Karena sudah sangat lelah membuat seorang gadis dengan begitu penuh luka pun memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Dengan keputusasaan gadis tersebut mulai menaiki pembatas jembatan yang begitu tinggi.
"Semuanya sudah berakhir maaf aku tidak bisa bertahan sampai akhir, ayah ibu tunggu aku di sana ya." lirih wanita tersebut sambil menutup matanya dan bersiap untuk lompat.
Namun siapa sangka dia dipertemukan dengan seseorang yang pernah mengisi hati nya dulu dalam keadaan dirinya sudah ingin menyerahkan.
Bagiamana kelanjutannya????
Yukkk ikuti ceritanyaaaa
FOLLOW IG @Lala_Syalala13
FOLLOW FB @Lala Syalala
FOLLOW FN @Lala_Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 11_Sakit
Setelah itu Giselle pergi dari sana dengan perasaan marah sedangkan Hana hanya bisa menerima semua perkataan yang tidak enak di dengar oleh Giselle.
"Maafkan kak Hana Giselle karena sudah membuat kakak kamu, kamu dan om tante sedih." gumam Hana menahan air matanya.
Dia pun memutuskan untuk ke toilet untuk meluapkan kesedihan nya, tidak mungkin Hana menangis di sini bukan.
Sampai di toilet untung saja sepi sehingga Hana bisa lega untuk mengutarakan kesedihan nya.
Setelah dirasa cukup tenang Hana memutuskan untuk keluar dari toilet dan pergi dari acara tersebut lewat pintu belakang, biarlah dia di anggap tidak sopan dari pada semua melihat diri nya berantakan seperti ini.
Saat di dalam taksi Hana mengirimkan pean kepada bos nya bahwa dia pulang terlebih dahulu karena merasa tubuh nya tidak enak badan.
Gavin yang membaca itu pun khawatir bukan main karena tadi Hana baik baik saja tapi sekarang sakit, dia ingin pergi dari sana namun gagal karena mama dan papa nya baru saja sampai dan sudah mencegah nya.
"Sayang mau kemana?" tanya mama Rani bersama papa Galuh di sampingnya.
"Mama baru dateng?" tanya Gavin namun mata nya tertuju ke arah pintu keluar terus, dia begitu khawatir sekarang.
"Iya ini tadi papa mu ribet." ucap mama Rani dan papa Galuh hanya bisa iya saja gawat kalau sang istri marah.
"Mana adik mu?" tanya papa Galuh karena setahu nya anak perempuan nya itu sudah datang dari tadi.
"Mama papa akhirnya datang juga." seru Giselle datang menghampiri mama papa nya.
"Iya sayang, yuk kita ke om Alex dan Tante Marta." ajak mama Rani dan di angguki oleh sang suami dan Giselle sedangkan Gavin hanya diam sambil terus gelisah seperti ingin segera kabur dari sana.
"Ayo kak!" sahut Giselle sambil menarik tangan sang kakak.
Giselle tidak ingin sang kakak bertemu dengan mantan calon kakak ipar nya itu, dia begitu suka dengan Hana karena sikap dan perilaku nya yang begitu sopan ramah dan cantik, namun setelah apa yang dilakukan kepada kakak nya hilang sudah respect nya terhadap mantan calon kakak ipar nya.
Akhirnya Gavin pun tidak jadi untuk pergi dari entah sang adik dari tadi terus saja menempel kepada dirinya membuat Gavin tidak bisa gerak kemana-mana.
Di sisi lain Hana sampai di apartemen dia segera bersih-bersih dan istirahat, seperti nya bohong soal keadaan nya tidak baik karena sekarang tubuh Hana benar-benar demam, dia mencari obat penurun demam apa saja dia minum.
Setelah itu dia beristirahat dan berharap semoga besok sudah sembuh karena dia harus kerja besok.
.
Keesokan harinya Hana bangun Dengan tubuh lemas nya, suhu tubuh nya sudah menurun tapi masih lemas tubuh nya.
Setelah bersiap Hana pun menuju ke kantor, untuk saja jarak nya tidak begitu jauh sehingga Hana bisa menghemat budget dan waktu nya.
Sampai di kantor Fita yang melihat wajah Hana begitu pucat pun khawatir dan menanyakan keadaan nya.
"Hana kamu kenapa? Sakit?" tanya Fita dengan begitu simpati kepada nya.
"Aku gak papa kok, kemarin aja sempat demam sekarang udah mendingan." jawab Hana.
"Mending Kamu gak usah masuk han, atau nggak kita istirahat aja di ruang istirahat." ucap Fita.
Maklum memang di lantai ini di mana semua tersedia lengkap, mulai dari pantry khusus, ruang istirahat dan juga ruang meeting jadi tidak harus bolak balik naik turun jika ingin makan atau istirahat.
"Udah aku gak papa kok." tutur Hana tidak ingin membuat Fita khawatir.
Tak lama Gavin dan Benny datang, saat melintasi meja Hana Gavin berhenti sebentar kemudian berkata sebuah perintah.
"Hana keruangan ku." perintah Gavin setelah itu pergi menuju ruangannya.
"Fit aku masuk dulu ya." pamit Hana dan di angguki oleh Fita.
Setelah itu Hana pun masuk ke dalam ruangan tersebut setelah di persilahkan tadi, dengan pelan dia masuk karena tubuh nya masih kurang fit dan masih sedikit pusing.
"Bapak cari saya?" tanya Hana saat mereka hanya berdua karena Benny baru saja keluar dari ruangan tersebut.
"Duduk." tita Gavin menarik lembut tangan Hana menuju ke sofa empuk di sana.
"Kamu sakit?" tanya Gavin begitu khawatir, apa lagi saat masuk tadi dia langsung melihat wajah Hana yang begitu pucat membuat nya tak tega.
"Sudah mendingan pak." jawab Hana singkat dengan suara lemah nya.
"Kenapa chat ku kemarin gak di bales hm?" tanya Gavin karena dia kemarin telepon dan chat berulang kali namun tidak di balas oleh Hana.
"Mungkin saya sudah istirahat pak Adi tidak lihat hp lagi." jawab Hana dan bisa Gavin maklumi.
"Ini bekal sarapan di makan dan juga ini obat nya, mulai nanti sore akan ada asisten. Rumah tangga yang datang, nantinya hanya waktu pagi dan sore saja dia datang, jadi kamu bisa makan dengan bergizi." sahut Gavin dengan santai nya.
"Gak usah saya bisa sendiri kok pak." tolak Hana merasa tidak enak.
"Nurut atau kamu tinggal di mansion ku saja." ancam Gavin dan sukses membuat Hana menerima nya.
"Iya pak."
"Ya sudah kembali ke meja Kamu jangan lupa makan nya di makan dan obat nya di minum." seru Gavin sekali lagi mengingatkan Hana dan di angguki pelan oleh gadis tersebut.
Hana keluar dengan bekal makanan di tangannya membuat Fita begitu penasaran, apa lagi kemarin dia dengar dari teman nya yang juga salah satu anak kos di kos-kosan Hana mengatakan kalau Hana tidak menempati kos nya.
Tapi mungkin Fita akan tanya nanti dulu, yang lebih membuat dia penasaran adalah Hana kelar dari ruangan presdir nya namun malah membawa bekal mahal.
"Han ini dapet dari pak Gavin?" tanya Fita penasaran sekali.
"Iya katanya tadi di rumah nya ada makanan sisa jadi di kasih buat kita." jawab Hana mencari alasan, dia gugup sekali takut jika Fita tidak percaya.
"Wah tumben pak bos baik hati, gak papa lah sisa-sisa yang penting masih enak." ucap Fita dengan senang nya tanpa beban sekali.
Sedangkan Benny yang mendengar hal tersebut hanya bisa menahan diri nya untuk tidak tertawa, bagaimana bisa bekal yang di buat dengan cinta itu malah di bilang bekal sisa makanan.
'Bos seperti nya anda harus lebih cepat bergerak sebelum Hana di ambil orang karena wanita tersebut begitu polos dan pasti banyak yang suka sama hana.' gumam Benny sambil menahan tawanya.
.
.
Cerita Belum Selesai.....
Jangan lupa follow akun author, favorit kan cerita ini, vote, like, komen dan gift nya juga boleh biar tambah semangat buat nulis nihhh....
Ditunggu ulasan dan bintang 5 nya yaaa
FOLLOW FB AUTHOR :
@LALA SYALALA
FOLLOW IG AUTHOR :
@LALA_SYALALA13