Elena Adelyn Alba wanita berparas cantik,elegan karena lahir dari keluarga cukup berada. ibu nya seorang designer bahkan rancangan nya hanya di pasarkan untuk kalangan atas sedangkan ayah nya pemilik perusahaan tekstil yang cukup terkenal. namun kehadiran Elena tidak pernah di anggap ada bahkan di perlakukan sangat buruk oleh keluarga nya, lingkungan bahkan keluarga suami nya. wanita yang selalu di anggap benalu dan tidak mempunyai kemampuan apa pun, tanpa mereka ketahui seorang Elena mampu menghasilkan jutaan dollar setiap minggu nya. Dia memang terlihat bodoh tapi dari kekurangan nya itu ada satu kelebihan.
yuks mari ikuti kelanjutan cerita dari Elena Adelyn Alba dalam Cinta Untuk Elena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon na4vR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part. 19. Perdebatan makan malam
Tidak perlu waktu lama untuk sampai di ruang makan keluarga ini, semua sudah terlihat satu persatu mulai duduk di kursi nya masing masing. Mulai James yang sudah lebih dulu duduk di ujung meja, menandakan dia selaku kepala rumah tangga. lalu ada sonya dan disisi kanan ada Nathalie serta di sebelah kiri ada pasangan Syarla dan suami nya serta satu anak laki laki mereka yang baru berusia 4 tahun.
"selamat malam Ibu mertua dan Dad." sapa Elena yang langsung menduduki kursi kosong di sebelah anak Syarla yang bernama Noah. Seperti yang sudah sudah hanya mendapat jawaban singkat saja dari Sonya dan James.
"Aunty sangat cantik sekali? Puji Noah pada Elena dan tiba tiba di akui oleh semua yang berada di ruang makan tersebut. Hanya mereka malu dan tidak akan mengeluarkan suara jadi memilih diam.
Elena memang cantik dengan gaun berwarna biru muda membalut tubuh seksi nya, bahkan senyum manis yang selalu terukir di wajah cantik nya semakin menambah bersinar bagai seorang putri raja.
"oh benarkah, Noah? Terima kasih.."Noah pun mengangguk pasti membuat Elena tersenyum manis." terima kasih.."
Seperti nya yang menerima Elena dengan baik di rumah ini hanya Noah, dia mendapati aura bahagia dari wajah Noah ketika menatap nya.
"Apa itu baju baru? Tanya Noah lagi
"benar, ini pemberian uncle mu. Dia sangat pintar memilih sesuatu terutama untuk ku, dan sangat pas di tubuh ku.."
"apa termasuk dengan kalung itu?
Elena memegang kalung yang melekat di leher jenjang nya, dia meraba dengan lembut seperti sedang memamerkan pada semua orang yang berada di meja makan saat ini. Karena sejak tadi Elena mendapatkan tatapan sinis dari orang dewasa yang ada di ruangan makan. "iya, termasuk kalung ini juga. Uncle mu yang pilihkan ."
"wah aku baru tahu jika uncle sebaik itu bahkan mau membelikan segala hal yang menyangkut dengan wanita.."
"apa kau lupa? Dia itu uncle mu yang serba bisa dan hebat."
perkataan Elena di setujui oleh Noah, "kau benar aunty.. Uncle memang sangat hebat dan bahkan sempurna dari segala hal, pilihan nya tidak akan salah dan tentu tidak akan mengecewakan."
Syarla mendengus kesal dan itu terdengar baik oleh Elena bahkan terkekeh meremehkan."bukankah terlalu berlebihan memakai pakaian formal seperti itu? Ini hanya makan malam biasa.."
Syarla benar memang Elena sedikit berlebihan malam ini, tapi apa salah? Meskipun bukan acara makan malam khusus tetap saja dia tidak mau meremehkan makan malam pertama nya dengan keluarga Avaaskha. Dia akan mengimbangi Sonya yang selalu terlihat lebih high class.
"Apa itu tidak boleh, aku hanya ingin mengimbangi ibu mertua yang selalu terlihat elegan."
Saat akan memasukan makanan kemulut nya, Sonya berhenti saat nama nya di sebut oleh Elena.
"Lihat, walau hanya dirumah saja, ibu mertua terlihat cantik bahkan berkelas dan tetap menjaga tata krama kebangsawanan nya, sebagai menantu di sini aku ingin mencontoh nya. Agar tidak mempermalukan keluarga Avaaskha, benar ngga Ibu mertua?. Tanya Elena seolah meminta persetujuan.
"hemmm..Iya.."
"kau ingin menyaingi Mommy? Yang benar saja!! Biar pun kau berdandan secantik mungkin dan memakai barang barang branded sekalipun kau tidak akan bisa menyaingi nya." Nathalie menjeda ucapan nya sejenak, " kau tahu mengapa? Karena otak mu kosong dan tidak berfungsi sama sekali."
Ucapan yang sangat menyinggung nya hanya di tanggapi dengan santai oleh Elena. "ah aku lupa soal itu, terima kasih adik ipar baik sekali sudah mengingatkan ku."
James hanya bisa menggelengkan kepala mendengar perdebatan itu lalu dia mencoba mengalihkan pembicaraan agar tidak semakin memanas. "Luke dimana? Apa dia belum pulang?
Elena tahu jika pertanyaan James di tujukan pada nya. "aku tidak tahu, Dad."
"Kau ini bagaimana? Kau istri nya atau bukan? Kalau suami mu belum pulang seharusnya kau cari tahu, bagaimana kabar nya. sudah makan atau belum dan kau perlu tahu juga, di luar sana dia sedang mengerjakan apa kenapa sampai malam begini belum pulang juga? Apa sekedar bertanya sangat sulit untuk mu? Makian dari mulut Sonya tanpa jeda. Ketidak tahuan Elena tentang kegiatan suami nya seolah di manfaatkan oleh ibu mertua nya sehingga mendapat nilai buruk dari semua orang.
Syarla dan Nathalie tersenyum penuh kemenangan, namun mereka salah jangan kan untuk tersinggung justru Elena sedang membuat drama dengan memasang wajah bersalah yang di buat buat. "aku akan menyimpan nasehat Ibu mertua mulai hari ini, maafkan aku yang baru jadi menantu mu dan belum memahami apa apa dan aku janji setelah ini akan berubah lebih perhatian lagi pada suami ku."
Sonya langsung membuang muka, apa yang dia harapkan ternyata salah. Harus nya Elena marah dan menyangkal bahkan dengan argument cukup keras. Agar dia bisa menyingkirkan Elena dari ruang makan, namun mengapa jadi Elena memasang wajah memelas nya.
"Dasar munafik.."gumam Nathalie yang sangat geram melihat Elena.
"Apa adik ipar? Aku tidak mendengar ucapan mu? Maaf bisa di ulang sekali lagi? Ucap Elena dengan suara di buat lembut. Dia sengaja memancing kekesalan adik ipar nya walau pun sebenar nya dia mendengar jelas umpatan kasat Nathalie untuk nya.
Nathalie menatap tajam ke arah Elena sebelum bangkit sehingga pergerakan Nathalie membuat Sonya kaget. "aku mau makan di kamar saja, Moms. Mendadak perut ku tiba tiba mual."sambil memandang sinis ke arah Elena.
"Nathalie, duduk!! Suara James tegas.
"Dad.."
"Aku bilang duduk dan segera habiskan makanan mu!! perintah James tidak boleh di bantah. "jika ada yang meninggalkan meja makan sebelum selesai, sebaiknya sampai besok tidak usah makan."
Nathalie kembali duduk dengan wajah masam, dia tidak bisa menutupi rasa kesal nya. Akibat James membentak nya di depan semua yang ada di ruang makan. Apa lagi dia melihat senyum Elena yang seolah mengejek diri nya.
"Menyebalkan.."gerutu Nathalie dan kali ini sangat pelan agar tidak ada lagi yang mendengar dia mengumpat.
Selesai makan malam tanpa Luke, Elena langsung memilih masuk ke kamar nya. Dan dia akan menunggu suami nya pulang, tapi bukan menjadi kan nya peran seorang istri yang baik hanya dia sekedar ingin bertanya apa yang sudah mengganjal nya sejak tadi siang.
Pukul sebelas malam, telinga nya menangkap suara langkah sepatu yang terdengar mengetuk lantai. Dari suara itu Elena bisa menebak jika suami nya baru saja pulang.
Tanpa menunggu lama, Elena segara bangkit dan membuka pintu kamar nya dan dia bisa melihat jelas tubuh lelah Luke yang hendak masuk kamar.
"Luke.."sapa Elena
Luke langsung membalikan tubuh nya walau pun dia malas melihat Elena.
"Aku ingin bicara sebentar?
"Besok saja, aku sangat lelah." tolak Luke
knp sih dia ga prgi aja???kl pnya uang kn dia bs hdp mndiri,emng mau s'umr hdp d rmehkn kluarganya sndri???
Aku udh mmpir lg....
bru awl,tp ko udh nyesek y....
d tnggu up'ny.....smnggtt....😘😘😘