[Sebelum Membaca mohon di Subscribe dan star 5🙏 Terima kasih]
Cerita ini hanya fiktif belaka, khayalan pengarang semata, banyak mendeskripsikan hal-hal yang tidak nyata karena Novel ini ber-genre Fantasi Romantis, hanya dijadikan sebagai hiburan pembaca saja🙏
Gadis bernama Bella Arunika sedang terjerat masalah dengan seorang pria bernama Jay Kavindra. Pria yang dipercaya berasal dari Putra Mahkota keturunan Kavindra. Jauh sebelum abad Masehi, Kavindra adalah seorang Raja yang menerima kutukan karena telah melanggar aturan kehidupan yaitu mencintai dan menikahi wanita yang ternyata adalah adik kandungnya sendiri yang hilang dalam sebuah peperangan.
Kejadian itu disebut dengan kutukan cinta pertama, setiap keturunan Kavindra yang nekat mencintai cinta pertamanya, menganggap kutukan itu hanya sebuah dongeng, maka ia akan segera bertemu dengan kematiannya.
Apa yang terjadi ketika Jay Kavindra bertemu dengan Bella Arunika?
Seperti apa kisah uniknya, yuks langsung dibaca guys
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sarah Mai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Ketika para kucing melihat kedatangan Jay dan Bella, kucing-kucing itu tampak begitu bersemangat berlarian mendapati mereka.
Bella kembali terkejut dengan dua bola mata yang terbelalak, saat melihat puluhan ekor kucing bertubuh gemuk, berkulit bersih dan terawat ramai menyerbu kedatangan mereka, bahkan sampai ada yang memanjat di tubuh Jay dengan perasaan antara marah dan senang.
"Bu...bukannya semalam Tuan mengatakan Jika kucingnya hanya ada beberapa ekor saja?" tanya Bella.
"Entahlah, sudah beberapa hari ini aku tidak melihat kondisi mereka, sepertinya mereka kerja rodi semalaman dalam mencetak banyak anak," Jawab santai Jay membersihkan kebohongannya.
"Hah ke...kerja rodi? Secepat itu kah?" Bella merasa tidak percaya.
"Yah, kucing adalah salah satu binatang yang sangat cepat berkembang biak, mungkin cuaca juga sangat mendukung, ditambah lagi para jantan tidak memiliki pekerjaan selain mengobrak-abrik milik wanitanya?"
"Mengobrak-abrik, maksudnya Tuan?" Tanya polos Bella.
"Maksud saya mengawini betinanya?"
"Oooooouh begitu!"
"Gila, banyak banget kucingnya, Memangnya? Sekali cetak langsung berapa yah?" batin Bella sampai menelan berat ludahnya.
"Apakah mereka juga kucing berwujud gaib Tuan, hehehehe, saya sedikit ngerih-ngerih sedap?" tanya cengengesan Bella.
"Tidak, santai saja, mereka nyata!" jawab Jay.
"Tapi mereka benar-benar lucu dan menggemaskan" Batin Bella yang juga senang dengan kucing. Ia merasa kucing lebih baik daripada buaya dan harimau.
Ketika Jay duduk bersama Bella. Para leluhur kucing mulai mengomel-ngomel terdengar ribut di telinga Jay, sedangkan di telinga Bella hanya terdengar suara ngeong-ngeong kucing.
*
"Jay...Mengapa kau lama sekali datangnya, kami itu sudah terlalu lama menunggu kedatangan pengasuh yang baru...apa kau melupakan kami!"
"Jay, fokuslah kepada kami jangan mementingkan urusan mu saja."
"Wah...Jay kalau pengasuh cantik dan segar seperti ini, kami berjanji tidak akan mengusik kamu lagi di kantor, Tapi Jay kau harus banyak mengajarinya demi kami jangan kau terlalu sibuk!"
"Jay, ini baru wujud benar-benar seorang pengasuh, dia cantik sekali, apakah dia seorang putri? Mengapa dari kemarin-kemarin kau tidak mencarikan kami seperti ini saja, kau sengaja mengerjai kami kan! Dasar kau sangat usil Jay!"
"Jay, cukup pengasuh begini saja bentuknya, jangan pernah seperti yang kemari-kemarin lagi, sangat jelek dan jahat (wanita paru baya gemuk dan galak pernah menjadi pengasuh kucing Jay yang suka melibas bokong para kucing jika berani melawan pengasuh itu)!"
Sedangkan kepada Bella, para kucing itu justru terlihat langsung cari perhatian, malu-malu sambil meong-meong heboh. Namun, mereka hanya diam terbit ditempatnya saja tidak pecicilan seperti biasa, karena sebelumnya para kucing sudah mengadakan rapat paripurna, mereka sepakat dan kompak meski sedang berargumen harus tertib dan baik budi di depan pengasuh yang baru agar Bella bisa betah mengasuh mereka
"Aaaaaa, kalian berisik sekali, apa kalian mau aku tendang satu per satu!" ucap marah Jay berdiri mengangkat kakinya bersiap menendang para kucing, Jay merasa kesal dari kemarin pasukan kucing itu selalu berisik saja di telinganya sehingga mengganggu ketenteraman serta konsentrasi Jay baik dalam bekerja di kantor maupun sedang menyetir.
"Eh...jangan Tuan!" Bella reflek memegang kaki Jay.
Jay tarik nafas menahan emosinya.
"Dari kemarin kalian bisanya hanya ngomel-ngomel terus, aku ini capek, banyak sekali masalah yang harus aku hadapi, tidak hanya memikirkan kalian saja, tapi memikirkan semuanya. Kalian disini enak, kerjanya hanya makan, tidur, santai berkali-kali kawin sesuka hati, sementara aku sudah seperti gasing yang tidak boleh berhenti!"
Bentakan marah Jay yang keras suara membuat ruangan itu menggelegar, tidak ada satupun makhluk yang berani menantang kemarahan Jay, ruangan yang dipenuhi dengan suara ngeong kucing, kini berubah senyap hening seperti ruangan mati tak berpenghuni.
Para kucing tampak ketakutan dengan kemarahan Jay, sebagai Raja mereka. Semua reflek menepi berada di belakang Bella, mereka meminta perlindungan dengan gadis itu dalam tatapan sedih karena mendapatkan omelan kemarahan dari Jay yang sebelumnya tidak pernah marah sebesar itu.
Bella mengambilkan satu botol air mineral kemasan berukuran 60 ml untuk Jay. Air mineral yang selalu tersedia disana, khusus untuk para tamu dan pengasuh.
"Minum dulu Tuan!" Bella menyodorkan kepada Jay.
Jay langsung meneguk setengah air mineral itu dan setengahnya lagi untuk menyiram kepalanya yang terasa ingin mengeluarkan api kemarahan Raja Kavindra.
"Mungkin mereka hanya lapar!" ucap lembut Bella menenangkan Jay.
Jay hanya terdiam saja masih berusaha menstabilkan api kemarahan Raja Kavindra.
"Dengar semua, ini adalah Bella Arunika gadis berusia 22 tahun, dia merupakan pengasuh kalian yang baru dan yang terakhir (bentak Jay) jika kalian masih nakal dan jahat kepadanya, aku tidak akan mencarikan pengasuh kalian lagi untuk selama-lamanya,"
Mereka dengan patuh dan lucu mengangguk sedih. Hal itu sampai membuat Bella tersenyum gemes.
"Apa sebenarnya kalian ini sedang lapar ya?" tanya lembut Bella diiringi senyum ramahnya dan langsung menggendong satu diantara mereka dengan gemes.
"kasihan, mereka mendapatkan omelan dari Tuannya!" batin Bella langsung luluh dan menyayangi kucing itu dengan tulus.
Para kucing itupun meninggalkan Jay sendiri dan sangat kompak mengiringi Bella menuju ruangan makan mereka yang sebenarnya sudah tersedia sejak tadi pagi. Namun mereka tidak ingin sarapan karena terlalu heboh dan emosional menunggu kehadiran pengasuh yang baru.
"Waaaaah, ternyata makanannya sudah tersedia, enak-enak lagi!" ucap lebai Bella seolah-olah pernah makan makanan kucing.
"Yuk makan-makan!" Bella menggiring satu per satu kucing untuk agar segera melahap makanan mereka.
*
Para kucing istimewa makan dengan patuh. Terlihat lagi oleh Bella, ada 5 ekor kucing betina yang di taruh di tempat yang nyaman karena mereka sedang bed rest sehabis melahirkan bayi kucing-kucing dan pengurusan bersalin kucing itu langsung ditangani oleh dokter hewan
"Hmm, lucunya!" histeris gemes Bella melihat baby kucing disana.
Sementara Jay masih terduduk menstabilkan emosi kemarahan Raja Kavindra yang cukup membahayakan jika api kemarahannya sampai terlepas.
Jay mulai memperhatikan Bella bekerja untuk kucing-kucingnya.
"Aku menyesal telah memarahi mereka, mereka hanyalah korban dari nafsu keegoisan Raja!"
"Aku juga paham mereka sangat bosan dengan kondisi keadaannya, tapi aku bisa apa?
Jangankan untuk menikah, pacaran saja aku tidak berani karena sangat memikirkan nasib mereka."
Tampak Mata pria itu berkaca-kaca. Seorang Jay juga rapuh dengan kondisi permasalahan hidupnya.
*
Bella sedikit terhentak saat membaca sebuah peringatan yang menempel di dinding.
"Tidak boleh memberikan makan kucing di luar dari takarannya karena hal itu bisa menyebabkan kucing mual-mual dan mencret mencret!"
"Ouh, perasaan di lingkungan rumah ku, para kucing makan apa saja tidak ada yang mencret, harap maklum yah guys! Kucing sultan memang sangat istimewa!"
"Hihihi!" Bella tersenyum lucu.
alhamdulillah Jay bisa berkumpul lagi bersama keluarga kecilnya
ayok semangat bikin adek buat gannesh 😱
Pengikut setia memang keren mereka berkorban demi kesayangan nya Jaynuddin biar kembali lagi,jd manusia seutuhnya
sehat2 sllu ditunggu karya trbarunyaa😉
Smoga kehadiran bayi gemoy ini hadir brsama kedatangan sang ayah Jay Kavindra...
terimakasih kak mai,extra chapnya🥰🥰
Happy Ending akhir ceritanya seneng dan bahagia buat Jay dan keluarga