"Ku pikir dengan menikah dengan mu hidup Ku akan bahagia, nyatanya Kau hanya memberikan Ku luka yang sedalam ini." Alisa
Alisa menikah dengan Fahmi putra pemilik pesantren tempat ia mengenyam pendidikan. Pada awalnya rumah tangga mereka begitu bahagia dan harmonis apalagi kini sudah hadir buah cinta mereka berdua, seorang anak yang masih bayi berusia dua bulan.
Namun ternyata kebahagiaan pernikahan itu tak bertahan lama. Fahmi tergoda akan tahta dan wanita, ia berselingkuh dengan saudari kembar Alisa sendiri. Hingga pada akhirnya mereka kehilangan buah cinta mereka.
Alisa merasa putus asa karena mendapatkan ujian yang bertubi-tubi. Ia merasa lelah dengan hidupnya, dan terus menginginkan Tuhan agar membawanya pergi ke sisi-Nya.
Simak ceritanya dalam judul "Tuhan Bawa Aku Pulang." Karya DEWI KD. Jangan lupa untuk mendukung Author dalam bentuk Like dan Komentar kalian ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16
Hari yang tunggu-tunggu oleh Alisa kini telah tiba. Fahmi datang bersama kedua orang tuanya ke kediaman Alisa.
Alisa menyambutnya bersama Zulaikha mereka kemudian duduk di ruang keluarga membicarakan maksud Fahmi dan kedua orang tuanya datang ke rumah Alisa.
“Nak Fahmi dan kedua orang tuanya, ada maksud apa kemari ?” tanya Zulaikha pelan.
Fahmi tersenyum pada calon Ibu mertuanya tersebut.
“Jadi kedatangan Saya kemari bersama kedua orang tua Saya. Saya mau melamar Alisa, Bu !” kata Fahmi apa adanya.
Zulaikha terkejut mendengar Fahmi mau melamar putrinya sedangkan Alisa hanya diam saja menyembunyikan rasa bahagia dan malu.
“Nak Fahmi serius ?” tanya Zulaikha lagi.
“Iya, Bu !” Fahmi menganggukkan kepalanya.
“Jadi ceritanya putra Kami sudah lama suka dengan Alisa, Bu ! Tapi Karena Alisa masih sekolah Fahmi menahan diri dan menunggu Alisa sampai tamat dari pesantren.” Kata Najwa membuka suara.
Zulaikha sendiri tak tahu prihal tersebut, dimana Alisa dan Fahmi selama ini memiliki hubungan.
“Kami datang dengan maksud baik, Bu ! Ingin meluruskan niat baik Fahmi. Kami selaku orang tua hanya ingin anak bahagia dengan pilihannya.” Ucap Aziz menimpali.
Zulaikha nampak memikirkannya, memang Alisa sudah cukup usia untuk menikah. Namun semua itu ada di tangan Alisa, apakah Alisa mau menerima pinangan Fahmi.
“Untuk soal itu, Saya tidak bisa menjawab. Sebab yang menjalani kehidupan setelahnya adalah Alisa. Saya menyerahkan jawaban itu pada Alisa.” Kata Zulaikha dengan lembut.
Najwa mengangguk mengerti lalu menatap Alisa.
“Jadi bagaimana, Nak Alisa ? Apakah Kamu mau menerima lamaran dari Fahmi ?” tanya Najwa berharap Alisa mau menerima lamaran putra mereka.
Pipi Alisa bersemu merah,
“Insyaallah atas izin Allah Alisa mau menerima menerima lamaran Mas Fahmi.” Kata Alisa yang membuat Fahmi dan kedua oran tuanya begitu bahagia mendengarnya begitupun dengan Zulaikha.
“Alhamdulillah.”
“Tapi Alisa ada permintaan sama Mas Fahmi, Abah Ummi !” kata Alisa bersuara.
“Apa Nak ? Katakan saja, insyaallah jika Kami mampu mengabulkannya.” Kata Aziz
“Nanti setelah Saya menikah dengan Mas Fahmi. Saya tidak mau tinggal terpisah dengan Ibu. Karena selama ini Ibu Saya sedang sakit. Saya harus terus mendampingi Ibu.” Kata Alisa
Fahmi kemudian tersenyum, tentu saja ia tak akan setega itu memisahkan Alisa dengan Ibunya.
“Alisa tenang saja, setelah Kita menikah lagi Kita akan tinggal bersama Ibu.” Kata Fahmi yang membuat Alisa terharu mendengarnya.
“Mas Fahmi yakin ?” tanya Alisa
Fahmi pun menganggukkan kepalanya.
“Iya Alisa !”
Alisa kemudian lansung merangkul Ibunya.
“Banyak diluar sana anak yang tidak mau merawat Ibunya. Tapi Alisa berbeda, Ummi bangga sekali melihat Alisa yang tidak hanya solehah tapi juga sangat menyayangi Ibunya.” Puji Najwa
“Bagi Alisa, Ibu adalah segala-galanya, dunianya Alisa. Alisa hanya ingin satu, Ibu bahagia hidupnya dan cepat sembuh dari penyakitnya, Ummi !” jawab Alisa
“Masyaallah, semoga Ibu lekas sembuh ya.” Kata Najwa dan mereka mengaminkannya bersama-sama.
“Aamiin.”
Satu bulan kemudian,
“Saya terima nikah dan kawinnya Alisa Rahman Binti Rahman Saputra dengan mas kawin yang tersebut.”
“Bagaimana para saksi”
“Sah”
“Sah”
“Sah”
Hari yang dinantikan tiba jua, Alisa dan Fahmi resmi menikah. Mereka menikah di rumah Alisa dan mengadakan pesta kecil-kecilan di halaman rumah Alisa. Pernikahan mereka berlangsung secara sederhana karena itu adalah kesepakatan Alisa dan Fahmi secara bersama-sama.
Untuk apa pesta pernikahan mewah hanya untuk menghambur-hamburkan uang. Karena setelah menikah kehidupan mereka tetap berjalan, lebih baik uangnya di tabung di kelola dengan baik untuk hari esok dan nanti.
Raut bahagia di wajah Alisa dan Fahmi nyatanya membuat salah satu orang merasa patah hatinya, siapa lagi kalau bukan Arlan.
Arlan yang sejak lama sudah jatuh hati pada Alisa namun ternyata cintanya bertepuk sebelah tangan. Cintanya tak terbalaskan dan kini ia harus melihat Alisa bersama pria lain yang mungkin lebih mempu memberikan Alisa kebahagiaan.
“Yang sabar, Dek !” Syira yang sudah tahu sejak lama jika adiknya menyukai Alisa, ia hanya bisa memberikan semangat pada Arlan mungkin Alisa bukanlah jodoh Arlan.
“Semoga Alisa bahagia bersama suaminya.” Ucap Arlan menegarkan hatinya.
“Aamiin.” jawab Syira
Alisa dibawa ke meja akad untuk bertemu dengan Fahmi bersama kedua temannya, Amira dan Dewi.
Amira dan Dewi datang jauh-jauh dari kampung hanya untuk menyaksikan dan menemani Alisa menikah yang ternyata Alisa menikah dengan Gus Fahmi, anak pemilik pesantren tempat mereka menimba ilmu.
“Gak yangka ya, Alisa nikah sama Gus Fahmi.” Kata Dewi ikut senang melihat sahabatnya menikah.
“Iya, itulah namanya jodoh.” Kata Amira yang juga ikut senang melihat Alisa bahagia.
“Pasti teman-teman alumni kita pada heboh.”
Dewi memotret Alisa dan Fahmi yang sama-sama sudah memegang buku nikah dan mengirimkannya ke grup alumni pesantren di Whatsapp.
...****************...
cerita nya seru dan menarik
apa salah Alisa sama Anisa dan fahmi