Seorang Dokter Militer wanita era modern yang tangguh tiba-tiba melakukan perjalanan waktu ke dalam novel yang dibaca olehnya.
Seketika menjadi seorang nona muda yang lemah, selalu ditindas oleh seorang selir dan anaknya .
Dokter Militer itu jelas tahu bagaimana jalan cerita novel tersebut , karena sudah masuk ke dalam cerita maka dia akan mengubah jalan cerita dengan caranya sendiri .
Tanpa dukungan kalian maka novel ini tidak akan berarti ❤️ jangan lupa Vote,Like serta Komentar .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Abu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 19
Racun yang menyerang pangeran Yong benar-benar susah untuk di detoksifikasi namun Cheng Yu mengerahkan seluruh kemampuannnya.
" Sepertinya kau tidak terlalu khawatir dengan yang kau makan ya , tidak memiliki kecurigaan apapun ". Kata Cheng Yu.
" Menurutmu darimana datangnya racun ini ?". Tanya Pangeran Yong .
" Aku bukan peramal , tentu saja tidak tahu". Kata Cheng Yu.
" Lalu mengapa kau berkata demikian , bukankah seharusnya kau tahu ". ujar pangeran Yong .
Cheng Yu mulai memikirkannya , jika di kediaman pangeran Yong sendiri ada yang berani meracuni maka itu tidak mungkin.
" Kau sedang memikirkan apa ?". tanya pangeran Yong penasaran .
" Apakah kau sering ke istana ?". tanya Cheng Yu .
" Tidak, walaupun ke istana disana tidak memakan apapun kecuali ada acara tertentu". jelas pangeran Yong .
" Siapa dalang semua ini ? tapi aku merasa racun yang kau tampung itu tidak hanya satu macam saja , ada 2 racun yang satu menyerang bagian dalam dan satunya lagi menyerang otak ". Jelas Cheng Yu.
" Racun ini apakah sama dengan ibukku ?". Tanya pangeran Yong .
" Racun yang menyerang otak, ya itulah yang sama . Namun cara kerjanya lama , dia terlihat seperti penyakit alami ". Kata Cheng Yu.
" Tapi kau bisa menyembuhkannya ". Puji pangeran Yong .
" Hanya satu racun masih bisa, tapi kau ! begitu banyak sampai menjadi monster . Racunnya benar-benar menyebar , untung aku teliti menangani ". Kata Cheng Yu.
Setelah melakukan perawatan , Cheng Yu hendak kembali ke kediaman jendral Cheng .
Pangeran Pertama menghalangi langkah Cheng Yu.
" Hai bibi kecil ?". Sapa pangeran pertama .
" Apa ? Kau memanggilku apa tadi, bibi kecil ? Wah sembarangan ya ". Kesal Cheng Yu.
" Mengapa tidak terima ? apakah salah ". Kata Pangeran pertama .
Ruyan berbisik kepada Cheng Yu agar bersikap hati-hati pada pangeran pertama , takutnya menjebak .
" Minggirlah, aku tidak ada waktu untuk mengobrol denganmu ". Kata Cheng Yu.
" Baiklah bibi kecil, maaf sudah menganggumu". Ucap pangeran pertama .
Saat dikereta, Cheng Yu bertanya pada Ruyan mengapa dia memperingatkannya .
" Nona, dia adalah pangeran pertama . Harus berhati-hati kedepannya . Kata Jinglan , dia adalah musuh dalam selimut ". Ungkap Ruyan.
" Ehhmm sekarang Ruyan jadi begitu dekat dengan Jinglan ya ". goda Cheng Yu .
" Ah nona , tidak mungkin ". elak Ruyan .
" Sudahlah, aku juga merasa jika pangeran pertama ini ada aura villain ". Kata Cheng Yu.
" Hah villain, apa itu nona ?". Tanya Ruyan .
" Penjahat , tapi dia pintar menyembunyikan itu . Tapi sayangnya tidak bisa menyembunyikan dariku ". Kata Cheng Yu.
Sampai di kediaman jendral Cheng , dia melihat beberapa pelayan dan prajurit istana di depan kediaman .
"Nona, sepertinya itu nona Cheng Ran ". Tebak Ruyan .
" Sungguh sudah tidak sabar menindasku, ayo kita bertarung ". Kata Cheng Yu.
" Jangan nona , dia itu selir kekaisaran . Tidak boleh menentangnya maka kita akan dihukum penggal ". Kata Ruyan yang panik .
" Aku sudah memikirkannya , ayolah jangan takut ". Kata Cheng Yu.
Benar saja perkataan Cheng Yu jika Cheng Ran sangat tidak sabar untuk menindasnya , selir Xu memperingatkan Cheng Yu agar menghormati serta melayani selir kekaisaran dengan baik .
Namun Cheng Yu tidak mendengarkan perkataan selir Xu.
" Beraninya kau tidak menghormati ku !!". teriak selir Cheng .
" Hormat ya , baiklah ". Kata Cheng Yu yang langsung mengambil sikap tegak dan tangan kanannya diangkat lalu ditempelkan ke pelipis matanya .
" Kau sedang apa ?". tanya selir Xu.
" Hormatlah . Ruyan !! lakukan hal yang sama sepertiku , kepada yang mulia selir Cheng Ran hormatt grakkk ". Tegas Cheng Yu .
" Ibu, apakah dia sudah gila ?". Kata selir Cheng.
" Kau sudah lancang , tidak menghormati selir Kekaisaran . Ranran , sebaiknya berikan hukuman untuknya ". Ujar Selir Xu.
" Mau menghukumku, hanya selir buangan bersikap layaknya permaisuri . Ingat baik-baik kau menjadi selir karena skandal bukan bakat . Jangan lupakan itu ". Kata Cheng Yu lalu pergi begitu saja .
Selir Cheng merasa kesal dan tidak terima dihina oleh Cheng Yu .
" Mau kemana kau Cheng Yu , beraninya menghinaku ". teriak selir Cheng .
Cheng Yu melihat wajah Ruyan yang nampak pucat pasi karena ketakutan .
" Begitu takut sampai membuat seperti itu ". Kata Cheng Yu .
" Nona , sebaiknya jangan diulangi lagi . Sebaiknya nona segera menikah saja dengan salah satu Pangeran agar mereka tidak menindasmu lagi ". Saran Ruyan.
" Menikah itu tidak mudah, harus berkorban banyak ". Kata Cheng Yu.
" Berkorban banyak ?". Heran Ruyan .
" Iya, banyak sekali . Salah satunya harus bersedia ditusuk-tusuk ". ungkap Cheng Yu yang membuat Ruyan begidik ngeri.
" Yang nona katakan itu bukan pernikahan melainkan pembunuhan ". Kata Ruyan.
" Pembunuhan ? Ehmm kau masih belum mengerti perkataanku , yang kumaksud ini contoh adegan di ranjang ". Ujar Cheng Yu.
Ruyan langsung menutup kedua mulutnya sambil tertawa terkekeh .
" Ngerti kan sekarang ." kata Cheng Yu.
" Nona begitu paham ". Kata Ruyan.
Cheng Yu tersenyum dan segera menyuruh Ruyan untuk menyiapkan air hangat disertai taburan kelopak mawar .
" Enak sekali hidup di era kekaisaran kuno , mandi air hangat dengan taburan kelopak bunga mawar. Sempurna ". Gumam Cheng Yu.
Ketika menikmati ritual mandi, Cheng Yu langsung memejamkan kedua matanya .
Dia terhanyut dan tertidur begitu nyenyak.
Didalam mimpinya , tiba-tiba munculah pangeran Yong yang langsung memeluk tubuhnya begitu erat , bibirnya menciumi ceruk leher Cheng Yu .
Namun Cheng Yu tidak ingin meneruskan mimpinya , dia langsung terbangun.
" Astaga mimpiku begitu nyata , mengapa Pangeran Yong lagi. Dia benar - benar membuatku nyaman , gila ini gila ". gumam Cheng Yu.
Ruyan langsung menghampiri Cheng Yu begitu mendengar suaranya.
" Nona, apakah anda sudah selesai ?". tanya Ruyan.
" Iya, aku sudah selesai ". Kata Cheng Yu.
" Em, apakah nona sedang bermimpi lagi ?". Tebak Ruyan.
" Kau ? kenapa bisa tahu kalau aku sedang bermimpi , hahh jangan - jangan kau ---- ".
Cheng Yu merasa malu karena Ruyan mengetahui mimpinya .
" Nona tenang saja tidak perlu malu, itu pertanda nona sudah siap untuk melakukan pernikahan ". Kata Ruyan.
" Jangan dibahas lagi , ambilkan pakaian tidurku ". kata Cheng Yu.