NovelToon NovelToon
Menjadi Ibu Susu Anak CEO

Menjadi Ibu Susu Anak CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Ibu susu
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: indah yuni rahayu

April terpaksa bekerja lagi setelah melahirkan dan kehilangan anaknya. Eric mengusir dan menceraikannya.

April menjadi menerima tawaran menjadi baby sister di sebuah rumah mewah milik CEO bernama Dave Rizqy. Dave sendiri baru saja kehilangan istrinya karena kehilangan banyak darah setelah melahirkan.

April mendapati bayi milik Dave sangat mirip dengan bayinya yang telah tiada. April seketika jatuh cinta dengan bayi tersebut dan menganggap sebagai obat dari lukanya.

Saat bayi milik Dave menangis,
April tidak tega lalu ia menyusui bayi itu.

Siapa sangka dari kejadian itu, mengubah hidup April menjadi ibu susu anak CEO.

Lalu bagaimana dengan perasaan Dave sendiri apakah ia akan menikahi April yang merupakan bekas dari orang lain ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah yuni rahayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

Usai memandikan baby David dan memberinya ASI yang cukup, April bergegas pergi dan berpamitan pada Soraya.

"Kamu akan lama ?" tanya Soraya penasaran kemana wanita ini akan pergi.

"Tidak, aku hanya pergi ke toko emas." sahut April sembari membenahi penampilannya.

"Kamu ingin membeli emas di sana ?"

"Lebih tepatnya menebus kembali. Dulu aku menjual cincin peninggalan keluarga, aku berharap cincin itu masih ada di sana. Baiklah, Bi. Aku pergi dulu, titip baby David." April bergegas pergi bersamaan itu, Dave juga muncul.

Mereka berdua bersamaan menuju pintu.

Dave tampak melihat penampilan April, "Kamu ingin pergi kemana?" tegurnya sambil mengerutkan dahi.

"Anda lupa ? Kemarin aku sudah minta izin."

"Apa aku memberimu izin ?"

"Em, sebuah deheman. Aku menganggapnya itu sebagai jawaban iya."

"Kamu tidak boleh pergi."

"Hah !"

"Kecuali jika aku yang mengantarmu."

April mendesah, terlalu ribet jika berdebat. "Baiklah Tuan."

Lalu keduanya pun pergi bersama. Dave mengantar April ke sebuah toko emas yang berseberangan dengan toko swalayan.

Dave tak ikut turun, ia menunggu di dalam mobil sambil mengerjakan sesuatu lewat aplikasi ponselnya.

April menanyakan cincin yang pernah ia jual, dan memperlihatkan struk penjualan. Beruntungnya cincin itu masih ada. April segera menebus kembali dengan harga yang berlipat ganda. Tidak apa, ia sudah memiliki banyak uang sekarang. Cincin itu limited edition, sedangkan uang bisa dicari kemudian hari.

Eric melihat April di arah seberang, setelah melakukan transaksi pembayaran, ia pergi keluar dan setengah berlari ke arah April, takutnya mantan istrinya itu segera pergi.

"April !" panggil Eric membuat April terkejut.

"Hah, Eric!"

"Aku lihat kamu sedang membeli cincin." Eric melihat cincin yang masih sama yang ia lihat saat menikahi April. "Bukankah itu cincin ibu kamu ? Kamu kesulitan uang sekarang, kamu ingin menjualnya ?"

"Entah aku mau beli atau menjualnya, itu bukan urusanmu. Pergi kamu !" usir April. Jangankan bertemu, melihat saja ia sudah tak sudi.

Eric berkacak pinggang. "Kemarin kita bertemu saja kamu dengan pria lain, dasar janda jalang!"

"Berhenti kamu menghinaku, Eric!"

"Aku tidak pernah puas hanya dengan satu wanita saja. Aku akan memberimu satu tawaran. Aku sudah banyak uang sekarang, bagaimana kalau kita rujuk. Aku berjanji akan memberimu fasilitas yang cukup."

April tersenyum kecut, "Kamu sudah gila atau bagaimana. Sekalipun kamu meminta, jangan harap aku akan kembali padamu. Cukup sekali aku sakit hati olehmu, Eric."

Eric menurunkan tangannya dari pinggang. "Sombong sekali, dari pada kamu menjadi simpanan para pria berhidung belang."

Plak !

Satu tamparan keras mendarat di pipinya Eric, pria itu meringis menahan sakit dan malu.

"Kalau punya mulut dijaga ! Aku bukan wanita yang seperti kamu tuduhkan."

Dave mendengar keributan dan sejurus matanya menangkap pertikaian antara April dengan mantan suaminya. Dave segera turun.

Eric tak terima direndahkan oleh wanita yang sudah pernah memberinya anak. "Kurang ajar sekali kamu !" Tangan Eric terangkat ke atas dan siap memberi balasan.

Dave datang dan langsung menahan serangan Eric. "Dasar banci ! Beraninya sama wanita.

Eric menarik tangannya, "Siapa kamu ? Berani ikut campur urusanku. Oh, aku tahu kamu pasti pria yang semalam itu kan?"

"Ingatanmu tidak buruk."

"Tuan Dave, Anda tidak perlu meladeni orang gila ini." April mengajak Dave pergi.

"Oh, jadi kamu pria hidung belang itu. Berani bayar berapa kamu berani sekali tidur dengan wanita bekas istriku." omongan Eric begitu tak sedap di dengar.

"Eric, jaga bicaramu !" teriak April.

Dave begitu geram dikatai begitu. Tangannya yang mulai mengepal lalu dengan sekuat tenaganya ia melayangkan pukulan tepat di wajah Eric.

"Kalau ngomong dijaga tuh mulut !"

Eric terjungkal, hidungnya langsung bengkak dan berdarah. Ia merintih kesakitan. "Aww ! Hidungku patah."

April membulatkan mata begitu terkejutnya, "Tuan Dave, ayo kita pergi !" April mengiring Dave ke luar dari emperan toko.

April tak ingin Eric memberi serangan balik.

.

Dave dan April sudah berada di dalam mobil. April melihat jemari Dave yang lecet.

"Tuan, tangan Anda terluka."

"Ini hanya luka kecil."

April ingat di dalam tasnya ada plester yang tinggal satu. Ia lekas mengambil dan membuka perekatnya. "Maaf, Tuan."

"Hei, apa yang kamu lakukan!" bentak Dave yang tak menduga dengan aksi April, ia mengambil tangan kanan Dave, lalu membalutnya dengan plester.

"Nah, sekarang beres."

Dave melirik tangannya, lalu tersenyum kecil. Kemudian ia melajukan mobilnya.

April mengamati cincin yang sudah ia kenakan kembali.

"Kamu membeli cincin ?" tanya Dave sembari meliriknya.

"Lebih tepatnya menebus kembali."

"Maksud kamu ?"

"Ini adalah cincin peninggalan ibuku yang diturunkan dari ibunya."

"Kamu langsung bilang dari nenek kamu, apa susahnya." pangkas Dave.

Lalu April menyambung ceritanya, "Aku menjual cincin ini beberapa waktu yang lalu. Dan berjanji akan menebus kembali jika aku punya cukup uang. Nyatanya, setelah mendapat gaji dari Anda, aku teringat dengan cincin ini dan mendapatkan kembali. Terimakasih Tuan."

Dave menautkan kedua alisnya, "Terima kasih untuk apa ?"

"Terima kasih sudah menggajiku dengan jumlah yang fantastis."

"Uang tidak masalah bagiku."

"Itu karena Anda kaya dan berpenghasilan. Oh, ya, setelah ini antar aku ke kantor catatan sipil. Aku belum mendapatkan buku akta perceraianku dengan Eric."

"Apa yang akan kamu lakukan setelah memiliki buku itu ?"

"Eric mau rujuk kembali."

"Kamu mau menerima ajakannya ?"

"Hanya wanita gila yang mau rujuk dengan pria itu."

Entah mengapa hati Dave merasa lega mendengarnya.

"Bagus." gumam Dave yang masih terdengar.

"Bagus ? Apanya Tuan ?"

Dave kelabakan, "Hm, ya itu, bagus kamu menolaknya. Tidak seharusnya memberi kesempatan pada pria brengsek Seletih dia."

"Anda tahu kalau Eric brengsek?"

"Hm, tidak semuanya. Soraya hanya bercerita kalau mantan suamimu itu selingkuh."

April mengerucutkan bibirnya, "Hanya karena bayiku meninggal aku diceraikan dan diusir olehnya."

Tak ada obrolan lagi. Dave mengantar April ke kantor catatan sipil dan mendapatkan akta cerainya.

Dave mengantar April pulang ke rumah.

"Jangan lupa makan yang bergizi, aku tidak mau pasokan ASI mu kurang !"

"Itu pasti Tuan, terima kasih untuk semuanya." Dan saat April akan turun dari mobil ia teringat sesuatu.

"Oh iya, aku lupa untuk mampir ke swalayan tadi !" April menepuk jidatnya.

"Kamu mau beli apa ?"

"Susu,"

"Biar aku nanti yang akan beli kan."

"Tidak usah Tuan, aku bisa membelinya esok hari." Lalu April bergegas melangkah memasuki rumah, khawatir baby David mencarinya.

Benar saja, Soraya dan beberapa pembantu tak bisa menenangkan tangisan baby David.

"Aduh, duh, anak ganteng sudah bangun!" April mengambil alih gendongan bayi itu.

Melihat siapa yang datang, reaksi baby David berubah menjadi diam seketika.

Lalu April membawa baby David masuk ke dalam kamar.

Beberapa pembantu menjadi heran, mengapa setiap selesai nangis April membawanya ke kamar. Mereka ingin mengintip apa yang dilakukan April di dalam sana.

1
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy: sama sama kak
Kam1la: terimakasih kak, atas dukungannya. dari sekian penggemar cuman kak Cindy yang aktif komen
total 3 replies
Kam1la
dari sekian penggemar, cuman kak Cindy yang aktif. terimakasih Kak atas support untuk author receh ini.
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Kam1la
siap kak!
Cindy
lanjut kak
Kam1la
jangan lupa teman - teman untuk like dN rating nya juga. terima kasih...
Cindy
next
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy: oh, gitu kak😊
Kam1la: belum dapat inspirasi kak...
total 5 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!