Boss Come Here Please Season 1
*Asta harus terpaksa menikah dengan majikannya sendiri demi membayar hutang sang ayah. Namun pernikahannya harus diwarnai dengan kehadiran orang ketiga, Arga sang suami masih mencintai mantan istri yang menghianatinya. Beberapa kali Asta terluka dan mengharapkan cinta sang suami. Namun begitu susahnya menaklukkan hati laki-laki dingin itu.
Akankah cinta mereka berjalan mulus?
Boss Come Here Please Season 2
*Ketika saling mencintai namun tak bisa bersatu, itu adalah hal yang paling menyakitkan. Begitulah kisah cinta Frea dan Zico. Saling mencintai namun tidak bisa saling memiliki.
Percintaan mereka diwarnai intrik dan trik licik oleh adik dan ibu tiri Frea.
Apakah cinta mereka akan bersatu?
pelanggaran hak cipta dalam Pasal 2 UUHC, pelaku plagiarisme dapat dijerat dengan ancaman pidana menurut Pasal 72 ayat (1) UUHC dengan dipida
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi wu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#Menggoda
Dengan tawa penuh kemenangan ia berhasil menggodaku kali ini.
"Haaa...haaa,Sudah tau takut,tapi kamu selalu memancing amarahku,jika kamu berani kabur lagi,aku tidak akan pikir panjang,aku akan benar-benar memper*osa mu".
Aku menyerngitkan dahiku.
Ia turun dari bathup dan pergi keluar untuk berganti baju.
Sedangkan aku juga cepat-cepat membilas tubuhku dan mengenakan handuk ungu untuk menutupi tubuhku yang telanjang.
"Aku harus bergegas,aku takut jika ia akan datang dan menerkamku."aku menggerutu karena kesal.
Sialnya aku lupa membawa baju bersih,otomatis aku harus keluar memakai handuk dan mengambil bajuku,tapi Arga sedang ada di kamar.
Ku buka pintu dengan pelan,dan mengintip Arga,namun yang kulihat adalah pemandangan Arga bertelanjang dada memperlihatkan dada bak roti sobek coklat favorit ku,Aku tak henti-hentinya berdecak kagum melihat tubuh indahnya.
Sekian detik aku memandang otot-ototnya,kemudian aku tersadar dengan misiku mengambil bajuku ketika Arga pergi.
Aku mondar mandir kesana kemari di atas marmer kamar mandi berwarna hitam itu.
Tiba-tiba.
Bruk...Aku terjatuh di dalam kamar mandi dengan hanya mengenakan sehelai handuk yang membalut tubuhku.
Aku berteriak kesakitan."Aw........".
Karena mendengar teriakan ku,membuat Arga masuk ke kamar mandi untuk melihat keadaanku.
Melihatku terjatuh dengan tumit berdarah,ia menghampiriku.
"Kamu tak apa?".Arga panik.
"Eh...iya...aku baik-baik saja".dengan meringis kesakitan menahan sakit.
Arga membopongku tanpa aba-aba,sehingga membuatku kaget....
"Omoooooo!,lepasin aku".Aku berteriak ke telinganya.
"Kamu bisa diam tidak,kamu tak lihat kakimu berdarah?".
Kemudian Arga meletakkan ku di atas kasur,dan bodohnya aku hanya mengenakan handuk saja,ingin menangis rasanya,melihat kebodohanku.
Arga dengan segap mengambil kotak P3K di laci sebelah tempat tidur.
Tanpa aku sadar,ternyata Arga belum sempat memakai baju,sehingga ototnya terpampang nyata didepan mataku,membuat kepala ku pusing dan hidung ku mimisan.
Arga menoleh ke arahku.
"Hidung kamu berdarah".Arga nampak bingung.
Aku mengusap hidungku,dan melihatnya dengan mataku.'Sial,kenapa aku bisa mimisan hanya melihat dadanya'batinku.
Arga nampak memandang wajahku yang nampak memerah,kemudian ia melihat dadanya sendiri."Ah..kamu nafsu melihatku?"Sekali lagi ia mencoba menggodaku.
"Tutup mulutmu!".
Arga mendekatkan bibirnya ke telingaku,dan berbisik sambil tersenyum khas senyuman iblis jahat."Kamu sadar tidak,kita sama-sama setengah telanjang".
Bisikan Arga membuat bulu kuduk ku berdiri.
Dari pada aku menanggapi nya,lebih baik aku mengalihkan pembicaraan kami.
"Aw sakit,"Aku memegang tumit ku,yang berdarah tadi berakting kesakitan.
Ia melihat kaki ku dan berjongkok karena ia harus mengobati lukaku.Arga membuka kotak P3k mengeluarkan obat luka,ia menekan-nekan luka ku dengan lembut,sejenak aku terpesona dengan perlakuannya,ku tatap lebih dalam wajahnya.
"Jangan melihatku begitu,nanti aku bisa khilaf".Kata Arga seolah tanpa beban.
Dengan sigap aku membuang muka.
Arga meniup-niup lukaku,kemudian menempelkan plester.
"Selesai".Kemudian ia berdiri.
Aku gerakan badan ku,tapi bodohnya Handuk ku melorot,Kami berdua saling menatap,kemudian kami saling berteriak.
"Aaaaaaaaaa".Aku menutup dadaku sedangkan Arga menutup matanya dengan kedua tangan.
"Aduh...mata suciku!"Seru Arga seolah meledekku.
Aku berjalan cepat menuju walk in closet,dengan wajah merah menahan malu.
Aku ingin menangis sejadi jadinya,karena malu,Ya Tuhan betapa bodohnya aku,Gumamku dalam hati.Aku mempar-nampar wajahku sendiri.
*******
Tak lama kemudian aku keluar,aku tak mendapati Arga di dalam kamar.
Aku menyambar ponsel ku yang ku letakan di atas tempat tidur,ku lihat layar ponsel.
Satu pesan dari Arga.
Aku pergi ke kantor,ada urusan penting,ingat jangan kabur,aku akan pesan makanan untuk kamu makan nanti,tidak perlu memasak!.
Tumben sekali Arga berpamitan denganku,Aku bergumam keheranan.
⤵⤵⤵⤵
Jangan lupa like setelah membaca,
jangan ragu meninggalkan kritik dan saran.
Thankyou..
setidaknya Arga bukan tipe arogan bossy...
masih memperbolehkan Asta duduk disebelah nya...👍🏻👍🏻👍🏻