NovelToon NovelToon
Koki Cantik Sang Raja

Koki Cantik Sang Raja

Status: tamat
Genre:Reinkarnasi / Isekai / Romansa Fantasi / Kerajaan / Time Travel / Mengubah sejarah / Raja Tentara/Dewa Perang / Tamat
Popularitas:4.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Risa Jey

Update: 12:00 WIB

Chen Sisi, seorang koki terkenal di zaman modern, tiba-tiba saja meninggal karena kelelahan dan jiwanya pindah ke tubuh seorang gadis di zaman Tiongkok kuno. Melalui gelang giok putih warisan keluarga neneknya, Chen Sisi membuka ruang ajaib dan memelihara seekor kucing putih spiritual.

Jago memasak, pandai pengobatan serta memiliki kakek eksentrik, Chen Sisi membuat sang raja perang, Tianlong Heyu yang membenci wanita, langsung memikirnya. Dengan resep-resep andalan zaman modern, Chen Sisi mengguncang dunia kuliner Tiongkok kuno.

Awalnya Tianlong Heyu hanya menyukai masakan Chen Sisi. Tapi semakin lama, dia ingin membiarkan gadis itu memasak untuknya seumur hidup.

Akankah sang raja berhasil mengikat koki cantik itu di sisinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risa Jey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Do You Know Why?

Chen Sisi yang sedang fokus membumbui daging kelinci mengerutkan kening. Dia menggelengkan kepala. Dalam ingatan dari tubuh pemilik asli, sepertinya tidak ada kejadian datang ke ibu kota. Belum lagi, Kakek Yi seperti pria tua yang terisolasi dari dunia.

Sebagai dokter hantu dan pensiunan kaisar, mungkin ini merupakan sesuatu yang biasa.

"Kenapa tiba-tiba bertanya ini?" tanyanya, jarang sekali serius.

Chen Yelang menggelengkan kepala, sedikit linglung. "Tidak apa-apa. terkadang kamu mirip seseorang ...," jawabnya pelan.

Dia memikirkan ibunya saat ini. Kenapa ia merasa jika Chen Sisi ini memiliki kemiripan dengan ibunya? Tapi adik perempuannya dulu sudah meninggal karena sakit. Chen Yelang tak bisa berpikiran acak saat ini.

Chen Sisi jelas bukan adiknya, hanya kelihatan mirip. Marga Chen nya juga tidak berasal dari keluarga besar yang sama. Chen Yelang membayangkan jika adiknya masih hidup, seharusnya seusia dengan Chen Sisi.

Kakek Yi juga bercerita sebelumnya saat di barak militer jika Chen Sisi dijemput olehnya. Orangtua gadis itu meninggal dalam sebuah musibah, dia membawanya pulang untuk merawatnya sebagai cucu perempuan.

Selama memanggang daging kelinci, Chen Yelang sedikit linglung. Dia ditegur berulang kali oleh gadis itu hingga akhirnya menyerah. Chen Yelang hanya bisa duduk menghangatkan diri di dekat kompor.

"..."

Chen Sisi yang melihatnya merasa agak tidak berdaya. Dia curiga jika Tianlong Heyu buta. Kenapa pria itu memiliki bawahan yang begitu tidak berguna?

Karena daging kelinci yang dipanggang di cukup banyak, keduanya menghabiskan waktu lebih lama. Kemungkinan besar, suasana di pihak Kakek Yi juga tidak terlalu baik.

......................

Kakek Yi tidak membawa Tianlong Heyu ke gazebo sederhana kali ini. Dia justru membawa cucu laki-lakinya itu ke rumah salju yang dibuat Chen Sisi sebelumnya.

Melihat salju yang dibentuk bulat atau setengah lingkaran itu bisa dimasuki, Tianlong Heyu tidak langsung masuk. Sudut mulutnya sedikit berkedut.

"Kakek, kita bisa bermain catur di ruangan lain. Kenapa harus memilih tempat yang rusak ini?" Tianlong Heyu tidak meremehkan rumah salju, dia hanya sedikit tidak berminat saat ini.

"Apa yang kamu tahu? Di dalamnya sangat nyaman dan tidak sedingin itu. Masuklah dan bermain. Belum lagi, ada sesuatu yang sangat penting harus diberitahukan padamu," jawab pria tua itu tidak marah kali ini, tapi kembali pada sikap keagungan pensiunan kaisar.

Keduanya memasuki rumah salju dengan membungkuk lebih rendah. Ketika berada di dalam rumah salju, keduanya harus berhati-hati agar tidak menyentuh dinding salju—khawatir hancur.

Kali ini Tianlong Heyu terkejut. Ada lentera di dalam ruang salju ini yang digunakan sebagai penerangan.

"Bagaimana menurutmu tentang rumah salju ini?" tanya Kakek Yi serius.

"Bagus." Tianlong Heyu mengangguk.

"Kalau begitu, dengarkanlah aku dan buatlah keputusan ..." Kakek Yi menceritakan semuanya yang membuat Tianlong Heyu tidak berani menyela selama perbincangan.

Tianlong Heyu tidak menyangka jika Kakek Yi menyarankan nya untuk membuat rumah salju untuk keadaan darurat musik dingin. Dengan begitu, para prajurit tidak akan terlalu kedinginan.

Masalahnya, membuat rumah salju tidak mudah. Pasti ada campuran khusus untuk membuat dinding salju tetap kokoh bukan?

"Masalah ini, Si'er bilang tidak masalah tapi tidak bisa disebarluaskan." Kakek Yi mengerti maksud Chen Sisi.

Di usia gadis itu yang masih begitu muda, sudah tahu apa yang harus dilakukan. Bahkan tidak berniat untuk meminta kontribusi pada kaisar.

Awalnya Kakek Yi terkejut mengetahui niat Chen Sisi. Mungkin jika dirinya tidak meminta hal tersebut, Chen Sisi sama sekali tidak akan peduli.

Kakek Yi memikirkan Tianlong Heyu yang bisa dipercaya, jadi tak ragu untuk mengatakannya secara langsung. Dan benar saja, Tianlong Heyu tidak menunjukkan antusiasme di wajahnya tapi Kakek Yi tahu jika pria itu berpikir saat ini.

"Selama hal tersebut berguna, aku tak akan memperlakukan orang dengan buruk." Tianlong Heyu hanya bisa berjanji sementara saat ini.

Mendengar ini, Kakek Yi mendengkus. "Cucu perempuanku, lebih baik bagimu untuk tidak menyakitinya. Atau ... Jangan salahkan pria tua ini untuk mematahkan tangan dan kakimu!"

"..."

Tianlong Heyu acuh tak acuh dan menyentuh dinding rumah salju yang melengkung setengah lingkaran. Teksturnya memang keras ....

Gadis itu sepertinya lebih banyak rahasia daripada yang dia kira.

Di saat keduanya sedang mengobrol, aroma kelinci panggang langsung menguar. Kakek Yi membayangkan masakan cucu perempuannya yang sangat harum. Dia tak sabar untuk makan saat ini.

"Sepertinya dengan dua orang yang memasak di dapur, semuanya bisa diselesaikan dengan cepat. Apakah Xiaolang bisa memasak?"

"Tidak."

Tianlong Heyu tahu keahlian memasak Chen Yelang, selain hanya memanggang daging dan mengeringkan ikan menjadi asin, tidak ada keahlian lain.

"Apakah kamu tahu kenapa Kakek membiarkan mereka bersama di dapur?" Kakek Yi meliriknya.

"Untuk menjodohkan keduanya?" Pria itu sendiri tidak yakin, hanya menebak secara acak.

Kakek Yi mencibir. "Dia belum memenuhi syarat sebagai cucu menantu."

Kali ini Tianlong Heyu menaikkan sebelah alisnya. Bukan?

1
Heni Setianingsih
Luar biasa
Ira Rachmad
nice story
Ira Rachmad
uwoh...hampir kaget aku. kwkwkkw. syukurlah happy ending
Erna Masliana
kenapa tidak dibakar itu wanita ngapain dibawa
Erna Masliana
halaaaahhh tahanan yang dicicipi
Erna Masliana
sudah kuduga dia menghilang hanya karena ingin bersenang-senang penyakit dia udah sembuh.. cita cita dia diawal cerita pengen istri banyak punya selir bejibun.. mana Sisi udah nyerahin keperawanan dia
Erna Masliana
najis...
Erna Masliana
setengah setengah nolong teh
Erna Masliana
ibu suri
Erna Masliana
sebenarnya Baiyue itu siapa kenapa dia tidak tahu apa apa dan tidak mau memberi tahu Sisi apa yang dia tahu
Erna Masliana
mungkin sudah dapat selir disana 😛
Erna Masliana
semuanya gara gara Heyu yang melepaskan Zhen Zhu..Sisi juga kenapa sudah tau dia otaknya kenapa tadi tidak ditebas.. terlalu meremehkan lawan ya gini tambah kacau
Erna Masliana
greget ih kenapa sih harus lepas.. kenapa gak gercep di bunuh
Erna Masliana
mungkinkah Zheni Zhu dalang Zombie Train to Busan..dia ilmuan gila di masa modern 😁✌️
Erna Masliana
dan bodohnya Heyu tidak menebas lehernya waktu itu.hingga sekarang korban lebih banyak
Erna Masliana
takabur
Erna Masliana
harusnya langsung tebas kepalanya .. kenapa bengong.. bikin emosi aja nih heyu
Erna Masliana
lagian udah tau ibu suri jahat.. didiemin bae.. Kakek Kaisar juga bukan kah ibu suri itu selirmu kenapa dibiarkan berbuat seenaknya
Erna Masliana
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣Kakek galak hajar Heyu juga Kek
Erna Masliana
harusnya habisi bukan di biarkan semakin merajalela dimana pun dia ditempatkan selama masih hidup dia akan akan berbuat onar lebih banyak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!