(Season 1-2)
"Bagaimana rasanya jika seorang tuan muda yang dingin dan sombong menikahimu? Dan dia mencintaimu sejak usiamu masih 12 tahun"
Berkisah tentang pencarian cinta masa kecil seorang laki-laki yang memiliki segalanya,
harta, tahta dan kekuasaan berada dalam genggaman tangannya.
Laki-laki yang juga bersinggungan langsung dengan dunia hitam.
dengan seorang gadis biasa bernama Freya yang kehilangan segalanya diusia belia. Freya kehilangan kedua orang tua, perusahaan, bahkan harus diusir dari rumahnya sendiri dan tinggal di rumah pamannya yang seperti neraka.
Sampai suatu malam, karena kesalahan bodohnya melempar sebuah botol dan merusak mobil mewah seorang laki-laki.
Freya dipaksa masuk ke dalam mobil seorang lelaki yang menyebut dirinya Louis Wijaya.
“Paman. Kemana kau akan membawaku?” teriak Freya.
Apa yang akan terjadi pada Freya?
Bisakah Louis menaklukan hati wanita yang telah lama melupakannya?
Ikuti terus kisah mereka.
Memiliki alur maju - mundur, harap pembaca bersabar mengikuti cerita ini.
Update Senin - Sabtu.
Follow
IG : @roseelily16
Fb : RoseeLily
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kabur (part 3)
Mona meninggalkan rumah Louis dengan kemarahan yang dalam. Beberapa bulan yang lalu dirinya masih menjadi wanita kesayangan Louis, dan hari ini dia diusir dengan sangat kejam. Dalam kebenciannya ia terus mengutuk Freya.
“Lei, minta Nona untuk turun” Louis membuat dirinya terlihat tenang, ia meraih segelas air yang ada di atas meja dan meneguknya dengan perlahan. Ia mulai mengatur irama nafasnya. Sampai sebuah kalimat terdengar jelas di telinganya. tanpa pikir panjang ia membanting gelas di tangannya kedasar lantai.
Prankkk..!!
“Bodoh, apa saja kerja kalian?! Bagaimana bisa kalian yang jumlahnya ratusan, menjaga bocah berumur 18 tahun saja tidak becus” Teriakan Louis membahana memenuhi seluruh sudut ruangan di rumah itu. Tinjunya melayang, dan kakinya menendang semua barang yang ada di depannya.
Dari balik pintu seorang pelayan menghampirinya dengan tergopoh. Ia membawa pakaian dan sepasang sepatu milik Freya.
Melihat hal itu Louis semakin menggila.
"Lei, kumpuklan semua pelayan. Sekarang!” Louis beteriak, ia memukulkan tangannya menghantam sebuah meja yang berbahan dasar kaca.
Praaankk..!!
Pecahan kaca berserakan di atas lantai, darah segar mulai menetes dari tangan Louis. Beberapa serpihan kaca tetanam dipunggung tangan Louis, seisi ruangan hanya bisa terdiam. Team medis yang sudah bersiap tidak berani mendekatinya, tempramen Louis sangat buruk. Tidak ada yang bisa mengetahui pasti kapan dia akan marah, kapan dia akan tertawa. Semuanya seperti menjadi rahasia yang hanya diketahui Louis dan Tuhan.
Melihat keadaan Tuannya Lei mengerti apa yang harus dilakukan, ia bergegas menuju ruang kendali. Tangannya begitu cekatan memeriksa satu persatu rekaman cctv.
Sepersekian menit Lei kembali, bergegas menemui Louis.
“Tuan Muda, Nona keluar 5 jam yang lalu, sekitar pukul 10 pagi. Ia mengenakan pakaian pelayan dan menutupi wajahnya dengan kain, Nona masih terlihat berjalan sekitar 500 meter. Selebihnya tidak ditemukan lagi jejak Nona karena tidak ada kamera pengawas di bagian luar” Lei berusaha menjelaskannya dengan sangat berhati-hati.
“Minta pihak kepolisian untuk memeriksa cctv di sekitar jalan raya. Segera hubungi orang kita untuk mecarinya, temukan dia bagaimanapun caranya. Jika tidak, akan kubunuh kalian semua !!” Tatapan matanya tajam, seperti sedang memberi ancaman yang tidak boleh diabaikan.
“Tuan Muda, kami akan berusaha sebaik mungkin untuk menemukan Nona. Tetapi Ada baiknya Tuan Muda membiarkan team dokter untuk melihat dan mengobati luka di tangan Tuan Muda”
Lei berharap laki-laki yang sangat keras kepala ini masih memiliki sedikit kewarasan untuk tidak membiarkan dirinya terluka. Namun, Lei salah besar. Louis tidak mengeluarkan sepatah katapun. Ia membalikkan tubuhnya dan pergi meninggalkan mereka yang masih mematung.
Tuan muda tolong jangan abaika aku. Batin Lei
Louis merasa lelah, bukan hanya tubuhnya. Hati dan pikirannya juga merasakan kelelahan yang luar biasa. Dengan gontai ia menaiki anak tangga. Darah segar masih menetes dari sela-sela jarinya, jatuh mengotori lantai. Louis melangkahkan kakinya perlahan memasuki sebuah kamar yang sangat luas, tidak ada yang berubah dengan kamar miliknya. Hanya saja kali ini Freya tidak ada di dalamnya, ia menghela nafas panjang.
Baru beberapa jam aku tidak melihatmu, dan aku sudah merindukanmu sapi kecilku. Gumam Louis.
Kreekk..!!
Louis merasa kakinya menginjak sesuatu. Ia melempar pandangan ke arah bawah dan menemukan kartu debit yang diberikannya untuk Freya berserakan di atas lantai.
Louis kembali menghela nafas panjang.
Bagi Louis hal ini terjadi untuk pertama kali seumur hidupnya. Ada wanita yang bisa menolak kemewahan yang dia berikan, sebuah kondisi di mana ada banyak wanita yang rela melakukan apa pun untuk meraih dan berdiri di tempat paling tinggi di sampingnya.
Louis mulai kehilangan keseimbangan tubuhnya, matanya terasa sangat berat dan tubuhnya gontai. Sesaat kemudian tubuh Louis ambruk.
Lei dan Team Dokter yang mengikuti Louis dan berjaga di depan pintu segera berhambur. Tanpa basa-basi Team Dokter memberikan pertolongan pertama pada Louis.
“Asisten Lei, sebaiknya kita membawa Tuan Muda ke rumah sakit pribadi keluarga Wijaya. saya khawatir jika dirawat di rumah akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memulihkan keadaan Tuan Muda”
Lei mengangguk.
Tanpa menunggu terlalu lama Lei mempersiapkan semuanya. Ia menghubungi Rumah Sakit Pribadi milik keluarga Wijaya untuk melakukan persiapan, dan mensterilisasi jalanan menuju Rumah Sakit.
aku bc ulng di thn 2025/Sob/