Bagi semua wanita, memiliki wajah yang cantik adalah sebuah keberuntungan dan membawa berkah namun beda hal nya dengan wanita dewasa bernama lengkap Dariella
Dariella menyembunyikan wajah cantiknya karena wajah cantiknya selalu membawa kesialan untuk nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arran Lim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Riel mengerjabkan matanya, kepalanya terasa pusing hingga membuatnya sulit untuk melihat dengan jelas. Ia berulangkali menutup lalu membuka matanya lagi hingga penglihatannya benar-benar jelas.
Riel sontak panik kala baru menyadari tangan dan kakinya terikat
“Tidak usah melakukan hal yang sia-sia, kamu tidak akan bisa lepas kali ini” Ucap seseorang membuat riel mendongak menatap kearah sumber suara
Riel mendapati seorang wanita yang sudah tidak muda lagi namun terlihat masih sangat cantik dan fresh. Riel mengepalkan tangannya menahan emosi yang mulai menguasai dirinya “Ibu”
Wanita itu terkekeh “Pantas saja selama satu minggu terakhir orang-orang ku tidak menemukan keberadaan mu, ternyata kamu tinggal di kawasan perusahaan itu hingga orang-orang ku tidak menemukan mu"
"Untung saja aku memiliki otak yang encer hingga bisa menebak kalau kamu pasti tinggal di mess karyawan yang berada di dalam kawasan perusahaan"
"Dan inilah hasilnya, ibu menemukan mu dan berhasil membawa mu ke hadapan ibu" Ucapnya sembari tersenyum mengejek
"Kamu masih sama saja, masih lemah dan tidak berdaya. Terakhir kali kamu bilang pada ibu kalau kamu bisa melawan ibu. Tapi lihat sekarang, kamu bahkan tidak bisa melakukan apapun”
“Yang cuma kamu bisa lakukan hanya bersembunyi dariella”
“Sekarang apa kamu menyesal muncul lagi di hadapan ibu? Selama 5 tahun ini kamu bersembunyi dengan baik, kamu hidup dengan baik selama ini bukan? Kalau kamu tidak menemui ibu di bali mungkin kamu masih hidup dengan tenang” Ucapnya sembari tersenyum mengejek
Dariella tertawa miris “Aku ngga paham sama pemikiran ibu, ibu menyuruh orang merenggut keperawanan anak ibu sendiri hanya untuk uang, ibu pikir dengan ibu menyuruh orang memerawani ku aku akan langsung mau menjadi jal*ng seperti ibu?”
“Kamu udah tau ternyata” Ucap sintia dingin dan datar
Riel menatap ibu nya itu tajam “Sampai aku mati pun, aku ngga akan pernah mau mengikuti jejak ibu”
"Jika ibu mau menjadi jal*ng sampai akhir hayat ibu maka lakukan. Karena yang akan menanggung akibatnya adalah ibu sendiri, aku sudah mengingatkan ibu dan memberitahu ibu untuk berubah menjadi lebih baik tapi jika memang ibu ngga mau berubah, aku pun ngga akan ikut campur dan akan menutup mata”
“Dan lebih baik aku mati di tangan ibu daripada harus menjadi jal*ng seperti ibu”
Sintia mengepalkan tangannya “Apa kamu tau berapa banyak uang yang kuhabiskan untuk membesarkanmu? Kamu ngga akan bisa mengganti jumlah uang yang ibu habiskan riel. Balas budi, dengan kamu balas budi kamu dapat mengganti nya. Cukup ikuti perkataan ku”
“Aku selalu bertanya-tanya kenapa didunia ini ada ibu seperti mu, ibu dari anak-anak lain begitu menyayangi anaknya dan berharap anaknya memiliki kehidupan yang baik dan aku belum pernah mendengar seorang ibu yang meminta balas budi dengan cara menjadikan anaknya sebagai seorang jala*g”
“Apa sesusah itu untuk ibu memakan uang dari hasil pekerjaan yang baik? Kenapa bersih keras menginginkan uang dari pekerjaan yang ngga baik”
“Gaji mu itu ngga seberapa, kenapa kamu bodoh sekali riel? Kamu bisa menghasilkan puluhan juta tiap harinya hanya dari memuaskan klien-“
“Cukup!!! Aku ngga sebodoh dan sekotor kamu. aku masih waras dan mampu mencari nafkah dari pekerjaan yang baik”
Dalam hati riel meminta maaf pada tuhan karena telah menghina sang ibu. Jika ibunya terluka karena ucapannya barusan, ketahuilah bahwa riel jauh lebih sakit karena ucapannya sendiri
PLAAKKKKK!!!!!
Satu tamparan cukup keras mendarat di pipi riel, saking keras nya hingga membuat pipi riel memerah
“Kamu selalu saja membanggakan kesucian mu, karena itu aku sangat ingin melihat bagaimana terpuruknya kamu saat seseorang merenggut kebanggaan mu itu, kamu harus merasakannya agar kamu pun tau apa yang kurasakan dulunya” Geramnya
“Aku yakin ayahmu akan hancur-sehancurnya kala putri tercintanya merasakan apa yang dulu aku rasakan”
Riel mengernyitkan dahi nya bingung mendengar ucapan sang ibu. Merenggut? Bukankah sang ibu terlalu banyak berhubungan dengan pria hingga tidak diketahui ayahnya yang mana
“Aku ngga tau apapun, aku ngga minta dilahirkan dari Rahim mu. Kamu membenci pria itu tapi malah melampiaskannya padaku”
“Karena kamu adalah anaknya dan aku benci itu”
“Tapi aku juga anakmu” Ucap riel lirih
Sintia hanya diam sembari menatap riel dingin
“Aku lakukan apapun asal itu baik untuk kita bu”
Hati sintia sudah beku, mau sekuat apapun riel membujuk wanita itu tidak akan luluh
“Tinggal pilih, ikut aku baik-baik atau mau di paksa”
“Bukankah hasilnya sama saja, ibu akan tetap menjadikan ku seorang pelac*r. Aku lebih memilih mati, karena itu lebih baik ibu membun*hku”
Sintia semakin geram mendengar perkataan riel, tanpa banyak bicara sintia memanggil beberapa pria dan memerintahkan mereka untuk menyentuh riel
Tubuh riel sontak gemetar ketakutan, ia hanya bisa menangis dan berdoa agar tuhan melindunginya
“Ya tuhan, tolong.. tolong aku..” Batin riel terisak
Tubuh riel semakin bergetar hebat kala orang-orang itu mulai mendekat kearahnya
Saat mereka hendak menyentuh riel tiba-tiba….
“TANGGGGG!!!!!!”
Suara tembakan (Pistol) menggema disetiap sudut ruangan itu membuat riel terkejut dan reflek membuka mata. Riel terbelalak saat mendapati pria yang hendak menyentuhnya tersungkur di kakinya dan mengeluarkan banyak darah
Riel menoleh kearah pintu dan betapa terkejutnya ia kala melihat banyak polisi disana dan yang membuat riel sangat terkejut adalah kehadiran kalix disana
“Lagi…”
“Untuk keduanya kalinya, dia menolong ku lagi” Batinnya lirih