NovelToon NovelToon
BISMILLAH CINTA

BISMILLAH CINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: poppy susan

Berkali-kali dikhianati membuat Marwah mengalami trauma, dia tidak mau menjalin hubungan dengan pria mana pun juga. Hingga akhirnya dia bertemu dengan seorang pengusaha berkedok ustaz yang sedang mencari orang untuk mengurus ibunya.

Nahyan ternyata tidak jauh berbeda dengan Marwah. Keduanya tidak beruntung dalam hal percintaan.

Akankah Allah menjodohkan mereka berdua dan saling mengobati luka satu sama lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 19 Kebahagiaan Nahyan

Tidak disangka, sarapan yang dibawa Marwah habis tidak bersisa. "Bu, di luar cuaca sedang bagus apa Ibu mau jalan-jalan? matahari pagi bagus loh buat kesehatan Ibu," ucap Marwah ragu-ragu.

Halimah mengangguk samar dan Marwah tersenyum kecil. "Baiklah, Marwah dorong kursi rodanya ya," ucap Marwah bahagia.

Marwah sangat bahagia, setelah suaminya meninggal untuk pertama kalinya Halimah keluar rumah. Bertahun-tahun dia mengurung diri di kamar dan tidak mau keluar sama sekali. Usah sampai melotot melihat kejadian langka itu tapi di dalam hatinya dia merasa sangat bahagia.

"Ya, Allah terima kasih Engkau sudah memberikan bidadari dalam rumah ini," batin Bi Isah dengan mata berkaca-kaca.

Halaman rumah Nahyan begitu sangat luas, Marwah membawa Halimah jalan-jalan di halaman itu. Lalu Marwah menghentikan kursi rodanya di sebuah taman dan kebetulan cahaya matahari sudah bersinar terang. Marwah duduk di kursi samping kursi roda Halimah.

"Apa Ibu tidak suka di luar? ya, sudah kita masuk lagi," ucap Marwah.

Marwah hendak mendorong kursi rodanya tapi Halimah mengangkat tangan sebagai tanda kalau dia tidak mau pergi. Marwah pun kembali duduk di kursi dan menunggu Halimah berbicara. "Sudah lama saya tidak menghirup udara segar," ucap Mama Halimah.

Marwah menatap Halimah tapi dia tidak mau membalas ucapan Halimah, biarlah Halimah mengeluarkan semua unek-unek yang selama ini dia pendam. Tapi, sampai beberapa saat menunggu ternyata Halimah tidak bicara lagi.

"Udara pagi dan sinar matahari pagi sangat bagus untuk kesehatan, bahkan udara segar bisa membuat hati tenang," ucap Marwah dengan senyumannya.

Halimah menoleh ke arah Marwah. "Kamu selalu bicara seperti itu," ledek Mama Halimah.

"Maksud Ibu, seperti itu bagaimana?" tanya Marwah.

"Kamu selalu bicara enteng, seperti yang tidak punya beban," sahut Mama Halimah.

Marwah terdiam, angin pagi berhembus melambaikan kerudung yang dipakai oleh Marwah. Lalu Marwah menghembuskan napasnya kasar. "Marwah punya banyak beban Bu, bahkan ujian yang Allah berikan kepada Marwah bertubi-tubi. Tapi Marwah tahu, jika Marwah mengeluh beban itu tidak akan berkurang," lirih Marwah dengan wajah sedihnya.

Halimah menatap Marwah lama, lalu setelah itu memalingkan wajahnya. Pagi itu mereka berdua habiskan dengan keheningan, Halimah pun tidak memperpanjang lagi ucapannya. Sementara itu, Nahyan yang baru bangun tidur merasa terkejut melihat Mamanya keluar dari kamar bahkan sempat mengobrol dengan Marwah.

Hari ini Nahyan tidak ke kantor, sehabis shalat subuh dia memutuskan untuk kembali tidur. Dia terbangun kala dirinya merasa haus, tapi tanpa sengaja dia menoleh ke arah jendela dan melihat ke bawah. Mamanya sedang duduk di taman ditemani oleh Marwah.

"Alhamdulillah, akhirnya Mama luluh juga. Marwah memang gadis yang luar biasa karena bisa bertahan dan berhasil meluluhkan hati Mama yang keras itu," batin Nahyan dengan senyumannya.

"Bu, Marwah memang bukan siapa-siapa di sini dan Marwah juga tidak bisa menggantikan almarhum suami Ibu, tapi jika Ibu butuh orang untuk mendengarkan cerita Ibu, Marwah siap kok jadi pendengar setia," ucap Marwah.

Tidak ada jawaban dari Halimah, setelah satu jam berjemur Halimah pun menyuruh Marwah untuk membawanya kembali ke kamar. "Bu, Marwah tinggal sebentar ya, mau menjemur baju dulu," ucap Marwah.

Halimah masih setia dengan diamnya, Marwah pun mengartikan jika Halimah setuju. Tanpa menunggu lama, akhirnya Marwah pun keluar karena baju-baju dia belum dijemur. Baru saja lima menit, dia meninggalkan Halimah tiba-tiba terdengar suara benda jatuh.

"Astagfirullah, apa itu?" gumam Marwah kaget.

Dia pun segera berlari karena suara itu terdengar dari dalam kamar Halimah. Begitu juga dengan Nahyan yang ikut berlari dalam kamarnya. Nahyan dengan cepat membuka pintu kamar Halimah, dan betapa terkejutnya keduanya saat melihat Halimah terjatuh dari atas kursi rodanya.

"Astagfirullah, Ibu!" pekik Marwah.

"Mama."

Nahyan pun dengan cepat membantu Mamanya bangun dan merebahkan tubuh Halimah di atas tempat tidur. "Ya, Allah Mama mau ke mana? kenapa Mama gak panggil Nahyan?" tanya Nahyan khawatir.

"Maaf Ustaz, tadi aku mau jemur baju dulu jadi aku tinggal Ibu sebentar," ucap Marwah dengan menunduk merasa bersalah.

"Mana yang sakit Ma, kita ke rumah sakit ya," ucap Nahyan panik.

Wajah Halimah pucat, bahkan matanya sudah terlihat berkaca-kaca. Perlahan Halimah mengulurkan tangannya dan menyentuh wajah Nahyan dengan lembut. Air mata Halimah menetes, benar apa yang dikatakan Marwah jika selama ini Nahyan sangat mengkhawatirkannya.

"Maafkan Mama, Nak. Mama sudah mengabaikanmu selama bertahun-tahun bahkan Mama selalu menyalahkanmu atas kepergian Papa," lirih Mama Halimah.

"Tidak apa-apa Ma, sekarang kita ke rumah sakit ya, takutnya ada luka," sahut Nahyan masih dengan wajah yang khawatir.

Halimah menggeleng. "Mama tidak apa-apa, jangan khawatir," ucap Mama Halimah.

Halimah mengelus wajah Nahyan. Bertahun-tahun dia memusuhi anaknya sendiri hanya karena Nahyan tidak hadir pada saat Papanya meninggal. "Maafkan Mama," lirih Mama Halimah.

Nahyan tersenyum, lalu dia meraih tangan Mamanya dan menciumnya berulang-ulang. "Mama tidak usah minta maaf, sudah sejak lama Nahyan memaafkan Mama," sahut Nahyan.

"Kamu memang anak yang sholeh, walaupun Mama sudah memusuhimu tapi kamu tidak sekali pun membenci Mama. Mama minta maaf karena selama ini sudah banyak menyusahkanmu," ucap Mama Halimah dengan deraian air matanya.

"Tidak Ma, tugas Nahyan memang harus menjaga dan merawat Mama. Ya, sudah Mama tunggu sebentar Nahyan mau menghubungi dokter pribadi dulu supaya datang ke sini untuk memeriksa Mama karena Nahyan takut ada luka," ucap Nahyan.

Nahyan pun segera keluar, sedangkan Marwah menghampiri Halimah dengan wajah yang menunduk. Tangannya meremas gamis yang dia pakai. "Bu, maafkan Marwah, gara-gara Marwah meninggalkan Ibu, Ibu jadi jatuh," ucap Marwah merasa sangat bahagia.

"Saya memang lemah," sahut Mama Halimah.

"Tidak Bu, Ibu tidak lemah hanya Ibu butuh waktu saja untuk sembuh," sahut Marwah.

Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya dokter pribadi pun datang dan langsung memeriksa keadaan Halimah. "Bagaimana dok, dengan keadaan Mama?" tanya Nahyan khawatir.

"Tidak ada luka, Ibu Halimah hanya panik saja. Nahyan, bujuk Mama kamu supaya mau melanjutkan terapi lagi biar kondisi Mama kamu membaik," seru Dokter.

"Iya, dok nanti saya coba membujuk Mama lagi," sahut Nahyan.

"Kalau begitu saya pamit, semoga Ibu Halimah semakin membaik," ucap Dokter.

"Aamiin, terima kasih Dok," sahut Nahyan.

"Marwah, tolong kamu jaga Mama, aku mau antar dokter dulu ke luar," ucap Nahyan.

"Baik, Ustaz," sahut Marwah.

Marwah pun duduk di samping Halimah dan memperhatikan Halimah dengan senyuman yang mengembang. "Terima kasih ya, Allah karena sudah melunakan hati Ibu dan sekarang Ibu sudah baikan sama Ustaz," batin Marwah.

1
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
idih nazwa nya beggok masa masih cinta dah di gebukin juga....makan tuh cinta
Imas Fatimah
semangat up lg thor
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
double up authorr
Rahma Inayah
nazwa sdh babak belur spt samsak tinju di buat iwan msh gk tega iwan di penjara cnt boleh tp jgn bodoh
ꪶꫝNOVI HI
semoga cepat tertangkap iwak peyek 😂🤭
ꪶꫝNOVI HI
stress iwan
🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻
Nah ini cocok untuk mu juga Nahyan 🤣🤣
🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻
Senyuman mu bikin aku penasaran Nahyan 🤣🤣🤣🤭
Patrick Khan
naswa ternyata cinta sekonyong konyong koder ke iwan .. pdhl lakik nya modelan gitu🤣🤣🤣
🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻: semoga cepat dapat jodoh lagi si Nazwa😁
total 7 replies
Naysila mom's arga
semoga iwan segera di tangkap polisi
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
wah author libur padahal menunggu di update cerita Nahyan dan Marwah/Facepalm//Drool/
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
ya elah laki2 mokondo benalu gak tau diri ...gak mau modar sisan
Patrick Khan
aku suka😍😍😍
Rahma Inayah
pasti nahyan akn membantu kel marwah buat laporin iwan ke polisi kasus kdrt.alhamdulillah iwan tdk jd nikah sm marwah .iwan kd lelaki sok kedean mmg km pny apa yg bs di banggakan makan jg nazwa yg nanggung
Cindy
lanjut kak
🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻
Semoga ini awal yang baik untuk Nahyan supaya cepat memperistri Marwah biar Marwah ada yang melindungi dan menjaganya
Naysila mom's arga
si iwan gila bgt ya,, nekat sekali
Patrick Khan
iwan bener2 dah gila
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
berani Iwan ke rumah Nahyan bikin onar Marwah mangsa keadaan.. Marwah enggak ada salah..gara2 Iwan akan jadi keributan kericuhan dan salah sangka..harap ustaz Nahyan tidak salah faham
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
Iwan melampaui batas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!