NovelToon NovelToon
Dari Musuh Jadi Candu

Dari Musuh Jadi Candu

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Martha ayunda

Clara Adelin, seorang gadis bar bar yang tidak bisa tunduk begitu saja terhadap siapapun kecuali kedua orangtuanya, harus menerima pinangan dari rekan kerja papanya.
Bastian putra Wijaya nama anak dari rekan sang papa, yang tak lain adalah musuh bebuyutannya sewaktu sama sama masih kuliah dulu.
akankah Clara dan Bastian bisa bersatu dalam satu atap? yuk simak alur ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Martha ayunda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

gosip baru

Bastian mondar mandir di ruang kerjanya sambil sesekali mendekatkan benda pipih ke telinganya, pria itu berusaha menghubungi sang mama namun tak ada jawaban dari Ratih, begitu juga dengan nomor ponsel papanya, sama sama sulit di hubungi.

"mama sama papa ini kemana sih!." gerutu Bastian.

Bastian kembali duduk di kursi kerjanya lalu membuka laptopnya, saat hendak membuka file masuk tiba tiba ponselnya berdering nyaring, dengan semangat 45 Bastian langsung mengangkat panggilan telepon tersebut.

"mama kemana saja sih dari tadi, Tian sampai capek menghubungi papa dan mama!." cerocos Bastian.

(bukannya mengucap salam ini malah marah marah, ada apa kok tumben tumbenan kamu nelpon mama ha? Biasanya mama telpon gak pernah di gubris.) sanggah Ratih dari seberang telepon.

"Tian mau ngomong penting sama mama dan papa, papa ada kan ma?." tanya Bastian sembari berdiri di dekat jendela kantor.

(papamu sedang keluar, ada urusan mendadak, memangnya kamu mau ngomong apa sama papa mama? Biar nanti mama sampaikan ke papa kamu.) jawab Ratih.

"ehmm... begini ma, bagaimana kalau pernikahanku dengan Clara di percepat saja, toh kita sudah sama sama dewasa kan?." ucap Bastian yang memang paling anti basa basi.

(kamu ingin secepatnya menikah?.) tanya Ratih yang terdengar kaget dengan permintaan sang anak.

"iya ma, memangnya kenapa?."

(tunggu dulu, bukankah sewaktu kalian bertunangan, kalian sama sama tidak saling suka? Apa Clara tahu keinginanmu ini?.) Ratih justru curiga dengan permintaan Bastian.

"itu kan dulu ma, sekarang aku sudah berubah pikiran, pokoknya mama harus ngomong sama papa kalau aku ingin cepat cepat nikah sama tuh curut, eh Clara maksudku ma."

"tuh kan?.) Ratih yang mendengar kata kata Bastian makin curiga.

"udah deh ma, pokoknya aku akan bilang ke Clara sore ini setelah pulang kerja, mama sama papa menginginkan kita berdua untuk lekas menikah, begitu!." ucap Bastian yang justru membalikan fakta.

(eh apa maksud kamu Tian?.) seru Ratih.

"udah udah nanti Tian janji, Tian akan buatkan cucu untuk mama, mau minta berapapun Tian bikinkan, asal mama harus cepat cepat menemui om Edy."

(ya Allah... Kamu ini kenapa sih Tian?.)

"ya sudah ya ma, Tian tunggu kabarnya hari ini juga! Bye bye mama sayang... Tian kerja dulu ya!."

tanpa menunggu jawaban dari sang mama, Tian langsung memutuskan sambungan telepon lalu berjalan ke kursi kerjanya sambil tersenyum tipis.

(kamu tidak akan bisa jalan seenaknya lagi sama cowok lain Cla.) batinnya sembari membuka kembali layar laptopnya.

sore pukul 16:00 Clara menggeliat di tempat duduknya, gadis cantik itu merentangkan kedua tangannya, badannya terasa kaku semua karena seharian dia kerja dengan serius untuk pembuatan iklan yang sudah di kejar waktu.

"huwaaahhhh!." Clara si gadis yang tidak ada feminim feminimnya itu berseru sampai mengejutkan teman temannya.

"asem!." pekik Edo yang meja kerjanya tak jauh dari Clara.

"apa sih bang Edo ini, badanku pegel pegel." ujar Clara seraya bangkit berdiri untuk membereskan meja kerjanya.

"pegel sih pegel Cla, tapi ya mbok jangan kayak buto ijo kelaparan begitu! Lihat nih kemejaku kena siram air minum gara gara teriakanmu barusan." balas Edo bersungut sungut.

"Yee... gitu doang sewot, yaudah entar aku bawa terompet saja deh, kan banyak tuh orang orang mulai berjualan untuk tahun baruan nanti." ujar Clara sambil tersenyum jahil.

"kampret!." dengus Edo gemas.

"yuk ah mir kita cabut!." ajak Clara sembari menyambar tasnya.

"yuk!." Mira pun langsung bangkit berdiri.

"Clara, kamu ikut dengan saya!." Bastian berkata sambil berjalan menuju pintu.

"maksudnya pak??." Clara mengernyitkan keningnya.

"ikut saya sekarang!." Bastian menoleh kearahnya.

"nggak bisa pak, jemputan saya sudah menunggu di bawah." tolak Clara.

"Clara Adelin!." mata Bastian langsung melotot, dia berkata tegas hingga karyawan yang ada di ruangan itu tampak terkejut semua.

Bastian yang mendengar kata jemputan sontak saja langsung emosi, di dalam bayangannya jelas si Bima yang datang menjemput Clara.

"jam kerja saya sudah usai pak, lagipula kerjaan saya juga beres semua." bantah Clara.

Dengan wajah memerah, rahang mengerat dan kedua tangannya terkepal erat, Bastian menatap tajam seakan akan ingin berkata bahwa dia tidak ingin di bantah oleh Clara.

"Cla."

Mira berkata lirih seraya menyenggol lengan sahabatnya, Clara langsung memutar bola matanya lalu beranjak pergi dengan wajah di tekuk.

Segera Bastian mengikuti dari belakang dengan langkah lebar, Clara celingukan ke kanan dan kiri sebelum masuk ke dalam lift, dirasa aman dia langsung melotot tajam kearah Bastian.

"ngapain sih pake ngajak ngajak di depan teman teman kantor?!." ucapnya kesal.

"ini masih sore, nggak mungkin kan aku ngajak kamu di depan kuntilanak atau genderuwo?." balas Bastian datar.

"kamu jangan bikin runyam keadaan dong! Baru saja aku bisa bekerja dengan tenang, ada saja ulah kamu untuk menggiring asumsi miring tentang kita berdua!." geram Clara seraya masuk ke dalam lift.

"ada yang perlu aku Sampai, jadi kamu pulang sama aku!." Bastian bersandar di dinding lift sambil menatap bibir Clara yang mengerucut seperti paruh bebek.

"datang saja ke rumah, gak usah caper di kantor!." jawab Clara ketus sembari membuang muka.

"ya, aku maunya datang bareng kamu." Bastian berkata lalu tersenyum tipis. ingin rasanya ia meraup bibir gadis cantik itu tapi takut kena tabok.

"aku tetap pulang bareng Bima!."

"Cla, kamu kok tidak menghargai aku sebagai calon suami kamu sih?." protes Bastian.

"bukan tidak menghargai, tapi aku tidak mau ada yang melihat kita lalu bergosip ria di belakang!."

Pintu lift pun terbuka, violin dan Dita ternyata sudah berada di lobi kantor, Bastian terpaksa berjalan ke arah parkiran khusus karyawan, sementara Clara sendiri langsung menghampiri Bima yang sudah setia menunggu di dekat pos satpam.

"kamu curiga gak sih vi, jangan jangan pak Bastian ada main sama Clara!." bisik Dita sembari menatap sinis kearah Clara yang sedang berbincang sambil mengenakan helm.

"sepemikiran!." sahut violin antusias.

"bisa ya kayak gitu, di kantor sama Bastian, diluar ada cowok lain, jangan jangan masih ada lagi cowok lainnya yang dia geber!." ungkap Dita dengan ngawur.

"aha! Pasti si Clara itu playgirl!." seru violin yang langsung mengundang atensi karyawan lain yang kebetulan sedang pada turun untuk pulang.

"apa iya Clara itu playgirl?." karyawan pria yang tengah Berjalan beriringan dengan teman temannya menyeletuk.

"Halah... kamu kayak nggak tau di violin saja!." tepis temannya.

"tapi Clara sekarang kayak Deket sama pak Bastian loh." timpal yang lain.

"siapa bilang, tuh lihat!." salah satu dari mereka menatap Clara yang bersiap naik keatas motor Bima.

"jadi benar dong yang dikatakan oleh violin?."

"sudah sudah! Mending kita nongkrong dulu yuk, ngapain ngurusin soal cewek!." ajak rekannya yang langsung disambut anggukan teman yang.

1
Nur Halida
jadi soyan itu emang selingkuhan mamanya bima dari awal dan alisa mungkin m3mang anak kandung mamanya bima .. kasihan banget bima..semoga yg mendengar percakapan mereka langsung lapor ke bima biar bisa waspada..
Martha ayunda: masak sih begitu? 🤭
total 1 replies
Nur Halida
ini ni mama durhaka .. anak sendiri gak di anggap malah anak orang yg di sayang2
Nur Halida
siapa elooo..
Martha ayunda: gue? 🤣🤣🤣
total 1 replies
Nur Halida
aku suka bima tapi keluarga bima toxic.. kalo keluarga bastian keluarga cemara tapi aku gak suka sama bastiannya .. terus gimana dong ??? kok berasa aku yg jadi clara 🤭🤭🤭
Martha ayunda: langsung ngakak baca komentar kk 🤣🤣🤣
total 1 replies
Nur Halida
dasar alisa dan keluarganya lintah..
Martha ayunda: ho'o 🤭
total 1 replies
Permata_tanty
thor double up dong
Martha ayunda: insyaallah ya kak soalnya lagi sibuk 🙏
total 1 replies
Martha ayunda
insyaallah kk, author pemula disini jadi seneng banget ada yang kasih komentar 😊
Nur Halida
aku kasih like terus thor dari bab 1 . tapi aku baru nemu malam ini ceritanya .. semoga tetap seru dan authornya ngelanjutin ampe tamat .. soalnya aku kadang baca cerita yg on going tapi mandek gak di terusin sama authornya ..
Nur Halida
karakter bima lebih keren dari si bastian
Nur Halida
yahhh claranya jatuh cinta ma bastian.. ya emang sesuai judul sih .. tapi aku kasian ama bima jadi patah hatu
Nur Halida
kenapa aku leboh suka bima daripada bastian.. kayak clara juga lebih enjoy bareng bima deh ..taoi terserah authornya aja lah
Nur Halida
saingan bastian muncul .. rasain lo bastian mangkanaya jadi cowok harus tegas
Martha ayunda: hehehe iya kk
total 1 replies
Martha ayunda
ya, cinta terhalang gengsi 🤭
Nur Halida
bastian ini suka deh sama clara mangkanya usil terus.. cowok kan kalo suka ma cewek sering gitu bikin rusuh terus😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!