Niatnya ingin bertemu teman lama, Anne malah salah masuk kamar. Bukan bertemu teman malah bertemu lawan.
Sky dalam pengaruh obat merasa tenang saat seorang wanita masuk ke kamarnya. Ia pikir wanita ini telah di atur oleh asistennya untuk melepaskan hasratnya.
Anne memberontak saat Sky menarik dan menciumnya secara paksa. Tenaganya jelas tidak sebanding dengan pria ini. Sekuat tenaga memberontak pada akhirnya Anne hanya bisa pasrah. Kesuciannya diambil oleh orang yang sangat ia benci.
**
Bagaimana kelanjutan ceritanya?
Apa yang akan Sky lakukan saat tahu Anne hamil anaknya? Menikah atau ada opsi lain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Anis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Usaha Sonya
Kamar dengan pencahayaan remang-remang menjadi saksi bisu dua insan saling berbagi kehangatan ranjang. Sang wanita jelas aktif menggoda, sengaja mengerahkan semua kemampuannya demi memuaskan lawan mainnya. Sedangkan si pria hanya duduk bersandar di ranjang, menerima segala perlakuan wanita yang tengah duduk di atasnya.
"Aku tetap nikmat kan?" tanya wanita itu dengan nada menggoda, tangan kirinya merangkul leher pria, dan tangan kanannya mengusap lembut bibirnya.
"Ya, masih sama seperti dulu." jawab sang pria dengan nada parau.
Wajah wanita itu tampak senang mendengarnya. Semakin berani bergerak lebih agresif dan sengaja mengeluarkan suara manja untuk menggoda.
"Ronal, kamu juga masih tetap sama. Kemampuan mu belum ada tandingannya."
"Benarkah? Lalu mengapa kamu tetap mengejar adikku, Sonya? Bukankah Sky tidak bisa memberikanmu seperti ini."
Ya, dua orang itu adalah Ronal dan Sonya. Lama tidak bertemu setelah Sonya secara terang-terangan kembali mengejar Sky.
"Ayolah, Ronal. Kamu tahu sedari awal aku kekasih adikmu. Wajar jika sampai sekarang aku tidak bisa melupakannya dan ingin kembali mendapatkannya. Kami sama-sama cinta pada pandangan pertama sehingga sulit untuk lupa." jawab Sonya membela diri.
"Ahhhhh... Ronal pelan-pelan." teriak Sonya saat pria ini malah membalikkan posisi dan menggempurnya dengan cepat.
"Cinta katamu?" ujar Ronal menatap sinis wanita di bawah kungkungannya. "Cinta mana yang bisa di sandingkan dengan nafsu seperti ini? Jika benar kamu mencintai Sky, tidak mungkin mau menggodaku, bahkan sampai naik ke ranjangku."
"Ahhh Ronal... " Sonya malah jadi tidak fokus dengan pembicaraan karena mulai merasa nyaman atas perlakuan Ronal. Pria ini memang tahu cara memuaskannya.
"Lihat dirimu sekarang, Sonya. Sangat menikmati bukan? Jadi jangan sebut nama adikku dari mulut motormu ini."
"Ronal, nikmat sekalii sayang. Teruskan." pinta Sonya dengan tatapan menggoda. Dia sepertinya lupa, apa tujuannya tadi datang mencari Ronal.
"Memang jalang, tidak pernah bisa lepas dari kenikmatan seperti ini." ejek Ronal, sayangnya Sonya tidak peduli. Wanita itu hanya memandang Ronal dengan tatapan ingin lebih di puaskan.
"Ahhh... kenapa berhenti?" tanya Sonya terkejut saat dirinya akan mencapai puncak, Ronal malah mencabutnya dengan cepat.
"Ronal, aku ingin lagi. Ayolah, kita sudah lama tidak melakukannya." pinta Sonya tidak peduli dengan harga dirinya.
"Aku tidak mau. Sudah tidak minat lagi denganmu." Ronal malah memilih segera memakai celananya.
"Tidak, kamu tidak boleh begini. Puaskan aku dulu, aku belum selesai, Ronal." Sonya berusaha menarik tangan Ronal namun dengan cepat pria itu menghindar.
"Ingin di puaskan? Kamu pikir aku gigolo mu? Cari saja pria panggilan, Sonya. Mereka pasti dengan senang hati memuaskan wanita yang haus akan belaian seperti mu."
Ronal malah duduk di kursi sembari menyalahkan rokoknya. Itu membuat Sonya sangat kesal karena merasa di permainkan.
"Katakan, apa tujuanmu mencari ku?" tanya Ronal tanpa memandang Sonya.
Mendengar pertanyaan itu, Sonya baru sadar jika dia memiliki tujuan penting datang kesini. Dengan cepat ia turun dari ranjang meski kondisi tubuhnya tanpa sehelai pakaian.
"Ronal, bisakah kamu membawaku sebagai pasangan agar dapat masuk ke pernikahan Sky?" katanya dengan nada lembut. "Aku ingin hadir disana. Menyaksikan hari bahagia mereka."
"Kamu ingin mengacaukan pernikahan Sky bukan?" tanya Ronal sambil tertawa. Jelas dia tahu niat busuk Sonya.
"Tidak, kamu terlalu berpikir negatif padaku. Meski aku masih mencintai Sky, tapi aku tidak mungkin bertindak sejauh itu demi mendapatkannya." kata Sonya begitu sangat menyakinkan.
Ronal menatap wajah Sonya, dengan sengaja mengarahkan asap rokok pada wajah wanita ini. Terlihat Sonya biasa saja, tidak mempermasalahkan karena dirinya juga seorang perokok aktif.
"Aku heran kenapa kamu tidak menyalurkan bakatmu sebagai aktris saja? Bukankah kamu pandai berakting? Aku yakin dalam waktu satu tahun akan banyak penghargaan yang di dapatkan." kata Ronal begitu menyayangkan bakat Sonya yang terbuang sia-sia.
"Ronalll... jangan keluar dari topik pembicaraan." ujar Sonya mencoba bersabar menghadapi pria ini.
Ronal adalah tipe pria yang terlihat santai tapi bermulut tajam. Sedangkan Sky, mudah sekali terpancing emosi saat melihatnya. Persamaan keduanya adalah sama-sama berani bertindak tidak manusiawi.
"Aku mengirimkan undangan pernikahan Sky agar kamu berhenti menggangunya. Jadi jangan harap untuk terus mengejar Sky atau kamu mau menanggung akibatnya." Ancam Ronal yang kini mulai melayangkan tatapan tidak bersahabat.
"Kamu mengancam ku?" tanya Sonya dengan tatapan tidak suka.
CESS
"Arkhhhh... Ronal kamu gilaa?" teriak Sonya saat pria ini menyulut tangannya dengan puntung rokok.
"Aku memang gila. Dan menurutmu, apakah aku sedang mengancam? Itu sebuah peringatan, Sonya." bisiknya pelan dengan senyum mengerikan.
Sonya segera menjauh dari Ronal.
"Sialan, aku lupa jika Ronal ini sedikit gila." ujarnya mulai merasa takut. Dengan cepat Sonya memakai pakaiannya, tidak peduli tatapan mata Ronal yang terus mengawasi.
"Pergilah, Sonya. Aku harap kamu tidak muncul lagi di apartemen ku. Atau kamu ingin tinggal selamanya disini."
Mendengar ucapan Ronal, sekujur tubuh Sonya mendadak merinding mendengarnya. Dengan cepat ia segera berlari keluar sebelum Ronal berubah pikiran.
"Kenapa Ronal masih saja berbahaya? Jika begini aku harus mencari cara lain untuk menggagalkan pernikahan Sky."
Niat hati Sonya datang menemui Ronal adalah untuk membujuk pria itu agar mau mengajaknya datang ke pernikahan Sky. Sehingga ia bisa menyelinap masuk ke kamar pengantin dan membuat perhitungan dengan calon istri Sky.
Tapi usahanya gagal, Ronal malah menolaknya. Bahkan oria itu berani mengancam dirinya.
"Aku tidak bisa mengandalkan Ronal. Pria itu sudah tidak berguna."
**
Masih di kamar miliknya, Ronal segera menghubungi seseorang setelah memastikan Sonya sudah menjauh dari unit miliknya.
"Awasi wanita itu dengan hati-hati."