NovelToon NovelToon
Kakak Iparku Ayah Anakku

Kakak Iparku Ayah Anakku

Status: tamat
Genre:Patahhati / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Tamat
Popularitas:10.9M
Nilai: 4.6
Nama Author: Amallia

Anara Putri, gadis delapan belas tahun yang harus mengandung benih lelaki yang merupakan Kakak iparnya, atas kecelakaan di sebuah hotel tanpa kesengajaan. Padahal saat itu Anara baru saja lulus sekolah menengah kejuruan.

Bagi sang ayah, Anara hanyalah anak pembawa sial. Oleh sebab itu, dia begitu di benci oleh keluarganya sendiri. Bahkan, Anara harus menutup rapat identitas ayah dari bayi yang di kandungnya karena tidak mau menyakiti hati sang Kakak.

Lantas, akankah Anara mendapat kebahagiaannya? Bagaimana dengan Anara ketika semua rahasia itu terungkap?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amallia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengambil kesempatan

"Ngapain kamu disini? Pergi!" teriak Anara.

Anara segera menyambar pakaian yang tergeletak di atas kasur dan memakainya asal. Dia kembali menatap Aldi yang sedang berdiri di depan pintu.

"Maaf sebelumnya, Pak Aldi ini memang atasan saya. Tapi kalau sudah di luar batas seperti ini, saya tidak bisa memaafkannya begitu saja," tubuh Anara mendadak gemetar karena dia mengingat kejadian kelam yang menimpanya.

"Kamu kenapa?" Aldi hendak melangkah, namun Anara semakin menunjukan rasa takutnya.

"Stop! Jangan mendekat!"

Aldi memperhatikan Anara yang terlihat ketakutan.

Sebenarnya ada apa dengan dia? Apa dia punya trauma,' batin Aldi

Tok tok

Terdengar ketukan pintu dari luar kamar.

"Nara, kamu kenapa?" tanya Dinda dari luar pintu. "Kamu kok teriak-teriak?" tanyanya lagi.

Anara terlihat gelisah saat mendengar suara Dinda. Dia takut jika Dinda melihat Aldi sedang berada di kamarnya.

Aldi langsung mengunci pintu kamar Anara agar Dinda tidak masuk.

"Aku...." Sejenak Anara berpikir. "Aku tidak apa-apa kok, tadi hanya kaget saja."

"Kamu takut tidur sendirian? Mau aku temani?"

"Tidak usah Kak," ucap Anara

"Baiklah, aku kembali ke kamar," ucap Dinda.

Anara mengatur nafasnya, untung saja Dinda percaya dengannya.

Aldi mendekati Anara karena dia khawatir melihat tubuh Anara yang gemetar. Melihat Aldi mendekatinya, Anara semakin takut. Dia berjongkok sambil memeluk tubuhnya sendiri.

"Kamu kenapa?" Aldi berjongkok di depan Anara.

Anara tak mejawab perkataan Aldi.

"Baiklah kalau kamu tidak mau bicara, aku hanya mau mengatakan jika aku tidak sengaja masuk ke kamarmu." kata Aldi agar Anara sedikit tenang.

grep

Aldi memeluk tubuh Anara yang gemetar. Anara memberontak namun tenaganya kalah dengan Aldi

"Biarkan seperti ini dulu untuk sebentar saja," Aldi mengusap punggung Anara. "Tenanglah, aku tidak akan berbuat apa pun," Aldi merasa jika Anara terlihat lebih tenang.

Kini Aldi sudah melepaskan pelukannya. Dia menatap Anara yang sedang menunduk. Aldi menyingkirkan rambut Anara yang menutupi wajahnya.

"Kamu ada masalah? ceritalah!"

Anara hanya menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak akan mengatakan kepada siapapun kok mengenai kejadian tadi. Kamu tenang saja," Aldi kembali berdiri. Dia melangkah menuju ke pintu keluar. Dia membuka pintu itu dan sedikit mengintip ke luar.

"Aku pergi dulu, kamu tidur yang nyenyak yah," Aldi membuka pintu itu lumayan lebar lalu dia segera keluar.

Aldi berjalan mengendap-endap karena takut ada yang melihatnya.

Anara kembali menutup dan mengunci pintu kamarnya.

Apa yang harus aku lakukan? Aku malu sekali, ini ke dua kalinya seorang lelaki melihat tubuhku.' batin Anara.

Anara memilih untuk merebahkan dirinya di atas tempat tidur lalu memejamkan kedua matanya.

°°°

Aldi terlihat sedang mengecek laporan keuangan di laptopnya. Namun dia merasa tidak fokus. Dia terus mengingat semalam. Begitu jelas dada Anara terlihat di matanya. Dan dia tidak semudah itu bisa melupakannya.

Kenapa aku terus teringat milik Anara, bisa gawat nih kerjaan tidak beres-beres kalau aku tidak fokus." gumam Aldi

Tok tok

Aldi mendengar ketukan pintu dari luar ruang kerjanya.

Pintu langsung terbuka dan terlihat Dinda membawakan kopi untuk Aldi.

"Silahkan, pak. di minum dulu kopinya!" ucap Dinda ramah.

"Terima kasih," ucap Aldi

"Sama-sama, Pak. Apa ada lagi yang bapak inginkan?"

"Tidak, tapi tolong panggilkan Anara!" pinta Aldi

"Baik, Pak. Kalau begitu saya permisi," Dinda pergi dari ruangan itu setelah dia berpamitan.

Dinda sudah mengatakan kepada Anara jika Aldi menyuruh dia datang ke ruangannya.

Saat ini Anara sudah berdiri di depan ruangan Aldi. Dia sedikit enggan untuk masuk ke dalam. Dia masih malu dengan kejadian semalam.

Tok tok

"Permisi, Pak."

"Masuk!" kata Aldi dari dalam.

Anara membuka pintu itu lalu menutupnya kembali. Dia melangkah mendekati Aldi.

"Duduklah!" pinta Aldi.

Anara duduk di kursi yang ada di depan meja kerja Aldi. Dia menundukan pandangannya.

"Bapak mau memecat saya?" tanya Anara

"Iya," kata Aldi.

Spontan Anara mendongkakkan kepalanya. Dia menatap raut wajah Aldi.

"Benarkah?" Anara terlihat kecewa mendengar kata itu.

Aldi tersenyum menatap Anara.

"Mana mungkin saya memecat kamu tanpa alasan. Saya hanya ingin kamu berada disini untuk beberapa saat."

"Maksud Pak Aldi?"

"Kamu duduk di situ saja, kalau saya bilang keluar, baru kamu boleh keluar." ucap Aldi.

"Tapi saya harus bekerja loh."

"Tapi saya bosnya, jadi kamu menurut saja dengan saya," ucap Aldi.

"Baik, Pak." Anara hanya menuruti permintaan Aldi yang merupakan atasannya.

Karena kelamaan diam, Anara merasa sangat mengantuk. Beberapa kali dia menguap dengan menutupi mulutnya. Aldi pura-pura tidak melihat jika Anara sedang mengantuk. Padahal dalam hatinya dia merasa kasihan.

Anara akhirnya tertidur dengan menyenderkan satu tangan ke meja sebagai penyangga kepalanya.

Aldi beranjak dari duduknya. Dia melihat Anara yang terlihat sangat lelah. Dia menggendong Anara lalu menidurkannya ke atas sofa. Aldi berjongkok sambil menatap wajah cantik Anara. Aldi mendekatkan wajahnya lalu dia mengambil kesempatan untuk men*cium Bibir Anara.

Entah ini yang ke berapa kalinya aku mencuri ciuman darimu. Semoga saja ciuman selanjutnya ketika sama-sama sadar,' batin Aldi, lalu tatapannya beralih ke dada Anara.

Aldi memegang kacing seragam Anara. Dia hendak membukanya. Namun tiba-tiba dia mengurungkan niatnya.

Plis Al, jangan sampai melakukan hal di luar batas," Aldi menggeleng-gelengkan kepalanya. Sttt, kenapa aku tetap tidak bisa melupakan yang semalan," Aldi merasa tersiksa karena terus teringat dada Anara yang sempat dia lihat.

Akhirnya Aldi kembali men*cium bibir Anara. Dia sedikit memainkan lidahnya disana. walaupun Anara tidak membalas karena sedang tidur.

Kebetulan Dinda melihat kejadian itu dari balik pintu yang tidak tertutup rapat.

Jadi ini alasannya Pak Aldi memanggil Anara ke ruangannya. Kenapa Anara tidak setia kawan? Dia tahu loh kalau aku menyukai Pak Aldi,' batin Dinda lalu pergi dari sana karena merasa terbakar api cemburu.

°°°

1
Bu Anyi
murahan banget kesan nya gimana sih
Dewi Yuliani
Luar biasa
Romlah Imut
Kecewa
Romlah Imut
Buruk
Atik Bunga
kok kuara bukannya nela ya
Atik Bunga
kayaknya yg ngidam alan deh bukan kiara
Atik Bunga
karmanya andika menimpa anaknya adelia
Atik Bunga
itu pasti kelakuan vanesa
Atik Bunga
mudah2an adiknya adel dan eva otewe nih
Atik Bunga
nara kali bu sinta buka nesa
Atik Bunga
rian bisa2 jadi saingannya andika
awas andika punya saingan 😂😂😂😂😂
Atik Bunga
bu sinta pasti salah paham nih
Atik Bunga
kenapa dih orang sdh sehat kok dibikin meninggal kan kasihan anaranya kok orang nggk ada bahagia2nya
Atik Bunga
apakah aldi pergi utk slamanya meninggalkan anara dan anak2 😭😭😭
Atik Bunga
tetap saja vanesa tidak sadar vahwa selama ini perbuatannya salah
Atik Bunga
aku percaya yg nabrak pasti vanesa
Atik Bunga
gantian den dulu ya adzani anan andika aldi sekarang yg adzani anak aldi andika
Atik Bunga
aku nggk mau kalau sampai aldi meninggal kasian sama anaranya lo
Atik Bunga
kok andika dan sela bukannya sama vanesa ya
Atik Bunga
aku lebih mendukung anara sama aldi saja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!