Yongjin, Sang Raja Naga. Adalah seorang pemimpin yang jenius dan kuat yang tiada tandingan dan sudah terbiasa hidup dengan bau darah, suara jeritan dan tangisan. Suatu hari, dia diundang oleh sahabat yang sangat dipercayainya untuk berpesta—
Namun dia malah dikhianati oleh sahabat yang sudah seperti saudaranya sendiri! Padahal mereka sudah bersama dan saling memercayai sesama sendiri selama bertahun-tahun!
Ternyata sahabatnya sudah lama iri dengan dirinya yang selalu hidup dengan kenikmatan, sementara sang sahabat tidak mendapatkan apa-apa dari ortunya sendiri! Namun ternyata hidupnya tidak berhenti sampai disitu, bagaimanakah lanjutan dari kisah seorang raja yang dikhianati oleh sahabatnya sendiri?
PERATURAN:
1. Fokus kepada sesuatu yang anda pikir sangat penting.
2. Jadilah orang yang peka semasa membaca.
3. Pastikan memori anda kuat.
4. Kalau boleh jangan langsung skip ke bab akhir jika tidak ingin bolak-balik
! JANGAN DIREPOST ATAU DIPLAGIATIN !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝕱𝖑𝖔𝖜𝖊𝖗𝖅𝖞𝖗𝖊𝖓𝖊, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rael?
"Ck! Dasar kotor! Jangan pernah muncul dihadapanku lagi!"
^^^"Kau pikir kau siapa? Jangan mengemis padaku! Dasar menjijikkan!"^^^
"Hey, bocah! Jangan mendekat! Kau itu bau!"
^^^"Woy! Kau ini anak siapa sih? Kenapa kau jelek sekali?"^^^
"Hahaha! Anak haram!"
^^^"Yah~ gak ada ortu! Anak yatim!"^^^
"Kasihan... Sudahlah anak yatim, jelek lagi."
^^^"Hey! Jangan menyentuh barang jualanku! Dasar pembawa sial!"^^^
"Teman-teman.. Jangan dekat-dekat dengannya.. Dia itu pengemis..."
^^^"Dasar bodoh! Kau tidak tahu ya bahwa 4 perak itu sedikit?!"^^^
Kata-kata yang menyakitkan selalu dikatakan oleh orang-orang desa kepadanya, dan dia perlahan mulai terbiasa dengan hal itu. Walaupun sering dikritik, dia tidak pernah menyerah. Itu karena dia mempunyai tujuan hidupnya sendiri seperti orang pada kebiasaannya. Mencari uang untuk bertahan hidup dan mencoba membuktikan bahwa dia juga mempunyai kekuatan seperti yang lain. Walaupun dia jelek, namun bentuk mukanya berubah setiap usianya bertambah dan menjadi sangat tampan.
...•▪︎Siapakah "dia" itu?▪︎•...
Dia tidak pernah mendapatkan kasih sayang atau mendengar kata-kata yang hangat dan lembut. Sampai suatu hari ketika dia sedang berjalan-jalan disekitar tempat berdoa, dia berdoa dengan suara yang halus dan lembut.
..."Tuhan... Aku sudah tidak bisa menahan semua rasa sakit itu... Bisakah Engkau memberiku sedikit kasih sayang dan kehangatan dari seseorang? Aku menerimanya walau hanya sebentar... Aku hanya ingin merasakan apa itu kasih sayang dan kehangatan... Sebentar saja... Semoga doaku terkabulkan..."...
Lalu seseorang menyadari keberadaannya dan menghalaunya keluar dari tempat itu. Untung saja dia sempat berdoa. Begitu ia dikeluarkan, seorang pria tua datang menghampirinya.
..."Nak... Sekarang lagi musim salju, apa kau tidak kedinginan?..."...
Suara yang hangat dan lembut terdengar dari pria tua itu. Walau hanya beberapa patah perkataan dengan nada yang lembut, mampu membuat anak itu tersenyum tipis.
..."Saya kuat, kok."...
Dia membalas pria tua itu dengan nada yang sama, lembut dan hangat. Pria tua itu terdiam sejenak, lalu melepaskan mantelnya dan memakaikannya ke anak itu.
..."Kamu masih kecil, kamu butuh kehangatan agar tetap sehat dan kuat... Dimana orang tua kamu?— Eh?"...
Tanpa disadari, anak itu perlahan meneteskan air matanya. Dia tidak bisa menahannya lagi karena ini adalah pertama kalinya seseorang berbicara dengan nada seperti itu padanya bahkan memberinya sedikit kehangatan.
..."Kenapa kamu menangis? Apa kamu...?"...
Pria tua itu terdiam begitu menyadari bahwa anak itu adalah anak malang yang kehilangan orang tuanya, itu karena mana ada anak yang dibiarkan menggunakan pakaian yang tipis serta luka-luka yang sangat jelas di cuaca seperti ini? Pria tua itu menggendong anak itu dan membawanya ke suatu tempat. Anak itu tidak bisa menahannya lagi, ia menangis dipelukan yang hangat dari pria tua itu.
..."Hiks... Hiks... Huaaa!"...
Pria tua itu hanya terdiam sambil tetap menggendong tubuh yang kurus dan mungil itu. Tangisan anak itu dipenuhi dangan trauma yang dalam dan luka-luka yang sudah tidak bisa disembuhkan. Padahal itu hanya kehangatan yang biasa-biasa saja bagi anak pada kebiasaannya, tapi kehangatan itu mampu membuat anak sepertinya menangis haru. Sudah pasti ini adalah pelukan yang penuh makna baginya. Pria tua itu lalu menurunkan anak itu di suatu tempat dan menyalakan api yang hangat untuknya. Lalu mengambil minuman yang hangat untuknya. Begitu pria itu memberikan minumannya, anak itu terlihat ragu-ragu, namun pada akhirnya menerimanya dan meminumnya.
..."...Siapa nama kamu?"...
Anak itu hanya terdiam dan lalu menggelengkan kepalanya, pria itu hanya tersenyum begitu mendapatkan jawaban itu.
..."Berapa umur kamu?"...
..."6..."...
Mendengar jawaban yang diberikan dengan nada yang lembut, membuat hati pria tua itu perlahan rapuh. Pria tua itu lalu membuat sup yang hangat untuk anak itu, anak itu memakannya dengan sangat lahap.
..."Makan pelan-pelan saja... Nanti kau akan tersedak..."...
Padahal itu hanyalah kekhawatiran yang biasa, namun kata-kata itu juga sudah bisa membuat anak itu tersenyum dan menahan air matanya. Setelah selesai makan, anak itu menanyakan pertanyaan ke pria tua itu.
..."Apa kakek tidak jijik dengan saya?"...
Pertanyaan sederhana itu sebenarnya mempunyai makna yang sangat dalam karena luka-luka yang belum sembuh itu masih diragukan untuk disembuhkan.
...----------------...
1 tahun pun berlalu, sekarang mereka berdua hidup damai di sebuah rumah yang kecil namun dipenuhi kehangatan. Anak itu diberi nama "Rael" oleh pria tua itu, namun Rael tidak pernah menanyakan nama kakek itu dari hari pertama mereka bertemu. Jadi Rael berinsiatif untuk bertanya hari ini.
..."Kakek... Sebenarnya siapa nama kakek?"...
Mendengar pertanyaan itu, membuat pria tua itu tertawa.
..."Hohoho~ panggil saja kakek dengan panggilan 'kakek'~ kau tidak perlu mengetahui nama kakek."...
..."Memang kenapa?"...
Pria tua itu tersenyum, lalu menggendong anak berumur 7 tahun itu dengan sangat mudah.
..."Baiklah, baiklah... Nama asli kakek adalah Seonwu... Tapi kamu boleh terus memanggil kakek dengan panggilan 'kakek'~"...
Anak itu tersenyum riang karena akhirnya telah mengetahui nama sebenar pria tua yang menjaganya selama setahun itu.
..."Hohoho~ kenapa kau terlihat senang sekali? Itu hanyalah sebuah nama yang biasa-biasa saja..."...
..."Tapi kakek tidak pernah bilang ke Rael sebelumnya!"...
Mereka pun tertawa bersama dan bersenang-senang, mereka berdua terlihat sangat akur dan dekat. Tentu saja, itu karena mereka sekarang adalah kakek dan cucu angkat. Namun masih ada 1 pertanyaan yang belum terjawabkan...
...•▪︎Sebenarnya siapa itu Rael?▪︎•...
Setelah setahun berlalu, Rael berpisah dengan kakek itu karena suatu alasan...
...Alasannya adalah karena Rael adalah salah satu orang dari Wilayah Dewa-Dewa yang hampir pupus...
Kenapa harus berpisah? Sebenarnya apa masalahnya jika Keturunan Dewa dan manusia biasa bertemu?
...Itu karena Keturunan Dewa dianggap lebih suci daripada manusia biasa...
Apa yang terjadi jika manusia biasa dan Keturunan Dewa itu tidak ingin berpisah?
...Maka manusia itu akan dibunuh tepat didepan Keturunan Dewa itu...
Apakah itu adalah sebuah tradisi? Apakah itu adalah janji atau sesuatu yang bukan biasa? Apa itu?
...Itu adalah sesuatu yang bukan biasa, karena itu adalah perintah dari Tuhan yang pencipta segalanya itu sendiri...
Kenapa harus seperti itu? Apa ada alasannya? Apakah ada kebaikannya jika hal itu dilakukan?
...Alasannya tidak diketahui, dan tentu saja ada kebaikannya jika hal itu dilakukan...
Apakah "kebaikan" yang dimaksud?
...Kebaikan yang dimaksudkan adalah untuk menghindari kepupusan yang berlebihan untuk para Dewa-Dewa...
Kenapa jadi seperti itu? Bukankah akan menjadi lebih baik jika manusia biasa dan Dewa-Dewa bersama?
...Tidak, sama sekali bukan menjadi lebih baik. Itu karena manusia mempunyai sifat yang rakus dan sombong, keturunan Manusia-Dewa juga pasti akan menjadi bencana untuk dunia ini...
Bagaimana dengan Ras Haiwan?
...Begitu juga dengan Ras Haiwan, para Dewa-Dewa tidak dibenarkan memiliki keturunan dari ras lain selain Dewa itu sendiri...
Dengan begitu, Rael tidak bisa bertemu dengan pria tua itu lagi... Selamanya... Hanya demi dirinya yang Keturunan Dewa itu sendiri... Namun sesampainya di Wilayah Para Dewa, dia malah diperlakukan sama seperti di Wilayah Para Manusia... Itu tidak ada bedanya.... Lalu dia berniat untuk kembali ke Wilayah Manusia, namun dia malah tersesat karena tidak mengingat dimana laluan jalannya... Karena sudah kehilangan arah, ia tidak mempunyai pilihan selain membunuh dirinya sendiri dengan meloncat dari tebing yang sangat tinggi dan...
Crakkk...
Sudah tiada harapan...
Doaku sudah terkabulkan... Seperti yang kuminta... Itu hanya sebentar... Bukan selamanya... Walaupun masih benci karena dipisahkan... Tapi aku sangat berterima kasih... Terima kasih, Tuhan... Aku sudah merasakan bagaimana kehangatan dna kasih sayang itu... Terima kasih...
Perlahan matanya terpejam... Kulitnya yang lembut perlahan memucat... Terlalu banyak darah yang keluar... Namun air matanya masih mengalir... Dan jatuh perlahan ke tanah... Sekarang kehidupannya sudah berakhir... Semuanya sudah berakhir... Semuanya memang sudah berakhir... Semuanya memang seharusnya sudah berakhir... Semuanya memang sudah berakhir dari dulu... Kelahirannya hanya membawa bencana... Semuanya memang sudah layak diakhiri...
Harapanku sudah terkabulkan, kini sudah tidak ada yang perlu kulakukan... Aku adalah pembawa sial... Aku adalah anak yatim yang haram... Aku sangat menjijikkan dan kotor... Aku juga sangat bau dan jelek... Aku bahkan sangat bodoh... Aku adalah pengemis yang seharusnya tidak dikasihani...
...
......................
...•▪︎Sebenarnya Rael itu siapa?▪︎•...
^^^The Reincarnation Of King Dragon^^^
^^^Bersambung...^^^