NovelToon NovelToon
Bulan & Angkasanya

Bulan & Angkasanya

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Cintapertama
Popularitas:384
Nilai: 5
Nama Author: Keirina

Sejak bersama dengan Kenneth hidup Bulan semakin dipenuhi dengan warna.

Sejak bersama dengan Bulan hidup Kenneth kembali dihiasi dengan kebahagiaan.

Kenneth selalu berhasil mengukir senyum di wajah Bulan bahkan hanya dengan melihatnya.

Bulan berhasil membuat Kenneth ingin hidup lebih lama.

Seperti tawa yang berdampingan dengan air mata, juga hal baik yang berdampingan dengan hal buruk. Kisah cinta pertama mereka juga begitu.

Bulan berharap mereka selamanya.
Kenneth juga berharap yang sama dalam ketakutannya.

Semua ingin akhir yang bahagia, tapi tidak ada yang benar-benar tau pada akhirnya akan seperti apa.

Kenneth yang selalu membuat Bulan tersenyum kini juga berhasil membuat Bulan sering menangis dalam keheningan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Keirina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AJAKAN BALIKAN

"Jon kemana lo kemarin gak nonton kita basket?" Tanya Gino pada Jono yang sedang tiduran di rumput.

"Kenapa?lo kangen?" Ucap Jono asal tanpa melihat Gino

Gino melempar dedaunan yang ada di dekatnya pada Jono, "Najis tau gak lo!"

Jono merubah posisinya menjadi duduk dan membersihkan daun yang dilempar Gino padanya, "Masuk mulut woi!"

"Jawab serius makanya!"

Fahri, Niko, Yuda dan Kenneth tertawa melihat kelakuan teman mereka itu.

"Sibuk gue disuruh emak gue jaga warung"

"Emak lo punya warung Jon?" Tanya Niko baru pertama kali mendengarnya

"Iya, warung makan kecil gitu"

"Kok gue baru tau, jualan apa mak lo?" Tanya Gino

"Ya makanan lah!" Sewot Jono menjawab Gino

"Gue nanya serius namanya warung makan pasti jual makanan gak mungkin jualan bahan bangunan!" Gino ikut sewot

"Ya jual nasi goreng, mie goreng, ayam penyet gitu-gitu lah"

"Wih enak tuh, makan disono apa nanti?" Tanya Gino sambil melihat teman-temannya bergantian

"Udah buka belum balik sekolah?" Tanya Fahri pada Jono

"Baru buka, paling lo pada nunggu bentaran dulu" Kata Jono, "Mau?"

"Gue sih yes" Kata Fahri yang lain juga ikut setuju.

"Bulan sama Sari kasih tau!" Kata Niko mengingatkan

"Nanti gue yang bilang" Kata Yuda

***

"Jon lo kok gak pernah bilang kalau emak lo buka warung" Ucap Sari pada Jono begitu mereka bertemu di parkiran sekolah

"Lo gak nanya" Kata Jono santai. Sari menatap Jono jengah.

Mereka berdelapan sudah berkumpul di parkiran sekolah setelah bel pulang berbunyi dan sambil menunggu warung ibu Jono buka mereka memutuskan untuk menunggu sekolah sepi dulu baru jalan agar sampai di sana langsung makan. Jadilah mereka masih berada di parkiran sekolah sambil bercanda gurau.

"Bulan" Panggil seseorang. Bulan yang berdiri di antara Sari dan Yuda menoleh melihat ke sumber suara. Mereka semua serempak menutup mulut mereka, diam.

"Bukannya lo udah putus?" Tanya Sari yang ikut menoleh begitu melihat Bastian berjalan mendekat. Bulan mengangguk mengiyakan Sari.

"Kenapa Bas?" Tanya Bulan begitu Bastian sudah berdiri di dekatnya

"Gakpapa mau nyapa aja" Katanya sambil tersenyum ramah, lalu menyapa yang lain juga. "Lo belum pulang Lan?" Tanya Bastian tanpa berpikir sambil menatap Bulan

"Belum sih, gue masih disinikan" Jawab Bulan dengan polosnya yang berhasil membuat mereka yang ada di sana berusaha menahan tawa mereka mendengarnya

Bastian tertawa, "Oke gue salah nanya, maksud gue lo kenapa belum pulang?" Bastian mengganti pertanyaannya

"Mau nongkrong sama mereka, tapi nunggu sekolah sepi dulu baru gerak"

"Lo baru mau pulang?" Bulan gantian bertanya. Basa-basi pastinya.

"Iya"

"Lo gak berniat pacaran sama gue lagi Lan?" Tanya Bastian langsung ketujuannya dari awal yang berhasil membuat Bulan tertegun ditempatnya setelah mendengar pernyataan mendadak Bastian.

Bastian menatap Bulan yang masih diam dengan wajah kikuknya. Bastian tidak bisa membohongi perasaannya yang masih belum bisa melupakan Bulan. Sebenarnya Bastian tidak mau putus dengan Bulan, tapi karena Bastian menyadari ketidaknyamanan Bulan dengan hubungan mereka, Bastian memilih mengiyakan ajakan Bulan untuk putus. Tapi, jauh di dalam lubuk hati terdalam Bastian masih ingin bersama dengan Bulan.

"Ehem ehem..dunia seakan milik berdua nih" Sindir Jono yang tidak tahan melihat Bulan dan Bastian yang masih diam saling tatap.

Bulan dan Bastian yang mendengarnya mengalihkan mata mereka bersamaan melihat Jono.

"Berisik lo!" Sewot Gino pada Jono yang mengganggu moment yang sedang dinikmati Gino. Kapan lagi melihat Bulan diajak balikan secara langsung.

Jono hanya melirik Gino sinis.

"Eh gue duluan kalau gitu Bas, Sari udah nyenggol gue dari tadi nih ngajak pergi" Kata Bulan mencari alasan untuk menghindar, lalu melihat Sari, "Sabar dong Sar" Katanya pada Sari yang sekarang kebingungan menatapnya

"Perasaan gue diem aja" Kata Sari bingung sambil melihat Fahri dan yang lainnya yang saat ini menahan tawa mereka sambil berjalan ke motor mereka masing-masing mengerti dengan maksud Bulan

Bastian tertawa kecil melihat Bulan yang sengaja ingin menghindarinya, "Ya udah hati-hati Lan, gue tunggu jawaban lo buat balikan ya" Kata Bastian, lalu dia berpamitan pada yang lain dan pergi meninggalkan Bulan yang tersenyum kikuk padanya.

Fahri, Gino, Niko, Kenneth, Sari, Yuda dan Jono tidak bisa menahan diri mereka untuk tidak menggoda Bulan yang saat ini terlihat salah tingkah sendiri setelah mendapat ajakan balikan terang-terangan dari Bastian.

"Ciee yang diajak balikan" Goda Fahri pada Bulan yang ingin menaiki motornya.

Bulan memukul punggung Fahri begitu duduk di boncengan motornya, "Diem!" Galaknya

"Astaga sakit Lan!" Fahri mengaduh kesakitan, yang lain tertawa melihat Fahri yang mendapat pukulan dari Bulan.

"Udah jalan cepetan makanya!" Ketus Bulan

"Iya iya!udah nebeng nyuruh-nyuruh!" Sewot Fahri sambil menyalakan mesin motornya, lalu mengendarai motornya keluar dari parkiran, diikuti yang lain. Bulan yang dibonceng Fahri diam saja tidak memperdulikan Fahri.

.

.

.

.

Yuda yang semotor dengan Gino menaikkan kecepatan motornya menyusul motor Jono yang berjalan di depan motor mereka.

"LO JANGAN NGEBUT-NGEBUT NJIR KITA SUSAH NGIKUTIN LO DI BELAKANG!" Ujar Gino agak berteriak yang dibonceng oleh Yuda begitu motor mereka sejajar dengan Jono, "KITA GAK TAU RUMAH LO DIMANA MASALAHNYA!"

"IYA BERISIK LO AH!" Kata Jono juga berteriak sambil mengurangi kecepatan motornya.

Yuda yang mengendarai motor hanya bisa pasrah saja mendengar bacotan berisik Jono dan Gino yang tidak pernah bisa akur. Yuda mengurangi kecepatan motornya kembali berjalan di belakang motor Jono agar tidak mengganggu pengendara motor lain yang lewat.

"Kamu mau gak balikan sama aku" Sari yang dibonceng oleh Niko meledek Bulan disaat Niko mengendarai motornya mendahului motor Fahri dan Bulan.

Bulan yang tadinya memperhatikan jalan di sebelah kirinya sontak menoleh ke arah kanannya melihat motor Niko yang mendahului mereka.

Sedangkan Kenneth yang sendirian dipaling belakang mengendarai motornya dalam diam sambil mengikuti motor Fahri yang ada di depannya.

Motor mereka saling berjalan beriringan menyusuri jalan raya menuju ke arah rumah Jono yang jaraknya sekitar 30 menitan dari sekolah.

.

.

.

Jono, Yuda dan Niko yang berjalan di depan menghentikan motor mereka di pinggir jalan ketika mereka akan memasuki gang kecil menuju rumah Jono, menunggu Fahri, Bulan dan Kenneth yang ternyata tidak ada di belakang mereka.

"Telfon Bulan coba Sar, tanya mereka dimana" Niko menyuruh Sari, karena motor mereka tidak kelihatan juga.

"Kebiasaan banget si Fahri kalau ngikuti pasti selalu ketinggalan" Gerutu Gino mengingat kebiasaan Fahri yang selalu terpisah kalau naik motor beriringan.

"Dimana?"

"Kita nunggu di pinggir jalan nih" Ucap Sari begitu panggilannya tersambung dengan Bulan

"Kita dimana nih Nik?" Tanya Sari pada Niko begitu Bulan bertanya di seberang telfon, "Nih lo aja yang ngomong" Sari memberikan handphonenya pada Niko.

"Lo bertiga dimana?" Tanya Niko pada Bulan

"Jalan lurus lagi nanti pertigaan ambil kiri, habis itu lurus aja terus ikutin jalan, kita nunggu di pinggir jalan dekat gapura" Ucap Niko, lalu menutup panggilannya begitu mendapat jawaban dari Bulan. Niko pun mengembalikan handphonenya pada Sari. "Mereka masih di dekat Flyover" Ucap Niko pada yang lain.

1
Protocetus
jika berkenan mampir ya ke novelku Frontier
Blackrose
Daebak!
Ritsu-4
Bravo thor, teruslah berkarya sampai sukses!
Joko Castro
Aku suka banget tokoh utamanya, terasa sangat hidup. ❤️
foxy_gamer156
Bikin ketagihan deh.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!