NovelToon NovelToon
Istri Kontrak Sang Anak Haram

Istri Kontrak Sang Anak Haram

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Percintaan Konglomerat
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: NABABY

Kiara terpaksa menikahi Orion karena satu tujuan yaitu untuk balas dendam. Dirinya merasa dipermainkan oleh Leonard Arven Hadinata, anak sulung sebuah keluarga konglomerat Hadinata. Kiara dan Leo sudah menjalin hubungan cukup lama dan dijanjikan akan dinikahi suatu hari nanti. Namun sang pria justru menghilang tanpa satu alasan. Kiara hingga merasa sedih dan kecewa.

Kiara melakukan sebuah pernikahan kontrak dengan Orion Alaric Hadinata, sang putra tidak sah alias anak haram Hadinata. Dari Aditya Pramana Hadinata, sang kepala keluarga dengan seorang wanita yang tak diketahui siapapun. Sekaligus adik tiri dari sang putra sah yaitu Leonard.

Orion menyetujui pernikahan itu karena ia juga ingin menghancurkan keluarga yang selama ini merawatnya dari kecil. Juga untuk mencari tau dimana keberadaan ibu kandungnya sekarang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NABABY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Suara hati

Orion masih mengamati bahan-bahan yang ada di dapur. Ia melihat berbagai macam sayur dan juga daging yang ada didalam kulkas.

"Bagaimana caranya memasak bubur ya?" Orion menggaruk-garuk kepala bingung.

Ia terus menimbang, memikirkan apa yang harus dia buat. Sayur sup, bubur, atau apa? Orion buntu, dia langsung mengambil ponselnya untuk menelfon Albert.

Tuuut... Tuuut...

"Halo? Ada apa kau menelfonku?" Suara Albert terdengar diujung saluran sana.

"Albert, Kiara sakit. Sebaiknya aku harus memasakkannya apa ya? Sup ayam? Bubur ayam? Atau masakan ayam lainnya?"

Albert tertawa mendengar jawaban Orion.

"Kau? Masak? Kenapa tidak beli jadi saja. Uangmu kan banyak."

"Aku harus memberikannya makanan yang sehat Albert!"

"Kau tidak pernah masak Orion! Sebelum kau meracuni istrimu sendiri, sebaiknya jangan pernah membuat masakan untuk orang yang sakit dengan tanganmu itu. Kau tidak ingin masuk berita kriminal dengan headline suami meracuni istrinya saat sedang sakit kan?" Lagi-lagi terdengar suara tawa Albert.

Wajah Orion memerah. Percuma dia menanyakan saran pada orang seperti itu.

"Jawabanmu sungguh tidak membantu. Sudahlah, kau membuat semangatku untuk masak hilang!" Orion langsung mengakhiri panggilan tersebut.

Dia duduk dengan wajah gusar dan ngedumel tidak karuan. Tapi beberapa detik kemudian dirinya sadar, apa yang dikatakan Albert ada benarnya juga. Kiara sedang sakit, tak seharusnya makan dari masakan orang yang tak pernah memasak sepanjang hidupnya. Yang hanya ia bisa adalah memasak mie instan. Jadi dia tidak mungkin memberi orang sakit makan mie instan.

Tanpa basa-basi, Orion langsung mengambil kunci mobilnya untuk membeli sarapan untuk Kiara dan juga dirinya.

Jalanan ibukota terlihat cukup lengang. Orion melihat-lihat sambil mengemudikan mobilnya untuk mencari bubur. Setelah berputar agak lama, Orion akhirnya membawa satu kantong kresek bubur dan juga satu porsi sup ayam yang barusan dia pergi.

Sebelum kembali pulang, ia mampir kesebuah apotek untuk membeli obat penurun demam. Apoteker yang berjaga memberi satu strip obat, Orion langsung menuju mobilnya kembali. Ia juga berterima kasih pada apoteker sebelum keluar apotek.

Dalam perjalanan pulangnya, Orion menghela nafas, berharap ia tak pergi terlalu lama. Mobil kembali terparkir di car port depan rumah. Ia segera masuk dengan membawa perburuannya pagi hari ini.

Ia bergegas menuju dapur, untuk segera menyajikan bubur dan sup ayam tersebut. Namun, baru saja ia sampai di dapur, ia melihat Kiara berdiri tengah menyiapkan sesuatu.

"Kiara?" Orion terhenti. Begitu juga dengan Kiara.

"Kamu ngapain? Kamu lagi sakit." Orion langsung berjalan menuju Kiara. Ia melihat beberapa sayur dan bahan lainnya sudah tersedia di meja.

"Aku lapar. Aku ingin masak." Jawab Kiara polos.

Orion menarik nafas dalam lalu menghembuskannya. Ia langsung menaruh bubur dan sup ayam yang baru saja ia beli diatas meja.

"Aku beli ini untukmu." Orion menggaruk kepala melihat begitu banyak bahan yang sudah Kiara keluarkan.

Orion perlahan mendekat, lalu memunguti bahan-bahan tersebut untuk dimasukkan kedalam kulkas lagi. Kiara masih berdiam diri melihat suaminya. Setelah selesai menyusun bahan kembali ke kulkas, Orion mengambil mangkuk dan juga sendok untuk menyajikan bubur ayam.

"Duduklah."

Kiara menurut begitu saja. Dia duduk disatu kursi dekat island dapur. Ia melihat Orion sedang menyiapkan bubur untuknya.

"Aku membelikanmu ini. Sekarang makanlah." Orion meletakkan bubur tepat didepan Kiara.

"Terima kasih."

Kiara dengan pelan memakan bubur ayam itu. Meski nafsu makannya kurang, ia berusaha sebisa mungkin memakan bubur itu.

"Oh iya, aku juga beli obat demam untukmu. Ini." Orion menyodorkan satu strip obat yang ia beli tadi pada Kiara.

Kiara membeku. Hal seperti ini belum pernah ia dapatkan. Perlakuan hangat dari seseorang saat dirinya sakit. Dia pernah sakit saat masih bersama Leo. Namun pria yang pernah menjadi pacarnya tak pernah seperhatian ini. Leo hanya bisa meminta maaf karena tak bisa datang ataupun menjenguk sebentar. Lalu, saat ia masuk rumah sakit karena Leo pergi, juga tak ada yang menjaga. Mungkin yang datang ke rumah sakit hanyalah twman-teman kedainya. Dan itupun saat malam hari saat kedai sudah tutup. Namun, Orion tetap berada disisinya meski ia tau Orion bisa saja memilih bekerja dan pergi meninggalkannya hari ini.

"Kenapa kamu diam saja? Kau tidak suka buburnya ya? Aku juga beli sup ayam jika kau tak menyukainya. Mau aku tukar dengan sup ayam?" Orion terlihat panik saat Kiara tiba-tiba berhenti makan.

Kiara menggeleng pelan. Bibirnya tersenyum, namun matanya menangis. Membuat Orion makin khawatir.

"Hey, hey... Jangan nangis, buburnya memang tak seenak itu ya? Sini biar aku ganti." Orion buru-buru mengambil mangkok itu namun ditahan oleh Kiara.

"Buburnya enak. Aku suka." Kiara menyeka air matanya lalu kembali melanjutkan makannya.

Orion terdiam sejenak. "Terus kenapa kamu nangis?"

"Aku baru pertama kali ini diperhatikan saat sakit. Aku dibelikan bubur yang enak, lalu dibelikan obat juga. Kamu bahkan tadi mengompresku dengan sabar. Terima kasih ya Orion. Ternyata kamu lebih baik daripada yang aku pikirkan." Senyuman Kiara merekah meski terdapat linang air mata yang menggenang disudut matanya.

Orion paham. Ia membenarkan posisi duduknya kembali.

"Ternyata kita banyak kesamaan ya. Kita pernah tinggal di panti asuhan. Kita tidak pernah diperhatikan. Dan, kita sama-sama pernah dibuang. Seakan semesta mempertemukan kita agar kita bisa meluapkan segala rasa sakit masa lalu." Orion tersenyum pahit.

Sepi. Diantara mereka berdua kini tak ada satu katapun. Masing-masing sadar, jika satu sama lain antara mereka memberikan pengalaman pertama arti sebuah keluarga. Orion masih ingat saat ia pulang dalam keadaan mabuk berat saat pertama kali Leo menjadi CEO di kantornya. Kiara lah orang yang merawatnya penuh sabar. Dan sekarang Kiara, saat ia sakit saat ini, Orion lah orang yang merawatnya dengan perhatian mendalam. Dan, disisi Orion, Kiara merasa aman dan nyaman.

"Kiara."

"Orion."

Keduanya berujar bersamaan. Lalu saling menatap kembali dalam diam

"Kamu duluan." Orion mempersilahkan.

"Aku ingin bilang terima kasih sudah merawatku. Aku akan meminum obatnya." Kiara tertunduk malu. Padahal bukan itu yang ingin ia katakan.

Orion tersenyum. Lalu menepuk kepala Kiara pelan dengan senyum yang begitu hangat.

"Kamu makanlah. Dan minum obatnya ya. Kalau sudah, kembalilah istirahat. Aku ada urusan, jadi aku harus pergi sebentar." Jelasnya.

Mata Kiara membulat, hatinya sedikit kecewa saat mendengar Orion akan pergi. Ia tak mau suaminya pergi kemana-mana. Tidak saat ia masih sakit. Namun, dia sadar, dia tak bisa membuat Orion seharian di rumah merawatnya.

"Kamu mau kemana?" Tangannya reflek menarik lengan baju Orion pelan.

"Ada kerjaan yang harus aku selesaikan. Aku tidak akan lama. Setelah kau minum obat dan tidur, aku akan pergi. Dan sebelum kamu terbangun, aku sudah ada di rumah." Orion tersenyum manis berusaha menenangkan Kiara.

"Baiklah..." Perlahan tangan Kiara turun lalu melanjutkan makannya kembali.

Orion bersiap-siap untuk pergi. Setelah mandi dan berganti pakaian, ia melihat Kiara sudah duduk di sofa. Seakan menunggu.

"Kiara? Kau sudah minum obatnya?" Orion sudah terlihat rapi dengan outfit kantor miliknya.

Kiara mengangguk. Orion lega, setidaknya Kiara sudah minum obat. Dia kemudian berjalan kearah Kiara.

"Aku akan segera kembali. Istirahatlah di kamar. Okay?" Orion menepuk pundak Kiara lalu pergi keluar.

Kiara hanya bisa melihat Orion perlahan menghilang. Setelah pintu kembali tertutup, kini dia kembali sendirian.

......................

Orion menatap gedung tinggi didepannya. Disinilah dia, di depan kantor utama perusahaan Hadinata. Dimana Aditya, ayahnya berada. Ia masuk dengan langkah yang mantap. Masuk dalam lift menuju lantai atas dimana kantor presdir berada.

Pintu lift kembali terbuka di lantai enam belas. Saat baru keluar dari lift, security langsung membungkuk hormat pada Orion, lalu dihampiri sekretaris pribadi Aditya.

"Tuan presdir sudah menunggu di ruangannya. Silahkan ikuti saya." Sekretaris Aditya membimbing Orion menuju ruangan utama lantai tersebut.

Pintu terbuka, disana sudah terlihat jelas Aditya duduk dibelakang meja kerja besarnya. Sebelum maju lebih dalam ia memberi hormat terlebih dulu pada sang ayah dengan membungkuk. pintu kembali tertutup. Kini hanya ada antara ayah dan anak dalam ruangan tersebut.

"Kau bilang ingin memberitahu sesuatu. Apa itu?" Suara datar Aditya memecah keheningan.

Orion mengangguk, ia berjalan maju dengan sorot mata penuh keyakinan.

1
Eka Rahma
nungguin aku thorr
NABABY: iya...
total 1 replies
Eka Rahma
semangat
Eka Rahma
lanjut thor
Eka Rahma
lanjut thor💪
NABABY: siap kakak
total 1 replies
Hoa thiên lý
Nggak sabar lanjutinya.
Celty Sturluson
Aku sangat penasaran! Kapan Thor akan update lagi?
NABABY: Bentar kak ya, hari ini aku usahain.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!