NovelToon NovelToon
Simpanan Bos Berondong

Simpanan Bos Berondong

Status: tamat
Genre:Berondong / CEO / Selingkuh / Crazy Rich/Konglomerat / Tamat
Popularitas:4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Miracle

Selama tiga tahun, Latina menahan diri hidup bersama suaminya, Jason.
Perjodohan paksa, membuat Latina harus merasakan bahwa ia tidak pernah dicintai.
Ada wanita lain di sisi suaminya. Namun, ada yang berubah di hari ulang tahun pernikahan mereka.
Jason mengharapkan malam pertama setelah beberapa tahun enggan menyentuh istrinya.
Apakah Latina mampu melakukannya?
Terlebih ada rahasia di sana.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miracle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Toilet

Sebenarnya wajar jika Berlin bisa berkenalan dengan Dean. Mereka sama-sama dari kalangan atas. Masalahnya kenapa harus Dean? Harusnya Latina tidak menyetujui ajakan Sasa ke kafe ini.

"Dia kakak iparku, Sayang." Berlin memperkenalkan Sasa pada Dean. Keduanya saling berjabat tangan.

"Kenalkan, dia sahabatku." Sasa menunjuk Latina.

Dean tersenyum sembari mengulurkan tangan. "Halo!"

Pemuda ini lebih cocok menjadi seorang aktor. Dari sorot matanya tampak polos memandang, seolah dia pria baik-baik. Namun nyatanya, Latina tahu se-berengsek apa pria bernama Dean.

"Latina. Panggil saja, Nona."

"Ya, Nona Latina. Aku Dean Cornor."

Latina lekas menarik tangannya. "Sasa, aku perlu ke belakang sebentar."

"Biar aku panggil pelayan untuk mengantarmu." Berlin menyahut.

"Terima kasih ...." Latina beralih pada Sasa. "Aku akan segera kembali."

"Cepatlah. Kita harus cicipi makanannya," kata Sasa.

Bersama seorang pelayan wanita, Latina menuju toilet. Ia di sana mencoba untuk menenangkan diri. Jantungnya berdetak kencang. Takdir hidup seseorang itu begitu aneh. Latina tidak menyangka kalau dirinya bisa menjadi simpanan dari seorang pria muda.

Keran air dihidupkan. Latina menunduk membasuh tangannya. Cukup lama ia berdiri di depan wastafel sampai pintu toilet terbuka.

Latina menoleh, dan jelas ia kaget. "Kau!"

Kunci diputar. Dean berjalan mendekat. "Kau tidak membalas pesanku, Sayang."

"Pergi dari sini. Kau tidak takut kalau kita ketahuan?"

Dean malah tertawa. "Dari siapa? Kekasihku? Tenang saja. Berlin tidak akan tahu."

"Aku harus keluar. Sasa pasti menunggu."

Latina lewat begitu saja, tetapi Dean berhasil memeluknya. "Kau ini benar-benar tidak patuh padaku, ya?"

"Jangan di sini." Latina risih saat Dean mulai mengecup tengkuknya.

"Wangi sekali. Aku suka parfummu, Sayang." Ia mendorong Latina ke dinding. Membalik tubuh itu agar menghadapnya. "Mumpung acaranya belum dimulai. Kita bersenang-senang dulu."

Latina menggeleng. "Jangan lakukan ini. Pacarmu akan tahu."

"Aku sangat bergairah. Hanya hari ini, karena besok aku akan pergi ke luar negeri. Puaskan aku sampai malam ini."

Mengelak juga percuma. Kaus yang dipakai Latina sudah diangkat ke atas. Dean juga menaikkan kain berenda itu agar ia dapat mencicipi lembutnya bagian kecil yang mencuat, dari depan tubuh Latina.

Jika sampai perbuatan mereka diketahui, maka Latina hanya bisa pasrah. Begini rasanya jika tidak punya kekuatan untuk melawan.

Ia pasrah ketika Dean menurunkan celananya, lalu mendesak masuk dari belakang. Latina tertunduk-tunduk dengan menahan diri di dinding.

"Tahan suaramu. Kau mau orang di luar sana mendengar kita?" ucap Dean.

Latina mengangguk. Ia menutup mulutnya. Dean membuat posisi mereka berpindah ke depan wastafel.

"Kau juga menikmatinya, kan? Lihat wajahmu itu." Dean mengangkat dagu Latina ke atas.

Latina sendiri tidak bisa berkilah jika perbuatan yang mereka lakukan memang secara naluri membuatnya merasakan kenikmatan. Lantas, apa ia harus terjebak di dalamnya? Tidak! Latina justru ingin bebas dari pria muda ini.

Gerakan itu semakin cepat. Dean mencengkeram kedua pundak Latina. Ia terengah-engah, lalu menarik diri setelah sampai pada puncaknya.

"Nanti malam jangan sampai telat." Dean mengatakan itu seraya membersihkan miliknya dengan tisu yang dibasahi air. Kertas putih selesai dipakai itu dilempar begitu saja ke wajah Latina. "Awas saja sampai kau tidak datang."

"Aku berdoa kau mati." Saking kesalnya, Latina sampai mengatakan hal tidak baik.

Dean meraih wajah itu. Ia kembali mengecup bibir yang merekah. "Kau juga akan ikut bersamaku, jika aku mati."

TBC

1
Onah Sukaedah
latina ko gitu ya ,!
Rustan Sinaga
kesannya kek maksa endingnya thor
semangat
Rustan Sinaga
gercep si Dean, takut ada yang nikung
Rustan Sinaga
ya selesaikan dgn tuntas Dean
Rustan Sinaga
mantap jawabanmu Latina
Rustan Sinaga
jangan pisahkan lagi mereka thor, biarkan mereka meraih bahagia
Rustan Sinaga
mantap si Dean, bukan basa basiiiiiii, langsung ke intinya
Rustan Sinaga
saling panasin
Rustan Sinaga
ayo satukan Latina dgn Dean thor...
Rustan Sinaga
yahhhh.... kenapa gak dtg ke Indonesia aja sembunyi di Garut pasti gak ketahuan apalagi nyamar jadi penjual cokodot
😂😂😂
Rustan Sinaga
mampus tuh, rasain tuaianmu Nelish
Rustan Sinaga
buat si Dean bucin sama Latina thor, biar tau rasa dia
Rustan Sinaga
ceritanya bikin penasaran thor,
Rustan Sinaga
akhirnya meledak tuh si Jason
Rustan Sinaga
suami durhakim
martina melati
endingny terkesan buru2 thor! tp masih happy koq/Smirk/
martina melati: terima kasih thor atas karya novelmu ini/Pray//Plusone/
total 1 replies
martina melati
ini preman atas orderan dean
martina melati
hmmm ini br pukulan keras dari vas bunga!
martina melati
hahaha ... yg waras aja dbilang gila/Facepalm/
martina melati
modus nih...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!