NovelToon NovelToon
Hidden

Hidden

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Spiritual / Romansa Fantasi / Cinta Terlarang / Identitas Tersembunyi / Kontras Takdir
Popularitas:816
Nilai: 5
Nama Author: иⱥиⱥツ

Fracture Luigi von Rosario, atau yang lebih dikenal dengan nama Frac, merupakan seorang pemuda yang dibesarkan dalam sebuah keluarga bangsawan pihak ibunya yang keras dan dingin, keluarga Rosario. Di sepanjang hidupnya, Frac merasa ada sesuatu yang salah di dalam dirinya—kekuatan aneh yang muncul saat emosinya sedang tidak stabil, mimpi-mimpi aneh yang terus berulang seperti sebuah memori yang menghantui. Frac akhirnya mengetahui sebuah kebenaran saat dirinya berulang tahun yang ke-21. Karena muak dengan segala konflik di dalam keluarga Rosario dan kebenaran akan dirinya sendiri, Frac melarikan diri dari dunia bangsawan. Dalam pelariannya, dia bertemu dengan seorang wanita Elf, pewaris Hutan Suci Priestess Elsie, Araya Khavira Lizie. Penasaran dengan kisah lengkapnya? Ikuti terus cerita novel Hidden.

Novel ini menciptakan nuansa hangat, konflik dingin antara politik dan keluarga, romansa fantasi menyentuh sekaligus gelap, serta beberapa hal yang tidak cocok untuk anak di bawah umur.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon иⱥиⱥツ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

(23) - Deklarasi Pernikahan Sukses

"Membangun kastil kucing di halaman belakang, lalu menyiapkan anggaran makan kucing dua kali lipat dari makanan kami sendiri?" Frac menjawab dengan ragu.

Para saksi ada yang tertawa, tapi kebanyakan tertawa canggung. Mereka tidak begitu menyukai jawaban Frac.

Raya sendiri menaikkan kedua alisnya. Wajahnya seakan berkata, "Apakah kamu yakin akan membangun kastil kucing?"

Silvervix tanpa aba-aba langsung menyemprotkan air lumpur ke wajah Frac. "Berusahalah lebih baik, *Abuelo!"

(Abuelo : Ejekan; Orang kolot)

Saat air lumpur membasahi wajah Frac, makhluk-makhluk itu tertawa kencang, termasuk Serigala Salju Quartz. Mereka juga menyukai panggilan yang diberikan Silvervix untuk pemuda itu.

Raya berusaha menahan tawa. "Yah, kurasa cukup empat atau mungkin lima. Aku menyukai kucing, tapi tidak perlu terlalu banyak, kan?"

"Kau benar, sayang, uhuk..." kata Frac sambil terbatuk. Dia berusaha untuk bersikap manis terhadap Raya, walau dia tak tahu apakah Gadis Elf itu akan menyukainya atau tidak.

Raya tidak menahan senyumannya. Dia merasa kalau Frac sangat lucu. Dia suka sikap natural dari pemuda itu.

Frac mengusap lumpur di wajahnya. Dia bisa melihat dengan jelas Raya yang sedang menahan malu dengan kedua tangan di pipinya. Dia bisa melihat dengan jelas wajah Calon Istrinya yang bersemu merah. Tatapannya melunak saat melihat manik mata amethyst Raya yang bersinar seperti bintang di bawah cahaya bulan purnama.

"Ya, mungkin kastil kucing adalah ide yang buruk," ujar Frac. "Tapi, alih-alih kastil kucing, mungkin aku lebih suka membuatkan rumah yang hangat dan nyaman untukmu."

Raya tersipu malu. Pipinya semakin merah dan suasana di sekitarnya semakin memanas. "Ya, aku lebih cocok dibuatkan sebuah rumah yang hangat dan nyaman. Tapi, aku tidak berjanji kalau aku tidak akan membawa kucing-kucing ke dalamnya."

Frac semakin beradaptasi di pertanyaan-pertanyaan selanjutnya. Dia baru sadar kalau ternyata dunia bisa semenyenangkan ini. Raya telah mempertemukannya dengan dunia yang berwarna. Dan, dia bersyukur diam-diam kepada Semesta karena telah memberikan cahaya kecil di tengah masa kabut tergelap membubung tinggi di hidupnya.

"Oke, kita sampai di pertanyaan terakhir dari Deklarasi Pernikahan ini," Serigala Putih Quartz mengumumkan. "Tapi, jangan khawatir karena pertanyaan terakhir harus dijawab oleh Fracture Luigi von Rosario Imperial. Pertanyaan ini diajukan langsung oleh Semesta yang berbahagia melalui Bisikan Permaisuri Bulan!"

Frac dan Raya saling memandang satu sama lain. Mereka tidak menyangka kalau Semesta sendiri yang akan mengajukan pertanyaan. Itu tidak tertulis di dalam benak mereka sama sekali!

Cahaya bulan semakin kuat menyinari tempat Frac dan Raya berpijak. Dari atas langit, terdengar suara lembut yang nyaring, "Halo! Aku adalah Permaisuri Bulan, Ange. Aku membawa pesan dari Semesta untuk bertanya kepada Fracture Luigi von Rosario Imperial. Begini pertanyaannya—Jika suatu saat nanti pasanganmu berubah bentuk menjadi seekor burung beo cerewet yang tidak bisa berhenti mengulang kata-kata memalukan yang pernah kau ucapkan, apa yang akan kau lakukan?"

Kali ini semua makhluk bersorak-sorai karena pertanyaan itu menyerang Raya. Mereka tidak menyangka kalau Semesta malah akan berpihak kepada Frac dan menyerang Raya di saat-saat terakhir. Bahkan Nila sampai mengejek Raya sambil tertawa keras. Yurai sendiri menggigit bibir bawahnya agar tidak mengeluarkan suara tawa yang memalukan seperti kakak kandungnya.

"Hei! Ini sangat tidak adil! Masa aku diserang di saat-saat terakhir seperti ini?" protes Raya.

"Eits! Adil sekali!" seru Void Walker. "Calon Suamimu telah diserang di awal, jika kau diserang di akhir, wajar saja kan?"

Semua makhluk langsung bersorak, "Adil!"

Raya berkacak pinggang. Dia memelototi semua makhluk di segala penjuru Jintan Terusi. Terakhir, dia memelototi Nila dan Yurai yang ikut-ikutan. "Hmp!" Dia menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan menggembungkan pipinya.

"Jadi, apa jawabanmu, Fracture?" tanya Serigala Putih Quartz.

Frac memikirkan sejenak, lalu menjawab, "Oh, aku akan membuatkan sebuah sangkar emas paling mewah dan memberikan makanan terbaik. Kalau dia mengoceh, aku akan menaruh dia di sebelahku dan mendengarkan seluruh ocehannya untuk kujadikan lagu tidur. Jadi, kalau dia menjadi seekor beo yang cerewet, aku tetap bisa mendengar ocehannya sambil tertawa."

Seketika, Permaisuri Bulan menurunkan Serbuk Bulan untuk Frac dan Raya. "Kau sangat romantis. Aku menyukai jawabanmu dan semoga kalian berbahagia anak-anak muda!"

"Aw...!" Semua makhluk tersenyum dan bertepuk tangan. Mereka juga merasakan romantisme yang dimaksud oleh Permaisuri Bulan.

"Aku secara pribadi menghadiahkan sepasang batu bulan kepada kalian berdua," kata Permaisuri Bulan.

Dari atas langit, perlahan-lahan turun sepasang liontin batu berwarna abu-abu berbentuk kristal. Frac mengulurkan tangannya untuk mengambil liontin batu tersebut.

Raya reflek mengambil liontin hati sebelah kanan dan memakaikannya ke leher Frac. "Semoga kita berbahagia selalu, *mi vada."

(Mi vada : Separuh jiwaku)

Frac sedikit malu. Dia diam dan memakaikan liontin hati sebelah kiri kepada Raya.

"Aw, Tuan Abuelo yang dingin tersipu malu!" ejek Silvervix. Semuanya langsung heboh.

"Karena Semesta suka kepada jawaban dari pasangan ini, kita tidak memiliki pilihan lain, Tuan Terion," kata Serigala Putih Quartz.

Terionthyxt menghela napas dan mengakui kekalahannya. "Baiklah, sesuai dengan janji di awal. Aku akan memberikan benang untuk kalian. Aku akan memberikan benang yang paling suci, yang telah direstui seluruh saksi yang ada di sini."

Terionthyxt menenun benang berwarna pelangi yang telah diberkati oleh para saksi yang hadir di sana. Setelah itu, dia langsung mengaitkan benang ke tangan kiri Frac dan tangan kanan Raya.

Semuanya bersuka cita menyambut Calon Pengantin. Kemudian setelahnya, satu per satu pamit undur diri.

"Dengan demikian, Deklarasi Pernikahan antara Fracture Luigi von Rosario Imperial dan Araya Khavira Lizie telah selesai sepenuhnya!" Yurai mengambil alih sebagai pembicara dan mengumumkan.

Tidak sampai satu jam, Jintan Terusi yang tadinya dipenuhi oleh berbagai jenis entitas, kini langsung kosong melompong, menyisakan empat orang: Frac, Raya, Nila, dan Yurai.

Ada kerinduan merayap di hati keempat orang yang tersisa. Padahal mereka dan semua makhluk yang hadir tidak mengenal satu sama lain, tapi karena dipertemukan oleh arus waktu, maka mereka mungkin akan memiliki ikatan jodoh, baik di saat ini atau di masa yang akan datang.

"Yang tadi itu menyenangkan!" seru Nila. Dia sangat senang karena pertama kalinya melihat makhluk-makhluk magis sebanyak itu, bukan hanya di dalam buku-buku yang pernah dibacanya.

Raya memeluk Nila. "Terima kasih karena telah mengizinkanku memakai rumahmu," bisiknya.

Nila tersenyum dan membalas pelukan Raya. "Kalau kamu membutuhkanku, aku akan selalu ada untukmu, Araya. Aku berharap kamu tidak sungkan meminta tolong kepadaku," balasnya.

Frac dan Yurai menatap satu sama lain. Melalui bahasa gerak-gerik tubuh, mereka setuju untuk tidak mengganggu momen istimewa Raya dan Nila.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!