Sebelum baca sebaiknya baca novel aku yang berjudul, Love You Kak Kenan. soalnya cerita ini ada kaitannya dengan cerita tersebut.
🕊️🕊️🕊️
Kevano Aiden Alaska, adalah seorang pemuda yang kejam dan apa yang ia inginkan harus di turuti. Ia mencintai seorang gadis yang bernama Vania Keyla Clarissta.
Vania adalah seorang gadis yang sangat baik, akibat kebaikannya orang di sekitanya memanfaatkannya dan selalu menjadi bahan bullying di sekolahnya. Ia sangat takut kepada Aiden dan membenci sosok Aiden.
Raiden Azra Alaska, Raiden merupakan adik dari Aiden dan sifatnya berbanding terbalik dengan Aiden, Raiden sangat ceria dan ramah, ia juga mencintai Vania tetapi dalam diam dan tidak berani mengungkapkan perasaannya.
kalau kalian suka, baca langsung ajalah.
ig: fj_kk17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitriishn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19. Dihukum.
HAPPY HAPPY AJAAA~~~~
Halooo semuaaa jumpa lagi dengan aku yang imuteeeeeeeeee eaaa, bercandaa maaf ya kakak kakakkk semuanya nunggu lama, aku anak sekolah yang harus ujian ini juga babnya dikit. Jadi jangan kit ati dan selalu happy bacanya terimakasih baybayyyyy.
🕊️🕊️🕊️
Setalah Vania merasa membaik guru BK menyuruh keduanya untuk kembali ke kelas masing-masing bukanya ke kelasnya Aiden malah ikut masuk dan duduk bersebelahan dengan Vania, guru didepan itu juga tidak begitu mengenal Aiden dan hanya lanjut menjelaskan saja, di kelasnya sedang belajar dengan baik. Pelajaran mereka adalah pelajaran sejarah, yaitu tentang penjajahan Belanda terhadap Indonesia. Saat guru tersebut sedang menjelaskan Aiden angkat bicara.
"Sebenarnya Indonesia itu tidak dijajah oleh Belanda! Melainkan karena negara Indonesia belum terbentuk."
"Apa maksud kamu? Jadi kamu meragukan perjuangan para pahlawan kita dimasa lalu?" Tanya guru tersebut mendekati meja Vania dengan nada yang penuh pertanyaan.
"Saya bukan meragukan para pejuang bangsa, saya hanya memberi tahukan bahwa Belanda tidak menjajah Indonesia melainkan Belanda menguasai wilayah yang belum terbentuk menjadi negara."
BRAKK
Suara gebrakan meja terdengar di seluruh sudut ruangan, keadaan kelas sudah terdiam dan hanya membiarkan kedua guru dan siswa itu beradu argumen.
"Wilayah yang di kuasai adalah wilayah Indonesia! Untuk apa para pahlawan kita rela bertaruh nyawa demi mempertahankan negara kesatuan kita? Apa kamu tidak menghargai para pejuang kita?"
"Saya bukan bicara tentang peran para pejuang bangsa! Anda tidak bisa mencerna penjelasan saya? Saya hanya memberitahu bahwa Belanda tidak pernah menjajah Indonesia bukan berarti saya tidak menghargai mereka, bahkan saya sangat kagum akan rasa patriotisme yang tinggi dari pejuang bangsa."
Guru sejarah itu terdiam mendengar ucapan Aiden yang membuatnya habis kata.
"Saya tau anda juga tau sejarah itu! Cuman... Sejarah itu tidak di ajarkan atau di hilangkan dan juga yang diajarkan dari SD sampai SMA hanya itu itu saja dan seakan-akan Belanda itu negara yang paling kejam pada masa itu, agar apa?agar anak anak didik bisa mengetahui sejarah terbentuknya negara Indonesia dengan cara yang salah dan tidak mengalih lebih dalam apa itu sejarah." Ucap Aiden lagi dan lagi membuat guru sejarah itu bungkam.
"Belajar sejarah harus banyak membaca!" Tekan Aiden beranjak pergi dari kelas Vania.
Guru sejarah itu hanya bisa tercengang melihat kepergian Aiden tanpa mengucapkan sepatah apapun antara binggung dan pusing.
Kelas itu tidak lagi berlanjut setalah kejadian itu guru sejarah itu membiarkan semua murid mengambil kegiatan masing masing.
Bel istirahat berbunyi semuanya keluar terkecuali Vania, tadinya ia sudah di ajak untuk ke kantin bersama dengan Riska dan Rani cuman Vania menolaknya dengan alasan masih kenyang.
Vania asik dengan ponselnya hingga ia tak sadar bahwa Raiden sedari tadi sudah duduk di depannya. "Lebih menarik headphone yah dibandingkan gue?"
"E-hhh?" Vania kaget melihat Raiden yang menatapnya kesal.
Vania balik menatap Raiden dengan binggung, "Kenapa kak?"
"Tadi Lo di hukum bareng sama kak Aiden?" Tanyanya penuh intimidasi.
"Iya?"
"Ada hubungan apa Lo sama dia?"
Vania bingung hendak menjawab apa, ia ingin jujur tapi dia takut Raiden kecewa. "A-ku g-ak kenal sama kak A-iden cuman kami tadi sama sama terlambat, trus dia ajak aku lompat tembok dan ujungnya di hukum."
Raiden menatap mata Vania berusaha mencari kebohongan, "jangan dekat dekat sama kak Aiden, dia jahat!"
"B-ukannya kamu pernah bilang kalau kak Aiden itu baik?" Tanya Vania binggung.
"Itu dulu! Lihat sekarang kak Aiden membawa pengaruh buruk buat lo, bahkan dia ngajak Lo lompat tembok? Seharusnya Lo udah bisa lihat dari sana."
"Tapi itu lebih baik di bandingkan aku harus pulang!"
"Pokoknya itu gak baik! Lo harus jauhi kak Aiden, dia udah buat Lo berbuat hal yang tidak disiplin Vania."
Vania menatap Aiden dengan mata kebingungan, "mohon maaf sebelumnya kak, kakak bukan siapa siapa aku buat apa ngatur?"
"Y-a-h karena gue ketua OSIS di sekolah ini, dan itu bentuk kepedulian gue terhadap sekolah dan murid-murid disini, Lo gak usah baperan jadi orang siapa juga yang ngatur Lo?" Ujar Raiden berangkat dari duduknya meninggalkan kelas Vania dengan rasa malu yang luar biasa.
🕊️🕊️🕊️
Raiden gengsinya setinggi harapanku nikah sama Jungkook Sumpil tinggi buangetttttt, oke deh mungkin cuman ini dulu untuk hari ini terimakasihhhh dan selamat malam.