasa. Kelakuan Naima memang bikin Angkasa geleng kepala.
"Pakai dulu helmmu!"ujar Angkasa berbalik.
"Lah kudu turun lagi dong? Ini udah susah payah loh naik ke atas motormu ini Pak Jutek!"protes Naima.
"Banyak protes!"jawab Angkasa kesal dan akhirnya memakaikan Helm kepada Naima.
"Ya ilah longgar bener helm nya?"kembali Naima protes.
"Nanti beli helm yang ukuran anak kecil!"jawab Angkasa singkat membuat Naima mencebikkan bibirnya kesal.
"Pegangan! Kalau nggak ingin jatoh!"ujar Angkasa saat mulai menyalakan mesin mobilnya.
"Pegangan kemana ini?"Tanya Naima bingung.
"Kemana aja serah!"jawab Angkasa. Naima memegang kedua bahu Angkasa. Saat mesin motor di nyalakan.
Sedangkan di jalan sebrang sana, Arga dan ibunya melihat dengan jelas Naima naik ke atas motor besar.
"Bukannya itu si Naima ya? Wah parah! Ternyata dia seli-ngkuh juga dari Arga! Sok-sokan ngambek sampai membuat Arga pulang ke rumah dalam keadaan kotor banget karena ulah dia. Tahu nya dia juga malah seli-ngkuh. Sok suci bener wanita itu! Beruntung kamu udah pisah sama dia Arga dan memilih Gisel. Ternyata Tuhan sangat baik kepada kita. Menunjukkan seperti apa perangai wanita itu di belakang kita! Dia tak pantas jadi istri kamu! Sudah kamu jangan lagi mikirin wanita itu! Gisel bisa memberikan apa yang tak bisa dia berikan kepada kamu dan kita!"cerocos Bu Sari penuh emosi. Dan sekaligus membuat dia bahagia karena ada alasan untuk memakai keluarga Naima setelah ini.
makin seru az cerita nya kk outhor ini 🥰🥰🥰