Mantanku PresdirKu Suamiku

Alika masih terdiam dalam kebingungan yang melanda dirinya saat ini, ia masih menerka-nerka siapa yang berbaik hati memesankan ia makanan. Lalu ia memutar kembali tubuhnya untuk melangkah menuju rumah, belum ada 2 langkah datanglah pedagang martabak menyusul nya dengan suara.

"Permisi mba!" Panggil abang martabak. Alika menoleh kebelakang dengan cepat.

"Iya bang?"

Dilihat kembali sosok lelaki sedang menggenggam jinjingan kantong plastik.

"Ini martabak telur nya sudah jadi mba." Pedagang tersebut memberikan makanan itu kepada Alika.

"Apa lagi ini? saya kan tidak pesan bang!"

"Tadi ada yang meminta saya untuk mengantarkan pesanan ini jika sudah jadi kerumah Mba!"

"Kok penjelasannya sama ya dengan penjelasan abang tukang sate tadi, siapa sih ini yang mengerjaiku, tidak pernah seumur-umur merasakan kebaikan yang berlebihan seperti ini."

"Siapa yang memesan nya bang? pria atau wanita?"

"Pria Mba, dia pakai mobil bagus."

Alika pun terdiam mendengar penjelasan tersebut.

"Baik mba, saya permisi."

"Oh iya, terima masih ya bang."

Alika semakin memuncak dalam kebingungannya, siapa yang terlalu amat baik hati kepada dirinya, ia sangat merasa spesial.

"Siapa ya orang ini?" batin Alika sambil meletakan kedua makanan itu dimeja.

Bilmar berhasil membuat wanita ini sangat senang melihat dua makanan yang sangat ia sukai, seperti melupakan sebentar siapa pengirimnya, ia terus menikmati kedua makanan itu dengan lahapnya seorang diri.

"Siapa ya? apakah pak Danu? apakah Ardi? apakah Johan? apakah Damar? " batinya memutuskan nama-nama tersebut yang terlahir dalam kecurigaanya, lelaki-lelaki tersebut memang sangat menyukai Alika

"Ah..!tidak mungkin! atau......dia itu....Bilmar??? ah tidak mungkin lah, jelas-jelas tadi kita bersamaan keluar gerbang untuk pulang apalagi dengan sikap sombongnya seperti tadi..tidak mungkin !!" Alika menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Aku sangat tidak menyangka, aku kembali dalam genggamannya, dia adalah orang yang saat ini menggajiku dan mempertahankan kelangsungan kehidupan kami para karyawan EG!

"Aku tidak harus pergi dari perusahaan ini kan? hanya untuk menghindari dia? kami sudah mempunyai kehidupan masing-masing bedanya dia sangat beruntung sudah mendapatkan seorang istri dan anak, sementara aku? ahhhh...! aku harus kuat! harus terus terlihat selalu bahagia, biar dia tau aku pun bisa seperti nya... !" Alika membentangkan dirinya di sofa ruang tamu.

"Kenapa Tuhan membuka luka lama ku disaat keadaanku masih sakit karena kehilangan Aziz? kenapa engkau mengambil Aziz dan menggantinya mempertemukan aku dengan Bilmar? kenapa saat ini aku harus melihat dia dengan keadaan sudah bahagia dan sukses! sementara dia melihat aku hanya seperti ini, aku yang hanya seorang janda yang ditinggal meninggal oleh suami dimalam pengantin!"

Sungguh miris nasib Alika saat ini. Ia pun mulai menangis lagi. Karena melihat Bilmar sama saja seperti membuka jahitan luka robek yang sudah tertutup lama.

Padahal semua pemikiran Alika sangatlah terbalik. Bilmar tidak pernah merasakan kebahagiaan bersama Almarhum Istrinya yaitu Kannya.

Tetapi ia sadar harus terus menjalani kehidupan bersama Maura, putrinya. Bilmar tidak pernah bisa melupakan sosok Alika yang selalu membayangi hidupnya dengan semua kenangan-kenangan yang sudah tercipta.

Hubungan dimasa lalu yang kandas tanpa penjelasan, tanpa pembelaan dan tanpa negosiasi. Mereka berendam dalam rasa kesalah fahaman yang mereka buat sendiri, bertahun-tahun menelan rasa pahit dan saling mencaci dan menyumpahi. Mereka kuat dalam ke egoan masing-masing, sampai mengorbankan kebahagiaan masing-masing*.

Penasaran kan apa yang sebenarnya terjadi dimasa lalu dengan Bilmar dan Alika

?! hehheeh....

bisa Like dan coment ya....

terima kasih readers..💕💕💕💛