Seorang gadis mafia yang harus merenggangkan nyawanya usai di tembak mati oleh ayah angkatnya. Perkara ia mengetahui kejahatan ayah angkatnya yang melampaui batas. Meskipun ia hidup di dalam kehidupan keras, berbahaya dan penuh kejahatan, ia masih memiliki hati nurani.
Pasalnya ia tidak setuju dengan kejahatan ayah angkatnya yang memperdagangkan anak-anak kecil. Bukan hanya menjualnya, mereka juga menyiksa anak-anak itu dan beberapa anak-anak tewas.
Pada akhirnya ia pun mati di tembak saat ia ingin menyelamatkan anak-anak itu dari cengkraman ayah angkatnya itu.
"Papa, jika ada kehidupan lain dan bertemu denganmu lagi, aku tetap melakukan hal yang sama, yaitu menyelamatkan anak-anak kecil itu. Aku juga tidak akan membiarkan Papa berhasil atas kejahatan Papa yang melampaui batas ini! Jika ada kehidupan selanjutnya, aku akan balas dendam atas semua kejahatan yang Papa lakukan!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19
...⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹❤🩹⛈️...
...Happy Reading...
...☘️⛈️☘️⛈️☘️⛈️☘️⛈️☘️⛈️☘️⛈️☘️⛈️...
"Jadi tidak apa-apa aku tinggal di tubuhmu selamanya?" tanya Greland ragu, mencoba untuk memastikan keputusannya. "Iya, karena kau melihat kau sangat gigih untuk hidup. Ku berikan pada mu sebagai hadiah karena kau sudah membalaskan dendam ku," kata Gadis cantik itu dengan senyum lembut, seolah-olah dia sedang memberikan hadiah yang sangat berharga.
Greland memikirkan tentang keputusan itu, dia tidak tahu apakah dia siap untuk tinggal di tubuhnya selamanya. "Bagaimana jika nanti ibumu kembali dan mencari mu?" tanya Greland lagi, mencoba untuk memikirkan kemungkinan yang akan terjadi.
Gadis cantik itu tersenyum sedih, seolah-olah dia sudah memikirkan hal itu sebelumnya. "Ibuku tidak akan mencari aku lagi, karena dia sudah memiliki kehidupan baru tanpa aku. Jika tidak mungkin dia meninggalkan aku dan memutuskan kontak," kata Gadis cantik itu dengan suara yang lembut, tapi di balik kelembutan itu tersirat kesedihan yang mendalam.
"Mungkin ibu mu punya kesulitan lain, bisa jadi dia terpaksa meninggalkan mu karena suaminya, bisa jadi dia tidak bahagia karena sudah berpisah dengan mu," ucap Greland lagi, mencoba untuk memahami situasi yang dialami oleh Gadis cantik itu. Gadis cantik itu memandang Greland dengan mata yang sedikit berkaca-kaca.
"Kalau dia tidak bahagia kenapa dia tidak cerai saja?" kata Gadis cantik itu, suaranya sedikit bergetar. "Dia sudah mengorbankan dua kebahagiaan, yaitu kebahagiaan ku dan kebahagiaan dirinya sendiri. Aku sudah memikirkan dan menganggap dia sudah tidak ada sama seperti diri ku," lanjutnya, suaranya semakin lembut.
"Jadi, kau tidak perlu khawatir tentang itu," kata Gadis cantik itu, mencoba untuk menutup topik pembicaraan. Greland memandang Gadis cantik itu dengan rasa iba, dia tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya jika dia ditinggalkan oleh orang yang dia cintai.
Greland memikirkan tentang kata-kata Gadis cantik itu, dia tidak tahu apakah dia percaya atau tidak. Tapi, dia merasa seperti sedang memiliki kesempatan untuk memulai kehidupan baru.
"Baiklah kalau begitu, jika nanti ibumu kembali, aku akan menggantikan kau untuk bertemu ibumu," ucap Greland, mencoba untuk memberikan kepastian kepada Gadis cantik itu. "Terima kasih, Greland," ucap Gadis itu tersenyum, seolah-olah dia merasa lega dan bahagia.
Mereka berdua pun melihat langit biru yang indah itu, menikmati keindahan alam yang mempesona. Pantas saja gadis itu ingin tinggal di sini, tempatnya nyaman, aman, dan damai, tidak ada yang menyakitinya, hidup dengan hewan-hewan lucu yang menggemaskan.
Gadis cantik itu menutup mata, menikmati hangatnya sinar matahari dan ketenangan alam. Greland memandangnya, merasa seperti sedang menyaksikan sesuatu yang sangat indah dan damai. "Aku senang sekali di sini," kata Gadis cantik itu, suaranya lembut dan bahagia.
"Aku juga," jawab Greland, tersenyum. Mereka berdua duduk diam sejenak, menikmati keindahan alam dan ketenangan yang menyelimuti mereka.
Tiba-tiba saja Greland terbangun dari mimpi indahnya karena bunyi alarm yang keras dan memekakkan telinga.
Tririt.. Tririt...
Tririt.. Tririt...
Tririt.. Tririt...
Greland mematikan alarm tersebut dengan gerakan yang agak tergesa-gesa, masih dalam keadaan setengah tidur.
Setelah alarmnya mati, Greland melihat keterangan di layar ponselnya. "Waktunya bangun untuk sekolah dengan semangat!" tulisnya.
Greland terkejut dan tidak percaya, matanya terbuka lebar. "Sekolah? Apa aku harus sekolah?" tanya Greland dalam hati, merasa seperti sedang tidak siap untuk menghadapi kenyataan.
Greland mencoba untuk mengingat-ingat apa yang terjadi sebelumnya, tapi yang dia ingat hanyalah mimpi indah tentang gadis cantik dan kehidupan damai di alam. Apakah itu hanya mimpi? Atau ada sesuatu yang lebih dari itu?
...❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹...
semangat up banyak"ceritanya bagus