Chelsea bahagia saat orangtuanya menjodohkan dirinya dengan Reno, putra sahabat mereka.
Berbanding terbalik dengan Reno yang terpaksa menerima perjodohan itu karena ancaman papanya.
Segala usaha dilakukan Reno untuk membuat Chelsea membatalkan perjodohan mereka. Mulai dari memperkenalkan Sherly, teman SMA-nya sebagai kekasih sampai membuat Chelsea melihatnya tidur dengan Sherly di kamar hotel, namun semua itu tidak menggoyahkan Chelsea untuk meneruskan perjodohan mereka.
Chelsea akhirnya menyerah setelah Sherly datang dan menunjukkan bukti kalau wanita itu sedsng hamil dari benih Reno.
Chelsea pun pergi menjauh dan memutuskan kembali setelah 4 tahun berlalu dan tampil sebagai Chelsea yang berbeda
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bareta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hati yang Memaafkan
Reno mengambil remote untuk menggerakan tampilan gambar di proyektor dengan dibantu oleh seorang staf Om Boris.
Reno pun beranjak dari kursinya dan berdiri dekat layar.
“Semua ini adalah fakta yang bisa menyangkal pernyataan Sherly soal keadaan saya yang membawanya ke hotel dalam keadaan setengah mabuk. Neo mungkin bisa menghapus sebagian rekaman CCTV dengan kehebatannya, Sher, tapi dia lupa kalau CCTV itu tidak hanya ada di dalam hotel, tapi juga di gedung-gedung yang ada di sekitaran hotel.”
Reno pun menampilkan rekaman kamera milik pengelola parkiran hotel. Terlihat jelas data jam berapa mobil Reno masuk dan keluar hotel termasuk rekaman wajah Reno sebagai pengemudi yang terlihat baik-baik saja.
Pernyataan Chelsea sebagai saksi pun ditampilkan.
“Mana bisa pernyataan pribadi dijadikan bukti ?” protes papa Sherly. “Apalagi status perempuan itu adalah tunangan Reno, sudah pasti dia akan memberikan kesaksian yang membantu Reno.”
Om Boris memutar rekaman yang pernah dilakukan oleh papa Robert saat pertama kali Sherly datang ke rumah mereka.
“Putri anda sendiri yang meminta Chelsea menjadi saksi dan menceritakan semua yang dilihatnya di kamar hotel pada hari itu. Pernyataan ini hanya penegasan ucapannya supaya memiliki kekuatan hukum sebagai saksi dari pihak Sherly,” tegas Om Boris.
Sherly menggigit bibirnya. Niatnya ingin menjatuhkan mental Chelesa dan membuat gadis itu menolak membantu Reno malah jadi bumerang untuk Sherly.
“Tapi itu semua tidak bisa menyangkal kalau hasil tes DNA membuktikan janin yang ada dalam kandungan Sherly adalah benihmu,” ujar papa Sherly dengan wajah tidak senang.
“Apa Om yakin ingin memasukkan tes DNA itu sebagai bukti untuk meminta pertanggungjawaban saya ?”
“Kenapa harus tidak yakin ?” mama Sherly yang menjawab.
Reno memberi isyarat pada Om Boris yang langsung menyuruh stafnya menyerahkan dokumen yang diberikan pada Reno.
Reno pun meminta pengacara yang ditunjuk oleh keluarga Sherly untuk mewakili mereka duduk berdampingan dengan Reno
“Diska lepas ini berisi semua bukti sanggahan saya yang bisa dicek kebenarannya. Dan ini adalah surat pernyataan saya yang sudah dilegalisir yang menyatakan kalau saya bersedia menikahi Sherly secara hukum dan agama apabila hasil tes DNA membuktikannya. Setelah anak itu lahir, kami akan mengadakan tes DNA ulang di bawah pengawasan pihak yang berwajib.
Namun apabila ternyata tidak terbukti kalau anak itu adalah benih saya, maka saya akan mengajukan tuntutan resmi dengan laporan pencemaran nama baik. Postingan Sherly di laman media sosialnya akan menjadi salah satu tuntutan hukum dalam berkas perkara yang akan saya ajukan.”
Sherly menghentikan tangisnya dan menatap Reno dengan wajah tercengang.
“Kenapa begitu sulit bagimu untuk mengakui darah dagingmu sendiri,” geram mama Sherly dengan tatapan penuh kemarahan.
“Karena anak yang dikandung Sherly bukanlah anak saya, Tante, tapi anak Farhan, dosen baru di kampus kami.”
“Reno !” Sherly memekik dengan wajah ketakutan.
“Edo menemukan fakta kalau elo sudah mempermainkan Farhan dan menjadikan dia bahan taruhan, bahkan elo punya foto saat kalian berdua di kamar VIP club setelah melakukan hubungan terlarang itu. Kalau biasanya pihak laki-laki yang menyimpan foto seperti itu untuk memaksa wanitanya, kondisi yang elo jalani terbalik. Elo sengaja menyimpan foto itu untuk mengancam Farhan atau karirnya sebagai dosen baru akan hancur karena tuduhan pemerkosaan.”
“Sherly, apa benar begitu ?” mama Sherly mencekal lengan putrinya dengan dahi berkerut.
“Elo tidak menyangka akan hamil dari hubungan satu malam itu dan berharap kalau itu bukanlah anak Farhan karena bukan dia aja yang pernah menyentuh tubuh elo,” Reno tesenyum sinis.
“Kenapa ? Elo takut jadi orang miskin karena Farhan berasal dari keluarga sederhana atau karena permintaan bokap yang sedang membutuhkan suntikan dana untuk perusahaannya yang hampir bangkrut ?”
Bukan hanya raut wajah Sherly yang berubah, papa Sherly pun langsung takut mendengar pemaparan fakta dari Reno.
“Tes DNA itu memang asli, tapi sampel pembandingnya bukan milik gue, melainkan milik Farhan. Bukan hal yang sulit untuk mendapatkannya dari Farhan. Dan masalah sisir ini,” Reno melemparnya ke hadapan Sherly berikut dengan selembar kertas.
“Sisir ini bukan milik gue, dan ini adalah hasil uji lab-nya. Sisir itu milik Revan, kakak gue, sementara punya gue hilang entah kemana. Sisir gue punya inisial RJ, Chelsea yang membuatnya saat kita masih kelas 11.”
“Dokter Andi dan Sakti sudah diamankan oleh pihak yang berwajib sejak 2 hari lalu. Keduanya bisa saja ditetapkan sebagai saksi atau tersangka karena telah bersekongkol melakukan penipuan data,” papa Robert pun ikut bicara untuk mendukung pernyataan Reno.
“Silakan kalau tuntutan ini masih mau dilanjutkan,” ujar Reno sambil tersenyum sinis. “Elo boleh menempati apartemen itu sampai bayi itu lahir, dan setelahnya proses hukum akan berjalan sesuai ketentuan.”
“Tidak perlu !” Umar, papa Sherly buka suara. “Kami tidak akan melanjutkan masalah ini lebih jauh lagi.”
Sherly hanya bisa menangis karena malu dan merasa gagal untuk mendapatkan Reno dan membuat hidup keluarganya lebih baik.
Plak !
Mama Sherly langsung menampar wajah putrinya yang sedang menangis.
“Teganya kalian lakukan ini semua pada mama ! Bikin malu !”
“Maafkan Sherly, Ma,” lirihnya di sela isak tangisnya,
Mama Sherly menghempaskan tubuhnya di atas kursi dan menghela nafas berkali-kali.
“Kali ini pihak keluarga Reno tidak akan menuntut Sherly secara hukum atas pemalsuan tuduhan dan bukti-bukti, tapi Sherly wajib membuat pernyataan kalau tidak akan mengulang semua ini atau perkara akan dibuka kembali.
Ini adalah dokumen yang harus ditandatangani. Silakan dipelajari dulu dan kalau memang ada catatan atau keberatan, langsung info ke saya saja.”
Om Boris menyodorkan satu berkas dokumen pada pengacara keluarga Sherly.
“Dalam 3 hari ke depan, dokumen ini sudah harus ditandatangani dan dikembalikan kepada kami atau semua berkas perkara ini akan kami serahkan kepada pihak yang berwajib.”
Papa Sherly tidak membantah semua fakta yang diungkap oleh Reno. Sejak awal ia tahu kalau anak yang ada dalam kandungan putrinya bukanlah anak Reno melainkan anak Farhan, pemuda yang usianya 4 tahun lebih tua dari Sherly.
Namun Sherly menyangkal dirinya kalau hamil anak Farhan dan menginginkan Reno yang jadi suaminya. Untuk itulah ia memberikan ide masalah sandiwara di kamar hotel untuk membuat Chelsea mundur. Sherly berpikir setelah Chelsea mundur, ia akan lebih mudah mendekati Reno dan menjebaknya.
Sayangnya saat di kamar hotel itu, Reno benar-benar tidak tergoda sedikitpun melihat penampilan Sherly yang sengaja terlihat seksi dengan tujuan membangkitkan gairah Reno.
Kedatangan Chelsea yang terlalu cepat sungguh di luar dugaan Sherly. Ia berpikir calon tunangan Reno itu membutuhkan waktu lebih lama untuk memutuskan datang atau tidak ke hotel. Chelsea memang gadis yang berbeda.
Melihat foto-foto yang diambil oleh Chelsea dan surat pernyataannya sebagai saksi insiden kamar hotel itu membuat Sherly sadar kalau dia sudah salah menilai sosok Chelsea yang selama ini terlihat manja dan lemah.
“Tolong biarkan saya bicara berdua dengan Sherly,” pinta Reno saat semua orang yang ada di ruangan itu mulai meninggalkan ruangan.
Mama Siska yang terlihat keberatan langsung dirangkul oleh papa Robert yang mengajak istrinya keluar.
“Berhenti menangis dan bersandiwara lagi,” pinta Reno saat ruangan sudah ditutup kembali dan hanya tinggal mereka berdua di situ.
“Aku minta maaf atas semuanya, Ren. Tetaplah menjadi temanku seperti dulu.”
“Kalau soal berteman rasanya akan sulit, Sher. Kesalahan gue mendengarkan saran elo sudah membuat Chelsea benar-benar tersakiti. Dan kali ini gue minta supaya elo insyaf. Nggak selamanya manusia bisa ada di atas terus, apalagi kondisi keluarga elo semakin tidak baik. “
“Iya aku tahu itu, Ren.”
“Katakan sejujurnya sama Farhan soal anak yang ada dalam kandungan elo. Farhan orang yang baik dan bertanggungjawab. Akan lebih baik kalau elo menjadi orang jujur daripada mencari alasan untuk menghindari kenyataaan.”
“Aku malu untuk bicara dengannya.”
“Kenapa malu kalau memang terbukti anak itu adalah benih Farhan ? Pada saat elo menjebaknya untuk meniduri elo kenapa nggak ada perasaan malu atau takut ?”
“Aku ada di bawah pengaruh obat saat itu, Ren. Aku sudah berusaha mencegah jangan sampai hamil, tapi ternyata Tuhan berkehendak lain.”
“Selama elo berbuat untuk tujuan yang baik, penolakan apapun harus elo terima, tapi pada akhirnya hasilnya akan sangat baik daripada elo melakukan kebohongan kayak begini.
Elo tahu kalau Chelsea juga yang ngomong ke bokap untuk tidak menuntut elo ke masalah hukum ? Dia kasihan karena elo lagi hamil, jangan sampai elo melahirkan di penjara.
Dia pingin elo menyelesaikan kuliah yang tinggal skripsi dan berjuang untuk anak elo seandainya bapaknya tidak mau mengakui anak itu.”
“Apa aku bisa bertemu Chelsea ?”
“Gue aja udah nggak pernah ketemu dia lagi sejak elo datang ke rumah. Nggak sampai seminggu setelah kejadian itu, pertunangan gue putus dan dia pergi tanpa pamit.”
Reno menghela nafas sambil tersenyum getir.
“Sorry Ren, aku sudah membuat kamu dalam situasi seperti ini. Sebetulnya aku sudah lama tahu kalau kamu menyukai Chelsea juga. Aku iri padanya, dia punya segalanya, dan terutama dia bisa memiliki hatimu meski kamu tidak pernah mau mengakuinya.”
“Kenapa semua orang bisa melihat kalau gue suka sama Chelsea ?” Reno tertawa dengan wajah sendu. “Gue sendiri yang nggak sadar kalau gue suka sama dia juga.”
“Terima kasih buat semua saran dan kebaikanmu, Ren. Aku akan bicara pada Farhan apapun resikonya dan kamu juga harus janji untuk bicara jujur sama Chelsea, jangan menghindar lagi.”
“Gue nggak tahu apa masih bisa ketemu Chelsea lagi atau nggak. Keluarganya melarang keras gue ketemu bahkan berkomunikasi sama Chelsea dan dia sendiri benar-benar menarik diri dari semua hal yang berhubungan dengan gue.”
“Kita sama-sama mencoba memperbaiki kesalahan, Ren. Seperti tadi elo bilang, apapun hasilnya kalau kita jujur dan tulus, biarpun ada penolakan, hasil akhirnya pasti yang terbaik.”
Sherly beranjak dan mengulurkan tangannya untuk berjabatan dengan Reno. Pria itu ikut bangun dan menerima jabatan tangan Sherly.
Reno tersenyum tulus membuat Sherly menyesali semua yang sudah dilakukannya pada pria itu dan berdoa semoga Reno bisa mendapatkan cintanya kembali.
Reno yg menolak perjodohan sehingga dia membuat rekayasa pacaran sama Serly,
Revan yg hanya pura pura mencintai mu padahal dia sudah punya anak dari Dita
Bastian yg mencintai mu tapi dia punya masa lalu yang kelam sehingga dia punya anak dari perempuan lain 🤭🤭🤦♀️