PACARKU,SUAMI SAHABATKU

Fahri mengantarkan Manda dan Kayla saat matahari mulai terbenam,Sebelum Fahri benar-benar pergi dari hadapan Kayla dan Manda,Ia menasehati anaknya dengan banyak kata-kata baik.

"Kayla anak Ayah....,Ayah besok mau berangkat kerja lagi ketempat yang jauh,Kayla nurut sama Ibu ya...,Kayla juga nurut sama Kakek dan Mbak,nanti kalau uang Ayah sudah banyak,Ayah akan pulang dan kita jalan-jalan lagi seperti hari ini".

"Iya Ayah....,Kayla akan nurut sama Ibu,Kakek dan Mbak",jawab Kayla lantang.

Fahri juga menatap Manda yang berpamitan dengan tulus.

"Manda...,aku pamit ya...,Aku akan berusaha untuk memberikan nafkah untuk Kayla setiap bulannya,kalaupun tidak aku pasti akan menghubungimu,tolong jangan biarkan Kayla membenci Ayahnya,karena bagaimanapun Aku adalah Ayahnya walaupun hubungan kita sudah berpisah".

"Oke ",jawab Manda cuek.

Manda bukan tidak suka mendengar ucapan yang Fahri katakan,tapi Ia berpikir bahwa ucapan Fahri hanya angin lalu karena Manda yakin sesampainya Fahri dijakarta semuanya akan lupa bahwa Ia seorang Ayah.

Fahri akhirnya beranjak pergi dari kediaman Manda dan keluarganya,Kayla terlihat biasa aja dan tidak ada kesedihan yang Ia perlihatkan,Manda merasa lega karena Ia akan menjalani hari-hari kedepannya dengan nyaman dan bahagia.

Sedangkan Fahri yang kembali kerumahnya merasakan ada sesuatu yang hilang dari dalam dirinya setelah seharian bercengkrama dengan anaknya,Ia merasakan cinta yang tulus dari anaknya padahal selama ini Ia abai dan lalai atas tanggungjawabnya sebagai seorang Ayah.

Tidak ingin semakin terbawa perasaan,Fahri mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi karena ingin segera sampai rumah dan berkemas.

Saat tiba dirumahnya,kedua orang tuanya sedang menikmati makan malam dimeja makan yang terdapat berbagai menu makanan.

Fahri mendekati kedua orangtuanya dan duduk disamping Ibunya.

"Bagaimana kabar Manda dan Kayla Nak...?apa mereka baik-baik aja?Ibu sebenernya kangen dan ingin mengunjungi mereka,tapi Ibu malu karena selama ini telah lalai dan menganggap hubungan kalian baik-baik aja,namun nyatanya Anak Ibulah yang membuat semuanya menjadi rumit dan berakhir seperti ini, Ibu ingin menjalin hubungan baik lagi rasanya tidak enak dan merasa bersalah",ucap Ibunya Fahri sedih.

Fahri memeluk Ibunya yang terlihat ingin menangis.

"Sudahlah Bu...,Fahri juga sudah minta maaf dan Manda memaafkan apa yang Fahri perbuat,sekarang hubungan kami hanya tentang Kayla,karena bagaimanapun semua sudah terjadi dan hidup terus berjalan,Fahri bukan tidak sadar apa yang Fahri perbuat,tapi mungkin ini sudah jalannya agar tidak adalagi yang tersakiti dikemudian hari,jika Ibu ingin mengunjungi Kayla silahkan saja Bu,Manda pasti akan senang menerimanya,apalagi dia tidak lagi memiliki Ibu,jadi dia pasti akan tetap menerima Ibu dengan baik",ucap Fahri dengan lembut.

"Baiklah Nak,Ibu akan berusaha menengok Kayla suatu hari nanti",jawab Ibunya Fahri pada akhirnya.

Setelahnya mereka berbicara banyak hal terutama tentang pekerjaan yang akan Fahri jalani,banyak nasehat yang Ayahnya Fahri berikan sekaligus ultimatum jika Fahri mengulangi perbuatan buruknya lagi.

Fahri mendengarkan dengan seksama nasehat Ayahnya,walaupun nyatanya Ia juga tak bisa janji akan melakukan yang Ayahnya katakan,karena dalam benak Fahri masih ada dendam yang ingin Ia lampiaskan jika suatu saat melihat Citra bahagia sedangkan Ia tidak.

*

Keesokan harinya Fahri benar-benar pergi dan akan kembali kejakarta,Ia bertekad akan bekerja dengan lebih baik demi masa depan yang cerah,terlebih egonya merasa direndahkan saat Manda mengatakan Fahri tidak layak mendapatkan Citra.

Saat berada didalam pesawat,Fahri berkenalan dengan seorang wanita cantik yang sibuk menenangkan anaknya yang terus menangis.

Entah naluri darimana,Fahri mengambil alih dan menggendong bayi mungil yang usianya mendekati 1 tahun,dalam dekapannya anak itu berhenti dari tangisannya dan itu membuat wanita cantik yang kursinya tak jauh dari Fahri merasa senang sekaligus haru.

Wanita cantik yang bernama Rania mendekati Fahri dan memberikan sebotol air mineral dingin.

"Minumlah..,Terimakasih ya Mas sudah membuat anak saya berhenti menangis,Saya biasanya bawa pengasuh tapi karena bepergian cuma sebentar saya tidak membawanya,tapi malah membuat perjalanan ini nggak nyaman,sekali lagi terimakasih ya Mas...",ucap Rania tulus.

Fahri menerima botol air mineral yang Rania berikan sekaligus berkenalan dan bercerita banyak hal yang membuat Fahri merasa beruntung karena ternyata Rania adalah Pemilik Perusahaan yang cukup ternama.

Setelah obrolan panjang dan kejujuran Fahri tentang kondisinya yang sedang mencari pekerjaan,Rania memutuskan menerima Fahri bekerja diPerusahaannya sebagai bagian dari Divisi keuangan.

Fahri meras sangat senang didalam hatinya terlebih setelah tau bahwa Rania adalah janda yang bercerai dengan suaminya beberapa bulan yang lalu.

Terlintas niat buruk yang Fahri pikirkan untuk mengelabui Rania sekaligus memanfaatkannya,apalagi dengan Perusahaan yang Rania miliki Fahri berharap Ia akan mendapatkan jabatan yang bagus suatu hari nanti.

Fahri merancang banyak rencana dikepalanya,Ia ingin membalaskan dendam kepada Citra lewat Rania.

Saat pesawat mendarat,Fahri bersama Citra dalam mobil yang sama karena Fahri akan langsung menempati rumah kosong yang Perusahaan Rania sediakan,Fahri bahkan melupakan bantuan temannya yang terus menghubunginya,Fahri seakan tak peduli dengan siapapun karena baginya sekarang Rania adalah tambang emasnya.

Saat tiba dirumah yang akan menjadi tempat tinggal Fahri,Ia merasa senang karena rumah yang disediakan sangat layak dan bersih.

Fahri mengatakan sesuatu saat Rania akan beranjak pergi.

"Rania....,Aku mengucapkan terimakasih banget atas bantuanmu,jujur aku nggak tau harus membalasnya bagaimana,tapi aku janji akan bekerja dengan baik agar kamu tau bahwa aku layak mendapatkan semua ini,Besok aku akan ke Perusahaan yang sudah kamu katakan untuk memberikan CV yang sudah aku siapkan".

"Tak perlu berlebihan,Semua ini kebetulan dan keberuntungan yang tak sengaja kamu dapatkan Fahri,aku pergi dulu karena harus ke Perusahaan untuk meeting ",pamit Rania pada akhirnya.

Setelah kepergian Rania,Fahri meloncat-loncat karena teramat senang dengan hal yang tiba-tiba terjadi dihidupnya.

"Citra...,sebentar lagi pasti kamu akan bertekuk lutut sama aku,dan saat itu tiba aku akan menyakitimu lebih dalam lagi,Rania juga akan kubuat dia mencintaiku dan memberikan apa yang aku minta,saat itu tiba aku akan membuat dia terperangkat selama-lamanya agar aku bisa menikmati semua uangnya tanpa harus susah payah bekerja ",gumam Fahri didalam hatinya penuh bangga.